Bagaimana pendapatmu tentang Ratu Aji Bidara Putri yang menyuruh

Kompetensi yang diukur :
Menyimpulkan perasaan dan sifat tokoh serta elemen intrinsik lain seperti latar cerita, kejadian-kejadian dalam cerita berdasarkan informasi rinci di dalam teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Bagaimana pendapatmu tentang Ratu Aji Bidara Putri yang menyuruh

Pusat Asesmen dan Pembelajaran Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Telp : (021) 3847537 Fax : (021) 3849451 Jl. Gunung Sahari Raya No.4

Jakarta Pusat

Statistik : Online : 26, Hari ini : 296, Total Pengunjung : 1.287.747, Hits : 44.777.219

Page 2

Page 3

Page 4

Hanya karena seorang putri menolak lamaran pangeran dari Tiongkok, terjadilah perang dingin di antara kedua kubu tersebut. Kisah selengkapnya bisa kamu baca di cerita rakyat Putri Aji Bidara Putih yang telah kami rangkum di artikel ini.

Sebuah kerajaan tak selalu dipimpin oleh raja. Pada zaman dahulu, di Kalimantan Timur ada seorang putri yang memimpin Kerajaan Muara bernama Putri Aji Bidara Putih. Kamu sudah pernah mendengar atau membaca kisah tentang putri nan cantik jelita ini?

Kisah Putri Aji Bidara Putih juga merupakan legenda terbentuknya Danau Lipan dari Kalimantan Timur. Secara singkat, kisah legenda ini menceritakan Putri Aji yang menolak lamaran dari seorang pangeran.

Sebab, ia tak menyukai sikap pangeran itu. Namun, pangeran tak terima dengan keputusan sang putri. Lalu, perseteruan sengit pun terjadi.

Lantas, siapakah yang berhasil memenangkan pertandingan? Bila ingin tahu cerita lengkapnya, langsung saja baca cerita rakyat Putri Aji Bidara Putih beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya berikut.

Kisah Putri Aji Bidara Putih

Pada zaman dahulu, berdirilah sebuah Kerajaan Muara yang berada di Kalimantan Timur. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang teramat bijak dan baik hati. Warga-warganya tumbuh dengan sejahtera dan sentosa.

Ia memiliki seorang anak yang sangat cantik. Namanya adalah Putri Aji Bidara Putih. Sama dengan sang ayah, sifat perempuan itu juga sangatlah baik. Ia ramah dan bijak kepada para warga.

Pada suatu hari, tiba-tiba raja mengalami sakit yang sangat parah. Tubuhnya lemah tak berdaya selama berhari-hari. Tak berselang lama, ia pun meninggal.

Karena tak memiliki anak laki-laki, pemimpin kerajaan digantikan oleh Putri Aji Bidara Putih. Meski seorang perempuan, ia dapat memimpin kerajaan dengan bijak dan tegas. Ia juga memiliki kesaktian yang tak kalah hebat dari sang ayah.

Semakin dewasa, wajah Putri Aji terlihat makin memukau. Pesonanya tersebut terkenal hingga ke mancanegara. Hampir setiap hari, ada saja pangeran yang datang untuk melamarnya.

Karena belum ingin menikah, ia selalu menolak para pria yang datang. “Aku belum ingin menikah. Aku ingin fokus kepada rakyat-rakyatku dulu. Jika nanti negaraku telah semakin maju, barulah aku akan menikah,” ujar sang putri kepada setiap pria yang melamarnya.

Ia memang memiliki tekad yang kuat untuk memajukan negara pimpinannya. Sebelum hal itu terjadi, ia tak akan pernah memikirkan hal lainnya.

Datang Pangeran dari Tiongkok

Pada suatu pagi yang tak begitu cerah, datanglah sebuah kapal besar dari Tiongok. Dalam kapal itu, terdapat Pangeran beserta para pengawalnya. Bukan untuk berdagang, tujuannya datang ke negeri Muara adalah untuk melamar sang putri.

Pangeran tersebut terkenal sangat kaya raya. Ia bahkan telah membawakan sang putri persembahan berupa barang-barang antik dari emas dan beberapa keramik mewah. Tentu saja ia membawakannya untuk mengambil hati sang Putri.

Lalu, turunlah sang Pangeran dan para pengawalnya dari kapal. Mereka menemui sang putri dan menceritakan maksudnya datang kemari.

“Tuan Putri, perkenalkan, saya Pangeran dari negeri seberang. Tujuanku datang kemari adalah untuk melamarmu. Maukah kau menjadi istriku?” tanya sang Pangeran tanpa basa-basi.

Karena mereka sudah datang dari jauh, sang Putri pun tak langsung menolaknya. Ia mempersilakan para pengawal dan Pangeran untuk menikmati kudapan yang telah ia siapkan.

“Emm, karena engkau datang dari jauh, makanlah dulu beberapa kudapan ala kadarnya yang telah kusiapkan,” ucap perempuan cantik itu.

“Dengan senang hati tuan Putri,” jawab Pangeran.

Tak Suka dengan Cara Makan Sang Pangeran

Putri Aji sangat terkejut menyaksikan cara makan sang Pangeran. Sebab, pria itu melahap makanannya langsung menggunakan mulut alias tidak pakai tangan.

Bagaikan orang yang lama tak makan, ia sangat cepat memakan beberapa kudapan di meja. Hal itu membuat sang putri tak selera makan. Ia juga berpikir bahwa sang Pangeran adalah sosok yang tak sopan.

“Hmm, makanan dari kerajaan ini sangatlah nikmat tuan Putri. Aku sangat menyukainya,” ucap sang Pangeran sambil bersendawa. Saking doyannya, ia bahkan menjilati piringnya hingga bersih.

Karena itu, Putri Aji menolak lamaran sang Pangeran. Ia tak bisa membayangkan bila harus hidup setiap hari dengan pria yang tak sopan dan jorok.

Usai makan, perempuan itu pun berkata, “Maafkan aku, Pangeran. Aku tak sanggup menerima lamaran pernikahanmu.”

“Apa alasanmu tak menerima lamaranku, Putri? Aku ini Pangeran kaya raya. Aku bahkan telah membawakanmu beragam hadiah dari emas. Apakah kurang?” tanya sang Pangeran.

“Aku sangat berterima kasih padamu, Tuan, karena telah jauh-jauh datang kemari untuk melamarku. Akan kukembalikan semua yang kau berikan padaku. Maaf aku tak bisa menerimamu. Aku masih belum siap menjadi seorang istri,” ucap Putri Aji.

Ia tak mengungkapkan alasannya menolak sang Pangeran. Sebab, ia khawatir alasannya yang sebenarnya kan membuat pria itu sakit hati.

“Aku harap kau tak sakit hati,” imbuh sang Putri.

“Berani-beraninya kau menolak lamaranku! Aku akan membuatmu menyesali keputusanmu!” ancam sang Pangeran

Pangeran Murka

Setelah lamarannya ditolak, sang Pangeran pun marah besar. Ia tak terima atas penolakan dari sang Putri. Karena itu, ia meminta seluruh pengawal istananya untuk menyerang Kerajaan Muara.

Pertempuran pun terjadi sangat hebat. Pasukan dari Tiongkok terus menyerang Kerajaan Muara dengan bidik-bidik panah mereka. Para pengawal Kerajaan Muara juga terus melakukan serangan balik.

Korban-korban dari kedua pasukan terus-terusan berjatuhan. Pasukan dari negeri Tiongkok tak berhenti menyerang. “Aku akan menghabisi kerajaanmu! Ini semua akibat dari sikap sombongmu,” ucap Pangeran pada Putri Aji.

Pasukan dari sang Pangeran semakin mendekat. Mereka telah sampai pintu gerbang istana dan hendak membobolnya. Putri Aji merasa panik dan sedih melihat pasukannya satu persatu berguguran.

Lalu, ia pun berusaha menenangkan pikirannya. Dalam waktu singkat, ia mendapatkan sebuah ide. Ia mengambil sejumput daun sirih dan mengunyahnya.

“Jika benar aku ini keturunan raja sakti, aku mohon leluhurku, bantulah aku menghadapi serangan yang mengancam negeriku ini,” ucap sang Putri dalam hati.

Lipan Raksasa

Tak berselang lama, Putri Aji lalu melemparkan daun sirih yang telah ia kunyah ke arah pasukan musuh. Tiba-tiba, daun sirih itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang jumlahnya teramat banyak.

Para lipan raksasa itu menyerang prajurit dari negeri Tiongkok. Satu persatu, para prajurit musuh berguguran. Sang Pangeran yang ingin selamat, berniat melarikan diri dengan perahunya. Ia hendak meninggalkan sisa-sisa prajurit yang masih berjuang melawan lipan demi keselamatannya sendiri.

Namun, usahanya melarikan diri sia-sia. Para lipan raksasa itu tak membiarkan satu pun musuh selamat. Mereka mengejar sang Pangeran hingga ke tengah danau dan melahapnya.

Tak butuh waktu lama, para lipan telah berhasil membunuh seluruh musuh yang menganggu negeri Muara. Setelah itu, mereka masuk ke dalam danau dan menghilang begitu saja. Sejak saat itu, para warga mengenal danau itu dengan nama Danau Lipan.

Baca juga: Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya

Unsur Intrinsik

Usai membaca keseruan cerita rakyat dari Kalimantan Timur ini, tak lengkap bila kamu tak mengulik unsur intrinsiknya. Mulai dari tema hingga pesan moralnya, berikut uraian singkat;

1. Tema

Tema atau inti cerita dari legenda ini adalah tentang seorang putri cantik jelita yang memimpin Kerajaan Muara di Kalimantan Timur. Selain cantik, ia juga memiliki kekuatan dan keberanian untuk melawan para musuh yang menyerang.

2. Tokoh dan Perwatakan

Adat Indonesia

Ada dua tokoh utama dalam legenda dari Kalimantan Timur ini, yaitu Putri Aji Bidara Putih dan Pangeran dari Tiongkok. Putri Aji Bidara Putih adalah tokoh protagonis dalam kisah ini.

Ia memiliki sifat yang bijak, pemberani, tegas, dan baik hati. Tak hanya itu, ia juga memiliki paras yang rupawan sehingga membuat para pangeran jatuh hati.

Sementara itu, Pangeran dari Tiongkok yang tak diketahui namanya ini adalah tokoh antagonis. Ia memaksakan kehendaknya untuk meminang sang Putri. Saat mengalami penolakan, ia murka dan menyuruh para prajurit dan pengawal istana untuk menyerang Kerajaan Muara.

3. Latar

Cerita rakyat ini menggunakan beberapa latar tempat di Kalimantan Timur. Lebih tepatnya di Kerajaan Muara dan sebuah danau yang kemudian dikenal dengan nama Danau Lipan.

4. Alur

Alur cerita legenda ini adalah maju. Cerita bermula dari seorang putri yang harus memimpin kerajaan karena ayahnya meninggal. Kecantikannya yang paripurna itu tersebar hingga ke manca negara.

Hingga suatu hari, datanglah Pangeran dari negeri Tiongkok untuk melamarnya. Karena tak suka dengan sifat sang Pangeran yang jorok dan tak sopan, Putri Aji menolak lamaran itu.

Karena tak terima, sang Pangeran pun melakukan penyerangan ke Kerajaan Muara. Ia ingin memberikan pelajaran pada sang Putri yang telah menolaknya.

Serangan dari prajurit negeri Tiongkok ini terlalu kuat. Merasa putus asa, sang Putri lalu mengunyah daun sirih dan meminta tolong pada leluhurnya untuk menyelamatkan negerinya.

Ia lalu melemparkan daun sirih itu ke arah musuh. Sebuah keajaiban, daun itu berubah menjadi lipan-lipan raksasa yang membunuh seluruh musuh dari Tiongkok.

Setelah itu, para lipan masuk ke dalam danau dan menghilang begitu saja. Lalu, orang-orang mengenal danau tersebut dengan nama Danau Lipan.

5. Pesan Moral Putri Aji Bidara Putih

Kira-kira, apakah pesan cerita dari kisah Putri Aji Bidara Putih ini? Tentunya ada beberapa amanat atau pesan, salah satunya adalah bersikaplah bijak dan baik seperti Putri Aji. Ia adalah pemimpin yang tak hanya cantik tapi juga berbudi pekerti baik.

Selain itu, janganlah kamu memaksakan kehendak orang lain. Apalagi soal perasaan. Kamu tak akan pernah bisa memaksakan seseorang untuk mencintaimu. Bila mengalami penolakan cinta, terimalah dengan sabar dan lapang dada.

Tak hanya unsur intrinsik, cerita rakyat ini juga mempunyai unsur ekstrinsik. Sebut saja seperti kepercayaan masyarakat setempat dan budaya yang berkembang di tengah-tengahnya.

Baca juga: Kisah Abu Nawas tentang Pesan Bagi Para Hakim dan Ulasan Menariknya, Pelajaran untuk Selalu Profesional dalam Bekerja

Fakta Menarik

Pembahasan terakhir dari artikel ini adalah tentang fakta menarik dari kisah Putri Aji Bidara Putih. Apakah itu? Berikut ulasannya;

1. Memiliki Beberapa Versi Cerita

Kantor Pemuda

Pada umumnya, cerita rakyat memang memiliki lebih dari satu versi cerita. Begitu pula dengan legenda Putri Aji Bidara Putih ini.

Ada satu versi yang mengisahkan bila Putri Aji tak mengajak makan sang Pangeran. Ia hanya mengatakan pada sang Pangeran kalau dirinya butuh waktu untuk menjawab lamarannya.

Setelah itu, Pangeran dari Tiongkok itu bergegas pulang. Ternyata, tuan Putri telah menyuruh salah satu utusannya untuk memata-matai sang Pangeran.

Setelah mencari tahu, rupanya Pangeran bukanlah orang baik. Ia menikahi Putri Aji hanya karena ingin menguasai Kerajaan Muara.

Lalu, sang Putri menolak sang Pangeran. Karena tak terima, sang Pangeran melakukan penyerangan besar-besaran. Tuan Putri yang hampir putus asa mengunyah daun sirih dan ia lemparkan ke arah musuh.

Daun itu lalu berubah menjadi ratusan lipan yang mampu mengalahkan pasukan musuh. Namun, setelah kejadian itu, tiba-tiba saja Putri Aji Bidara Putih menghilang dan tak ada yang tahu keberadaannya.

Baca juga: Kisah Kupu-Kupu Berhati Mulia & Ulasan Menariknya, Pengingat untuk Selalu Berbuat Baik pada Siapa Saja

Apakah Legenda Putri Aji Bidadari Putih Menambah Wawasanmu?

Inilah akhir dari legenda Putri Aji Bidadari Putih beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Semoga cerita legenda ini bisa menambah wawasanmu, ya.

Kalau masih butuh cerita rakyat lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena pada situs Poskata.com. Ada legenda tentang Batu Menangis, asal usul Kali Gajah Wong, cerita rakyat Putri Malu, dan masih banyak lagi.