Apakah yang kamu ketahui tentang mad dan buatlah 2 buah contohnya

2 menit

Contoh mad thabi i banyak kita jumpa ketika membaca Al-Qur’an. Lalu, bagaimana cara bacaannya? Yuk, simak ulasan lengkapnya di sini!

Hukum bacaan mad thabi’i penting untuk diketahui seluruh umat Islam.

Pasalnya, membaca Al-Qur’an tidak boleh sembarangan lantaran mesti benar dan tartil.

Jika salah, bahkan dalam menentukan panjang harakat, akan berpengaruh pada arti atau maknanya.

Nah, untuk kamu ketahui, mad thobi i merupakan satu dari bagian hukum mad.

Sebagai salah satu bagian dari ilmu tajwid, mengamalkannya ketika membaca Al Quran termasuk ke dalam fardu ain.

Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 121 yang artinya:

“Orang -orang yang telah Kami berikan Al Kitab (termasuk Al-Quran) kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya,” (QS. Al Bawarah, ayat 121).

Pengertian Mad Thabi i

Dalam bahasa Arab, mad artinya memanjangkan, atau kerap diistilahkan memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf-huruf mad.

Mad thabi’i juga dikenal sebagai mad ashli atau asal mula suatu kejadian.

Inilah yang menjadi kunci utama ketika kamu hendak belajar ilmu tajwid, khususnya hukum mad.

Adapun huruf mad thabi i yaitu alif (ا), waw (و), dan ya (ي).

Cara Membaca Mad Thabi i

Hukum mad thobi i yaitu mad yang terjadi jika ada huruf alif (ا) terletak sesudah harakat fathah, huruf ya (ي) terletak setelah harakat kasrah, dan huruf waw (و) mati sesudah harakat dammah.

Adapun hukum bacaan mad thabi’i dilafalkan dengan panjang 2 harakat atau dua ketukan.

Jika kamu menemukan ayat yang mengandung mad thabi i, maka wajib membacanya sesuai kaidah tersebut.

Contoh mad thabi i misalnya إِيَّاكَ (Iyyaaka), اَعُوۡذُ (Audzuu), dan فِيهَا (Fiihaa).

Supaya semakin jelas, kami beberkan lebih lengkap mengenai contoh mad thabi i berikut ini.

Contoh Mad Thabi i dalam Al-Qur’an

1. QS. Al-Fiil Ayat 1

أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَٰبِ ٱلْفِيلِ

Bacaan latin: “Alam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`aṣ–ḥābil-fīil”

Artinya: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?” (QS. Al-Fiil, ayat 1).

2. QS. An-Nas Ayat 1

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ

Bacaan latin: “Qul a’uuzu birabbin naas”

Artinya: “Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia” (QS. An-Nas, ayat 1).

3. Al-Quraisy Ayat 4

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Bacaan latin: “Alladzii at’amahum min ju’iw wa aamanahum min khauf”

Artinya: “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (QS. Al-Quraisy, ayat 4).

4. QS Asy-Syura Ayat 3

لَعَلَّكَ بَاخِعٌ نَّـفۡسَكَ اَلَّا يَكُوۡنُوۡا مُؤۡمِنِيۡنَ

Bacaan latin: La’allaka baakhi’un nafsaka allaa yakuunuu mu’miniin

Artinya: “Boleh jadi engkau (Muhammad) akan membinasakan dirimu (dengan kesedihan), karena mereka (penduduk Makkah) tidak beriman” (QS. Asy-Syura, ayat 3).

5. An-Nasr Ayat 2

وَرَاَيۡتَ النَّاسَ يَدۡخُلُوۡنَ فِىۡ دِيۡنِ اللّٰهِ اَفۡوَاجًا

Bacaan latin: “Wa ra-aitan naa syayadkhuluuna fii diinillaahi af waajaa”

Artinya: “Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah” (QS. An-Nasr, ayat 2).

6. At-Takasur Ayat 5

كَلَّا لَوۡ تَعۡلَمُوۡنَ عِلۡمَ الۡيَقِيۡنِؕ

Bacaan latin: “Kalla lauta’lamuuna ilmal yaqiin”

Artinya: “Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti” (QS. At-Takasur, ayat 5).

7. Al-Humazah Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

Bacaan latinnya: “Yahsabu anna maalahuu akhladah”

Artinya: “Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya” (QS. Al-Humazah, ayat 3).

8. Al-Maun Ayat 3

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Bacaan latinnya: “Walaa yahuddu alaa to’aa mil miskin”

Artinya: “Dan tidak menganjurkan memberi makan orang orang miskin” (QS. Al-Maun, ayat 3)

9. QS Al-Qari’ah Ayat 7

فَهُوَ فِىۡ عِيۡشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Bacaan latinnya: “Fahuwa fii ii syatirroodiyah”

Artinya: “Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang)” (QS. Al-Qari’ah, ayat 7)

10. QS An-Nas Ayat 4

مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ  ۙ الۡخَـنَّاسِ

Bacaan latinnya: “Ming syarril was waasil khannas”

Artinya: “Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi” (QS. An-Nas, ayat 4)

***

Itulah contoh mad thabi i beserta penjelasan lengkapnya, Sahabat 99.

Semoga informasinya bermanfaat ya.

Baca terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian nyaman seperti The Parc yang berada di Tangerang Selatan?

Tengok ragam pilihan terbaiknya hanya di www.99.co/id dan www.rumah123.com.

Brilio.net - Setiap muslim pasti sudah mengetahui rukun iman. Nah dalam rukun iman terdapat enam hal yang harus kita percaya. Salah satunya iman kepada Alquran dan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya.

BACA JUGA :
Huruf hijaiyah lengkap dengan cara membaca dan menghafalkannya

Manfaat Alquran dapat dipahami artinya, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Keajaiban Alquran di dunia adalah isinya, yaitu merupakan firman Allah SWT yang tidak ada keraguan di dalamnya.

Sehingga umat Islam tidak perlu ragu terhadap isi dari Alquran. Maka kita juga harus mempelajari, memahami, serta membacanya agar keimanan semakin bertambah.

BACA JUGA :
Membaca beberapa ayat Alquran ternyata bisa hilangkan gelisah & stres

Nah, salah satu dari hukum bacaan tajwid tersebut adalah hukum bacaan mad. Mad menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari dalam ilmu tajwid.

Makna dari hukum bacaan mad terbagi menjadi dua. Secara bahasa sendiri, mad mempunyai arti panjang. Sedangkan secara istilah, mad mempunyai pengertian membaca panjang pada huruf yang ada pada Alquran.

Seseorang yang tidak paham hukum mad, dapat menyebabkan kesalahan dalam membaca. Memanjangkan apa yang harus dibaca pendek atau sebaliknya.

Untuk mempelajarinya, berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/4), macam-macam mad bacaan tajwid Alquran, beserta penjelasan dan contohnya.

Macam-macam bacaan mad.

foto: freepik.com

Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi dua saja, yaitu mad thabi'i (mad asli) dan mad far'i (mad cabangnya atau bagiannya). Nah, dari mad far'i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi 14 macam-macam mad.

Jadi, kalau di total secara keseluruhan ada 15 macam mad. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai semua hukum mad ini, telah diulas lebih lengkap tentang macam-macam mad dan penjelasannya.

a. Mad Thabi'i.

Mad Thabi'i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya' sukun terletak sesudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah, maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi'i. Di mana Mad berarti panjang dan Thabi'i yang artinya biasa.

Cara membacanya satu alif atau sepanjang dua harakat, contohnya:

b. Mad Far'i.

Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan hamzah atau sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, di antaranya sebagai berikut:

1. Mad Wajib Muttasil.

Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far'I, pertama yaitu Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi'I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi'i (dua setengah alif). Contohnya:

2. Mad Jaiz Munfashil.

Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi'i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.

Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi'i. Begini contohnya:

3. Mad 'Arid Lisuukun.

Mad 'Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi'i atau Mad Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:

- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.

- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya'ni dua kalinya mad thobi'i.

- Yang pendek ya'ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi'i biasa.

Contohnya:

4. Mad 'Iwad.

Mad 'Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi'i. Contohnya adalah:

5. Mad Badal.

Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah (

) bertemu dengan sebuah Mad, maka cara untuk membacanya adalah seperti Mad Thobi'i. Contohnya:

6. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi.

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad. Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi'i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi'i atau sekitar enam harakat. Contohnya:


7. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi.

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob'i bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat. Contohnya:

8. Mad Shilah Thawilah.

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah (

).

Cara untuk membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Contohnya adalah:

9. Mad Shilah Qashirah.

Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi'i. Contohnya:

10. Mad Layyin.

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya' sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:

11. Mad Lazim Harfi Musyabba'.

Mad Lazim Harfi Musyabba' adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan surat dari beberapa surat di Alquran. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada surat-surat di Alquran tersebut ada 8 huruf di mana di antaranya adalah sebagai berikut:

Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya adalah:

12. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf.

Yaitu apabila ada permulaan surat dari Alquran ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang lima yakni:

Contohnya adalah:

13. Mad Tamkien.

Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Takien. Mad ini terjadi jika terdapat ya' sukun yang didahului dengan ya' yang bertasydid dan harakatnya kasra. Contohnya:

14. Mad Farq.

Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma'rifat. Cara membacanya adalah sepanjang 6 harakat. Contohnya:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA