Bagaimana para ahli sejarah melakukan penelitian untuk mengetahui masa pra?

Fosil bayi gajah mammoth Yuka. ©AFP PHOTO/KAZUHIRO Nogi

PENDIDIKAN | 10 Maret 2016 13:00 Reporter : Dewi Ratna

Merdeka.com - Pernahkah kamu melihat sebuah fosil? Fosil adalah tulang belulang manusia atau hewan yang telah membatu. Pada zaman purba, belum ada tulisan yang bisa dipelajari untuk mengetahui pola hidup manusia purba, maka fosil dan beberapa peninggalan lain digunakan untuk penelitian. Masa sebelum adanya tulisan disebut zaman pra-aksara.

Zaman pra-aksara atau prasejarah adalah suatu zaman atau masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan atau masa sebelum ada tulisan. Zaman prasejarah disebut juga zaman nirlekha (tanpa tulisan). Karena nggak ada tulisan, butuh usaha ekstra keras untuk mempelajari pola hidup pada masa itu. Nggak heran, untuk mempelajari kehidupan pada masa praaksara sejarah butuh bantuan dari berbagai cabang ilmu, yaitu:

Paleontologi, ilmu yang mempelajari tentang fosil, baik hewan-hewan purba, tumbuhan maupun manusia
Paleontropologi, ilmu yang mempelajari asal usul dan evolusi manusia dengan mempergunakan fosil manusia sebagai bahan penemuan.
Geologi, ilmu yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta berbagai perubahan yang terjadi padanya.
Antropologi, yang mempelajari tentang peradaban manusia dari bentuk yang paling sederhana sampai ketingkat yang lebih maju.
Arkeologi, ilmu yang mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah dan purba kala untuk menyusun kembali kehidupan manusia dan masyarakat masa lampau. Contoh peninggalan yang dipelajari oleh ilmu ini adalah artefak, situs, dan masih banyak lagi.
Geografi, ilmu yang mempelajari keberadaan bumi sebagai tempat hidup manusia di dalam menjalani kesehariannya

Wah, ternyata kompleks juga ya proses untuk mengetahui pola hidup manusia pada zaman pra-aksara? Padahal mengetahui banyak tentang sejarah pada masa itu akan membantu kita untuk tahu darimana asal budaya yang sekarang ada. Apakah kamu tertarik untuk belajar tentang zaman pra-sejarah?

(mdk/iwe)

Lihat Foto

Kemdikbud

Situs manusia purba di Sangiran.

KOMPAS.com - Penelitian fosil manusia purba di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19.

Salah satu tokoh yang memulai penelitian di Indonesia adalah Eugene Dubois, yang menemukan fosil tengkorak di Trinil pada 1891.

Hasil penelitian manusia purba itu tidak hanya menjadi bagian penting dalam sejarah paleoantropologi.

Pasalnya, peristiwa itu sekaligus mengawali serangkaian penelitian fosil manusia purba di Indonesia, yang sebagian besar dilakukan di bantaran sungai.

Antara 1936-1941, seorang peneliti bernama G.H.R von Koenigswald mengadakan serangkaian penelitian di sepanjang lembah Sungai Bengawan Solo.

Di wilayah tersebut, von Koenigswald mengadakan penelitian di daerah Perning, Trinil, dan Sangiran.

Lantas, mengapa para ahli banyak melakukan penelitian manusia purba di bantaran sungai?

Baca juga: Penelitian Manusia Purba di Indonesia: Tokoh, Lokasi, dan Penemuan

Pola hunian manusia purba

Lokasi penelitian yang dipilih para ahli ternyata berhubungan dengan pola hunian manusia purba.

Pola hunian manusia purba memperlihatkan dua karakter khas, yakni kedekatan dengan sumber air dan kehidupan di alam terbuka.

Pola hunian itu dapat dilihat dari letak geografis situs-situs serta kondisi lingkungannya.

jawablah pertanyaan pada gambar dengan tepat dan teliti.

3 perbedaan nasionalisme dulu dan sekarang

tolong ya. klo bener gw jadiin jawaban terbaiktp bkn berarti 'maaf klo salah'

tolong yayg bener jawabnya. jngn 'maaf klo salah'bakal gw jadikan jawaban terbaik

tolong bantu ya, gw kasih point' tinggi kok

Golekono unsur" intrinsik lan sinopsis cerita rakyat rawa pening

Sidratul Muntaha artinya

syair. tentang lomba, sekarang kita mulai membahas pelajaran hari ini. Anak-anak, siapa yang tahu pahlawan wanita kita yang berjasa mengangkat derajat … kaum wanita dan memperjuangkan persamaan hak wanita agar setara dengan hak pria." Siswa : "Cut Nyak Din," "Bukan! Saya, Pak, RA Kartini," Jawab siswa lain saling bersahutan sehingga kelas menjadi gaduh. Guru: "Yang benar adalah RA Kartini. Sekarang tugas kalian mengisi LKS seperti yang tercantum di buku paket kalian, tolong jawaban LKS dikerjakan masing-masing dan jangan ribut." LKS yang dimaksud Pak Totok sebagai berikut. No Nama Berasal dari pulau Peran pahlawan tersebut terhadap NKRI Pahlawan 1 2 3 dst. Guru "Setelah selesai mengerjakan LKS, tugas kalian yang ke dua adalah membuat syair dengan tema pahlawan, 20 menit berikutnya akan kita bahas hasil jawaban kalian. Ada pertanyaan? Jika tidak ada silakan kalian bekerja masing-masing dan jangan ribut." Siswa : "Pak, paling sedikit nama pahlawan berapa orang?" Guru: "Paling sedikit 4 orang, manfaatkan waktu sebaik-baiknya, jangan saling bertanya karena ini bukan tugas kelompok melainkan tugas perorangan. Selamat bekerja!" Selama kegiatan berlangsung Pak Totok duduk di kursi mengoreksi PR siswa. Waktu telah berlalu 40 menit, namun belum ada seorang siswapun yang sudah selesai mengerjakan tugas. Bahkan hampir semua siswa saling melihat ke arah jam dinding dan nampak cemas karena waktu yang telah ditentukan telah habis, sementara pekerjaanya belum selesai. Tidak lama kemudian Pak Totok beranjak dari tempat duduknya berjalan menuju bangku yang paling belakang sambil bertanya pada anak yang bernama Andi, yang belum selesai juga mengerjakan tugas yang diberikan. Kemudian Pak Totok kembali lagi ke depan kelas sambil berkata, Guru: "Waktu sudah habis, silakan berhenti menulis, sekarang kita bahas bersama-sama. Coba kamu, Jamal, maju dan bawa hasil pekerjaanmu!" Jamal : "Maaf Pak, saya baru selesai mengisi LKS, sedangkan tugas membuat syair belum selesai, saya tidak bisa membuat syair." Guru : "Siapa yang masih sama dengan Jamal? Semua sama? Kenapa kalian tidak bisa membuat syair? Coba sekarang siapa diantara kalian yang sudah selesai mengerjakan tugas? Silakan dibacakan hasilnya!" Ternyata tidak ada seorangpun yang sudah selesai. Guru: "Ya sudah, kalau begitu tugas ini sebagai PR dan kalian pelajari kembali cara membuat syair yang sudah dijelaskan minggu yang lalu." Pertanyaan: 1. Dari kasus pembelajaran diatas: a. Pembelajaran apakah yang diterapkan Pak Totok? Tuliskan satu (1) alasan atas jawaban Anda. (score: 10) b. Tentukan 2 (dua) kompetensi yang tepat/relevan dengan materi yang telah dibahas oleh Pak Totok. (score: 10)

bantu jawab ..........

mengapa jepang tidak menjajah indonesia lagi

Jelaskan Kreativitas kewirausahaan yang perlu dikembangkan

1.sebutkan faktor yang menjadi acuan stratifikasi sosial pada tingkatan sosial ekonomi!2.sebutkan kategori stratifikasi sosial!3.sebutkan bentuk-bentu … k pelapisan sosial yang ada di masyarakat!4.apa yang di maksud sara bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi secara tidak langsung!5.sebutkan pasar menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli

Anda diminta untuk mencari kasus tindak pidana cyber dan membuat ringkasan dari tindak pidana cyber tersebut. Kemudian lakukan analisis atas tindak pi … dana cyber tersebut secara cukup komprehensif namun ringkas, dimulai dari gambaran pelaku, perbuatan pidananya, serta sanksi terkait yang harus dikenakan. (Analisis Anda dibatasi maksimal 1000 kata).

bantu jawab kakAnalisislah vonis yang dijatuhkan oleh majelis hakim kepada nenek Saulina dan keluarganya sesuai dengan tujuan hukum berdasarkan pandan … gan Prof. Satjipto Rahardjo! Jelaskan!

bantu jawab kakBerikanlah pandangan anda didasarkan pada analisis yang kongkrit dalam pemahaman dan pengaturan tentang Hak Asasi Manusia terkait adany … a permintaan sejumlah nominal yang mencapai ratusan juta oleh pelapor kepada keluarga nenek Saulina untuk upaya damai dalam perkara tersebut! Jelaskan!

Tuliskan hasil usaha ekonomi pertanian hewan besar hewan kecil dan unggasbantu jawab ya kakak kakak(ू˃̣̣̣̣̣̣︿˂̣̣̣̣̣̣ ू)makasih

pihak yang berperan sebagai investor sekaligus pengelola dalam persekutuan komanditer adalah?yuk kak bantu saya undah ngantuk tapi tugas masi banyak^^ …

akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dan kepercayaan asli Indonesia terlihat pada...