Buku Teks
Al-Munawar, Said Agil Husin, Fikih Hubungan Antar Agama, Cet. Ke-3, Jakarta: Ciputat Press, 2005
Al-Shan’ani, Muhammad bin Isma'il, Subul al-Salam, Juz I, Bandung: Dahlan, tt.
Al-Suyuthi, Jalal al-Din Abd al-Rahaman, Al-Jami' al-Shaghir, Juz I, Indonesia: Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyah, tt.
Al-Syathibi, Abu Ishaq, al-Muwafaqat, II, Mesir: Mushthafa al-Babi al-Halabi, 1976
Al-Zuhaili, Muhammad, Moderat dalam Islam, Cet. Ke-1, Jakarta: Akbar Media Sarana, 2005
Al-Zuhaili, Muhammad, Moderat dalam Islam, Cet. Ke-1, Jakarta : Akbar Media Sarana, 2005
BPS Provinsi Lampung, Provinsi Lampung dalam Angka 2017, Bandar Lampung, Cv. Jaya Wijaya, 2017
Fierlard, Andree, NU Vis A Vis Negara: Pencarian Isi, Bentuk, dan Makna, Yogyakarta: LkiS, 1992
Haedari, HM. Amin, Masa Depan Pesantren, Jakarta : IRD Press, 2004
Harahap, Ahmad Rifa’i dkk (ed), Ensiklopedi Praktis Kerukunan Umat Beragama, Cet. Ke-2, Medan: Perdana Publishing, 2015
Hasan, Muhammad Tholhah, Ahlussunnah Wal-Jama’ah dalam Persepsi dan Tradisi NU, cet. ke-3, Jakarta : Lantabora Press, 2005
Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Lampung, Sejarah Daerah Lampung, Bandar Lampung: Bagian Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Lampung, 1997
Karim, M. Rusli, Negara dan Peminggiran Islam Politik, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1992
Mujanni, Saiful, Kultur Kelas Menengah Muslim dan Kelahiran ICMI: Tanggapan terhadap Robert W Hefener dan Mitsuo Nakamura, dalam Nasrulloh Ali Fauzid (Ed), ICMI : Antara Status Quo dan Demokrasi, Bandung: Mizan, 1995
Mulkhan, Abdul Munir, Perubahan Perilaku dan Polarisasi Ummat Islam 1965-1987, Jakarta: Rajawali Press, 1989
Panjang, Hasymi DT. R., Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis, Padang: Haysa Press, 2012
Pranowo, Bambang, Islam Faktual: Antara Tradisi dan Relasi Kuasa, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 1999
PWNU Propinsi Lampung, Sepintas Sejarah NU Lampung, Lampung, 2014
Rachman, Budhy Munawar, Argumen Islam untuk Pluralisme, Jakarta: Grasindo, 2010
Raharjo, M. Dawwam, Visi dan Misi Kehadiran ICMI: Sebuah Pengantar, dalam Nasrulloh Ali–Fauzid (Ed), ICMI: Antara Status Quo dan Demokrasi, Bandung: Mizan, 1995
Rumadi, Andi Najmi Fuaidi, Mahbub Ma’afi (ed), Hasil-Hasil Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama, Cet. Ke-1, Jakata : Lajnah Ta’lif wan Nasyr PBNU, 2015
Makalah Ilmiah dan Artikel
Mahfudh, Sahal, Pidato Iftitah Rais ‘Aam PBNU pada acara Musyawarah Nasional/Komferensi Besar NU, Jakarta, tanggal 25 Juli 2002
Tim Penyusun Kementerian Agama Provinsi Lampung, Kementerian Agama Provinsi Lampung dalam Angka: Data Statistik Keagamaan Tahun 2014, (Bandar Lampung, Kementerian Agama Provinsi Lampung, 2015
Wawancara
Khairuddin Tahmid, Wawancara Pribadi, 12 Agustus 2017.
Marno TH., Wawancara Pribadi, 10 Agustus 2017
Ihya Ulumuddin, Wawancara Pribadi, 11 Agustus 2017
Kapan melaksanakan acara lalohan
menulis karangan tentang hari jadi kota jakarta ke 495
Untuk apa Yesus menghendaki agar perjamuan terakhir itu diulangi
siapakah yang memesan untuk mengulangi perayaan perjamuan terakhir
sabda Yesus manakah yang diulangi oleh iman dalam perayaan Ekaristi
3 Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ashabul ukhdud
Kaum sebelum muslim melaksanakan puasa dari … sampai …
⫷Quizz⫸siapa wisikawan terbesar abad 21??note : habisin poinツ,jangan copas
Apa yang dimaksud hewan menyusui tingkat rendah pada zaman prasejarah (mesozoikum)? Kapan berakhirnya zaman mesozoikum?nt : salting lagi cuyh ._.
pendapatan kekayaan yang datang tanpa usaha pada masa Khalifah Umar Bin Khattab dipergunakan untuk ?
mengapakah lokasi kerajaan alam melayu terletak di lembah sungai?
kenapa pada zaman Tuhan Yesus kuburan di sana berbentuk goa bukan di kubur di tanah? apakah tidak ada sekop pada zaman itu?
Sebutkan raja-raja perempuan di aceh, serta jelaskan keadaan pada saat raja perempuan tersebut berkuasa!.
Masyarakat arab yang terdiri dari kabilah kabilah dipimpin oleh syekh atau kepala.
Sebagai pemerintah, cadangkan usaha yang boleh dilakukan untuk menambah baik pelabuhan di negara kita.
9. Tanda rahmat/cinta kasih allahyang hadir ditengah-tengah manusiaadalah pengertian dari. A. Ekaristib. Sakramenc. Gerejad. Katolik1ma.
Apa persamaan dan perbedaan pola pikir orang zaman yunani kuno, zaman orang islam saat berjaya dan zaman 4. 0.
Suku yahudi yang berada di yasrib adalah kaum pendatang. Mereka berasal dari wilayah arab bagian utara. Mengapa mereka datang dan menetap di yastrib?.
Apakah aktiviti utama yang dijalankan oleh tiga kerajaan awal tamadun huang he?.
Di dalam dinamika gerakan muhammadiyah yang mencakup misi gerakan spritual dan material yang berarti semua aktivitas atau gerakan amal usaha muhammadi … yah yang berdasarkan pada keagamaan. Maka maksud dari misi gerakan spiritual adalah.
NU dibentuk sebagai wadah jamaah yang tidak setuju dengan kebijakan kelompok Islam Wahabi yang berkuasa di Arab Saudi kala itu. NU sebagai jam’iyyah (organisasi) yang berbasis para kyai dan santri di pesantren-pesantren (yang juga merupakan lembaga pendidikan tertua di nusantara). NU berperan aktif dalam perjuangan melawan penjajah dan terus berbenah dalam pembangunan NKRI serta mengembangkan keilmuan keislaman.
Dalam rangka melaksanakan ikhtiyar-ikhtiyarnya, NU membentuk organisasi yang mempunyai struktur tertentu yang berfungsi sebagai alat untuk melaksanakan koordinasi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, baik tujuan yang bersifat keagamaan maupun yang bersifat kemasyarakatan.
Karena pada dasarnya NU adalah jam’iyyah diniyyah yang membawa faham keagamaan, maka ulama sebagai mata rantai pembawa faham Islam Ahlussunnah wal Jama’ah selalu ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas, dan pembimbing utama jalannya organisasi. Untuk melaksanakan kegiatan-kegiatannya, NU menempatkan tenaga yang sesuai dengan bidangnya untuk menangani.
Berikut adalah di antara peran para ulama:
- Bidang Agama
Ulama sebagai pewaris para Nabi dan sebagai pemimpin umat mempunyai peran yang sangat penting yaitu memperjuangkan dan mengembangkan syaraiat Islam. Ulama adalah seorang yang mempunyai pengetahuan yang mendalam dalam masalah agama dan masalah sosial kemasyarakatan yang dibuktikan dengan kepribadian yang sangat agamis. Oleh sebab itulah, ulama menjadi tauladan dalam kehidupan bermasyarakat oleh siapapun.
Ulama dianggap juga sebagai penjaga ilmu Allah. Jika Allah berkehendak mencabut ilmunya dari muka bumi, maka Dia akan mencabut ulama. Oleh sebab itulah, seringkali ulama dijadikan barometer dalam tata kehidupan bermasyarakat. Ia adalah kunci pembuka pemahaman keagamaan dalam masyarakat. Jika ulama telah keluar dari kepribadiannya sebagai ulama, maka itu berarti ilmu Allah telah tercerabut dari muka bumi sehingga banyak kezaliman di mana-mana.
-
Bidang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Ulama walaupun pada awalnya adalah pemimpin keagamaan, namun dalam prakteknya adalah pemimpin masyarakat dalam menghadapi setiap bahaya yang mengancam. Ulama adalah pemimpin perlawanan dalam melawan penjajah yang menindas rakyat. Ulama adalah guru bagi para warga negara dalam berjuang dan mengisi kemerdekaan. Ulama adalah tulang punggung negara dan bangsa Indonesia. Oleh sebab itulah, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ulama mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga negara kesatuan Republik Indonesia. -
Bidang Pembangunan Ekonomi
Di bidang ekonomi, ulama tidak ketinggalan. Ulama dengan fikih muamalahnya mampu mempelopori umat dalam mempraktekkan nilai-nilai Islam dalam perdagangan. Ulama memberikan contoh usaha dan perdagangan melalui wirausaha dan koperasi yang merupakan soko guru perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya KOPONTREN (Koperasi Pondok Pesantren) yang tersebar di seluruh Indonesia. -
Bidang Hukum dan Pemerintahan
Ulama banyak memperjuangkan nilai-nilai Islam dalam perumusan perundangan-undangan yang diberlakukan di NKRI. Walaupun masih banyak undang-undang di Indonesia yang merupakan warisan Belanda. -
Bidang Pendidikan
Ulama adalah penjaga ilmu. Oleh sebab itu dalam bidang pendidikan peran ulama sangatlah sentral. Setiap pesantren pasti terdapat ulama yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Karena peran ulama yang besar inilah dalam struktur PBNU para ulama atau kyai diposisikan mengisi posisi Syuriyah.