Atom-atom manakah berikut ini yang dapat mencapai kestabilan melalui pelepasan elektron

Atom-atom manakah berikut ini yang dapat mencapai kestabilan melalui pelepasan elektron

Atom-atom manakah berikut ini yang dapat mencapai kestabilan melalui pelepasan elektron
Lihat Foto

pixabay.com

Ilustrasi orbit elektron dalam atom

KOMPAS.com - Ion adalah sekelompok atom bermuatan listrik. Ion bisa terbentuk melalui beberapa proses, seperti melepaskan dan mengikat elektron. Bagaimana proses pembentukan ion?

Pembentukan ion

Pembentukan ion adalah proses sebuah atom mendapatkan atau melepas elektron. Hal ini terjadi untuk membentuk konfigurasi elektron yang lebih stabil.

Molekul dan atom yang melepas elektron menjadi bermuatan positif dan dikenal dengan nama kation. Sedangkan molekul dan atom yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif dan disebut dengan anion.

Ion-ion yang telah berikatan akibat pertukaran elektron ini akan memiliki kemampuan untuk menghantarkan listrik.

Baca juga: Partikel Penyusun Atom, Apa Saja?

Kestabilan atom

Atom-atom yang ada di alam berada dalam keadaan tidak stabil. Semua atom yang ada ingin mencapai kestabilan di dalam subkulitnya.

Hanya atom gas mulia yang stabil. Atom lainnya yang tidak stabil cenderung bergabung dengan atom lain untuk mendapatkan kestabilan. Kestabilan ini bisa didapatkan dengan cara mendapatkan atau melepas elektron.

Menurut Kossel dan Lewis, kestabilan atom ditentukan berdasarkan susunan atau konfigurasi elektron. Konfigurasi elektron akan stabil jika elektron terluarnya 2 (duplet) atau 8 (oktet).

Hanya gas mulia yang memiliki konfigurasi elektron seperti ini. Sedangkan atom lain untuk mencapai kestabilan atom harus membentuk ion atau membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lain.

Atom-atom yang memiliki energi ionisasi rendah cenderung untuk melepaskan elektronnya. Atom-atom ini contohnya adalah atom dari unsur golongan IA dan IIA.

Sedangkan atom-atom yang mempunyai arinitas elektron yang besar biasanya cenderung mengikat elektron. Atom-atom ini contohnya adalah unsur golongan VIA dan VIIA dalam sistem periodik unsur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Standar Kompetensi:
1. Memahami struktur atom,

sifat-sifat periodik unsur, dan
ikatan kimia.
Kompetensi Dasar:
1.2 Peserta didik mampu meng-

analisis dan membandingkan
proses pembentukan ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan
koordinasi, dan ikatan logam
serta hubungannya dengan
sifat fisika senyawa yang
terbentuk.

Sumber: Chemistry Matters; Volume 1, Grolier

Dalam bab ini Anda akan
mempelajari materi-materi
berikut.


1. Terbentuknya ikatan kimia
2. Ikatan ion
3. Ikatan kovalen dan ikatan
logam

Sumber: Chemistry A New Approach, Pakar Raya

Intan merupakan salah satu batu mulia yang melimpah di Bumi. Akan
tetapi intan sulit diperoleh. Intan diperoleh melalui penambangan bawah
tanah. Tambang intan biasanya terletak di saluran bawah tanah dari gunung
berapi yang telah mati. Proses penambangan membutuhkan peralatan dan
biaya yang mahal. Intan banyak digunakan sebagai perhiasan karena
mempunyai kilau yang indah. Selain itu, intan juga banyak digunakan di
bidang industri. Contohnya kepingan intan yang digunakan pada pembuatan
bor gigi untuk mempermudah melubangi gigi. Intan bersifat keras. Hal ini
karena intan mempunyai struktur yang ikatan kimianya sangat kuat. Ikatan
tersebut terutama antara atom karbon yang satu dengan empat atom karbon
lain. Apakah yang dimaksud ikatan kimia?

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1



49

A. Terbentuknya Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu
disertai dengan pelepasan energi. Adapun gaya-gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan
suatu ikatan yang dinamakan ikatan kimia. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur cenderung
membentuk struktur elektron stabil. Struktur elektron stabil yang dimaksud yaitu struktur elektron gas
mulia (Golongan VIII A), seperti dalam Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Struktur Elektron Gas Mulia
Unsur

Nomor Atom

K

L

M


N

O

He

2

2

Ne

10

2

8

Ar


18

2

8

8

Kr

36

2

8

18

8


Xe

54

2

8

18

18

8

Rn

86

2


8

18

32

18

P

8

Walter Kossel dan Gilbert Lewis, pada tahun 1916 menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
stabilnya gas mulia dengan cara atom berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah elektron terluar
dari dua atom yang berikatan, akan berubah sedemikian rupa sehingga susunan elektron kedua atom
tersebut sama dengan susunan elektron gas mulia. Kecenderungan atom-atom untuk memiliki struktur
atau konfigurasi elektron gas mulia atau 8 elektron pada kulit terluar disebut kaidah Oktet.
Contoh:
• •


• •

• •

• •

• •

Br – Br

• •

• •

atau

• •

• •


• •

• •

• •

• •

• •

• •

Br Br
• •

• •

• •

• •



Br • + Br • →

Sementara itu, atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil dari hidrogen sampai dengan boron cenderung
memiliki konfigurasi elektron gas helium, atau mengikuti kaidah Duplet.
Elektron yang berperan dalam reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Elektron valensi menunjukkan kemampuan suatu atom untuk berikatan dengan atom lain. Contoh elektron
valensi dari beberapa unsur dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Elektron Valensi Beberapa Unsur
Unsur

Susunan Elektron

Elektron Valensi

6C

2.4

4



8O

2.6

6

12Mg

2.8.2

2

13Al

2.8.3

3

15P



2.8.5

5

17Cl

2.8.7

7

Unsur-unsur dari golongan alkali dan alkali tanah, untuk mencapai kestabilan cenderung melepaskan
elektron terluarnya sehingga membentuk ion positif. Unsur-unsur yang mempunyai kecenderungan
membentuk ion positif termasuk unsur elektropositif. Unsur-unsur dari golongan halogen dan khalkogen
mempunyai kecenderungan menangkap elektron untuk mencapai kestabilan sehingga membentuk ion
negatif. Unsur-unsur yang demikian termasuk unsur elektronegatif.

50

Ikatan Kimia

Contoh:
1. Fluorin (9F) mempunyai susunan elektron 2 . 7. Fluorin memerlukan satu elektron untuk mencapai
kestabilan (elektron terluar 8).

+ elektron
F
2.

+

e–

F–

Kalsium (20Ca) mempunyai susunan elektron 2 . 8 . 8 . 2. Kalsium melepaskan dua elektron untuk
mencapai kestabilan (elektron terluar 8).

+ 2 elektron

Ca
Ca2+
+ 2e–
Atom-atom yang belum stabil yaitu unsur-unsur selain gas mulia. Unsur ini selalu berusaha untuk
mencapai keadaan yang stabil. Agar dapat mencapai struktur elektron seperti gas mulia, antarunsur
melakukan hal-hal berikut.
1. Perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain (serah terima elektron).
Atom yang melepaskan elektron akan membentuk ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron
akan berubah menjadi ion negatif, sehingga terjadilah gaya elektrostatik atau tarik-menarik antara
kedua ion yang berbeda muatan. Ikatan ini disebut ikatan ion.
2. Pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom yang bergabung membentuk susunan elektron
seperti gas mulia. Cara ini dikenal dengan nama ikatan kovalen.
Selain itu, dikenal juga adanya ikatan lain yaitu:
1. Ikatan logam,
2. Ikatan hidrogen,
3. Ikatan Van der Waals.

