Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah?

Oleh 

Felisitas M. Diut, S.Pd

            Pada tanggal 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai hari lahirnya pancasila kerena pada tanggal tersebut rumusan pancasila sebagai Dasar Negara pertama kali disampaikan oleh Soekarno. Ada lima sila-sila yang dirumuskan dalam pidato Bung Karno. Kelima sila tersebut mempunya nilai-nilai yang harus ditanamkan dan ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menteri Pendidikan dan kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim, menekankan pentingnya aspek penanaman nilai pancasila untuk membentuk karekter siswa. Ia menghimbau bahwasannya semua Pendidikan mempunyai tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai Pancasila. Pancasila merupakan Dasar Negara kita yang memiliki nilai-nilai luhur karena dalam setiap silanya memiliki karakter yang dimiliki bangsa indonesia dalam kehidupan sehari-hari sehingga dalam sila satu sampai sila ke lima memiliki kaitan yang sangat erat.


Gambar : pancasila

Gotong royong merupakan salah satu penanaman nilai pancasila kepada siswa di lingkungan sekolah. Gotong-royong dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan bersikap suka rela. Gotong – royong juga sudah menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia. Perilaku seakan menunjukan kepribadian bangsa dan menjadi budaya yang telah tertanam di masyarakat.  Di SMK St. Aloisius  kami selalu punya agenda untuk membersikan lingkungan sekolah  di hari-hari tertentu bersama para Siswa. Walaupun pada masa pandemi siswa dituntut untuk selalu berada dirumah tetapi kami sebagai guru selalu mengingatkan bahwa rumah kedua dari siswa adalah sekolah maka dari itu meraka harus meluangkan waktu  ke sekolah untuk membersikan halaman dan ruangan setelah mendapat informasi dari wali kelas. Mereka datang ke sekolah juga tidak terlepas dari Protokol kesehatan, mulai dari cek suhu, mencuci tangan, memakai masker, dan jaga jarak. Salah satu bentuk perhatian lembaga kepada siswa SMK St Aloisius selama masa pandemi adalah adalah memberikan masker kepada semua siswa. Hal itu dilakukan guru SMK St. Aloisius agar para siswa tetap dalam keadaan sehat selama masa pandemi ini.

Membersikan lingkungan  selama masa pandemi adalah pengalaman yang sangat menarik. Kalau sebelum pandemi, kita selalu bebas melakukan apa saja ketika membersikan lingkungan, tetapi di masa pendemi ini siswa merasa di awasi oleh setiap gurunya agar mereka membersikan lingkungan tanpa harus berkerumun atau bersentuhan dengan teman-teman yang lain. saat membersikan kelas dan halaman sekolah, bukan hanya siswa saja yang berperan aktif melainkan guru-guru di SMK St. Aloisius juga terlibat dalam membersikan lingkungan sekolah. Gotong royong memiliki sikap persatuan, salah satu sebagian contoh kehidupan yang memiliki nilai-nilai luhur dari sila ketiga pancasila yang membawa arah persatuan, karena kerja sama ini  juga sebagai tali pengikat antara guru dan siswa.

Kegiatan yang sering dilakukan di Sekolah bukan hanya gotong royong tetapi berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktifitas. Pada masa pendemi kita tidak dapat bertemu siswa setiap hari tetapi sebelum ujian semester mereka diperbolehkan untuk masuk sekolah itupun tidak terlepas dari protokol kesehatan. Selama pendemi proses belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya hanya kita melakukan pembelajarnnya lewa online bersama perserta didik.. dalam waktu tertentu siswa masi diberi kesempatan untuk kesekolah. Alasannya mengapa siswa diperbolehkan masuk sekolah agar siswa yang tidak perna mengumpulkan tugas, ulangan atau siswa yang memiliki kendala dengan jaringan selama belajar dari rumah, mereka segera membereskan tugas yang belum tuntas tersebut. Jadi, sebelum masuk diruangan kelas masing-masing, semua siswa harus berdoa terlebih dahulu sesuai dengan kepercayaannya masing-masing, apalagi bulan  kemarin adalah bulan maria, mereka dengan sangat semangat berdoa dan menyanyikan lagu di depan halaman sekolah. Tujuannya  adalah agar para siswa senantiasa taat menjalankan agama dan juga saling menghormati dan menghargai antara umat beragama dan menjauhi sikap yang membeda-bedakan antara agama yang satu dengan agama yang lain.


Gambar : Ilustrasi Pemeluk Agama Yang Ada di Indonesia

Dari awal mejadi guru di SMK St. Aloisius kami dihadapkan dengan masalah virus corona yang mengharuskan siswa SMK St. Aloisius tetap berada di rumah dan pembelajaran secara online. Hal ini tentunya sangat sulit  karena baru pertama kali berada di situasi berbeda dari sebelumnya. Selama masa pandemi kami sebagai guru selalu diberi pelatihan untuk menggunakan aplikasi yang baru agar mudah berkomunikasi dengan siswa. Aplikasi pertama yang kami pelajari adalah Google Classroom, saya sangat bersyukur dengan adanya aplikasi ini sangat membantu saya untuk memberikan materi, tugas dan ulangan kepada siswa. Selama masa pandemi banyak sekali kendala yang saya alami, mulai dari siswa yang tidak memiliki HP serta jaringan kurang bagus, sehingga memperlambat informasi yang saya berikan berkaitan dengan pengumpulan tugas dan ulangan kepada siswa. Saya selalu menerima tugas dan ulangan dari siswa yang walaupun sudah terlambat, tetapi tidak ada alasan untuk tidak menerima pekerjaannya mereka pada intinya mera selalu bertanggung jawab akan tugas mereka. Di SMK St. Aloisius dengan dilandasi semangat PKD ( Persaudaraan Kasih Damai ) jadi, Setiap siswa yang punya masalah selalu berkomunikasi baik kepada Kepala Sekolah ataupun dengan guru-guru agar menemukan jalan keluar yang baik pula untuk kedepannya.

Melalui 3 hal diatas secara sederhana dimaknai sebagai pemberi bantuan, arahan, nasihat agar  hal tersebut terus melekat pada setiap siswa demi mencapai siswa yang sesuai dengan Profil pelajar pancasila yang didalamnya mencakup, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Bergotong Royong, Kreatif, Mandiri, dan Berlalar kritis .Pelajar pancasila merupakan pelajar yang memiliki karakter berlandasakan falsafah pancasila atau memiliki nilai sila-sila pencasila secara utuh. Pendidikan ini diharapkan dapat menanamkan budi pekerti siswa serta meningkatkan daya nalar kritis. Dengan begitu siswa dapat mengimplementasikan apa yang mereka dapat dan pelajari selama di pembelajaran jarak jauh. Dengan hal ini “ Pancasila hadir sebagai Ruh kepribadian bangsa yang mengingatkan bahwasannya bangsa tetap harus bekerja sama dan bersatu. Pendemi covid 19 merupakan kewajiban bersama seluruh generasi penerus bangsa agar mampu mengembalikan kondisi negara.

Ilustrasi pengamalan nilai-nilai Pancasila berdasarkan isi dari kelima sila Pancasila.

TRIBUNJATIM.COM - Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang luhur.

Anda bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dari lingkungan terdekat.

Yakni rumah dan lingkungan sekolah.

Sudahkah Anda mengamalkan nilai Pancasila?

Bagaimana cara yang tepat untuk menerapkannya?

Simak beberapa contohnya berikut ini:

Baca juga: Bintang Melambangkan Sila Pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, Disertai Contoh Pengamalannya

Pengamalan nilai-nilai Pancasila berdasarkan isi dari kelima sila Pancasila:

Ilustrasi - Pancasila memuat 5 sila sebagai pedoman bermasyarakat. (kemlu.go.id)

1.  Sila Pertama Pancasila

- Beribadah sesuai dengan agama yang dimiliki

- Tidak memaksakan agama tertentu kepada orang lain

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Jambi

Foto : Herdi Novianto / Foto Bersama Keluarga Besar SD N Jubelan 01

Pancasila merupakan pedoman hidup Bangsa Indonesia untuk mendasari semua sendi kehidupan yang dilaksanakan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai dan norma yang berlaku di Indonesia merupakan bagian dari aspek dasar yaitu Pancasila, sehingga baik hukum dan norma yang berlaku di Indonesia tidak dapat lepas dari sila – sila Pancasila yang sudah menjadi dasar negara Indonesia.

Di jaman globalisasi ini arus informasi dan teknologi berkembang begitu cepat, kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa menyaring kebudayaan atau arus globalisasi dari luar negeri dan menjaga kebudayaan kita agar tidak rusak oleh kebudayaan negara lain. Sekolah merupkan pijakan awal dalam peranannya sebagai pencetak kader – kader perubahan yang akan menjadi generasi penerus di masa mendatang.

SD Negeri Jubelan 01 adalah tempat saya bekerja sebagai tenaga administrasi, disini sangat menjunjung tinggi nilai – nilai pancasila, sehingga dalam bekerja tercipta lingkungan yang humanis dan saling menjaga toleransi antar sesama. Di saat melaksanakan pekerjaan kami semua menjalankan nilai – nilai Pancasila, contohnya kami sangat menghargai perbedaan agama dan selalu menjunjung tinggi nilai serta norma agama yang berlaku, hal ini merupakan prinsip Sila ke 1 yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam menyampaikan pendapat di lingkungan kerja kami menerapkan sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, Contoh dari penerapan sila ke di sekolah kami yaitu dalam rapat pasti menghargai pendapat siapapun dan menyelesaikannya dengan musyawarah.

Masih banyak lagi hal positif di lingkungan kerja kami saat ini, saya belajar banyak mengenai toleransi beragama dan musyawarah mufakat di SD Negeri Jubelan 01. Selain penerapan Pancasila di lingkungan pekerjaan pengamalan sila pancasila juga diterapkan di saat kegiatan belajar mengajar dalam kelas atau luar kelas. Untuk peserta didik penerapan nilai – nilai Pancasila merupakan hal wajib dan terus menerus dilakukan, hal ini berkaitan dengan profil pelajar Pancasila yang sudah mulai digaungkan oleh Mas Menteri Pendidikan Indonesia. Adapun profil pelajar Pancasila adalah :

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Cara untuk menerapkan atau membentuk profil pelajar Pancasila membutuhkan sistem dan lingkungan sekolah yang sehat, terutama tentang suasana belajar dan menyusun program kegiatan belajar mengajar dengan melihat kehidupan sekitar kita. Adapun tujuannya untuk para siswa bisa memahami langsung tanpa melihat penjelasan abstract. Sering kita sebagai orang dewasa lupa akan nilai dan norma Pancasila, untuk mengantisipasi semua hal itu sekolah menjadi garda depan dalam implementasi kegiatan – kegiatan yang mengandung unsur nilai – nilai pancasila.

Foto : Herdi Novianto

Penerapan nilai – nilai Pancasila di sekolah misalnya dengan :

a) Membiasakan berdoa sebelum memulai pelajaran dan sesudah selesai pelajaran.

b) Mengajarkan nilai – nilai Pancasila mengenai Sila ke 2, yaitu dengan membiasakan siswa berbagi dengan sesama dilingkungan sekolah khususnya.

c) Membiasakan siswa dengan diskusi sehingga siswa mendapatnya banya manfaat dan biasa menghormati pendapat orang lain.

d) Siswa diajarkan dengan metode berbasis masalah yaitu siswa diberikan kasus – kasus ringan yang berkaitan dengan nilai – nilai Pancasila.

Sekolah akan selalu mengajarkan dan membina peserta didik untuk menjadi bagian di dalam agen perubahan.

Pancasila seharusnya tdak diperdebatkan namun dijaga dan di pelajari dengan baik, dikarenakan Pancasila dilahirkan untuk menjadi pedoman hidup kita. Sehingga dalam penerapan nilai – nilai pancasila, kita sebagai individu dapat menjaga keharmonisan dalam hidup bermasyarakat terutama dalam lingkungan kerja.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA