Bagaimana proses interaksi sosial dalam bidang sosial dan budaya

Bobo.id – Pada buku tematik untuk Kelas 5 Tema 4, teman-teman akan belajar mengenai interaksi sosial manusia dengan lingkungannya.

Interaksi sosial manusia dengan lingkungan akan berpengaruh pada salah satu aspek kehidupan, yaitu kehidupan sosial budaya.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Mengapa manusia membutuhkan interaksi dengan lingkungan sosialnya?

Sebab, manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan pasti akan membutuhkan orang lain.

Seseorang bertemu dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial yang menjadi dasar proses sosial.

Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak, artinya kedua belah pihak harus saling merespon.

Interaksi Manusia dengan Lingkungan Memengaruhi Sosial Budaya

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Manusia hidup berdampingan dan saling berinteraksi. Dengan adanya interaksi manusia dan lingkungannya, maka itu berpengaruh pada kehidupan sosial budaya.

Dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang harus dapat beradaptasi dengan baik.

Adaptasi di lingkungan masyarakat adalah menyesuaikan dengan perilaku, nilai, norma, kepercayaan, dan adat masyarakat setempat di lingkungan tersebut.

Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan dan adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan.

Kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

Dengan adanya interaksi antar masyarakat, itu akan menciptakan nilai sosial budaya pada masyarakat tersebut.

Bentuk Interaksi Sosial Budaya

Baca Juga: Faktor-Faktor Penyebab Interaksi Sosial Budaya, Materi Kelas 5 SD Tema 4

Banyak contoh interaksi manusia dan lingkungannya yang berpengaruh pada kehidupan sosial dan budaya.

1. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses penyesuaiann antara individu dengan individu dan individu dengan kelompok.

Contohnya adalah toleransi antar umat beragama dan penyelesaian masalah di pengadilan.

2. Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul saat masyarakat yang memiliki kebudayaan tertentu dihadapkan dengan masuknya suatu kebudayaan asing.

Contohnya adalah kesenian wayang yang merupakan akulturasi kesenian Jawa dan masuknya kebudayaan India.

Wayang adalah salah satu bentuk interaksi sosial budaya.

3. Kontravensi

Bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan atau konflik.

Contoh tindakan kontravensi adalah adanya memaki, memfitnah, dan menghasut orang lain.

4. Asimilasi

Proses asimilasi adalah proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan dalam masyarakat.

Contohnya adalah populernya musik pop Korea Selatan di Indonesia, perubahan gaya berpakaian karena budaya Barat, dan sisipan kata bahasa Inggris dalam percakapan.

Itulah bentuk-bentuk interaksi manusia dalam kehidupan sosial budaya.

Teman-teman bisa mencari contoh-contoh lain dari masing-masing bentuk interaksi di atas, ya!

Lihat juga video ini, yuk!

**---- Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Artikel Asli**

Merdeka.com - Manusia adalah makhluk sosial. Manusia pada dasarnya bergantung dan membutuhkan manusia atau individu lainnya dalam menjalani kesehariannya. Sementara itu, manusia adalah makhluk sosial dan juga makhluk budaya. Manusia selalu ingin melakukan kerja sama dan interaksi sosial.

Dalam hidup bermasyarakat, manusia dituntut untuk berinteraksi dengan sesama secara baik agar tercipta masyarakat yang tenteram dan damai. Interaksi itu tidak hanya dipicu oleh dorongan kebutuhan ekonomis, biologis, dan emosional yang mengikat dirinya, tetapi juga sebagai fitrah yang tak terbantahkan dalam diri.

Setiap bagian dari roda kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari unsur sosial dan budaya. Sepanjang kegiatan kehidupan manusia, aktivitasnya tidak terlepas dari kelompok manusia lainnya. Sosial budaya ini tercermin pada kegiatan sekelompok manusia secara bersama-sama.

Lantas, apa yang dimaksud dengan interaksi sosial budaya tersebut dan bagaimana bentuk-bentuknya? Berikut penjelasan selengkapnya.

2 dari 5 halaman

Secara etimologis, interaksi terdiri dari dua kata, yakni action (aksi) dan inter (antara), mengutip Bernard Raho dalam buku Sosiologi – Sebuah Pengantar. Jadi, interaksi adalah suatu rangkaian tingkah laku yang terjadi antara dua orang atau lebih dari dua atau beberapa orang yang saling mengadakan respons secara timbal balik.

Oleh karena itu, interaksi dapat pula diartikan sebagai saling mempengaruhi perilaku masing-masing. Hal ini bisa terjadi antara individu dan individu lain, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok lain.

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antar individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya. 

Menurut H. Bonner, interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Definisi ini menggambarkan kelangsungan timbal-baliknya interaksi sosial antara dua atau lebih manusia itu.

Sementara menurut Gillin and Gillin (1954), interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.

Sementara dalam pandangan Soerjono Soekanto, beliau berpendapat bahwa interaksi sosial adalah di mana proses tentang cara komunikasi di lihat dari segi jika individu dengan kelompok sosial saling bertemu, kemudian melakukan penentuan sistem serta hubungan sosial.

3 dari 5 halaman

Untuk dapat memahami apa itu interaksi sosial budaya, selain mengerti tentang interaksi sosial Anda juga harus mengerti tentang interaksi budaya. Budaya merupakan hasil dari akal dan ikhtisar manusia (Widyosiswoyo, 2004). Sedangkan Koentjaraningrat (2005) mendefinisikan budaya sebagai seluruh total pikiran manusia, karya manusia, dan hasil manusia yang tidak berasal dari nalurinya, dan hanya bisa dihasilkan setelah manusia melakukan proses belajar.

Hal tersebut manandakan bahwa budaya menjadi salah satu tolak ukur adanya sebuah peradaban yang maju. Melalui budaya yang ada, manusia mewarisi nilai-nilai luhur yang diturunkan nenek moyangnya. Budaya merupakan sebuah kajian yang bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Budaya disebut sebagai pola hidup yang menyeluruh. Unsur-unsur sosio-budaya banyak tersebar dalam berbagai kegiatan sosial masyarakat. Dari penjelasan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa budaya adalah suatu sistem pengetahuan yang meliputi ide dan pikiran manusia dan merupakan cermin yang lengkap dan sempurna dari budaya (Alisyahbana, 1977).

Alasan mengenai mengapa banyak orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang lain dari dirinya adalah karena budaya merupakan suatu perangkat rumit berupa nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut lantas membekali para anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak, dan menetapkan makna dan nilai logisnya masing-masing. Dengan demikian, landasan budayalah yang menyediakan kerangka koheren guna mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

4 dari 5 halaman

Manusia adalah makhluk hidup yang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagian dari sistem masyarakat yang secara berkelompok membentuk budaya, dikutip dari laman gurupendidikan.co.id.

Apa itu interaksi sosial budaya dapat dipahami sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antar individu dan masyarakat dalam hal kebudayaan dan saling mempengaruhi. Interaksi ini lantas menjadi suatu budaya tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat di kelompok itu.

Salah satu konsekuensi dalam interaksi sosial adalah adanya silang kebudayaan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lain, yang pada gilirannya berdampak kepada persentuhan antar budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kebudayaan masing-masing menjadi acuan sikap dan perilaku manusia sebagai makhluk individual.

Kenyataannya, interaksi sosial budaya dalam masyarakat tak selalu berjalan dengan mulus. Permasalahan silang budaya dalam masyarakat majemuk (heterogen) dan jamak (pluralistis) seringkali bersumber dari masalah interaksi antar masyarakat, kesenjangan tingkat pengetahuan, status sosial, geografis, dan adat kebiasaan.

5 dari 5 halaman

Berikut ini adalah bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang ada menurut Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar dan Elly M. Setiadi dalam buku Pengantar Sosiologi:

1. Kerja sama

Kerja sama terbentuk karena masyarakat menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama sehingga sepakat untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Berdasarkan pelaksanaannya terdapat empat bentuk kerja sama, yaitu bargaining (tawar-menawar), cooptation (kooptasi), koalisi, dan joint-venture (usaha patungan).

2. Akomodasi

Akomodasi merupakan suatu proses penyesuaian antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok guna mengurangi, mencegah, atau mengatasi ketegangan dan kekacauan. Proses akomodasi dibedakan menjadi bebrapa bentuk antara lain:

  • Coercion yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena adanya paksaan.
  • Kompromi yaitu, suatu bentuk akomodasi di mana pihak-pihak yang terlibat masing-masing mengurangi tuntutannya agar dicapai suatu penyelesaian terhadap suatu konflik yang ada.
  • Mediasi yaitu, cara menyelesaikan konflik dengan jalan meminta bantuan pihak ketiga yang netral.
  • Arbitration yaitu, cara mencapai compromise dengan cara meminta bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berkedudukannya lebih dari pihak-pihak yang bertikai
  • Adjudication (peradilan)yaitu, suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
  • Stalemate yaitu suatu keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan yang seimbang dan berhenti melakukan pertentangan pada suatu titik karena kedua belah pihak sudah tidak mungkin lagi maju atau mundur.
  • Toleransi yaitu, suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal.
  • Consiliation yaitu, usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan pihak- pihak yang berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.

3. Asimilasi

Proses asimilasi menunjuk pada proses yang ditandai adanya usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang atau kelompok dalam masyarakat serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama.

Asimilasi timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran.

4. Akulturasi

Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.

Contoh akulturasi dalam interaksi sosial budaya adalah adanya perpaduan musik Melayu dengan musik Spanyol yang melahirkan musik keroncong atau makanan bakpao yang merupakan makanan tradisional khas masyarakat bangsa Tionghoa namun populer di Indonesia.

5. Kompetisi

Adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

6. Kontravensi

Adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara terang-terangan seperti perbuatan menghalangi, menghasut, memfitnah, berkhianat, provokasi, dan intimidasi yang ditunjukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur-unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.

7. Konflik

Adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA