Bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan perusahaan?

Bagi para pengusaha, analisis laporan keuangan adalah hal penting untuk dilakukan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan sebuah analisis keuangan akan menggambarkan kesehatan perusahaan tersebut. Cara ini juga dapat meningkatkan perkembangan perusahaan.

Bila perusahaan berkembang dengan baik, itu artinya tujuan perusahaan semakin dekat. Secara umum, diketahui bahwa keuangan memang satu dari sejumlah komponen paling penting dalam menggambarkan kesuksesan perusahaan.

Kesuksesan dapat diukur dari seberapa sehat kondisi keuangannya, serta bagaimana laju pencapaian laba dan stabilitas di dalamnya. Maka, laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk mengelola kesehatan perusahaan. Lebih lengkap mengenai hal ini, simak ulasan di bawah.

Bagaimana cara melakukan analisis laporan keuangan perusahaan?

Daftar Isi

1 Pengertian Laporan Keuangan

2 Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan

3 Jenis Laporan Keuangan yang Dapat Dianalisis

3.1 1. Neraca

3.2 2. Laporan Laba Rugi

3.3 3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Arus Kas)

3.4 4. Laporan Perubahan Modal

4 Metode Analisis Laporan Keuangan

4.1 1. Analisis Horizontal

4.2 2. Analisis Vertikal

4.3 3. Analisis Industri

5 Prosedur dalam Melakukan Analisis Laporan Keuangan

6 Contoh Analisis Laporan Keuangan

6.1 1. Analisis Horizontal

6.2 2. Analisis Vertikal

Pengertian Laporan Keuangan

Sebelum bergerak lebih lanjut mengenai analisis laporan keuangan, ada baiknya untuk mempelajari dahulu apa itu laporan keuangan. Laporan ini merupakan catatan berisi informasi keuangan di suatu masa akuntansi, yang nantinya dipakai dalam menggambarkan hasil kinerja perusahaan.

Laporan keuangan sendiri menjadi bagian dari proses pelaporan keuangan. Kegiatan ini biasa dikerjakan oleh pihak audit di lembaga pemerintah, firma, akuntan, dan lembaga lain. Tujuannya adalah memastikan akurasi serta tujuan terkait pembiayaan, pajak, atau investasi.

Pelaporan SPT Tahunan Online lebih praktis dengan aplikasi e-Filing dari Mekari Klikpajak. Coba Sekarang!

Pada dasarnya, laporan keuangan terbagi menjadi laporan neraca, laporan laba rugi, arus kas, dan perubahan modal. Jenis-jenis ini berguna menjadi sumber informasi. Laporan tersebut juga akan dipakai oleh perusahaan atau stakeholder (misalnya investor).

Informasi di dalam laporan juga tidak dapat diterima begitu saja. Inilah mengapa analisis terhadap laporan keuangan diperlukan. Tujuannya adalah memberikan informasi akurat, mendalam, serta bisa dipertanggungjawabkan. Analisis ini dilakukan untuk memeriksa laporan secara menyeluruh.

Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan utama dilakukannya analisis pada laporan keuangan adalah mencari dasar pengambilan keputusan strategis serta dasar informasi perihal nilai bisnis. Namun, ada beberapa tujuan yang lebih penting mengapa analisis ini penting, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Memahami potensi perusahaan untuk melunasi utang dan bunga, baik jangka panjang atau jangka pendek.
  • Memahami potensi perusahaan dalam memanfaatkan aset untuk menghasilkan keuntungan.
  • Mengetahui perubahan dalam posisi keuangan di suatu periode.
  • Memproyeksikan seperti apa bisnis yang berjalan di periode selanjutnya.
  • Menilai kinerja bisnis di periode yang sedang berjalan.
  • Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan nilai kompetitor.
  • Mengidentifikasi bagian keuangan yang mengalami kendala.
  • Menjadi bahan pertimbangan untuk investor semisal ingin melakukan investasi di perusahaan tertentu.
  • Menjadi bahan acuan pemerintah dalam menetapkan nilai pajak yang harus dibayar perusahaan.
  • Menentukan perkembangan yang dialami perusahaan.
  • Mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

Jenis Laporan Keuangan yang Dapat Dianalisis

Pada awal bahasan, disebutkan bahwa ada sejumlah jenis laporan yang dapat dianalisis. Dalam menganalisis, pihak akuntan atau pemilik perusahaan harus menggunakan metode berbeda pada laporan keuangan berbeda. Sebelum itu, apa saja jenis laporan keuangan yang bisa dianalisis?

1. Neraca

Di bidang akuntansi, neraca merupakan laporan keuangan perusahan, di mana di dalamnya adalah informasi aset, kewajiban pembayaran ke pihak terkait mengenai operasional, serta modal di periode tertentu. Komponen yang ada di dalam neraca adalah data history aktiva.

Data history tersebut berisi mengenai semua sumber modal atau keuangan, baik dari pemegang modal atau utang kewajiban. Neraca bisa disusun menjadi dua format, yakni bentuk T (skontro) dan bentuk laporan (staffel).

2. Laporan Laba Rugi

Laporan ini akan memperlihatkan situasi finansial perusahaan, apakah sedang dalam kondisi rugi atau untung. Biasanya, ada banyak catatan kerugian dan keuntungan perusahaan di dalam laporan ini. Catatan tersebut diperoleh dari hasil penjualan produk serta beban yang dikeluarkan perusahaan.

Laporan ini umumnya dibuat di akhir periode perhitungan akuntansi atau akhir tahun. Laporan laba rugi juga dapat memudahkan investor saat mempelajari dan memahami kinerja suatu perusahaan. Format laporan ini ada dua, yakni bentuk langsung (single step) serta bentuk bertahap (multi step).

Bentuk langsung artinya semua kategori pendapatan serta beban dihitung sekaligus, lalu diperoleh nominal laba atau rugi. Sementara pada bentuk bertahap, harus dilakukan pengelompokan terlebih dahulu terhadap kategori pendapatan serta beban.

3. Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Arus Kas)

Laporan ini akan memperlihatkan akuntan atau manajer seperti apa kas perusahaan dipakai selama ini. Ini berarti, manajer bisa memantau semua sumber serta bagaimana penggunaan dana perusahaan.

Laporan ini termasuk krusial dalam analisis laporan keuangan karena adanya arus kas bisnis. Disebut juga sebagai laporan arus kas, di dalamnya terbagi tiga kegiatan utama, di antaranya adalah aktivitas pendanaan, operasi, dan investasi.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal akan menunjukkan penurunan atau peningkatan modal bersih di suatu periode. Pembuatan laporan ini memerlukan laporan laba rugi. Ini disebabkan karena akuntan harus memperhatikan nominal modal pada akhir periode sesudah dikurangi rugi/laba perusahaan.

Metode Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisis laporan keuangan, tentu ada beberapa metode yang dapat digunakan. Secara garis besar, ada dua metode dalam menganalisis. Metode pertama adalah metode horizontal, sementara metode berikutnya adalah metode vertikal.

1. Analisis Horizontal

Metode analisis horizontal merupakan metode dengan melakukan perbandingan tiap pos yang sama dalam laporan keuangan dengan periode berbeda. Biasanya, perbandingan yang akan dianalisis berdasarkan dua atau tiga periode lebih awal.

Metode ini juga kerap diaplikasikan dengan membandingkan persentase kenaikan dan penurunan pos-pos keuangan dari periode yang sedang dibandingkan. Dengan demikian, metode ini kerap disebut “metode dinamis”.

Di samping metode analisis laporan keuangan di atas, ada sejumlah metode lain yang diterapkan dalam analisis horizontal ini, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Analisis Trend atau Indeks

Analisis ini digunakan untuk melihat kecenderungan dalam posisi keuangan. Disebut juga sebagai analisis time-series, jenis ini dapat membantu manajer dalam memutuskan bentuk kinerja perusahaan dari periode ke periode.

Analisis ini akan digambarkan dalam persentase dan indeks. Gambaran indeks dilakukan jika analisis membandingkan laporan lebih dari dua periode. Analisis ini juga diambil dari data historis laporan keuangan serta data perkiraan performa atau rencana perusahaan di masa depan.

Salah satu cara populer dalam mengerjakan analisis ini adalah dengan analisis rasio keuangan. Contoh rasio paling umum adalah rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio efisiensi, serta rasio solvabilitas. Metode ini diperoleh dari indeks laporan keuangan yang dipilih menjadi tahun dasar.

Umumnya, tahun dasar yang ditetapkan ditandai sebagai “indeks 100”. Kemudian, tulis metode tren serta indeks laporan keuangan dengan langkah-langkah berikut.

  • Tentukan tahun dasar. Tahun dasar biasanya adalah tahun awal atau tahun representatif di periode yang akan dianalisis.
  • Tentukan angka indeks 100 pada tahun dasar, untuk setiap pos pada tahun dasar.
  • Lakukan analisis pada pos-pos di periode laporan. Kemudian bandingkan dengan pos-pos sama pada laporan keuangan di tahun dasar.
  • Saat menghitung rasio tren, biasanya tidak harus menghitung semua pos pada laporan neraca dan laporan laba rugi. Tujuan utama perhitungan rasio adalah membandingkan pos-pos yang berhubungan informasinya dengan pos lain.

b. Analisis Sumber dan Modal Kerja

Teknik analisis laporan keuangan ini umum dipakai bila ingin mencari tahu sumber serta alokasi modal perusahaan, sekaligus faktor yang memberikan pengaruh saat terdapat perubahan.

c. Analisis Perubahan Laba Kotor

Metode ini digunakan ketika perusahaan ingin mencari tahu faktor penyebab dalam perubahan laba kotor dari periode ke periode lain.

d. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Analisis ini biasanya dipakai ketika perusahaan ingin mencari tahu kondisi kas, sekaligus faktor penyebab adanya perubahan dalam kas di suatu periode.

2. Analisis Vertikal

Metode dalam analisis laporan keuangan berikutnya adalah analisis vertikal. Analisis ini kerap dipakai ketika melakukan perbandingan terhadap pos keuangan berbeda di satu laporan sama dan di periode yang sama pula. Metode ini kerap dikatakan sebagai “metode statis”.

Bagaimana dengan metode dalam analisis vertikal ini. Simak pembagiannya di bawah ini.

a. Analisis Common Size

Analisis ini bekerja dengan membandingkan pos-pos di laporan berdasarkan persentase di suatu periode tertentu. Laporan yang akan dianalisis umumnya ialah laporan neraca dan laporan laba rugi. Biasanya, laporan laba rugi akan digambarkan dengan persentase.

Gambaran laporan berupa tiap akun di mana barisnya dibagi dengan pendapatan. Sementara gambaran laporan neraca berupa tiap akun akan dibandingkan dengan seluruh total aset. Metode analisis laporan keuangan ini membantu manajer dalam melihat laporan laba rugi serta neraca. Hal ini disebabkan karena format persentase lebih mudah ditafsirkan dibandingkan angka absolut. Maka, perbandingan pun menjadi lebih mudah dilakukan.

b. Analisis Break Even

Analisis titik impas (break even) merupakan analisis yang kerap dipakai dalam menetapkan tingkat pendapatan yang harus diraih oleh perusahaan. Analisis ini akan mendukung analisis terhadap penjualan produk dari segi kuantitas, atau jumlah yang harus diperoleh di suatu periode.

Tujuan analisis ini adalah mendorong pemilik perusahaan dalam pengambilan keputusan strategi dalam berbisnis. Hal ini akan berujung pada perolehan keuntungan sekaligus meminimalisir resiko rugi.

c. Analisis Rasio Keuangan

Metode analisis laporan keuangan ini dipakai dalam menilai sebuah kinerja bisnis dari pos-pos laporan keuangan di suatu periode.

Ini berfungsi sebagai tolok ukur dalam pengambilan keputusan strategis di periode selanjutnya, serta meninjau kembali perihal sumber daya yang dimiliki perusahaan. Terdapat empat indikator dalam melakukan analisis rasio keuangan, yakni sebagai berikut.

  • Rasio likuiditas. Rasio ini berperan dalam mengukur kekuatan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek melalui perbandingkan efek, kas, serta hutang-piutang jangka pendek.
  • Rasio solvabilitas. Rasio ini berperan dalam mengukur kekuatan perusahaan dalam pemenuhan kewajiban jangka panjang melalui perbandingan semua beban utang terhadap modal atau aset.
  • Rasio profitabilitas. Rasio ini berperan dalam mengukur kekuatan perusahaan dalam perolehan laba, berkaitan dengan nilai aktiva, penjualan, serta modal.
  • Rasio aktivitas. Rasio ini berperan dalam mengukur efektivitas perusahaan ketika memanfaatkan aset untuk diubah menjadi laba atau keuntungan.

d. Teknik Analisis Pertumbuhan

Berikutnya adalah analisis pertumbuhan. Teknik ini disusun dengan membandingkan penurunan atau kenaikan posisi laporan keuangan di suatu periode dengan periode lain pada masing-masing pos. Analisis laporan keuangan yang digunakan adalah analisis nilai persentase.

Data yang akan ditampilkan ialah perbandingan penurunan atau kenaikan masing-masing pos pada laporan bulan lalu dan bulan ini, atau laporan di periode Year to Date, atau periode yang sama di tahun lalu dan tahun ini.

3. Analisis Industri

Di samping metode horizontal dan metode vertikal, ada satu lagi metode dalam analisis laporan keuangan. Nama metode ini adalah analisis industri. Analisis ini akan membandingkan perusahaan dengan perusahaan di bidang serupa.

Kemudian, apa yang dilihat adalah bagaimana investasi dilakukan secara finansial dibanding industri lain. Analisis ini dapat memudahkan manajer keuangan dalam melihat ada atau tidak penyesuaian finansial yang harus diterapkan.

Untuk analisis ini, umumnya dipakai teknik penghitungan rasio keuangan. Dalam membandingkan, dibutuhkan rasio rata-rata perusahaan lain di bidang sama dengan rasio bisnis suatu perusahaan yang akan melakukan analisis.

Sebelum menggunakan teknik ini, perlu juga dipastikan bahwa perusahaan lain tersebut menghitung rasio rata-rata industrinya dihitung dengan rasio sama.

Prosedur dalam Melakukan Analisis Laporan Keuangan

Setelah memahami setiap metode dalam menganalisis, maka ini saatnya mempelajari prosedur analisisnya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dikerjakan.

1. Memahami Latar Belakang Data Perusahaan

Latar belakang data termasuk bidang usaha dan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan.

2. Memahami Situasi yang Mempengaruhi Perusahaan

Kondisi ini termasuk informasi tentang tren atau kecenderungan industri; perubahan selera konsumen, perubahan teknologi, serta perubahan faktor ekonomi seperti tingkat bunga, pendapatan perkapita, pajak, dan tingkat inflasi.

Kelola pajak perusahaan lebih praktis dengan eSPT Tahunan Badan dari Mekari Klikpajak. Coba Sekarang! 

Di samping itu, perlu pula memperhatikan perubahan dalam perusahaan. Misalnya, perubahan posisi pihak manajemen kunci.

3. Mempelajari Laporan dengan Menyeluruh

Tujuannya adalah memastikan bahwa laporan sudah menggambarkan data dengan jelas, relevan, serta sesuai standar akuntansi keuangan.

4. Menganalisis Laporan Keuangan

Gunakan metode serta teknik-teknik analisis yang telah dijelaskan di atas. Ini merupakan langkah terakhir agar analisis laporan keuangan dapat menginterpretasikan kondisi keuangan perusahaan dengan benar.

Contoh Analisis Laporan Keuangan

Sebelum melakukan analisis pada laporan keuangan, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa contoh dahulu. Di bawah ini akan dijelaskan contoh analisis dengan metode atau teknik analisis horizontal dan teknik analisis vertikal.

1. Analisis Horizontal

Berikut ini adalah contoh analisis horizontal sederhana. Misalnya, pada tahun 2020, PT Sinar Abadi memiliki pendapatan senilai Rp 800.000.000. Sementara di tahun 2021, pendapatan perusahaan adalah senilai Rp 850.000.000.

Dalam analisis horizontal, yang harus dicari pertama adalah persentase perubahan pendapatan di periode sebelumnya (2020) dan periode setelahnya (2021). Berikut ini adalah rincian perhitungannya.

(Pendapatan tahun 2021 – Pendapatan tahun 2020) / Pendapatan tahun 2020 * 100%
= (Rp850.000.000 – Rp800.000.000) / Rp800.000.000 * 100%
= Rp50.000.000 / Rp800.000.000 * 100%
= 6,25%

Maka, pendapatan perusahaan PT Sinar Abadi mengalami peningkatan senilai 6,25% dari tahun 2020 ke tahun 2021.

2. Analisis Vertikal

Untuk contoh analisis vertikal, akan digunakan rasio likuiditas lancar (current ratio). Misalnya, PT Sinar Abadi mempunyai total aset lancar senilai Rp35.000.000. Perusahaan ini juga mempunyai utang yang mesti lunas dalam setahun, senilai Rp7.000.000 di tahun 2021.

Dalam analisis ini, akan dibandingkan dua pos laporan. Pos itu ialah total aset lancar serta utang jangka pendek di suatu periode. Dengan rumus rasio likuiditas lancar, berikut ini adalah rincian perhitungannya.

Total aset lancar / Utang jangka pendek * 100%
= Rp35.000.000 / Rp7.000.000 * 100%
= Rp5.000.000 * 100%
= 5 * 100%

Pada rasio likuiditas lancar, apabila nilai perbandingan di atas 1, maka dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi aman serta diperkirakan mampu melunasi utang jangka pendek yang ada.

Pemahaman dalam analisis laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena laporan keuangan penting dalam menggambarkan kondisi finansial perusahaan dengan tepat, relevan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Bagaimana cara menganalisis laporan keuangan perusahaan?

Cara Menganalisis Laporan Keuangan.
Memahami Latar Belakang Perusahaan. ... .
Memperhatikan Faktor-Faktor yang Berpengaruh. ... .
Mereview Laporan Keuangan. ... .
Melakukan Analisis Rasio Laporan Keuangan. ... .
Membuat Kesimpulan..

Apa yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan?

Pastikan Membuat Laporan Keuangan perusahaan dan pribadi telah terpisah. Sebelum membuat laporan, pastikan bahwa bisnis Anda telah memiliki pembukuan dan akun bank sendiri. ... .
Kelengkapan bukti transaksi. ... .
Mata uang yang digunakan..
4. Kelengkapan membuat laporan keuangan..

Apa yang bisa kita lakukan dengan analisis laporan keuangan?

Tujuan Melakukan Analisis Laporan Keuangan Usaha Menilai kinerja manajemen pada tahun berjalan. Mengetahui perubahan posisi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Sumber informasi untuk mengambil keputusan strategis sebuah perusahaan. Bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan.