Apakah yang kamu akan lakukan jika menjadi tokoh utama dalam cerita kisah anak kambing dan serigala

SINERGI PAPERS - Kali ini akan menceritakan Cerita anak anak berjudul Kisah Anak Kambing dan Serigala yang membawa pesan moral.

Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala merupakan cerita fiksi yang memiliki pesan moral yang akan disampaikan.

Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala memiliki pesan moral yang disampaikan yang bermaksud untuk mendidik buah hati Anda.

Baca Juga: Telusuri Mushola dan Makam Keramat Tengah Hutan di Puncak Gunung Pucangan Kabupaten Jombang

Simak selengkapnya Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala.

Pada suatu hari, terdapat ibu kambing beserta anaknya. Dikisahkan bahwa sang ibu kambing ingin pergi ke hutan untuk mencari makanan. Berniat untuk tidak mengajak anaknya, ibu kambing mengajarkan kepada sang anak untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun.

Agar anak kambing tetap aman di dalam rumah, ibu kambing mengajarkan sebuah lagu kepada anaknya sebagai petanda bahwa itu adalah ibunya,

Baca Juga: Resep Mudah Bikin Jamur Crispy Enak dan Renyah Tahan Lama

Namun tanpa diketahui, di luar sana terdapat seekor serigala yang mendengar percakapan antara ibu dan anak kambing tersebut. Ketika mengetahui ibu kambing sudah pergi keluar dan meninggal anaknya seeorang diri, serigala langsung melancarkan aksinya dengan menyanyikan lagu yang dibuat ibu kambing.

Mendengar lagu tersebut, anak kambing pun merasa heran. Pasalnya, ibunya baru saja keluar rumah dan suara yang terdengar pun berbeda dari suara ibunya. Mengetahui hal tersebut, anak kambing pun tidak membukakan pintu dan mengintip lewat lubang jendela.

Page 2

Page 3

SINERGI PAPERS - Kali ini akan menceritakan Cerita anak anak berjudul Kisah Anak Kambing dan Serigala yang membawa pesan moral.

Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala merupakan cerita fiksi yang memiliki pesan moral yang akan disampaikan.

Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala memiliki pesan moral yang disampaikan yang bermaksud untuk mendidik buah hati Anda.

Baca Juga: Telusuri Mushola dan Makam Keramat Tengah Hutan di Puncak Gunung Pucangan Kabupaten Jombang

Simak selengkapnya Cerita anak anak berjudul anak kambing dan serigala.

Pada suatu hari, terdapat ibu kambing beserta anaknya. Dikisahkan bahwa sang ibu kambing ingin pergi ke hutan untuk mencari makanan. Berniat untuk tidak mengajak anaknya, ibu kambing mengajarkan kepada sang anak untuk tidak membukakan pintu kepada siapapun.

Agar anak kambing tetap aman di dalam rumah, ibu kambing mengajarkan sebuah lagu kepada anaknya sebagai petanda bahwa itu adalah ibunya,

Baca Juga: Resep Mudah Bikin Jamur Crispy Enak dan Renyah Tahan Lama

Namun tanpa diketahui, di luar sana terdapat seekor serigala yang mendengar percakapan antara ibu dan anak kambing tersebut. Ketika mengetahui ibu kambing sudah pergi keluar dan meninggal anaknya seeorang diri, serigala langsung melancarkan aksinya dengan menyanyikan lagu yang dibuat ibu kambing.

Mendengar lagu tersebut, anak kambing pun merasa heran. Pasalnya, ibunya baru saja keluar rumah dan suara yang terdengar pun berbeda dari suara ibunya. Mengetahui hal tersebut, anak kambing pun tidak membukakan pintu dan mengintip lewat lubang jendela.

Ilustrasi menuliskan pesan yang terdapat pada dongeng Anak Gembala dan Serigala, kunci jawaban tema 2 kelas 3 SD MI halaman 85 subtema 2. //Freepik

PORTAL JEMBER - Salam giat belajar adik-adik, kita akan mempelajari Kunci Jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 3 SD MI Tema 2 Menyayangi Tumbuhan dan Hewan Edisi Revisi 2018 terbitan Kemendikbud.

Di artikel ini akan dibahas subtema 2 tentang Manfaat Hewan bagi Kehidupan Manusia. Kunci jawaban untuk yang dibagikan dalam artikel ini yaitu dari pertanyaan di halaman 85.

Alangkah baiknya, adik-adik terlebih dahulu mencoba untuk mengerjakan soal yang ada semampunya, kemudian setelah selesai mintalah koreksi dari orang tua masing-masing.

Baca Juga: Apa Pesan yang Terdapat pada Dongeng Asal Mula Buah Kelapa? Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD Halaman 23

Berikut Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD MI halaman 85 subtema 2 tentang pesan yang terdapat pada dongeng Anak Gembala dan Serigala, seperti dilansir PORTAL JEMBER dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Anisa Maharani, S.Pd.

Ayo Berdiskusi

Diskusikanlah bersama temanmu tentang pesan yang terdapat pada dongeng Anak Gembala dan Serigala!

Jawaban:

Dongeng Gembala dan Serigala menceritakan tentang sorang anak gembala yang suka bermain-main dan berbohong tentang adanya serigala kepada penduduk kampung.

Baca Juga: Manfaat Memelihara Hewan, Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 3 SD MI Halaman 72 Subtema 2

Apa yang Akan Kamu Lakukan jika Menjadi Tokoh Utama dalam Cerita 'Angsa dan Telur Emas'?

TRIBUNPADANG.COM - Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi tokoh utama dalam cerita Angsa dan Telur Emas tersebut?

Pertanyaan tersebut di atas merupakan materi Tema 8 Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 1 Subtema 3, halaman 128 sampai 129.

Subtema 2 berjudul Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku, bagian dari Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Berikut kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 halaman 128 - 129:

5. Apa yang akan kamu lakukan jika menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut?

Jawaban: Jika menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut, saya akan bersyukur terhadap rezeki yang telah saya peroleh.

Angsa dan Telur Emas Aesop

Alkisah, ada seorang petani sederhana memiliki seekor angsa. Angsa yang dimiliki petani bukan sekadar angsa biasa, melainkan angsa yang cantik dan istimewa. Keistimewaannya adalah angsa milik petani menghasilkan telur emas.

Petani senang memiliki angsa istimewa itu. Setiap pagi petani bisa mengambil telur emas di kandang. Petani membawa telur emas dari angsa miliknya ke pasar. Petani menjual telur emas dengan harga tinggi. Dalam waktu singkat petani berubah menjadi kaya.

Kekayaan ternyata tidak membuat petani lebih bersyukur dan tetap rendah hati. Sebaliknya, kekayaan membuat petani serakah. Petani menginginkan angsa bisa menghasilkan telur emas lebih banyak lagi dalam waktu singkat.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Padang

Di dunia ini, ada banyak dongeng yang memiliki pesan moral, salah satunya adalah cerita Serigala dan Tujuh Anak Domba. Tak hanya memiliki pesan moral, kisahnya juga sangat menarik untuk disimak. Seperti apa kisahnya? Langsung saja simak artikel ini!

Membaca dongeng dengan kisah menarik adalah cara yang tepat untuk menghabiskan waktu senggang. Tentu saja ada banyak cerita dongeng yang bisa kamu baca. Misalnya saja cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba.

Mungkin kamu sudah tak asing lagi dengan kisahnya, yakni tentang ibu domba yang meninggalkan ketujuh anaknya. Ia berpesan pada anak-anaknya agar saling menjaga satu sama lain. Pasalnya, bisa saja mereka menjadi incaran seekor serigala.

Kamu sudah tak sabar lagi ingin membaca cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba? Tak perlu berbasa-basi lagi, langsung saja kamu baca kisahnya di artikel ini. Selain ceritanya, kami juga telah memaparkan ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya.

Zaman dahulu, di sebuah hutan yang rimba, hiduplah ibu domba bersama tujuh anaknya yang masih kecil. Pada suatu pagi, ia hendak pergi ke kebun untuk mencari kudapan makan siang anak-anaknya.

Sebelum pergi, ia menitipkan pesan penting kepada ketujuh anaknya. “Anak-anakku, ibu hendak pergi mencari makan siang yang lezat untuk kalian. Pesan ibu, kalian harus saling menjaga satu sama lain. Bila ada yang mengetuk pintu, jangan kalian buka, ya! Yang paling penting adalah jaga diri kalian dari serigala yang jahat,” pesan sang ibu.

Lalu, anak-anak pun menjawab, “Mengerti, Bu. Kami akan berhati-hati selama Ibu pergi. Ibu juga berhati-hati, ya. Bawakan kami makanan yang lezat”.

“Baiklah anak-anakku yang pintar. Sekarang Ibu pergi dulu. Segera kunci pintu rumah setelah Ibu keluar,” ucap Ibu sembari pergi meninggalkan anak-anaknya. Usai sang ibu pergi, anak-anak langsung mengunci pintu. Dari jendela mereka melihat sang ibu pergi.

Sementara itu, Serigala rakus ternyata sedang mengawasi rumah domba dari tempat persembunyiannya. Sudah lama ia mengincar anak-anak domba tersebut. Baginya, mereka adalah santapan lezat.

“Hahaha, beruntung sekali aku. Tanpa sang ibu, anak-anak itu akan sangat mudah kudapatkan. Kebetulan, aku sedang sangat kelaparan,” ucap Serigala dalam hati.

Ia lalu menuju ke rumah itu sembari membayangkan menyantap tujuh anak domba. Sesampainya di depan rumah, ia pun mengetuk pintu. Anak nomor tiga hendak membukakan pintu, lalu si sulung menahannya.

“Jangan langsung kita buka. Kita tanyakan dulu siapa yang mendatangi kita. Ingat pesan ibu, kita harus berhati-hati,” ucap anak pertama.

Setelah itu, anak pertama tersebut lalu mendekat ke pintu. Adik-adiknya berdiri tepat di belakang sang kakak. “Siapa gerangan dirimu? Apa tujuanmu datang kemari?” ucapnya dari balik pintu.

Baca juga: Kisah Terbentuknya Danau Lau Kawar dan Ulasannya, Salah Sangka yang Berujung Petaka

Mencoba Berbagai Cara

Ketika mendapat pertanyaan anak domba, Serigala sempat bingung akan menjawab apa. Ia tak mungkin menyebutkan siapa dirinya yang sesungguhnya. Dengan spontan, ia menjawab “Ini Ibumu, Nak. Ibu pulang untuk mengambil sesuatu.”

“Tak mungkin! Kau bukan ibu kami. Suaranya tak parau seperti suaramu. Kau pasti berbohong!” ucap anak pertama.

“Wah, ternyata bukan hal yang mudah untuk membohongi mereka. Cara apa yang harus aku lakukan?” ucapnya dalam hati. Ia lalu meninggalkan rumah itu dan memikirkan sebuah cara.

“Yeah! Suaraku bisa menjadi semakin lembut bila aku memakan kapur,” ucapnya dalam hati. Ia lalu bergegas pergi ke pasar dan membeli sebatang kapur. Demi mendapatkan suara lembut, ia rela memakan kapur itu.

Usai memakannya, ia pun berhasil mendapatkan suara lembut. Kembalilah ia ke rumah calon mangsanya. Sesampainya di depan rumah, ia kembali mengetuk pintu. Wajahnya terlihat bahagia karena ia yakin kali ini bisa menyantap mangsanya.

“Anakku, Ibu sudah pulang. Cepat bukakan pintunya dan lihat apa yang Ibu bawa untuk kalian,” ucap binatang jahat itu mencoba mengelabuhi anak-anak kecil.

“Hore! Ibu sudah pulang!” teriak si bungsu yang mengira itu adalah suara ibunya.

Sebelum si kecil membuka pintu, kakak sulung menahannya. “Jangan bukakan pintunya! Bisa jadi itu bukan ibu kita. Ayo kita lihat dulu kakinya, kalau warnanya hitam itu berarti bukan Ibu,” kata kakak sulung.

Mereka pun sepakat untuk tak membuka pintu. Ia lalu mengintip dari sela bawah pintu dan ternyata kakinya berwarna hitam. Anak kedua lalu berteriak dari balik pintu, “Kamu bukan ibuku. Ibuku tak memiliki kaki yang hitam. Kakinya putih.”

Binatang jahat yang ketahuan itu pun hanya bisa diam saja. Ia tak menyangka rencananya kali ini gagal lagi. Kemudian, ia pergi dan merenungkan rencana lainnya. Dengan cepat, binatang licik ini mendapatkan ide untuk mengelabuhi mangsa-mangsanya.

Pantang Menyerah

Ia berlari dengan sangat cepat ke toko roti. Kepada penjualnya, ia berkata “Tukang roti, tolonglah aku. Kakiku terluka. Tolong gosokkan adonan roti di atas kakiku.”

Awalnya, tukang roti menolak. Namun, Serigala mengancamnya, “Kalau kau tak mengoleskan tepung pada kakiku, aku akan memakanmu. Kau mau aku makan?”. Pada akhirnya, tukang roti itu pun mengoleskannya.

Setelah kakinya terlihat putih karena adonan kaki, binatang licik ini langsung berlari ke rumah mangsanya. Ia tersenyum licik sembari mengetuk pintu rumah.

“Anak-anakku tercinta, Ibu sudah pulang, tolong bukakan pintunya. Lihatlah, Ibu membawa makanan yang sangat lezat!” ucap binatang buas ini.

Para domba kecil ini langsung mengintip kaki Serigala dari balik pintu. Karena berwarna putih, mereka pun mengira jika sosok di depan pintu itu adalah ibu mereka.

“Hore, hore! Itu beneran Ibu,” mereka pun langsung membuka pintu.

Betapa terkejutnya mereka karena yang ada di depan pintu bukanlah sang ibu, tapi Serigala yang sudah membuka mulutnya. Para anak-anak tersebut pun berteriak dan berlari ke dalam rumah.

“Tolong! Tolong kami!” ucap mereka.

Mereka pun berlari berpencar dan bersembunyi di beragam tempat. Ada yang bersembunyi di bawah tempat tidur, dalam tungku, dalam ember, atau keranjang cucian. Sementara itu, si bungsu yang memiliki tubuh paling kecil bersembunyi dalam jam dinding.

Binatang yang rakus itu mengendus-mengendus rumah mereka dan berkata, “Kalian boleh saja bersembunyi. Tapi, dengan cepat aku akan menemukan kalian.”

Benar saja, dengan mudah ia menemukan satu persatu anak. Ia dengan lahap memasukkan mereka ke dalam perutnya. Dengan cepat, ia menelan enam anak sehingga perutnya mengembung.

Bungsu yang Selamat

Usai memasukkan para domba ke dalam perut, ia pun mulai berhitung. “Hmm, tampaknya aku baru makan 6 anak. Masih tersisa 1. Di mana anak itu bersembunyi,” ucap binatang jahat itu sambil mengendus-mengendus.

Serigala belum berhasil menemukan si bungsu yang bersembunyai di dalam jam dinding. Si bungsu pun gemeteran. Ia sangat takut bila binatang rakus itu menemukan dirinya.

Lalu, si bungsu pun menahan nafas. Beruntung, hal tersebut membuat Serigala sulit menemukannya.

“Hmm, sulit sekali anak itu kutemukan. Setiap sudut rumah ini tampaknya sudah kucari. Tapi, kenapa dirinya sulit kutemukan. Atau aku salah hitung, ya?” ucapnya dalam hati.

“Ah entahlah! Aku sangat mengantuk. Lebih baik aku tidur dulu di tepi sungai,” imbuhnya sambil menguap dan pergi.

Sesampainya di tepi sungai, ia merasa sangat bahagia. Wajahnya sumringah. “Ah, menyenangkan sekali. Perutku kenyang, cuaca juga terasa hangat. Tidur siang akan terasa nikmat,” ucapnya. Dalam sekejap, ia pun tertidur pulas.

Perlahan-lahan, si Bungsu yang ketakutan pun keluar dari persembunyiannya. Ia sangat ketakutan dan mulai menangis.

“Kakak, kakak. Ke mana kalian semua? Apakah tak ada satu pun yang selamat? Ibu, kenapa kau tak pulang-pulang? Aku ketakutan, huhuhu,” ucap si Bungsu sambil menangis.

Pulangnya Sang Ibu

Tak berselang lama, sang ibu pun kembali ke rumah. Ia membawa makanan-makanan lezat dan beberapa mainan untuk anak-anaknya. Dengan wajah sumringah, ia mengetuk pintu rumah.

“Anak-anak, ibu telah pulang. Sekarang bukakan pintunya,” ucapnya memanggil anak-anak. Ternyata, pintu tak kerkunci. Betapa terkejut hatinya.

“Kenapa pintu ini tak terkunci?” ucapnya sambil membuka pintu. Semakin terkejut dirinya ketika melihat seisi rumah berantakan.

“Apa yang baru saja terjadi? Ia lalu memanggil seluruh anaknya, tapi tak ada satu pun yang menjawab. Setiap sudut ruangan ia cari, tapi tak menemukan seorang pun. Ia pun mulai menangis.

“Anak-anakku, di mana kalian berada? Ibu pulang, Nak. Kalian harusnya menyambut ibu.” ucapnya sambil menangis.

Pada saat itu, si Bungsu yang masih bersembunyi dalam jam dinding memanggil ibunya. “Ibu, benarkah itu kamu? Aku di dalam jam, Bu,” ucapnya dengan lirih.

Sang ibu yang mendengar suara anaknya langsung membuka penutup jam sambil berkata, “Benar anakku. Dari suaramu saja, ibu bisa menebak bahwa kamu si Bungsu. Tak perlu takut, Ibu bersamamu,” ucap sang ibu.

Setelah berhasil keluar, si Bungsu langsung mendekap ibunya dan menangsi dengan kencang. “Ibu kenapa lama sekali? Serigala itu datang dan menyantap kakak-kakakku. Ia sangat jahat sekali, Bu,” ucapnya sambil terisak.

“Oh, anak-anakku. Betapa malang nasib kalian! Bungsu, tahukah kamu di mana Serigala itu berada sekarang?” tanya sang Ibu.

“Tadi, aku mendengarnya berbicara. Ia tampaknya pergi ke tepi sungai untuk tidur siang,” jawabnya.

Memberi Pelajaran

Sumber: Bigcartoon – Tummygut

Sang ibu lalu memegang erat tangan anak bungsunya. Mereka lalu berjalan dengan perlahan ke tepi sungai. Hewan berperut buncit itu sedang tidur siang dengan pulasnya. Suara dengkurannya terdengar sangat keras.

“Anakku, kamu tunggulah di balik pohon ini. Ibu akan menyelamatkan kakak-kakakmu. Kamu jangan ke mana-mana. Bila ada yang mengganggumu, teriaklah!” ucap sang ibu.

Dengan hati-hati, sang ibu lalu menghampiri binatang yang tidur itu. Ia melihat perut Serigalah yang menggembung bergerak-gerak.

“Oh, anakku sayang! Kalian masih hidup, Nak? Bersabarlah sebentar. Ibu akan menyelamatkanmu,” ucap sang ibu dengan suara lirih.

Ia lalu berlari ke rumah mengambil benang, gunting, dan jarum.  Dengan perlahan, ia menyayat perut binatang bergigi tajam itu dengan gunting. Satu persatu anak pun berhasil keluar.

Beruntung, semua anaknya masih bisa ia selamatkan. Mereka pun berpelukkan sejenak. Betapa bahagia hati mereka karena berhasil selamat.

“Aku sangat bahagia karena kalian semua masih selamat. Maafkan Ibu yang pergi terlalu lama,” ucap sang ibu lirih.

“Kami juga minta maaf, Bu. Karena kurang berhati-hati, kami terjebak oleh tipu muslihat Serigala rakus ini,” ucap anak sulung.

“Sekarang, mari kita beri pelajaran pada hewan ini, anak-anakku. Supaya ia tak mengganggu kita lagi,” ucap sang ibu.

“Bagaimana caranya, Bu?” jawab anak kedua.

“Masing-masing dari kalian ambilah satu batu dan bawa kemari. Ibu akan memasukannya dalam perut hewan ini,” perintah ibu.

Anak-anak itu dengan patuh mengambil batu-batu besar. Ibu domba lalu memasukkan batu-batu itu ke dalam perut Serigala.

“Sekarang, ayo kita bersembunyi di belakang pohon itu. Di sana sudah ada si Bungsu. Lalu, kita lihat reaksi hewan jahat itu saat bangun tidur,” ucap sang ibu.

Pelajaran untuk yang Berbuat Jahat

Para domba lalu bersembunyi. Mereka menunggu Serigala bangun dari tidurnya. Karena tak kunjung bangun, anak sulung pun melemparnya dengan batu kerikil.

Akhirnya, binatang rakus itu bangun dari tidurnya, “Oh, aku kenyang sekali. Rasanya sekarang aku sangatlah haus.”

Tanpa menyadari isi perutnya telah berganti, hewan ini bangun sambil merintih kesakitan. Ia merasa perutnya teramat berat.

“Apa aku makan terlalu banyak? Perutku rasanya berat sekali seperti ada batu di dalamnya,” ucapnya dalam hati sambil kesakitan.

Ia lalu berjalan terhuyung-huyung. “Krek, krek”, batu-batu dalam perutnya itu saling berbenturan dan mengeluarkan suara gaduh.

“Suara apa itu? Tampaknya suara itu berasa dari perutku. Aneh sekali. Apakah aku menelan batu juga?” tanyanya dalam hati.

Saat hendak meminum air sungai, batu-batu dalam perutnya pun berguling ke bawah. Hal itu membuat Serigala jatuh dalam sungai.

“Byur!”

Batu-batu dalam perutnya membuat ia tak sanggup berenang. Ia pun meminta tolong, “Tolong! Tolong!”.

Ibu domba dan anak-anaknya yang menyaksikan binatang jahat itu tenggelam pun tertawa bahagia. “Sekarang, hewan yang rakus itu telah tiada. Meski begitu, kalian tetap harus berhati-hati, ya!” ucap sang ibu.

“Baik, Bu! Kami akan terus berhati-hati,” ucap salah satu anak domba. Mereka pun berpelukan.

Baca juga: Kisah Sabai Nan Aluih dan Ulasan Menariknya, Sang Perempuan Pemberani dari Padang Tarok

Unsur Intrinsik

Setelah membaca cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba, apakah kamu penasaran dengan ulasan seputar unsur intrinsiknya? Kalau iya, langsung saja simak ulasan berikut;

1. Tema

Tema atau inti cerita dari dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba ini adalah tentang kerakusan yang membawa petaka. Orang rakus akan menerima batunya.

2. Tokoh dan Perwatakan

Sumber: YouTube – Fairy Tales and Stories for Kids

Dari judulnya saja sudah terlihat bila cerita ini memiliki beberapa tokoh utama, yaitu 7 anak domba dan ibunya, serta serigala. Sebagai tokoh protagonis, 7 anak domba memiliki sifat yang cukup cerdas.

Walau pada akhirnya membuka pintu untuk penjahat, mereka sempat tak percaya tipu muslihat sang Serigala. Ibu domba jugalah tokoh protagonis dalam kisah ini.

Ia adalah sosok ibu baik hati yang sangat menyayangi anak-anaknya. Ia juga cerdik karena dapat memberi perhatian pada binatang rakus yang memakan anak-anaknya.

Sementara itu, Serigala adalah tokoh protagonis dalam kisah ini. Ia sebenarnya memiliki sikap yang cukup baik, yakni pantang menyerah. Sayangnya, sifat itu ia gunakan untuk hal yang tak bermoral.

3. Latar

Cerita ini menggunakan beberapa latar tempat yang berpusat di sebuah hutan rimba. Lebih tepatnya di rumah domba, toko roti, pasar, dan tepi sungai.

4. Alur Cerita Dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba

Alur dongeng ini adalah maju. Cerita bermula dari seekor ibu domba yang meninggalkan ketujuh anaknya. Seekor serigala rakus ternyata telah bersiap untuk memakan anak-anak itu.

Beruntung, ketujuh anak domba itu tak mudah tertipu. Namun, Serigala itu tak mudah menyerah. Ia mengupayakan segala cara agar berhasil mendapatkan mangsanya.

Pada akhirnya, ia berhasil menipu para anak domba. Satu persatu, ia memasukkan anak-anak itu ke dalam perutnya. Hanya saja, ia tak berhasil menemukan si anak bungsu yang ternyata bersembunyi dalam jam dinding.

Saat ibu domba pulang, betapa terkejut hatinya menyaksikan rumah berantakan dan anak-anaknya menghilang. Usai bertemu dengan si bungsu, mereka pun mendatangi Serigala yang tertidur di tepi sungai.

Sang ibu menyelamatkan anak-anaknya dengan cara merobek perut hewan jahat itu. Kemudian, ia memasukkan batu ke dalam perut Serigala. Akhirnya, hewan jahat itu tenggelam dalam sungai.

5. Pesan Moral

Cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba ini memiliki beberapa pesan moral. Pertama, jangan mudah tertipu. Sebelum memercayai sesuatu, carilah dulu kebenarannya.

Amanat berikutnya adalah jangan menjadi orang yang rakus. Sifat rakus tentunya sangat merugikan orang lain. Terakhir, bersikaplah pantang menyerah, tapi untuk hal yang positif. Jangan meniru sikap Serigala yang tak mudah menyerah tapi untuk hal keburukan.

Selain unsur-unsur intrinsik, ada juga unsur ekstrinsik yang bisa kamu simpulkan berdasarkan cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba ini. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku pada masyarakat setempat, misalnya saja nilai moral, sosial, dan budaya.

Baca juga: Cerita Rakyat Batu Ajuang Batu Peti dan Ulasan Menariknya, Kebohongan yang Membuat Kapal Berubah Menjadi Batu

Fakta Menarik

Usai membaca cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba beserta unsur intrinsiknya, kini saatnya kamu ulik fakta menariknya. Apakah itu? Berikut ulasannya;

1. Menjadi Tayangan Animasi

Sumber: Jacob Grimm & Whelm Grimm – Youcanprint

Cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba ini cukup populer di berbagai negara. Maka dari itu, ada banyak tayangan animasi yang bisa kamu tonton di YouTube.

Tak hanya bahasa Indonesia, ada banyak pula animasi yang berbahasa Inggris. Kebanyakan tayangan animasi cerita ini mungkin tak sepenuhnya sama. Namun, inti ceritanya tetap sama, yakni tentang serigala rakus yang berusaha memangsa 7 anak domba.

Baca juga: Kisah Suri Ikun dan Dua Burung Beserta Ulasan Menariknya, Dongeng Adik Bungsu yang Dibenci oleh Kakak-Kakaknya

Saatnya Membagikan Cerita Dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba Pada Si Kecil

Demikianlah cerita dongeng Serigala dan Tujuh Anak Domba beserta ulasan lengkap seputar unsur intrinsik dan fakta menariknya. Kisahnya seru, kan? Kalau kamu suka, bagikan kisah ini pada anak-anak, mungkin buah hatimu atau saudaramu.

Kalau masih butuh cerita lainnya, telusuri saja Poskata.com kanal Ruang Pena. Ada banyak dongeng yang bisa kamu baja, seperti Kancil dan Buaya, Semut dan Merpati, atau Kelinci dan Kura-Kura.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA