Bagaimana peran Liga Arab terhadap pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia menurut Mas Dayat

Pengakuan pertama kali bagi Indonesia didapatkan dari negara Mesir. Pengakuan kedaulatan ini berawal dari kuatnya dukungan rakyat Mesir kepada RI. Berhari-hari, media massa Timur Tengah menampilkan pernyataan dari partai politik dan ormas setempat yang mencela sikap Belanda. Demonstrasi besar-besaran pun digelar oleh pemuda dan mahasiswa di Mesir sehingga Kedutaan Belanda di Kairo merasa terancam keamanannya. Hingga pada akhirnya wakil Mesir datang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947 guna menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Kuatnya dukungan rakyat Mesir atas kemerdekaan Indonesia akhirnya mendorong Raja Farouq serta pemerintah Mesir mengakui kedaulatan pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 22 Maret 1946. Mesir tercatat sebagai negara pertama yang mengakui proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.

Dengan demikian, proses pemberian pengakuan kemerdekaan Mesir kepada Indonesia berawal dari demonstrasi besar-besaran oleh pemuda dan mahasiswa di Mesir yang mengecam Belanda, kemudian wakil Mesir datang ke Yogyakarta untuk menyampaikan pesan dari Liga Arab yang mendukung kemerdekaan RI, hingga akhirnya pada 22 Maret 1945 Mesir resmi mengakui kedaulatan RI.

Jakarta -

Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944, bahkan sebelum Indonesia memproklamasikan kemerdekaan. Sejak saat itu, hubungan Indonesia dan Palestina terus erat dan saling memberikan dukungan dalam berbagai sisi.

Diketahui hubungan mesra Indonesia Palestina dibuktikan dari dukungan-dukungan di forum internasional. Indonesia juga sempat mendorong para pemimpin Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memobilisasi upaya lebih luas untuk mendukung Palestina dan meningkatkan status Palestina sebagai negara anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berikut sejarah singkat pengakuan Palestina terhadap Indonesia:

Pengakuan Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia

Mengutip dari buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M. Zein Hassan, negara Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944. Saat itu, mufti besar Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dan seorang saudagar kaya Palestina, Muhammad Ali Taher menyiarkan dukungan rakyat Palestina untuk kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio dan media berbahasa Arab pada 6 September 1944.

"Berita tersebut dua hari berturut-turut kami sebar luaskan, bahkan harian 'Al Ahram' yang terkenal telitinya juga menyiarkan," ujar Zein Hassan dalam bukunya.

Dukungan kedua tokoh ini tak berhenti sampai di situ. Mereka aktif melobi negara-negara di kawasan Timur Tengah yang berdaulat di Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.

Dukungan Saudagar Palestina untuk Kemerdekaan Indonesia

Sejak negara Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944, dukungan terus mengalir. Bahkan salah seorang saudagar kaya raya Palestina, Ali Taher rela mengeluarkan kekayaannya untuk kemerdekaan.

"Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia," katanya kepada Zein Hassan saat awal terjadinya Agresi Militer II Belanda di Indonesia, sekitar Desember 1948.

Sosok Ali Taher dikenal sebagai raja media Palestina dan sangat mencintai Indonesia, terbukti dengan kedekatannya dengan para pejuang Indonesia di Timur Tengah. Sejumlah media cetak Palestina yang dimiliki Ali Taher antara lain, Ashoura, Al-Shabab, Al Minhaj dan Al Alam Al-Masri.

"Suatu hari dia menarik saya ke Bank Arabia dan mengeluarkan semua uangnya yang tersimpan di dalam bank itu dan kemudian memberikan kepada saya tanpa meminta tanda bukti penerimaan," ungkap Zein.

Dalam sejarah, Mesir memang jadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 22 Maret 1946. Namun pengakuan ini tak lepas dari peran para tokoh Palestina dan Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, yang diketuai oleh Mohamed Zein Hassan.

Pada 9 Juni 1947, Mesir mengadakan pengakuan atas kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia yang dihadiri Ketua Delegasi RI, H Agus Salim, Mufti Palestina Syaikh Muhammad Amin Al Husaini, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Faisal.

Palestina Deklarasikan Kemerdekaan

Usai negara Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944, giliran negara itu mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri. Proklamasi kemerdekaan Palestina disampaikan oleh Yasser Arafat dalam sidang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) pada 15 November 1988.

Pada 19 Oktober 1989 dibangun Kantor Kedutaan Besar Palestina di Jakarta. Pembangunan Kedubes dilakukan usai ditandatangani Komunike Bersama Pembukaan Hubungan Diplomatik Indonesia-Palestina antara Menlu RI Ali Alatas dan Menlu Palestina Farouq Kaddoumi di Jakarta. Farouq menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Presiden Soeharto pada 23 April 1990.

Pada 29 November 2012, untuk pertama kalinya Palestina diakui sebagai sebuah negara, meski belum mendapatkan status keanggotaan penuh di PBB.

Setelah negara Palestina mengakui kedaulatan Indonesia pada 1944, Indonesia terus mendukung Palestina hingga kini. Bahkan dukungan terus mengalir saat pertempuran Israel-Hamas pecah dan kini disepakati gencatan senjata.

Lihat juga Video: Massa di Ciamis Kembali Gelar Aksi Solidaritas Bela Palestina

(izt/imk)

Lihat Foto

Kemdikbud

Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

KOMPAS.com - Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menuai beberapa respons Internasional.

Beberapa negara mendukung munculnya negara Indonesia dan ada juga yang menolak adanya pendirian negara Indonesia. 

Berikut beberapa soal Sejarah Peminatan kelas 12 beserta pembahasannya:

Soal 1: Sebutkan negara-negara yang mendukung Kemerdekaan Indonesia pada awal Proklamasi!

Jawaban:

Pasca proklamasi kemerdekaan, Indonesia membutuhkan pengakuan dunia internasional sebagai syarat de jure berdirinya suatu negara. Berikut tujuh negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia:

  1. Mesir (22 Maret 1946)
  2. Palestina
  3. Lebanon (29 Juli 1947)
  4. Suriah (2 Juli 1947)
  5. India (Maret 1947)
  6. Australia (27 Desember 1947)
  7. Vatikan (6 Juli 1947)

Baca juga: 5 Tokoh Penting Detik-Detik Proklamasi

Soal 2: Jelaskan peran Agus Salim dalam memperjuangkan pengakuan Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia!

Jawaban:

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Agus Salim adalah tokoh nasional Indonesia yang aktif dalam berdiplomasi untuk mengumpulkan dukungan Internasional terhadap kemerdekaan Indonesia. 

Berikut peran Agus Salim dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia:

  • Menjadi perwakilan Indonesia dalam perundingan pendahuluan di Jakarta 23 Oktober 1945.
  • Memimpin misi diplomasi Indonesia di negara-negara Islam Timur Tengah.
  • Menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam sidang DK PBB di New York pada Agustus 1947.

Baca juga: Pengakuan Kedaulatan

Soal 3: Sebutkan tokoh-tokoh nasional yang aktif dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia!

Jawaban:

Perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa terlepas dari peran tokoh-tokoh diplomat nasional. Berikut tokoh nasional yang aktif dalam memperjuangkan pengakuan internasional terhadap kemerdekaan Indonesia :

  • Agus Salim
  • Sutan Sjahrir
  • Lambertus Nicodemus Palar
  • Soemitro Djojohadikusumo

Soal 4: Sebutkan isi dari perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB)!

Jawaban:

Dilansir dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Indonesia memperoleh kedaulatannya secara penuh melalui perjanjian Konferensi Meja Bundar.

Dalam perjanjian KMB, Belanda secara resmi mengakui kedaulatan Indonesia.
Berikut isi dari perjanjian KMB :

  • Belanda mengakui secara penuh kedaulatan Republik Indonesia Serikat yang terdiri dari Republik Indonesia dan 15 negara bagian yang dibentuk oleh Belanda.
  • Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda berdasarkan kerja sama sukarela dan kedudukan yang sederajat.
  • Indonesia akan membayar ganti rugi nasionalisasi perusahaan Hindia Belanda dan membayar utang Hindia-Belanda sebelum tahun 1949.
  • Penyelesaian masalan Irian Barat akan dilaksanakan satu tahun kemudian.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Soal 5: Jelaskan peran PBB dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia!

Jawaban:

PBB memiliki peran besar terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia, berikut peran PBB dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia:

  • Mengadakan sidang Dewan Keamanan PBB pada bulan Agustus 1947 untuk membahas masalah kemerdekaan Indonesia.
  • Membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) untuk meredakan Agresi Militer Belanda I
  • Membentuk United Nations Commisions for Indonesia (UNCI) untuk menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda akibat Agresi Militer Belanda II.

Soal 6: Sebutkan upaya-upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan!

Jawaban

Berikut upaya yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari dunia Internasional:

  • Melakukan diplomasi bantuan beras dengan India
  • Menggalang simpati negara-negara Asia melalui Konferensi Inter Asia di New Delhi
  • Melakukan misi diplomasi ke negara-negara Timur Tengah

Baca juga: Kedaulatan di Indonesia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA