Bagaimana cara untuk mengatasi limbah cair?

Bagaimana cara untuk mengatasi limbah cair?

Bagaimana cara untuk mengatasi limbah cair?
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi limbah pabrik yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia

KOMPAS.com - Pencemaran lingkungan adalah masalah yang penting untuk diselesaikan karena menyangkut keselamatan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu penting untuk mengetahui upaya pencegahan pencemaran lingkungan.

Pencemaran lingkungan

Unsur-unsur pencemaran lingkungan bisa datang dari berbagai sumber. Walau ada pencemaran dari alam seperti gunung berapi, namun sebagian besar pencemaran disebabkan dari kegiatan manusia.

Contoh kegiatan manusia yang menyebabkan pencemaran lingkungan adalah kegiatan pabrik, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Kali ini kita akan fokus membahas pencemaran akibat kegiatan pabrik.

Limbah pabrik

Limbah adalah sisa dari suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Sedangkan limbah pabrik adalah sisa dari kegiatan pabrik atau industri.

Limbah pabrik terbagi menjadi empat jenis:

  1. Limbah padat: plastik, kantong, sisa pakaian, kabel listrik, bubur sisa semen, dan lumpur sisa industri
  2. Limbah cair: sisa pewarna pakaian cair, sisa pengawet cair, limbah tempe, dan kebocoran minyak di laut
  3. Limbah gas: kebocoran gas dan asap pabrik
  4. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Baca juga: Pencemaran Lingkungan, Bahaya Mikroplastik Mulai Cemari Tubuh Manusia

Salah satu cara mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah pabrik adalah dengan pengolahan limbah pabrik yang baik. Berikut adalah cara pengolahan limbah pabrik.

1. Pengolahan limbah padat

Beberapa cara pengolahan limbah padat yang bisa dilakukan adalah dengan penimbunan terbuka, sanitary landfill (lubang yang sudah dilapisi tanah liat dan juga plastik), insinerasi, membuat kompos padat, daur ulang, dan menjadi bahan kerajinan.

Pengolahan limbah menjadi bahan kerajinan harus mengandung aspek fungsional, hal ini termasuk dalam unsur ergonomis.

2. Pengolahan limbah cair

Cara mengolah limbah cair adalah dengan pengolahan primer dengan proses penyaringan, pengendapan, pengapungan, dan disinfeksi.

3. Pengolahan limbah gas

Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengontrol emisi gas buang dan menghilangkan partikel dari udara pembuangan.

4. Pengolahan limbah B3

Cara mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah B3 adalah dengan metode pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Selain itu, Pabrik juga bisa membuat sumur dalam dan kolam penyimpanan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia baik berskala kecil ataupun besar selalu berkaitan dengan proses produksi limbah. Entah itu makan, minum, mencuci, berkebun, berdagang dan sebagainya pasti menyisakan sisa-sisa limbah yang terbuang.

Limbah sendiri banyak jenisnya, umumnya berbentuk padat maupun cair. Diantara jenis-jenis limbah, limbah cair diketahui merupakan salah satu kategori limbah yang perlu diperhatikan. Tidak hanya dilansir dari kuantitas volumenya yang banyak terbuang, mayoritas kategori limbah cair juga tergolong sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Sedikit-dikitnya limbah cair yang tersalurkan ke perairan mulai dari selokan hingga perairan lepas, limbah cair dapat memberikan berbagai dampak negatif kepada lingkungan. Mulai dari bau tidak sedap di sekitar lingkungan hingga ancaman kematian dan kepunahan biota dan fauna yang berada di perairan tersebut. 

Pengertian & Sumber Limbah Cair

Secara sederhana, limbah cair atau air limbah merupakan air tidak bersih yang terbuang dari aktivitas rumah tangga, perkantoran, perdagangan, perkebunan, dan industri dimana mengandung berbagai zat kimia yang membahayakan ekosistem lingkungan.

Limbah cair umumnya dapat dihasilkan dari beberapa sumber yang telah disebutkan sebelumnya. Beberapa sumber tersebut yakni; 

Limbah Cair Rumah Tangga

Berasal dari aktivitas rumah tangga baik air bekas mandi, air seni, tinja, serta air cucian baju dan dapur.

Limbah Cair Komersial

Dihasilkan dari aktivitas perkantoran, perdagangan, restoran, hotel, tempat umum,  dan sebagainya. Kandungan dari limbah cair ini pada dasarnya sama seperti limbah rumah tangga.

Limbah Cair Industri

Berasal dari berbagai aktivitas sektor industri, air limbah ini memiliki kandungan yang bervariasi seperti amonia, lemak, garam, mineral, zat pewarna, nitrogen, zat pelarut, logam, dan sebagainya. Merupakan sumber limbah cair yang tergolong paling rumit pengolahannya.

Bahaya limbah cair memiliki sifat kontaminasi kepada segmen kehidupan sehinggamembuat jenis limbah ini diwajibkan oleh setiap negara untuk diolah baik secara mandiri maupun dengan menggunakan penyedia jasa pengolahan limbah.

Adapun tujuan sederhana pengolahan limbah cair sendiri diketahui yakni untuk menetralkan limbah cair dari sejumlah material zat-zat, baik yang bersifat kontaminan, organic biodegradable maupun material tersuspensi. Tujuan lainnya juga diketahui untuk meminimalkan kadar bakteri patogen dalam kandungan limbah cair tersebut.

Cara Pengolahan Limbah Cair

Keharusan pengolahan limbah cair yang wajib dilakukan oleh siapapun dan aktivitas apapun yang menghasilkannya, membuat beragam inovasi pun bermunculan dari sektor pengolahan limbah cair. Meskipun terdapat beragam inovasi, secara umum pengolahan limbah cair menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang terdiri dari tiga proses pengolahan Adapun proses-proses tersebut,  yakni proses pengolahan limbah cair primer, sekunder, dan tersier atau lanjutan.

Pengolahan Primer

Langkah pendahuluan pengolahan limbah cair dimana dilakukan untuk menghilangkan koloid, padatan tersuspensi, minyak dengan penyaringan, pengapungan, dan pengendapan

Pengolahan Sekunder

Setelah melalui tahap pertama, tahap kedua yakni ditujukan untuk menghilangkan senyawa-senyawa polutan organik yang terlarut. Biasanya proses ini dilakukan secara biologis.

Pengolahan Tersier (lanjutan)

Tahapan akhir proses pengolahan limbah cair dimana dilakukan secara biologis, fisika, kimia, atau kombinasi ketiga caranya dengan tujuan untuk memproduksi air olahan dengan kualitas lebih baik dari air tercemar.

Limbah cair dapat diatas dengan cara melakukan filter atau penyaringan agar tidak membuang limbah dalam keadaan masih menjadi polutan, tidak membuang limbah cair sembarangan dan melakukan desinfeksi untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat pada limbah cair. 

Bagaimana pengolahan air limbah yang benar? Hal ini perlu diperhatikan guna menghindari masalah kesehatan dan kerusakan lingkungan hidup akibat limbah.

Air limbah adalah air yang sudah tak terpakai dari hasil kegiatan rumah tangga, industri, atau tempat umum lainnya, yang mengandung zat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Karena itu, pengolahan air limbah harus mendapat perhatian serius demi terciptanya kesehatan lingkungan.

Sumber Penghasil Air Limbah

Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara pengolahan dan penanganan limbah air, hal pertama yang harus diketahui adalah sumbernya. Ada beberapa sumber penghasil limbah yang berbentuk cair, antara lain:

Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan banyak limbah, baik yang berbentuk air, udara, atau sampah padat dari kegiatan sehari-hari. Limbah air domestik dapat dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu grey water dan limbah dari water closet (WC). Grey water adalah air bekas kegiatan dapur, mandi, atau mencuci.

Jenis air limbah lainnya berdasarkan sumbernya adalah air limbah industri. Limbah yang berasal dari kegiatan industri dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup karena zat-zat yang terdapat di dalamnya.

Industri biasanya menggunakan air untuk beberapa keperluan. Salah satunya, sebagai air pendingin yaitu memindahkan panas karena adanya proses industri. Kegunaan lain adalah untuk mencuci atau membilas produk maupun instalasi yang akan dan telah digunakan.

Penghasil limbah lainnya adalah tempat-tempat yang digunakan oleh banyak orang, seperti perkantoran, perdagangan, tempat ibadah, restoran, dan hotel. Biasanya, jenis air limbah yang dihasilkan sama dengan limbah dari kegiatan rumah tangga.

Mengenal Karakteristik Air Limbah

Semua air buangan dari kegiatan di rumah tangga, industri, maupun tempat umum biasanya sudah tak terpakai lagi. Supaya air limbah tidak merusak lingkungan, perlu dilakukan pengolahan yang tepat sesuai karakteristiknya.

Secara umum, air limbah dapat dikenali berdasarkan karakteristik fisik, kimia, dan bakteriologisnya. Berdasarkan fisik, air limbah biasanya berwarna suram dan sedikit berbau. Sebagian besar merupakan air, tetapi bisa juga tercampur dengan bahan-bahan berbentuk padat dan suspensi.

Jika dilihat karakteristik kimianya, air limbah memiliki campuran zat kimia anorganik dan zat organik. Sifat air limbah saat keluar dari sumbernya adalah basa, tetapi setelah cukup lama akan menjadi asam. Hal ini disebabkan oleh proses dekomposisi dari bahan organiknya. Ketika air limbah berubah sifat menjadi asam, bau tidak enak akan tercium.

Dari karakteristik bakteriologis, air limbah biasanya mengandung mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan protozoa yang memiliki peran dalam proses dekomposisi. Jenis bakteri patogen yang biasa terdapat pada air limbah adalah golongan coli.

Metode Pengolahan Air Limbah

Air limbah harus diolah demi melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit. Selain itu, pengolahan air limbah juga perlu dilakukan dalam rangka mencegah kerusakan lingkungan. Tujuan lainnya adalah untuk menjaga pasokan air bersih yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengolah air limbah sebelum dibuang, berikut di antaranya:

Langkah pengolahan air limbah tahap pertama yang bisa dilakukan adalah pengenceran. Air limbah diencerkan sehingga memiliki konsentrasi yang lebih rendah sebelum dibuang ke badan air.

Tantangannya, jumlah penduduk makin lama makin banyak dan aktivitas manusia makin meningkat. Secara otomatis, jumlah air limbah juga bertambah sehingga air yang dibutuhkan untuk melakukan pengenceran juga terlalu banyak.

Dampak lain dari metode pengolahan dilution adalah tetap ada risiko bahaya kontaminasi pada badan air. Selain itu, dapat terjadi pula pengendapan pada badan air yang menimbulkan pendangkalan, misalnya selokan atau sungai. Hal ini dapat menimbulkan banjir.

  • Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)

Pengolahan air limbah dengan kolam oksidasi adalah dengan memanfaatkan sinar matahari, oksigen, bakteri, dan ganggang (algae). Keempat unsur tersebut dapat membersihkan limbah secara alamiah.

Untuk melakukan metode oxidation ponds ini, dibutuhkan kolam segi empat sedalam 1-2 meter. Kolam tidak perlu dilapisi apa pun. Lokasinya juga harus jauh dari pemukiman penduduk dan memiliki sirkulasi angin yang baik.

Cara kerja metode pengolahan air limbah ini bergantung pada empat unsur utama. Peran penting dilakukan oleh ganggang yang melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari. Oksigen yang terbentuk dari proses tersebut bisa digunakan bakteri aerobik untuk dekomposisi zat organik dalam air limbah.

Dari proses tersebut, BOD (biochemical oxygen demand) air limbah akan berkurang. Air limbah pun lebih aman untuk dibuang ke badan-badan air seperti sungai.

Metode ketiga adalah dengan melakukan irigasi. Pengolahan dengan cara ini adalah mengalirkan limbah ke parit terbuka. Air kemudian merembes ke tanah melewati dasar dan dinding parit. Beberapa jenis limbah cair, seperti limbah dari rumah tangga, rumah potong hewan, atau perusahaan susu sapi, bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian.

Tahap Pengolahan Air Limbah

Untuk mengolah air limbah, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Simak ulasan singkatnya berikut ini.

Pada tahap awal ini, air limbah akan dipisahkan dari padatan kasar dan lemak atau minyak. Fasilitas yang dibutuhkan untuk itu antara lain saringan, pencacah, bak penangkap pasir, penangkap lemak dan minyak, serta bak penyetaraan.

Tahap pertama pengolahan air limbah adalah melakukan pengurangan kandungan padatan yang tersuspensi. Caranya adalah melalui proses pengendapan. Partikel padat akan dibiarkan mengendap. Untuk menambah kemampuan netralisasi atau pengurangan padatan tersuspensi, bahan kimia bisa digunakan.

Selanjutnya, Anda dapat melakukan pengolahan tahap kedua, yaitu mekanisme oksidasi biologis. Tujuannya untuk mengurangi zat organik. Untuk melakukan hal ini perlu dipertimbangkan kuantitas limbah cair, kemampuan pengurangan zat organik, serta lahan yang tersedia. Unit yang digunakan untuk keperluan ini adalah saringan tetes, kolam stabilisasi, dan unit lumpur aktif.

Setelah itu, ada pula pengolahan lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan kontaminan tertentu. Pengolahan lanjutan juga berguna jika limbah akan dimanfaatkan kembali.

Pada tahap ketiga ini, pengolahan bertujuan untuk menghilangkan senyawa fosfor dan nitrogen, menghilangkan sisa bahan organik serta senyawa penyebab warna, dan menghilangkan padatan yang terlarut dalam limbah. Cara yang digunakan berbeda-beda tergantung pada kebutuhan.

Proses pengolahan ini dapat dilakukan secara sekaligus atau merupakan kombinasi dari beberapa tahap saja. Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan maupun kemampuan finansial.

Namun, apa pun cara pengolahan yang dilakukan, ada standar yang harus dipenuhi sesuai aturan yang berlaku. Orang yang bertanggung jawab untuk pengolahan air limbah juga harus memiliki sertifikasi yang menunjukkan kompetensinya.

Sertifikasi bisa didapatkan setelah melakukan pelatihan khusus. Untuk mengikuti pelatihan tersebut, Anda bisa memanfaatkan jasa Mutu Institute, lembaga yang menyediakan berbagai training dan sertifikasi, termasuk bagi yang ingin menjadi Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air (PPPA).