Lengkapilah tabel berikut dengan mengisi konfigurasi elektron, elektron valensi, dan ion yang terbentuk
untuk mencapai kestabilan!
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Atom Unsur Nomor Atom
N
Na
Mg
S
K
Ca
Br
C
O
H
Ba

7
11
12
16
19
20
35
6
8
1
56

Konfigurasi Elektron

Elektron Valensi

Ion yang Terbentuk

5
1
2
6
1
2
7
4
6
1
2

N3–
Na+
Mg2+
S2–
K+
Ca2+
Br–
C4–
O2–
H+
Ba2+

2.5
2.8.1
2.8.2
2.8.6
2.8.8.1
2.8.8.2
2 . 8 . 18 . 7
2.4
2.6
1
2 . 8 . 18 . 18 . 8 . 2

Catatan: tulisan yang dicetak tebal merupakan kunci jawaban.

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

51

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Gas mulia sulit bereaksi dengan unsur lain. Hal ini
dikarenakan . . . .
a. merupakan molekul monoatomik
b. merupakan molekul diatomik
c. kulit terluar terisi penuh elektron
d. kulit terluar terisi setengah penuh elektron
e. susunan elektron kurang stabil
Jawaban: c
Unsur-unsur yang termasuk dalam golongan gas
mulia mempunyai susunan elektron yang stabil.
Oleh karena itu, kulit terluarnya terisi penuh
elektron, sehingga sulit untuk bereaksi dengan
unsur lain.
2. Suatu unsur Z mempunyai
susunan elektron seperti
gambar di samping. Pernyataan yang benar tentang
unsur Z yaitu . . .
a. Konfigurasi elektronnya: 2 . 8 . 2.
b. Cenderung melepaskan 1 elektron.
c. Cenderung menangkap 1 elektron.
d. Sulit bereaksi dengan unsur lain.
e. Termasuk dalam golongan gas mulia.
Jawaban: b
Dari gambar pada soal, dapat diketahui bahwa konfigurasi elektron atom Z yaitu 2 . 8 . 1. Atom Z
mempunyai elektron valensi 1 (termasuk dalam
golongan alkali (IA)). Atom ini untuk memenuhi
aturan Oktet (stabil) cenderung melepas 1 elektron.
Dengan demikian, atom Z sangat mudah bereaksi
dengan unsur lain.
3. Cermati tabel berikut!
Unsur

Konfigurasi Elektron

P
Q
R
S
T

2.2
2.8
2.8.1
2.8.6
2.8.7

Tabel di atas menunjukkan konfigurasi elektron
unsur P, Q, R, S, dan T. Unsur yang paling mudah
menangkap satu elektron yaitu . . . .
a. P
d. S
b. Q
e. T
c. R

52

Ikatan Kimia

Jawaban: e
Unsur logam cenderung melepas elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menangkap
elektron. Dari konfigurasi elektronnya, unsur T
termasuk dalam golongan halogen (VIIA) atau
termasuk unsur nonlogam. Unsur nonlogam
cenderung menangkap elektron. Oleh karenanya,
unsur T menangkap 1 elektron untuk memenuhi
aturan oktet.
4. Elektron valensi dari unsur yang mempunyai nomor
atom 12 yaitu . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: b
Konfigurasi elektron suatu unsur dengan nomor
atom 12 yaitu 2 . 8 . 2. Elektron valensinya
yaitu 2.
5. Di antara unsur-unsur di bawah ini yang paling
mudah melepas elektron yaitu . . . .
a. 19K
d. 12Mg
b. 17Cl
e. 8O
c. 14Si
Jawaban: a
Konfigurasi elektron 19K: 2 . 8 . 8 . 1.
Unsur ini paling mudah melepaskan 1 elektron agar
stabil seperti unsur-unsur gas mulia.
6. Unsur 15Y mempunyai elektron valensi 5. Cara
unsur Y mencapai konfigurasi elektron yang stabil
yaitu . . . .
a. mengikat 1 elektron
b. melepas 1 elektron
c. mengikat 7 elektron
d. melepas 3 elektron
e. mengikat 3 elektron
Jawaban: e
Unsur dikatakan stabil apabila konfigurasi
elektronnya memenuhi aturan Duplet dan Oktet.
Oleh karena itu, unsur Y cenderung menangkap
3 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
7. Di antara sifat unsur gas mulia berikut yang menunjang kestabilan gas mulia yaitu . . . .
a. konfigurasi elektron oktet
b. energi ionisasi tinggi
c. gas monoatomik
d. sukar bereaksi
e. berwujud gas

Jawaban: d
Kestabilan gas mulia ditunjang oleh sifatnya yang
sukar bereaksi.
8. Di antara unsur-unsur berikut yang bersifat
elektronegatif yaitu . . . .
a. 10A
d. 18D
b. 12B
e. 20D
c. 16C
Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur:
10A = 2 . 8
18D = 2 . 8 . 8
B
=
2
.
8
.
2
12
20D = 2 . 8 . 8 . 2
C
=
2
.
8
.
6
16
Unsur yang bersifat elektronegatif yaitu unsur yang
cenderung menangkap elektron agar stabil seperti
gas mulai. Unsur 16 B dapat stabil dengan
menangkap 2 elektron.
9. Atom 7N mencapai kestabilan dengan cara . . . .
a. melepas 2 elektron
b. menangkap 2 elektron
c. melepas 3 elektron
d. menangkap 3 elektron
e. menangkap 1 elektron
Jawaban: d
Konfigurasi elektron 7N: 2 . 5.
Suatu atom dikatakan stabil apabila konfigurasi
elektronnya seperti gas mulia (memenuhi aturan
oktet atau duplet).
Atom N agar stabil menangkap tiga elektron.

3–
7N(2 . 5) + 3e → N (2 . 8)
10. Unsur bernomor atom 15 mempunyai elektron
valensi . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: e
Konfigurasi elektron unsur bernomor atom 15 yaitu
2 . 8 . 5. Jadi, elektron valensinya 5.
11. Hidrogen dalam membentuk ikatan kimia
memenuhi aturan duplet, bukan aturan oktet
seperti atom lainnya, karena . . . .
a. melepas 1 elektron
b. menangkap 1 elektron
c. merupakan molekul diatomik
d. mencapai kestabilan dengan jumlah elektron
terluar = 2
e. dapat membentuk ikatan kovalen dan ikatan
ion
Jawaban: d
Aturan duplet berarti bahwa untuk mencapai
kestabilan membentuk atom dengan jumlah
elektron terluar = 2.

12. Suatu unsur dikatakan bersifat elektronegatif
apabila unsur tersebut . . . .
a. melepas elektron
b. menangkap elektron
c. termasuk dalam golongan IA
d. mempunyai elektron valensi 1
e. termasuk dalam golongan gas mulia
Jawaban: b
Unsur bersifat elektronegatif apabila unsur tersebut
cenderung membentuk ion negatif (menangkap elektron).
13. Di antara unsur-unsur berikut yang bersifat
elektronegatif yaitu . . . .
a. 10Ne
d. 12Mg
b. 11Na
e. 20Ca
c. 9F
Jawaban: c
Unsur bersifat elektronegatif artinya unsur tersebut
cenderung menangkap elektron membentuk ion
negatif.
14. Unsur dengan nomor massa 23 dan mempunyai
12 neutron akan mencapai kestabilan dengan cara
....
a. menangkap 1 elektron
b. menangkap 2 elektron
c. melepas 1 elektron
d. melepas 2 elektron
e. melepas 3 elektron
Jawaban: c
A=p+n
23 = p + 12
p = 11
Unsur dengan nomor atom (p) = 11 mempunyai
konfigurasi elektron: 2 . 8 . 1. Oleh karena itu, untuk
mencapai kestabilan unsur tersebut akan melepaskan 1 elektron.
15. Golongan unsur yang mencapai kestabilan dengan
menangkap 1 elektron yaitu . . . .
a. alkali
d. nitrogen
b. alkali tanah
e. karbon
c. halogen
Jawaban: c
Konfigurasi elektron unsur-unsur halogen (golongan
VIIA) mempunyai elektron valensi 7 sehingga agar
dapat stabil unsur-unsur tersebut cenderung
menangkap 1 elektron.
B. Kerjakanlah dengan singkat dan jelas!
1. a.
b.

Sebutkan unsur-unsur gas mulia!
Mengapa unsur-unsur gas mulia merupakan
unsur-unsur yang paling stabil?

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

53

Jawaban:
a. Helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton
(Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn).
b. Unsur-unsur gas mulia merupakan unsurunsur yang paling stabil, karena kulit
terluarnya sudah penuh dengan elektron
sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain.
2. Di antara ion-ion berikut, manakah yang mempunyai konfigurasi elektron seperti gas mulia?
Na+, Mg2+, Al3+, Cl–, O–, dan P3–
(NA : Na = 11, Mg = 12, Al = 13, Cl = 17, O = 8, P = 15)
Jawaban:
Konfigurasi elektron gas mulia mempunyai
elektron terluar 8 atau 2, menganut kaidah oktet
atau duplet.
11Na = 2 . 8 . 1
Na+ = 2 . 8 (seperti gas mulia)
12Mg = 2 . 8 . 2
Mg2+ = 2 . 8 (seperti gas mulia)
13Al
Al3+

=2.8.3
= 2 . 8 (seperti gas mulia)

17Cl
Cl–

=2.8.7
= 2 . 8 . 8 (seperti gas mulia)

8O
O–

=2.6
= 2 . 7 (tidak seperti gas mulia)

15P
P3–

=2.8.5
= 2 . 8 . 8 (seperti gas mulia)

3. Bagaimanakah cara unsur-unsur di bawah ini mencapai kestabilan?
a. Unsur dengan nomor atom 17.
b. Unsur dengan nomor massa 40 dan jumlah
neutron 29.
Jawaban:
a. Nomor atom 17
Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 7 mencapai kestabilan dengan menangkap 1 elektron.

b.

A =p+n
40 = p + 29
p = 11
Konfigurasi elektron = 2 . 8 . 1 mencapai
kestabilan dengan melepas 1 elektron.

4. Apakah yang dimaksud dengan unsur elektropositif dan elektronegatif? Berilah contohnya!
Jawaban:
Unsur-unsur elektropositif adalah unsur yang
mempunyai kecenderungan melepaskan elektron
terluarnya sehingga membentuk ion positif.
Contoh:
Golongan IA = H, Li, Na,K, Rb, Cs, dan Fr.
Golongan IIA = Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra.
Unsur-unsur elektronegatif adalah unsur-unsur
yang mempunyai kecenderungan menangkap
elektron untuk mencapai kestabilan sehingga
membentuk ion negatif.
Contoh:
Golongan VIA = O, S, Se, Te, dan Po.
Golongan VIIA = F, Cl, Br, I, dan At.
5. Bagaimanakah atom-atom berikut mencapai
susunan elektron yang stabil? Jelaskan!
a. 8O
c. 19K
b. 20Ca
Jawaban:
a. 8O = 2 . 6
Mencapai susunan elektron stabil dengan
menangkap 2 elektron.
(O + 2e– → O2–)
b. 20Ca = 2 . 8 . 8 . 2
Mencapai susunan elektron stabil dengan
melepas 2 elektron.
(Ca → Ca2+ + 2e–)
c. 19K = 2 . 8 . 8 . 1
Mencapai susunan elektron stabil dengan
melepas 1 elektron.
(K → K+ + e–)

B. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
Ikatan ion yaitu ikatan yang terbentuk sebagai akibat adanya gaya tarik-menarik antara ion positif dan
ion negatif. Ion positif terbentuk karena unsur logam melepaskan elektronnya, sedangkan ion negatif
terbentuk karena unsur nonlogam menerima elektron. Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron.
Pada saat terjadi pelepasan elektron, atom tersebut berubah menjadi sebuah kation (ion positif) karena
kelebihan muatan positif. Energi ionisasi diperlukan untuk melepas sebuah elektron. Harga energi ionisasi
berbeda antara atom satu dengan lainnya.

54

Ikatan Kimia

Pada umumnya, atom-atom dari unsur logam memiliki energi ionisasi yang lebih rendah. Oleh karena
itu, unsur-unsur tersebut cenderung melepas elektron dan berubah menjadi kation. Sebagai contoh unsur
natrium (Na) mudah melepaskan satu elektron menjadi ion natrium (Na+). Sementara itu, atom-atom dari
unsur nonlogam memiliki afinitas elektron yang tinggi sehingga cenderung untuk menangkap elektron.
Saat terjadi penangkapan elektron, atom tersebut berubah menjadi anion (ion negatif). Misalnya atom klor
(Cl) mudah menangkap satu elektron dan menjadi ion klorida (Cl–).
e–

e–
Na+
Na
Cl

Cl–

Gambar terbentuknya molekul NaCl

Terjadinya ikatan antara 11Na dengan 17Cl sebagai berikut.
K L M
+
: 2.8
11Na : 2 . 8 . 1 → melepas 1 elektron, membentuk Na

: 2.8.8
17Cl : 2 . 8 . 7 ← menerima 1 elektron, membentuk Cl
Na
→ Na+ + e–

Cl + e
→ Cl–
–––––––––––––––––––– +
Na + Cl → Na+ + Cl–
Na+ + Cl– membentuk ikatan ion NaCl (Natrium klorida)
Peristiwa pelepasan dan penangkapan elektron tersebut menghasilkan gaya elektrostatik dan
membentuk ikatan ion antara dua ion (Na+ dan Cl–). Contoh ikatan ion yang lain yaitu ikatan yang terjadi
pada senyawa MgO. Atom Mg kelebihan 2 elektron dan atom O kekurangan 2 elektron. Dengan demikian,
2 elektron dari atom Mg yang dilepaskan, ditangkap oleh atom O untuk berikatan dan membentuk susunan
yang stabil. Reaksi tersebut dituliskan sebagai berikut.
12Mg
8O

(2 . 8 . 2)

→ Mg2+ (2 . 8) + 2e– (melepas 2 elektron)

(2 . 6) + 2e– → O2– (2 . 8)

(menangkap 2 elektron)

––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
12Mg

(2 . 8 . 2) + 8O (2 . 6) → Mg2+ (2 . 8) + O2– (2 . 8)



MgO
Ikatan ion mudah terjadi jika atom-atom suatu unsur mempunyai perbedaan elektronegativitas yang
besar (lebih besar dari 1,7). Menurut Pauling, jika perbedaan elektronegativitas semakin besar, ikatan
kimia yang terbentuk semakin bersifat ionik. Pada umumnya ikatan ion terjadi antara unsur-unsur golongan
IA dan IIA (unsur logam) dengan unsur-unsur golongan VIIA dan VIA (unsur nonlogam).
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
1. Dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik karena partikel-partikel ionnya terikat kuat
pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

55

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1. Unsur Y mempunyai konfigurasi elektron 2 . 8 . 1.
Unsur ini lebih mudah membentuk ikatan ion
dengan unsur lain yang mempunyai konfigurasi
elektron . . . .
a. 2 . 8 . 2
d. 2 . 8 . 6
b. 2 . 8 . 4
e. 2 . 8 . 7
c. 2 . 8 . 5
Jawaban: e
Ikatan ion merupakan ikatan yang terjadi akibat
serah terima elektron. Unsur Y dapat berikatan ion
dengan unsur yang mempunyai konfigurasi
elektron 2 . 8 . 6 (elektron valensinya 6) dan 2 . 8 .
7 (elektron valensinya 7). Namun, unsur Y
cenderung melepas 1 elektron sehingga lebih
mudah membentuk ikatan ion dengan unsur yang
mempunyai elektron valensi 7. Hal ini karena unsur
tersebut cenderung menangkap 1 elektron.
2. Pernyataan di bawah ini yang sesuai dengan sifatsifat senyawa ion yaitu . . . .
a. dalam bentuk padatan bersifat konduktor
b. titik didih dan titik lelehnya relatif rendah
c. dalam bentuk leburan bersifat isolator
d. larut dalam pelarut nonpolar
e. dalam bentuk larutan bersifat konduktor
Jawaban: e
Dalam bentuk leburan atau larutan, senyawa ion
bersifat konduktor. Dalam bentuk padatan,
senyawa ion bersifat isolator. Titik didih dan titik
lelehnya tinggi serta larut dalam pelarut polar.
3. Ikatan ion terjadi antara . . . .
a. unsur logam dengan unsur logam
b. unsur logam dengan unsur nonlogam
c. unsur logam dengan unsur golongan transisi
d. unsur nonlogam dengan unsur nonlogam
e. unsur golongan utama dengan unsur golongan
transisi
Jawaban: b
Salah satu ciri khas ikatan ion yaitu terbentuk dari
unsur logam dengan unsur nonlogam.
4. Suatu unsur dengan nomor atom 9 akan mengadakan ikatan ion dengan unsur yang mempunyai
nomor atom . . . .
a. 17
d. 35
b. 19
e. 32
c. 15
Jawaban: b
Atom dengan NA 9 : 2 . 7 menangkap 1 elektron,
yang dilepaskan atom dengan NA 19 : 2 . 8 . 8 . 1.

56

Ikatan Kimia

5. Kecenderungan atom untuk bermuatan positif
disebabkan oleh . . . .
a. afinitas elektronnya besar
b. energi ionisasinya kecil
c. keelektronegatifannya besar
d. potensial ionisasinya besar
e. keelektropositifannya sedang
Jawaban: b
Atom yang cenderung melepaskan elektron untuk
bermuatan positif, memerlukan energi ionisasi
kecil.
6. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron
2 . 8 . 6 mempunyai ciri-ciri . . . .
a. dapat membentuk senyawa ionik dengan
natrium
b. merupakan unsur logam
c. dapat membentuk ion dengan muatan 2+
d. hanya dapat bereaksi dengan unsur
nonlogam
e. memiliki 6 proton dalam setiap atomnya
Jawaban: c
Natrium melepaskan elektron yang akan ditangkap
oleh unsur tersebut membentuk senyawa ionik.
Karena unsur tersebut membutuhkan 2 elektron
untuk mencapai kestabilan. Na hanya 1 elektron.
7. Di antara bahan berikut yang dapat menghantarkan
listrik melalui pergerakan ion-ionnya yaitu . . . .
a. larutan NaCl
b. raksa
c. grafit
d. logam tembaga
e. lelehan timbal
Jawaban: a
Larutan NaCl mempunyai ion-ion yang bergerak
bebas, berasal dari proses ionisasi ion-ion
penyusunnya. Oleh karena itu, larutan NaCl dapat
menghantarkan arus listrik.
8. Di antara unsur berikut yang memiliki kecenderungan menangkap elektron yaitu . . . .
a. 11A
d. 35D
b. 12B
e. 38E
c. 19C
Jawaban: d
Unsur yang sudah menangkap elektron umumnya
memiliki afinitas elektron tinggi. Konfigurasi elektron
35D: 2 . 8 . 18 . 7. Oleh karena itu, unsur ini menangkap satu elektron untuk membentuk konfigurasi
gas mulia dengan konfigurasi 2 . 8 . 18 . 8.

9. Unsur di bawah ini yang berikatan ion dengan unsur
klorin yaitu . . . .
a. hidrogen
d. natrium
b. silikon
e. oksigen
c. fosfor
Jawaban: d
Konfigurasi unsur klorin: 2 . 8 . 7. Oleh karena itu,
unsur klorin dapat berikatan ion dengan unsur
yang mempunyai energi ionisasi rendah dan
elektron valensi satu seperti Na. Konfigurasi
natrium 2 . 8 . 1.
Na melepaskan satu elektron yang kemudian
diterima Cl sehingga terbentuk senyawa NaCl
dengan konfigurasi Na+ (2 . 8) + Cl– (2 . 8 . 8) →
NaCl.
10. Salah satu syarat terjadinya ikatan ion yaitu . . . .
a. elektropositif dengan elektronegatif
b. sesama unsur yang elektropositif
c. sesama unsur yang elektronegatif
d. salah satu unsur memiliki elektron valensi 4
e. salah satu unsur elektron terluarnya 5
Jawaban: a
Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan nonlogam atau terjadi serah terima elektron.

3. Apabila diketahui besarnya elektronegativitas
beberapa unsur: Br = 2,6; Be = 1,57; Mg = 1,3; Ca
= 1; Sr = 0,95; Ba = 0,89. Urutkan kekuatan ikatan
ion senyawa-senyawa berikut dari yang terkecil
sampai dengan yang terbesar: BeBr2, MgBr2, CaBr2,
SrBr2, BaBr2!
Jawaban:
Bila perbedaan elektronegativitas semakin besar,
ikatan ioniknya semakin kuat. Urutan kekuatan
ikatan ion dari yang terkecil sampai yang terbesar:
BeBr2, MgBr2, CaBr2, SrBr2, BaBr2.
4. Tuliskan reaksi pasangan unsur-unsur berikut
dalam berikatan!
a. 11Na dan 16S
b. 19K dan 17Cl
Jawaban:
a. Ikatan antara 11Na dan 16S
2 × 11Na (2.8.1)
→ Na+ (2.8 ) + e–

1 × 16S (2.8.6) + 2e
→ S2– (2.8.8)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
211Na (2 .8.1) + 16S (2.8 .6) → 2 Na+ (2 . 8) + S2– (2 .8.8)

b.

B. Jawablah soal-soal berikut!
1.

Sebutkan sifat-sifat senyawa yang berikatan ion!
Jawaban:
a. Dalam bentuk padatan tidak menghantarkan
listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
erat pada kisi, sehingga tidak ada elektron
yang bebas bergerak.
b. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
c. Umumnya berupa zat padat kristal yang
permukaannya keras dan sukar digores.
d. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
e. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam
pelarut nonpolar.

2. Bagaimana pembentukan ikatan ion pada senyawa
MgCl2? Jelaskan!
Jawaban:
12Mg = 2 . 8 . 2
17Cl = 2 . 8 . 7
Atom Mg akan stabil jika melepaskan dua buah elektron dari kulit terluar membentuk ion Mg2+ (2 . 8).
Atom Cl akan stabil jika menerima satu elektron
membentuk ion Cl– (2 . 8 . 8). Dengan demikian,
dua elektron yang dilepaskan atom Mg akan
diterima oleh dua buah atom klorin. Ketiga atom
ini akan tarik-menarik membentuk ikatan ion.



2Na+ + S2–

Na2S

Ikatan antara 19K dan 17Cl

19K (2 . 8 . 8 . 1)


17Cl (2 . 8 . 7) + e

K+ (2 . 8 . 8) + e–

Cl– (2 . 8 . 8)
–––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––
→ K+ (2 . 8 . 8) +
19K (2 . 8 . 8 . 1) + 17Cl (2 . 8 . 7)
Cl– (2 . 8 . 8)
K+ + Cl–

5.



KCl

Diketahui unsur-unsur:
11X, 35Y, 15Z, dan 32Q.
a.

Buatlah konfigurasi elektronnya dan tentukan
golongannya!
b. Di antara unsur-unsur tersebut, manakah yang
dapat terjadi ikatan ion?
Jawaban:
a. 11X = 2 . 8 . 1
→ golongan IA
→ golongan VIIA
35Y = 2 . 8 . 18 . 7
→ golongan VA
15Z = 2 . 8 . 5
Q
=
2
.
8
.
18
.
4
→ golongan IVA
32
b.

Ikatan ion terjadi antara golongan IA dan IIA
dengan golongan VIA dan VIIA.
Unsur yang membentuk ikatan ion:
X+ +
Y– → XY
(2 . 8) (2 . 8 . 18 . 8)

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

57

C. Ikatan Kovalen dan Ikatan Logam
1. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen dapat terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam lain dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron. Jadi secara langsung ikatan ini bersifat nonelektrostatik.
Adakalanya dua atom dapat menggunakan lebih dari satu pasang elektron. Apabila yang digunakan
bersama dua pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan kovalen rangkap dua atau rangkap
tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan untuk berikatan tergantung pada kebutuhan tiap atom
untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia (kaidah Duplet atau Oktet).
Penggunaan bersama pasangan elektron digambarkan oleh Lewis menggunakan titik elektron.
Rumus Lewis merupakan tanda atom yang di sekelilingnya terdapat titik (·), silang (×), atau bulatan
kecil (• atau ). Tanda ini menggambarkan elektron valensi atom yang bersangkutan. Oleh karena itu,
rumus ini sering disebut sebagai rumus elektron atau titik elektron.
Langkah-langkah untuk menulis rumus molekul Lewis sebagai berikut.
a. Menuliskan simbol atom unsurnya.
b. Menentukan jumlah elektron valensi atom tersebut.
c. Meletakkan titik (·), silang (×), atau bulatan kecil (• atau ) yang mewakili elektron valensi pada
sisi simbol atom.
Contoh:
Konfigurasi Elektron

Elektron Valensi

Rumus Molekul Lewis

1H

1

1

H•

7N

2.5

5

N•

8O

2.6

6

17Cl

2.8.7

7

••

Simbol Atom



••


••

O•

••

••

Cl •
••

Berdasarkan bentuk ikatannya, ikatan kovalen dibedakan menjadi tiga, yaitu kovalen normal,
kovalen koordinasi, serta kovalen polar dan nonpolar.
a.

Ikatan Kovalen Normal
Dalam ikatan kovalen normal digunakan dasar pemakaian bersama pasangan elektron. Dalam
hal ini pasangan elektron tersebut berasal dari kedua atom. Jumlah ikatan yang terdapat dalam
suatu molekul dapat diramalkan dengan menghitung jumlah elektron yang digunakan bersamasama. Selain itu juga, jumlah dan jenis atom yang membentuk molekul. Oleh karena itu, dalam
ikatan ini dikenal adanya ikatan kovalen tunggal, kovalen rangkap dua, dan kovalen rangkap tiga.
1) Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan bersama
satu pasang elektron. Ikatan ini digambarkan dengan satu garis lurus.
Contoh:
a) Ikatan H dengan H dalam molekul H2
1H rumus titik elektronnya H°
1H rumus titik elektronnya H°
1 atom H berikatan dengan 1 atom H yang lain, dan tiap-tiap atom H menyumbangkan
1 elektron.
H° + °H → H °° H → H – H → H2
ikatan kovalen tunggal

58

Ikatan Kimia

b)

Ikatan F dengan F dalam molekul F2
9F
9F

oo

(2 . 7) rumus titik elektronnya o F oo
oo

oo

(2 . 7) rumus titik elektronnya o F oo
oo

1 atom F berikatan dengan 1 atom F yang lain dan tiap-tiap atom F menyumbangkan 1
elektron.
oo
o
o

oo

F o + o F oo



oo

oo

oo
o
o

o
o

F

oo

oo

F oo

oo

→ F – F → F2

ikatan kovalen tunggal
c)

Ikatan H dengan Cl dalam molekul HCl
rumus titik elektronnya H°

1H

xx

l xx
(2 . 8 . 7) rumus titik elektronnya x C
xx
1 atom H berikatan dengan 1 atom Cl yang masing-masing menyumbangkan 1 elektron.

17Cl

x

Cl xx
xx

→ H

xx

x
o

C lxx
xx

→ H – Cl → HCl

ikatan kovalen tunggal
d)

2)

××

Pembentukan ikatan antara 1H dengan 7N membentuk NH3.
Senyawa NH3
7N : 2 . 5
1H : 1
Atom nitrogen memerlukan tiga elektron untuk
mendapatkan susunan elektron gas mulia, sedangkan setiap
atom hidrogen memerlukan sebuah elektron untuk mempunyai konfigurasi elektron duplet. Oleh karena itu, setiap
atom nitrogen memerlukan tiga atom hidrogen.

H ו N ו H

×

xx

H° +

H
atau H – N – H
|
H

Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan
bersama dua pasang elektron. Ikatan ini digambarkan dengan dua garis lurus.
Contoh:
Ikatan antara atom O dengan atom O yang lain dalam molekul O2
oo

8O
8O

(2 . 6) rumus titik elektronnya O oo
oo

oo

(2 . 6) rumus titik elektronnya O oo
oo

1 atom O berikatan dengan 1 atom O yang lain dan tiap-tiap atom O menyumbangkan 2
elektron.
oo

O oo

oo

oo

+

o
o

O

oo



oo

O

oo

oo
oo

oo

O

oo

→ O = O → O2

ikatan kovalen rangkap dua
3)

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan kovalen yang terjadi karena penggunaan
bersama tiga pasang elektron. Ikatan ini digambarkan dengan tiga garis lurus.
Contoh:
Ikatan antara atom N dengan atom N yang lain dalam molekul N2

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

59

oo

7N

(2 . 5) rumus titik elektronnya N o
oo

oo

7N

(2 . 5) rumus titik elektronnya N o
oo

1 atom N berikatan dengan 1 atom N yang lain dan tiap-tiap atom N menyumbangkan 3 elektron.
o
o
o

N oo

+

o
o

o

N oo



o
o

oo
oo
oo

N

N oo

→ N ≡ N → N2

ikatan kovalen rangkap tiga

Tentukan rumus titik elektron dan jenis ikatan kovalen dari molekul-molekul berikut!
No.

Rumus Molekul

Rumus Titik Elektron

1.

H2O

H ox O oxH

CH 4

H ox Cox H

oo

Atom-Atom yang
Saling Berikatan

Jumlah dan Jenis Ikatan
Kovalen (Tunggal, Rangkap
Dua, atau Rangkap Tiga)

H dengan O

2 ikatan kovalen tunggal

H dengan C

4 ikatan kovalen tunggal

O xx oo Si oo xx O

Si dengan O

2 ikatan kovalen rangkap dua

N dengan N

1 ikatan kovalen rangkap tiga

H dengan C
C dengan C

2 ikatan kovalen tunggal
1 ikatan kovalen rangkap tiga

O dengan C

2 ikatan kovalen rangkap dua

oo

H
ox

2.

ox

H
xx

xx

xx

xx

3.

SiO2

4.

N2

x x
o o
x
oN o
o x Nx

5.

C2 H 2

Ho• C oo xxx C x• H

6.

CO 2

xx
xx
x
Ox ooCoo xxO
xx
xx

7.

H2 S

H ox S ox H

H dengan S

2 ikatan kovalen tunggal

8.

C2 H 4

ox
x
H o• C
o x C •H
o•
x•
H H

C dengan C
H dengan C

1 ikatan kovalen rangkap dua
4 ikatan kovalen tunggal

9.

PCl3

Cl dengan P

3 ikatan kovalen tunggal

10.

C2 H 6

C dengan C
H dengan C

1 ikatan kovalen tunggal
6 ikatan kovalen tunggal

o

oo

oo

x x oo x x
x
o
P o Cl x
x Cl
xx x o x x xx x
x
x
x Cl x
xx

H H
o• x •

Ho• C oxC x•H
o• x •

H H

Catatan: tulisan yang dicetak tebal merupakan kunci jawaban.

60

Ikatan Kimia

b.

Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi yaitu ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang digunakan
bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan.

A** + B → A** + B atau A → B
Tanda (→) menyatakan sumber pasangan elektron yang digunakan bersama. Ikatan kovalen
koordinasi dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyai pasangan elektron bebas dan sudah
mencapai konfigurasi oktet dengan atom lain. Atom lain ini membutuhkan dua elektron dan belum
mencapai konfigurasi oktet.
Contoh:
Senyawa SO3
16S

:2.8.6

Ikatan kovalen
koordinasi

8O

:2.6

Ikatan kovalen rangkap dua

Ketika membuat rumus Lewis dari asam-asam oksi (misalnya asam sulfat, H2SO4) lebih
dahulu kita tuliskan bayangan strukturnya. Setelah itu membuat rumus Lewisnya, dimulai dari
atom hidrogen. Hal ini untuk mengetahui jenis-jenis ikatan yang ada, antara ikatan kovalen atau
ikatan kovalen koordinasi.
c.

Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya
perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke
salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa
menjadi polar.
Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena
daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya
polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan
terjadinya ikatan kovalen polar.
Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan
beberapa hal berikut.
1) Jumlah momen dipol. Jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika
momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan:
µ=d×l
Keterangan:
µ = momen dipol dalam Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam cm
2)

Bentuk molekul. Jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar,
sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka biasanya senyawanya bersifat polar.

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

61

3)

4)

Jika molekul terdiri atas dua buah unsur.
a) Bila kedua unsur itu sejenis, ikatannya nonpolar.
Contoh: H2 dan Cl2.
b) Bila kedua unsur itu tidak sejenis, biasanya ikatannya polar.
Contoh: HCl dan HBr.
Jika molekul terdiri atas tiga atau lebih unsur yang berbeda.
a) Bila atom yang berada di tengah molekul (atom pusat) mempunyai pasangan elektron
bebas sehingga pasangan elektron berikatan akan tertarik ke salah satu atom, ikatannya
polar.
Contoh: H2O dan NH3.
b) Bila atom pusat tidak mempunyai pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron
tertarik sama kuat ke seluruh atom, ikatannya nonpolar.
Contoh: CH4 dan CO2.

Sifat-sifat senyawa kovalen:
1) Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, dan CO2), cair (misal H2O dan
HCl), ataupun berupa padatan.
2) Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik antarmolekulnya lemah
meskipun ikatan antaratomnya kuat.
3) Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi dengan pelarut
polar.
4) Larutannya dalam air ada yang menghantarkan arus listrik (misal HCl) tetapi sebagian besar
tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau larutannya.
Anda dapat memprediksi ikatan kimia apabila mengetahui konfigurasi elektron dari atom unsur
tersebut (elektron valensinya). Berdasarkan elektron valensi, akan diketahui jumlah kekurangan elektron
masing-masing unsur untuk mencapai kaidah Oktet (kestabilan struktur seperti struktur elektron gas
mulia).
Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan, sedangkan energi yang diperlukan
untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. Pada pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal
merupakan ikatan yang paling lemah dan paling panjang. Semakin banyak pasangan elektron milik
bersama maka semakin kuat ikatan. Namun, panjang ikatannya semakin kecil atau pendek.
Contoh:
Ikatan
: N–N
N=N
N≡N
Panjang ikatan (Å)
: 1,47
1,24
1,10
Energi ikatan (kJ/mol)
: 163
418
941

Kepolaran Senyawa
A.

Tujuan
Mengetahui suatu larutan bersifat polar atau nonpolar.

B.

Alat dan Bahan
1. statif
2. buret
3. corong
4. penggaris plastik
5. gelas kimia

62

Ikatan Kimia

6.
7.
8.
9.

air
aseton
alkohol (etanol)
karbon tetraklorida

C.

Cara Kerja
1. Pasang buret pada statif!
2. Isi buret dengan air!
3. Gosokkan penggaris pada rambut!
4. Alirkan air dari buret ke dalam gelas kimia
dan dekatkan penggaris pada aliran
air tersebut! Amati apa yang terjadi!

Perhatikan gambar berikut ini!

Penggaris mika

Air

A

5.

D.

CCl4

E.

Pertanyaan:
1. Cairan manakah yang dipengaruhi oleh
penggaris?
2. Bagaimana keadaan cairan yang terpengaruh penggaris?
3. Pada molekul air (H2O) terdapat 2 pasang
elektron ikatan. Jika harga elektronegativitas atom O = 3,5 dan H = 2,1; atom
manakah yang lebih kuat menarik elektron?
4. Berdasarkan hal tersebut lebih tertarik ke
manakah pasangan elektron ikatannya?
5. Atom manakah yang lebih bermuatan
negatif dan positif? Jelaskan!
6. Molekul yang mengalami peristiwa di atas
disebut molekul polar. Apa yang dimaksud
dengan molekul polar?

F.

Unjuk Kreativitas
Berdasarkan prosedur pada praktikum di atas,
gantilah bahan-bahan tersebut dengan minyak,
larutan garam, dan larutan gula!

Penggaris mika
B

Ulangi langkah 1–4, tetapi air diganti dengan
aseton, karbon tetraklorida, dan alkohol
(etanol)!

Hasil Pengamatan
Aliran Zat Cair

No.

1.
2.
3.
4.

Bahan

Air
Aseton
Karbon tetraklorida
Alkohol (etanol)

Dibelokkan

Tidak
Dibelokkan

...
...
...
...

...
...
...
...

Catatan Guru:
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 4–5 orang. Pastikan buret dalam
kondisi bersih dengan cara membilas menggunakan bahan yang akan diuji! Jika kebersihan buret tidak
terjaga, akan berpengaruh pada penentuan kepolaran senyawa sebagai hasil percobaan.

2. Ikatan Logam
Logam mempunyai sifat-sifat berikut:
a. pada suhu kamar umumnya padat,
b. mengilap,
c. menghantarkan panas dan listrik dengan baik, dan
d. dapat ditempa dan dibentuk.
Dalam bentuk padat, atom-atom logam tersusun dalam susunan yang sangat rapat (closely
packed). Susunan logam terdiri atas ion-ion logam dalam lautan elektron. Dalam susunan seperti ini
elektron valensinya relatif bebas bergerak dan tidak terpaku pada salah satu inti atom. Ikatan logam
terjadi akibat interaksi antara elektron valensi yang bebas bergerak dengan inti atau kation-kation
logam yang menghasilkan gaya tarik.

Ikatan dalam suatu materi akan menentukan bentuk dan struktur dari suatu molekul. Jika Anda ingin
mengetahui struktur suatu kristal, bacalah buku Seri Kegiatan Sains: Menggunakan Material, pada kegiatan 2
dan Di Dalam Materi, pada kegiatan 8, terbitan Pakar Raya, Bandung!

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

63

A. Pilihlah satu jawaban yang tepat!
1.

Ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama
pasangan elektron dari kedua atom yang berikatan
disebut . . . .
a. ikatan ion
b. ikatan kovalen
c. ikatan kovalen koordinasi
d. ikatan kovalen rangkap 2
e. ikatan nonpolar
Jawaban: b
Ikatan kovalen berasal dari pemakaian bersama
pasangan elektron dari dua atom yang berikatan.

2.

Jumlah pasangan elektron ikatan dalam molekul
oksigen (NA : 8) yaitu . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: b
oo
xx
ox
terdapat 2 pasangan elektron ikatan
O
oxO
oo
xx
dalam molekul oksigen
2 pasang elektron ikatan

3.

Suatu atom Z mempunyai konfigurasi elektron
2 . 8 . 8 . 2. Senyawa yang dapat dibentuk oleh
atom Z yaitu . . . .
a. HZ2
d. Z2(PO4)3
b. Z2SO4
e. ZF2
c. CaZ
Jawaban: e
Z mencapai kestabilan dengan melepas 2 elektron
menjadi Z2+, jika bertemu dengan F– menjadi ZF2.

4.

Ikatan elektrovalen mudah terjadi di antara atomatom yang memiliki perbedaan . . . .
a. keelektronegatifannya besar
b. elektron valensinya besar
c. kereaktifannya besar
d. nomor atomnya besar
e. nomor massanya besar
Jawaban: a
Ikatan elektrokovalen dapat terjadi apabila atom
yang satu mempunyai elektronegativitas besar,
sementara atom yang lain mempunyai elektronegativitas kecil.

5. Molekul NH3BCl3
5

3

oo

o
o
1
H oClo
oo
xo
ox
o
o
x
x
Ho N
x B x Cl o
xo
ox
oo
o
o
H
o Cl o
4
2
oo

64

Ikatan Kimia

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan pada nomor
....
a. 5
d. 2
b. 4
e. 1
c. 3
Jawaban: c
Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan
bersama-sama dengan atom B.
6. Unsur A dengan nomor atom 5 dan unsur B dengan
nomor atom 17 membentuk senyawa dengan
rumus . . . .
a. AB3
d. A5B
b. AB5
e. A7B5
c. A3B
Jawaban: a
→ A3+
5A = 2 . 3

17B = 2 . 8 . 7 → B
3+

A + B → AB3
7. Ikatan yang terjadi karena penggunaan bersama
pasangan elektron yang disumbangkan oleh salah
satu atom yang berikatan disebut . . . .
a. ikatan ion
b. ikatan kovalen
c. ikatan kovalen koordinasi
d. ikatan kovalen rangkap 2
e. ikatan kovalen polar
Jawaban: c
Ikatan kovalen koordinasi terjadi karena adanya
penggunaan bersama pasangan elektron yang
berasal dari salah satu atom yang berikatan.
8. Unsur A memiliki konfigurasi elektron 2 . 8 . 2
Unsur B memiliki konfigurasi elektron 2 . 8 . 7
Bila A dan B bergabung akan menghasilkan . . . .
a. senyawa kovalen AB
b. senyawa kovalen A6B6
c. senyawa ionik AB
d. senyawa ionik A2B
e. senyawa ionik AB2
Jawaban: e
A2+ + B– → AB2
9. Salah satu sifat logam yang berkaitan dengan
ikatan yang terjadi pada logam, yaitu . . . .
a. daya hantar listrik dan panas dari logam yang
sangat baik
b. massa jenis logam sangat besar dan keras
c. logam mudah melepaskan elektron valensinya
d. mudah membentuk ikatan ion dengan unsur
nonlogam
e. titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi

Jawaban: a
Adanya ikatan logam pada unsur logam menyebabkan logam dapat dilalui arus listrik dan
panas dengan baik sehingga logam merupakan
konduktor yang baik.
10. Kepolaran suatu senyawa kovalen bergantung
pada . . . .
a. jumlah elektron pada atom pusat
b. selisih momen dipol di antara atom-atom
penyusun senyawa
c. gaya tarik antaratomnya
d. potensial antara 2 atom
e. potensial ionisasi di antara 2 atom penyusun
senyawa
Jawaban: b
Jika µ = 0 → nonpolar.
Jika µ ≠ 0 → polar.
11. Senyawa di bawah ini yang bersifat nonpolar yaitu
....
a. CO
d. CO2
b. H2O
e. SO3
c. NH3
Jawaban: d
Bentuk molekul CO2 simetri sehingga bersifat nonpolar.
12. Senyawa di bawah ini yang mempunyai ikatan
kovalen koordinasi yaitu . . . .
a. PCl3
d. N2O3
b. SO2
e. C2H4
c. H2S
Jawaban: b
SO2 mempunyai rumus Lewis:
x
x

xx

oo

Jawaban: a
Keempatnya memiliki sifat yang dimiliki senyawa
polar.
15. Senyawa di bawah ini yang ikatan antaratomnya
terdiri dari 2 buah ikatan kovalen rangkap dua yaitu
....
a. SO2
d. NO2
b. SO3
e. Al2O3
c. CO2
Jawaban: c
CO2 memiliki rumus Lewis:
xx

2 buah ikatan kovalen rangkap dua
B. Jawablah soal-soal berikut!
1. Tuliskan rumus struktur Lewis dari senyawa berikut
dan tunjukkan adanya ikatan kovalen tunggal!
a. H2S
c. NH3
b. CH4
d. CCl4
Jawaban:
oo

a.

ikatan kovalen koordinasi
13. Suatu unsur X dapat membentuk senyawa Na2X,
XO2, dan XO3. Unsur X tersebut yaitu . . . .
a. karbon
d. nitrogen
b. klorin
e. sulfur
c. timbal
Jawaban: e
Senyawa Na 2 X, berar ti atom X bermuatan
2– (X2–). Di antara pilihan jawaban pada soal, yang
memiliki muatan 2– yaitu S (sulfur).
14. Kelompok senyawa berikut yang semuanya
merupakan senyawa polar yaitu . . . .
a. HCl, HBr, NH3, H2O
b. CO2, Cl2, Br2, H2O
c. H2, O2, CO, HCl
d. MgO, NH3, CO, CO2
e. SO2, Cl2, N2, NH3

H2S : Hox oSo ox H
ikatan kovalen tunggal
ikatan kovalen tunggal

b.

H
x
o

CH4 : Hox Cox H
xo

H
ikatan kovalen tunggal
ikatan kovalen tunggal

xx

o
ox
O
o So x O
xx
xx

xx

ox
xo
O
x o Co x O atau O = C = O
xx
xx

c.

H
xo
o
x
H
NH3 : o N
o
xo
H ikatan kovalen tunggal
ikatan kovalen tunggal
xx

x
x

Cl xx
xo xx
x
x
x
x
o C o Cl x
CCl4 : x Cl
xx xo
xx
x
x
x Cl x
ikatan kovalen tunggal
xx
xx

d.

2. Tentukan jenis ikatan kovalen yang terjadi dalam
senyawa di bawah ini!
a. CO2
d. CN–
b. H2O
e. HCl
c. C2H2
f. C2H4
Jawaban:
Ikatan kovalen tunggal: H2O dan HCl
Ikatan kovalen rangkap dua: CO2 dan C2H4
Ikatan kovalen rangkap tiga: C2H2 dan CN–

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

65

b.

3. Apakah syarat terjadinya ikatan kovalen
koordinasi?
Jawaban:
Ikatan kovalen koordinasi dapat terjadi jika salah
satu atom atau molekul mempunyai pasangan
elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi
oktet.
Apakah syarat terjadinya ikatan kovalen polar
dan nonpolar?
b. Berdasarkan sifatnya, manakah di antara
senyawa: HBr, CH4, BF3, dan NH3 yang mempunyai ikatan kovalen polar atau nonpolar?
Jawaban:
a. Atom-atom yang membentuk ikatan kovalen
mempunyai perbedaan harga keelektronegatifan.
Ikatan kovalen yang terdiri lebih dari 2 unsur,
kepolaran senyawa ditentukan oleh jumlah
momen dipol (≠0) dan bentuk molekul (tidak
simetris).
Atom-atom yang membentuk ikatan kovalen
mempunyai harga keelektronegatifan yang
sama besar atau perbedaannya sangat kecil
sehingga dianggap sama.

HBr dan NH3 merupakan senyawa yang
memiliki ikatan kovalen polar karena unsurunsur yang membentuk kedua senyawa
berbeda jenis. Pada ikatan H – Br terjadi
polarisasi karena Br lebih negatif daripada H.
Atom pusat pada NH3 juga memiliki pasangan
elektron bebas. CH4 dan BF3 merupakan
senyawa yang mempunyai ikatan kovalen
nonpolar karena keduanya tidak memiliki
pasangan elektron bebas pada atom pusatnya.

4. a.

A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Salah satu sifat senyawa ion yaitu . . . .
a. rapuh dan mudah hancur
b. titik lelehnya relatif rendah
c. larutannya dapat menghantarkan arus listrik
d. padatannya dapat menghantarkan arus listrik.
e. tidak larut dalam air
Jawaban: c
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.
1) Bentuk padatannya tidak menghantarkan arus
listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron
yang bergerak bebas.
2) Leburan dan larutannya menghantarkan arus
listrik.
3) Umumnya berupa zat padat kristal yang
permukaannya keras dan sukar digores.
4) Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5) Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam
pelarut nonpolar.

66

Ikatan Kimia

5.

a.
b.

Apa yang dimaksud dengan ikatan logam?
Mengapa logam memiliki titik didih dan titik
leleh yang tinggi, serta sifat konduktor yang
baik dengan adanya ikatan tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
a. Ikatan logam adalah interaksi antara elektron
valensi yang bebas bergerak dengan inti atau
kation-kation logam yang menghasilkan gaya
tarik.
b. Pada logam, elektron-elektron yang menyebabkan terjadinya ikatan di antara atomatom logam tidak hanya menjadi milik sepasang
atom saja, tetapi menjadi milik semua atom
logam, sehingga elektron-elektron dapat
bergerak bebas. Oleh karena itu, logam-logam
dapat menghantarkan arus listrik.

2. Di antara senyawa di bawah ini yang mempunyai
ikatan ion dan kovalen yaitu . . . .
a. NaCl
d. SO3
b. H2SO4
e. NH3
c. KOH
Jawaban: c
KOH memiliki ikatan sebagai berikut.


oo



K+ +  oo O ox H
oo






→ KOH

ikatan kovalen
dan OH– membentuk ikatan ion.

K+

3. Jika keelektronegatifan unsur A = 5, B = 3, C = 4,
dan D = 2,5, senyawa yang paling polar yaitu . . . .
a. BA
d. DA
b. CA
e. BC
c. CD
Jawaban: d
Senyawa polar terjadi pada unsur-unsur yang
mempunyai perbedaan elektronegativitas tinggi.
Karena DA memiliki perbedaan keelektronegatifan
yang paling tinggi, maka DA merupakan senyawa
yang paling polar.

4. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini
yang berupa duplet yaitu . . . .
a. Xe
d. Ne
b. Kr
e. He
c. Ar
Jawaban: e
He susunan elektron valensinya duplet karena
mempunyai nomor atom 2.
5. Unsur Na mempunyai nomor atom 11. Elektron
valensi unsur tersebut yaitu . . . .
a. 1
d. 8
b. 3
e. 11
c. 7
Jawaban: a
Konfigurasi elektron 11Na : 2 8 1.
6. Diketahui unsur-unsur P, Q, R, S, T masing-masing
memiliki nomor atom 12, 13, 14, 17, dan 18.
Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion
yaitu . . . .
a. P dan Q
d. P dan S
b. Q dan R
e. P dan T
c. R dan S
Jawaban: d
P melepaskan 2 elektron dan S menangkap 1
elektron membentuk PS2.
7. Diketahui unsur-unsur A, B, C, D, dan E masingmasing mempunyai nomor atom 8, 12, 13, 16, dan
17. Di antara pasangan unsur berikut yang berikatan
kovalen yaitu . . . .
a. A dan D
d. C dan D
b. B dan C
e. C dan E
c. B dan D
Jawaban: a
Keduanya merupakan unsur nonlogam yang terletak pada golongan VIA dalam tabel periodik unsur.
8. Unsur 14X berikatan kovalen dengan unsur 17Y
membentuk senyawa dengan rumus molekul . . . .
a. XY
d. XY4
b.

XY2

c.

X2Y

e.

9. Satu garis (–) sama dengan sepasang elektron,
yang menggambarkan ikatan kovalen P2O3 yaitu
. . . . (nomor atom P = 15 ; O = 8)
a. O – P = O = P – O d. O = P = O = P = O
b. O = P – O – P = O e. P – O – P = O
c. O – P – O – P – O
||
O
Jawaban: b
oo
oo
oo
xx
xx
xx
o x
x o
x o
ox
o x P
O
O
Px o O
15P (2, 8, 5) : x P x
oo
oo
oo
x
atau
oo
: oo O oo
O=P–O–P=O
8O (2, 6)
10. Ikatan kimia yang terbentuk sebagai akibat
penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua
atom yang mempunyai elektronegativitas sama
disebut . . . .
a. ikatan ionik
b. ikatan kovalen koordinasi
c. ikatan kovalen nonpolar
d. ikatan Van der Waals
e. ikatan hidrogen
Jawaban: c
Ikatan kovalen nonpolar terbentuk sebagai akibat
penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua
atom yang mempunyai elektronegativitas sama
seperti Cl2 dan H2.
xx
11. Ikatan kovalen koordinasi
x
x
4
xO x
xx ••
xx
ditunjukkan pada nomor . . . .
•x
x
x
H• O
• N• x O
a. 1
d. 4
xx
xx
b. 2
e. 5
1 2 35
c. 3
Jawaban: d
Ikatan kovalen koordinasi terjadi pada ikatan
dengan pasangan elektron yang digunakan
bersama berasal dari salah satu atom.

12. Struktur Lewis senyawa PCl3 digambarkan sebagai
berikut.
x

X4Y

Jawaban: d
Konfigurasi elektron 14X = 2 . 8 . 4
Konfigurasi elektron 17Y = 2 . 8 . 7
Unsur Y memerlukan 1 elektron dari unsur X untuk
memenuhi susunan oktet. Unsur X memerlukan 4
elektron dari unsur Y untuk memenuhi susunan
oktet. Jadi, unsur X dan Y saling berikatan kovalen
membentuk senyawa dengan rumus molekul X1Y4
xx
atau XY4.
x
x
x Ox
x
xx
xx

x•
•x
x
x
x
xY X

Y
xx
xx
x
x
x
xY x
xx

4
x

xo

3 2
oo

xx

x

o
o
Cl
x P x Cl x
xo ox xx
x
x
x
1
5 x Cl
xx

x
x

Pasangan elektron bebas yang dimiliki atom pusat
ditunjukkan oleh . . . .
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: c
Pasangan elektron bebas yaitu pasangan elektron
yang tidak digunakan untuk berikatan.

PG PR Kimia Kelas X SMA/MA Semester 1

67

13. Pada molekul H2SO4 terdapat (nomor atom H = 1;
S = 16; O = 8) . . . .
a. 2 ikatan kovalen, 1 ikatan kovalen koordinasi
b. 4 ikatan kovalen, 2 ikatan kovalen koordinasi
c. 3 ikatan kovalen, 2 ikatan kovalen koordinasi
d. 3 ikatan kovalen, 1 ikatan kovalen koordinasi
e. 4 ikatan kovalen, 3 ikatan kovalen koordinasi
Jawaban: b
kovalen

kovalen koordinasi
O
xx
x O
H
H O xS
xx
kovalen
O kovalen
kovalen koordinasi

14. 3

H
O

x
x

x

2

x

xx

Cx

O

H

N

x

5

H
1

4
Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan pada nomor
....
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: c
Sepasang elektron yang digunakan bersama
berasal dari nitrogen.

15. Reaksi antara gas NH3 dengan uap AlCl3 membentuk ikatan menurut gambar:

2

4
H Cl
x
x
H x N Alx x Cl
x
1
3
H Cl
5

H
Cl
x
x
H x N + Alx x Cl
x
Cl
H

Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor
....
a. 1
d. 4
b. 2
e. 5
c. 3
Jawaban: e
Sepasang elektron yang digunakan bersama
berasal dari nitrogen.
B. Jawablah soal-soal berikut!
1. Tulis konfigurasi elektron dan rumus Lewis unsurunsur berikut!
a. 15P
c. 16S
b. 9F
Jawaban:
15P

=2.8.5 → P
o

9F

=2.7

16S

=2.8.6 →

o

xx

68

Ikatan Kimia

x
→ xx F
xx
o
o

3. Mengapa senyawa Cl2 dapat terjadi, sedangkan
Na2 tidak dapat terjadi?
Jawaban:
Karena elektron valensi pada Na hanya 1,
sekalipun ada pemakaian bersama pasangan
elektron tidak akan terjadi atau tidak mencapai
konfigurasi oktet. Sementara pada Cl pemakaian
bersama pasangan elektron bisa dilakukan
(elektron valensinya 7). Perkecualian pada H2
karena kestabilan yang dicapai berupa konfigurasi
duplet.
4. Apabila diketahui unsur 15P dan 17Cl
Tentukan:
a. konfigurasi elektron,
b. ramalkan rumus titik elektronnya b