Bagaimana hubungan peristiwa sejarah dengan unsur unsur sejarah, manusia, ruang dan waktu

18.7.19

INIRUMAHPINTAR - Jelaskan Hubungan Manusia dengan Ruang dan Waktu dalam Ilmu Sejarah? Berbicara tentang sejarah; manusia, ruang, dan waktu adalah 3 unsur yang tidak bisa dipisahkan. Hal itu dikarenakan tanpa adanya peristiwa kejadian yang melibatkan manusia di ruang-ruang tertentu di waktu silam atau terdahulu, maka istilah "sejarah" tidak akan ada di muka bumi. Dengan kata lain, selama manusia hidup, pastilah selalu beriringan dengan perjalanan waktu yang terus berubah dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, abad ke abad, dst. Begitupun dengan ruang, yakni bumi, tempat manusia dihadirkan untuk menjadi khalifah. Sampai hari kiamat, peradaban manusia akan terus ada di muka bumi.  Kombinasi ruang dan waktu dalam kisah perjalanan umat manusia inilah yang menjadi cikal bakal hadirnya sejarah. Pembahasan tentang hubungan manusia dengan ruang tidak bisa dilepaskan dari pijakan manusia yakni muka bumi atau biasa kita sebut "bumi" saja. Artinya, bumi menjadi ruang utama dalam sudut pandang paling umum. Namun, dalam arti lebih sempit, ruang-ruang tempat manusia beraktivitas dapat menjadi subjek sejarah.

Misalnya, petani yang bekerja di sawah, nelayan yang mencari ikan di laut, pedagang mencari nafkah di pasar, guru dan dosen mengajar di sekolah dan universitas, dsb. Keterkaitan peran manusia dengan ruang-ruang aktivitasnya inilah yang menjadi jalan cerita permulaan lahirnya sejarah dalam peradaban manusia. Contohnya, sejarah kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut melibatkan kisah-kisah perjuangan para pahlawan kita (unsur manusia) di masa lalu (waktu) dalam melawan penjajah baik dalam bentuk materi, waktu, tenaga, bahkan nyawa di bumi Indonesia (ruang). Pembahasan tentang hubungan manusia dengan waktu dalam kaitannya dengan ilmu sejarah tidaklah hanya berfokus pada masa lalu saja. Peristiwa lampau hanyalah sudut pandang waktu paling umum. Dalam arti sempit, petani yang bekerja di pagi hari hingga sore hari, pedagang yang berdagang siang dan malam, atau para guru yang mengajar di pagi hari, dsb bisa menjadi pemaknaan waktu dalam arti lebih sempit. Bahkan sebutan jam, menit, dan detik dalam peristiwa yang melibatkan manusia pun bentuk hubungan manusia dengan waktu. Contohnya, sejarah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Bung Karno dan Bung Hatta memproklamirkan kemerdekaan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Tanggal, bulan, dan tahun tersebut adalah unsur waktu yang bersinergi dengan peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia - melibatkan unsur manusia (Soekarno dan Hatta, atas nama rakyat Indonesia) Dalam ilmu sejarah, manusia tidak dapat berdiri sendiri hanya dengan ruang tanpa waktu, begitupun manusia tidak dapat terlepas dan berkaitan hanya dengan waktu tanpa adanya ruang. Ketiga-tiganya selalu ada dan berkolaborasi melahirkan sejarah. Peristiwa masa lalu akan selalu menjadi sejarah. Sejarah yang memiliki kesan akan menjadi kenangan. Kenangan buruk biarlah menjadi sejarah yang tidak tumbuh menjadi kenangan baru, cukup menjadi peringatan untuk sesekali menoleh ke belakang agar tidak salah jalan meraih masa depan.

Kenangan baik biarlah menjadi sejarah yang tumbuh seiring berjalannya waktu menjadi kenangan baru, agar menjadi bumbu-bumbu manis pewarna kehidupan dalam meraih masa depan berkesan di masa depan. 

Related Posts :

bacaan


sumber ilustrasi : ruang dan waktu

Kehidupan Manusia dalam Ruang dan Waktu

Mempelajari sejarah tidak lepas dari manusia sebagai objeknya. Manusia dan sejarah memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tanpa sejarah manusia sebagai makhluk hidup patut dipertanyakan keberadaan dan aktivitasnya. Demikian juga dengan sejarah, tanpa manusia tak akan ada sejarah. Hal ini dikarenakan bahwa sejarah adalah peristiwa hasil dari perbuatan manusia. Terdapat tiga unsur utama dalam sejarah, yaitu manusia, ruang dan waktu. Ketiganya saling berkait dan berinteraksi secara kronologis dan berkesinambungan sehingga membentuk suatu peristiwa sejarah.

Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun, yang berarti pohon kayu. Pohon dalam pengertian ini merupakan suatu simbol, yaitu simbol kehidupan. Di dalam pohon terdapat bagian-bagian seperti batang, ranting, daun, akar, dan buah. Bagian-bagian dari pohon itu memiliki hubungan yang saling terkait dan membentuk pohon tersebut menjadi hidup. Ada dinamika yang bersifat aktif, tidak pasif. Dinamika ini terus-menerus terjadi beriringan dengan waktu dan ruang di mana kehidupan itu ada. Dengan adanya lambang pohon itu, dapat menunjukkan adanya suatu pertumbuhan dan perkembangan.

Kalau kita kaitkan pengertian syajaratun dengan kehidupan manusia, dapatlah mengandung arti bahwa manusia itu hidup akan terus bergerak tumbuh seiring perjalanan waktu dan tempat atau ruang di mana dia berada. Kehidupan bukanlah sesuatu yang diam atau statis, tetapi sesuatu yang terus-menerus tumbuh dan berkembang. Sebagai contoh, manusia dalam kehidupannya mengalami fase-fase tertentu, yaitu fase di dalam kandungan, lahir, bayi dan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Fase-fase kehidupan tersebut menunjukkan adanya kesinambungan dalam kehidupan manusia.

Kesinambungan itu terjadi karena manusia dalam kehidupannya diikat oleh waktu dan ruang. Ada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, ketiga-tiganya menunjukkan adanya kesinambungan. Masa lalu akan menentukan masa sekarang, dan masa sekarang akan menentukan masa depan. Waktu dalam pengertian ini dapat diartikan jam, hari, minggu, bulan, tahun, dan bentuk waktu yang lainnya. Ruang adalah tempat di mana manusia itu tinggal, misalkan di desa, kota, kampung, dusun, dan lain-lain. Dengan uraian contoh tersebut, dapatlah dinyatakan bahwa ciri penting dari sejarah adalah adanya konsep waktu dan ruang. Jadi, sejarah pada dasarnya bukan hanya bicara masa lalu, sejarah pada dasarnya berbicara kehidupan manusia dalam konteks waktu dan ruang.

Tugas pokok ilmu sejarah berkaitan dengan waktu adalah ilmu sejarah bertugas membuka ke masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan hidup manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga dewasa ini. Konsep waktu penting bagi sejarah karena tanpa diketahui dimensi waktu lampau, kini dan masa depan maka sejarah akan mengalami kekacauan karena tidak berpangkal dan berujung.

Para sejarawan sepakat bahwa ilmu sejarah bertugas membuka peristiwa masa lampau atau waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling tua hingga masa kini. Tugas sejarah membuka masa lampau umat manusia mengandung pengertian bahwa, sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa-peristiwa di dalam masyarakat yang terjadi di masa lampau. Peristiwa pada masyarakat manusia dan masa lampau atau waktu yang lalu adalah sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan adanya peristiwa yang terjadi di masa sekarang belum menjadi sejarah. Dengan demikian konsep waktu menjadi sangat penting.

Ruang dan waktu adalah objek utama dari sejarah, sehingga manusia, ruang dan waktu tidak dapat dipisahkan.

Konsep Ruang:

1. Tidak ada peristiwa yang terjadi tanpa media ruang

2. Segala tindakan dan prilaku manusia terjadi di tempat/lokasi tertentu

3. Adanya ruang memungkinkan orang membuat kategori peristiwa sejarah berdasarkan tempatnya.

4 Adanya ruang membuat pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.

Konsep Waktu:

  1. Perjalanan manusia tidak lepas dari waktu
  2. Masa lampau bukanlah suatu masa yang final
  3. Konsep kesinambungan, yaitu masa lalu sangat menentukan apa yang terjadi pada masa sekarang dan masa akan datang.

Lihat Foto

Dok Penerbit Buku Kompas

Willem Iskander, Ki Hadjar Dewantara, serta Engku Mohammad Syafei tergolong pemikir genius, tekun, gigih, dan pemikirannya jauh ke depan melampaui orang-orang sezamannya.

KOMPAS.com - Dalam mempelajari ilmu sejarah, ada konsep ruang dan waktu.

Konsep ini sangat penting bagi ilmu sejarah karena saling terkait.

Mari kita pahami dulu apa itu ruang dan waktu.

Baca juga: Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Galuh Fiktif, Guru Besar Ilmu Sejarah Angkat Bicara

Konsep Ruang (Dimensi Spasial)

Konsep ruang merupakan lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah.

Konsep ruang atau dimensi spasial dalam mempelajari sejarah memiliki pengertian umum, yaitu:

  • Ruang adalah tempat terjadinya peristiwa sejarah
  • Fokus pada di mana peristiwa itu terjadi

Contoh konsep ruang dalam peristiwa sejarah adalah Perang 5 Hari di Semarang pada bulan Oktober 1945. Semarang menjadi ruang atau tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Contoh lain adalah Peristiwa Tiga Daerah yang terjadi di Brebes, Tegal dan Pemalang yang terjadi akibat tidak puasnya masyarakat pada pejabat bekas pemerintahan kolonial Belanda dan Jepang.

Brebes, Tegal, dan Pemalang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa sejarah.

Baca juga: Pengertian serta Perbedaan antara Kronologi, Kronik, dan Sinkronik

Konsep Waktu (Dimensi temporal)

Konsep waktu dalam sejarah bersifat mutlak, karena suatu peristiwa sejarah akan selalu memiliki unsur waktu yang menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi.

Konsep waktu memiliki dua makna di dalamnya, yaitu makna denotatif atau makna sebenarnya dan makna konotatif atau makna subyektif.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA