Bagaimana sebaiknya sikapmu saat melihat temanmu tidak mau diajak bekerja sama

Sebagai seorang teman, tidak jarang juga kita akan menjadi tempat kelu kesahnya. Mengetahui teman kita terjebak pada toxic relationship, atau hubungan yang tidak sehat dengan pasangannya, terkadang membuat kita juga ikut bersedih. Lalu, bagaimana sebaiknya sikap kita agar tetap menghormati segala keputusannya?

Berikut ada 7 cara membantu teman kita keluar dari toxic relationship:

Ilustrasi memeluk teman (unsplash.com/@guifranca)

Mungkin salah satu penyebab kita tidak suka kepada pasangan teman kita adalah pernah melihat atau mengetahui teman kita pernah dilecehkan oleh pasangannya. Mungkin ia akan merasa malu dan tidak pantas berada di dekatmu karena perasaan trauma akibat pelecehan yang diterimanya. 

Namun sebagai teman, kita bisa terus berada di dekatnya lalu mengatakan bahwa ia tidak pantas menerima perlakuan buruk tersebut dari pasangannya. Katakan juga bahwa temanmu pantas mendapatkan dukungan dan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya yang lain.

Ilustrasi deep talk (unsplash.com/@christinhumephoto)

Sebagai orang luar dari hubungan yang dijalin teman kita dengan pasangannya, seringkali ketika kita berniat peduli kepadanya disalah kaprahkan dengan ikut campur. 

Padahal yang terjadi saat itu, kita mengetahui kejanggalan dalam hubungan teman kita dengan pasangannya. Terkadang apa yang menurut kita tidak baik, tetapi dianggap wajar oleh teman kita, pun sebaliknya. Maka sampaikanlah jika terdapat hal-hal yang sebenarnya perlu diperhatikan dalam hubungan teman kita dengan pasangan.

Ilustrasi berbicara dengan hati-hati (unsplash.com/@priscilladupreez)

Jika teman kita telah terikat dengan pasangannya, terkadang ia melihat posisi kita hanya sebagai orang luar yang tidak perlu dihiraukan. Selain itu, jika pasangannya benar-benar berperilaku kasar dan manipulatif, maka ia akan mengambil langkah untuk meminta teman kita memutuskan hubungan pertemanan. 

Oleh karena itu, menyampaikan sesuatu yang terkadang tidak disadari teman kita dengan pasangannya harus dilakukan dengan hati-hati. Tunjukkan sikap kasih sayang dan bersiap menerima responnya yang mungkin sedikit kurang menyenangkan.

Ilustrasi fokus pada perasaan (unsplash.com/@priscilladupreez)

Dengarkan teman kita saat ia bercerita mengenai apa yang dialaminya karena pasangannya. Lalu, tanyakan bagaimana pendapatnya tentang perilaku pasangannya tersebut dan perasaannya yang saat itu ia rasakan. Dengarkan pendapatnya secara seksama, dan jangan paksakan pendapat agresif kita mengenai pasangannya yang mungkin dirasa kurang pantas jika disampaikan langsung.

Ilustrasi tertekan (unsplash.com/@tjump)

Tetaplah bersikap sabar kepada temanmu dan jangan membuatnya tertekan. Hal ini karena jika kita sebagai orang luar terlalu sering menekannya dan mengungkitnya, terkadang berakibat merusak persahabatan yang telah kita jalin dengan teman kita. Untuk itu, tetaplah bersikap ramah, penuh perhatian, dan selalu menerima agar teman kita dapat sedikit demi sedikit bisa terbuka juga mengenai masalahnya.

Ilustrasi berada di sekitar teman (unsplash.com/@priscilladupreez)

Bagaimana pun situasinya, sebagai teman kita harus bersikap tenang. Untuk itu, cobalah tetap bersikap ramah, sopan, dan menerima untuk menghindari konflik lain apalagi berhubungan dengan pasangan teman kita yang mungkin bersikap manipulatif. Dan tentu saja lebih baik hindarilah interaksi yang tidak nyaman dan dapat memicu kemarahan.

Ilustrasi bersikap sesuai batasan (unsplash.com/@courtneymcook)

Kita harus menerima kenyataan bahwa kita hanyalah orang luar dalam hubungan teman kita dengan pasangannya. Tidak ada yang lebih mengerti mengenai masalah yang terjadi dalam hubungan mereka, selain mereka sendiri. Untuk itu tetapkan buku batasan perilaku kita. Percayakan kepada teman kita itu bahwa ia bisa menyelesaikan masalahnya dengan baik.

Jika dalam hubungan terdapat pelecehan, maka segeralah memintanya untuk keluar dari zona tersebut. Atau mungkin ketika yang kita temukan sebaliknya maka tetap percayakan segala keputusan terbaik berada di tangan teman kita. Itulah sikap yang perlu kita lakukan saat teman kita berada dihubungan yang kurang baik.

Tag

  • # Toxic relationship
  • # teman
  • # cara membantu teman

Anda memiliki teman kerja yang kurang membuat Anda nyaman? Anda bukanlah satu-satunya. Nampaknya setiap orang pernah mengalami hal yang sama, memiliki rekan kerja yang kurang bisa bekerjasama dan terkadang menghambat pekerjaan Anda. Kadang hal tersebut juga akan membuat Anda putus asa dan ingin menarik diri dari lingkaran yang mengikat Anda dengannya.

Namun, seperti dilansir dari situs businessinsider, daripada Anda yang merasa terganggu bahkan hingga ingin menyerah dari pekerjaan Anda, kenapa tidak mencoba tips-tips berikut ini?

Tetap tenangMarah-marah terhadap rekan kerja Anda karena pekerjaannya yang kurang bagus tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Selain akan semakin membuat kacau, wibawa Anda di hadapan rekan-rekan Anda akan menurun. Orang yang tenang memiliki kesan yang terkendali, bijaksana dan berwibawa. Dengan tetap tenang, apa yang Anda sampaikan akan lebih diperhatikan dan mendapat simpati dari rekan-rekan Anda.

Coba cari tahu mengapa dia bersikap seperti ituTidak ada orang yang dengan sengaja ingin berbuat kesalahan untuk membuat Anda marah. Di balik kelakuannya yang salah, pasti ada alasan mengapa ia berbuat demikian. Coba telusuri penyebabnya, mengapa dia sangat sulit diajak kerja sama. Dengan begitu, Anda akan tahu pokok permasalahannya dan hal itu akan mempermudah dalam mencari solusi.

Coba cari pandangan lainSaat seseorang Anda rasa cukup mengganggu Anda dengan tidak mau bekerjasama dengan baik, coba cari pendapat lain. Tanyakan pada rekan-rekan kerja Anda yang lain apakah mereka merasakan hal yang sama, mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda. Coba cari tahu dan dengarkan yang mereka katakan, mungkin Anda akan mendapat sedikit pencerahan tentang masalah Anda.

Tunjukkan padanya alasan AndaMungkin saja justru dia yang berpikir bahwa Anda yang kurang bisa bekerjasama. Dengan demikian, ia akan menunjukkan sikap-sikap yang kurang menyenangkan pada Anda. untuk menghadapinya, cobalah untuk menjelaskan alasan dari apa yang Anda lakukan. Dengan begitu, semuanya akan menjadi lebih jelas dan sepertinya dia tidak lagi memiliki alasan untuk tetap bersikap tidak kooperatif dengan Anda.

Coba dekati dan kenalilah diaMungkin Anda merasa tidak melakukan kesalahan apa-apa. Jangankan bersalah padanya, bekerjasama saja baru kali ini. Tapi rekan Anda tersebut sudah memutuskan untuk tidak mau bekerjasama yang baik dengan Anda. Untuk menghadapinya, cobalah untuk mengenalnya lebih dekat. Ajak dia keluar untuk sekedar ngobrol dan minum teh. Mungkin dia bersikap seperti itu juga hanya karena dia belum mengenal Anda.

Hargai diaTidak ada orang yang mau diremehkan, setiap orang ingin dihargai. Tetap perlakukan dia dengan sopan. Jika Anda meremehkannya, jangan kaget jika dia melakukan hal yang sama pada Anda. Selain agar Anda juga dihargai, Anda akan terlihat lebih berwibawa karena Anda yang diperlakukan dengan sedikit tidak baik masih tetap menghargai orang tersebut.

Jika ada masalah, fokus pada solusi dan bukan masalah itu sendiriJika suatu saat rekan Anda tidak mengumpulkan pekerjaan yang telah ia janjikan, jangan langsung marah. Ingat bahwa hal itu sudah terlanjur terjadi. Cukup berikan dia teguran dan cari solusi dari masalah tersebut secepatnya.

Abaikan diaSetelah Anda berusaha bersabar dan beritikat baik untuk melakukan hal-hal di atas tapi rekan Anda masih tetap menjengkelkan, abaikan dia. Bicaralah dengannya hanya ketika benar-benar dibutuhkan. Tapi, cara ini akan sangat sulit dilakukan jika rekan Anda tersebut memiliki peran yang penting dalam kelompok kerja Anda.’

Laporkan pada atasanHal ini sebaiknya jangan dilakukan setiap Anda menemui rekan yang tidak kooperatif. Cobalah dulu tips-tips sebelumnya, baru jika dia masih mengganggu berjalannya pekerjaan Anda, lakukan tips terakhir ini. Cara ini sangat ampuh untuk membuat rekan yang tidak mau bekerjasama tidak satu ruangan lagi dengan Anda.

Cobalah tips-tips di atas dan lihat apa yang terjadi pada rekan Anda. Yang terpenting adalah diri Anda sendiri untuk melakukan yang terbaik bagi pekerjaan Anda. Sehingga jika ada masalah, Anda tidak terlibat sebagai pencetus terjadinya masalah tersebut.

(vem/ris/and)

TERKAIT: 5 Cara Menghindari Drama Saat akan Resign dari Kantor

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA