Bagaimana seharusnya kita menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keberagaman tersebut

  • Photo credit: Pragyan Bezbaruah via Pexels

Keberagaman adalah hal mutlak di Indonesia. Seperti yang Anda tahu, terdapat banyak suku, ras, agama, etnik dan keberagaman lain yang justru membuat Indonesia makin “kaya”.

Oleh karenanya, Regina Pacis percaya bahwa keberagaman ini adalah suatu hal baik. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah justru akan semakin mendukung proses belajar dan mengajar, seperti dalam hal menumbuhkan rasa saling menghormati, memahami perbedaan, meningkatkan toleransi, dan lainnya.

Siswa akan memahami beragam perbedaan

Adanya perbedaan yang datang dari berbagai suku, budaya, agama, ras, dan etnik tentunya akan memberikan pembelajaran pada siswa bahwa Indonesia kaya akan keberagaman. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah ini akan menjadi contoh nyata kepada siswa bahwa meskipun ada banyak suku dan ras, kita semua tetap bisa rukun dan bersatu.

Misalnya, kebanyakan siswa yang tinggal di Kota Jakarta cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia maupun Betawi. Lalu, ketika berada di sekolah, ia bertemu dengan teman yang berasal dari suku Jawa dan Sunda. Maka, secara otomatis di antara anak-anak ini terdapat beragam perbedaan kebiasaan maupun bahasa. Dengan memahami adanya perbedaan ini, maka akan muncul penerimaan bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing.

Memupuk rasa saling menghormati

Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah secara lebih lanjut akan memupuk rasa saling menghormati. Siswa telah mengerti bahwa adanya keunikan dalam hal agama, suku, ras, etnik dan lain sebagainya menghasilkan banyak perbedaan. Namun, bukan berarti perbedaan tersebut buruk. Sebaliknya, perbedaan itulah yang menguatkan dan menyatukan Indonesia. Oleh karena itu, siswa akan mengerti bahwa keberagaman harus dihormati, serta tidak mengejek maupun memaksa.

Memunculkan toleransi

Lingkungan sekolah yang majemuk, terdiri dari berbagai macam budaya, etnik, hingga agama, akan menuntut siswa untuk dapat saling menghormati. Setelah siswa bisa menghormati, maka berikutnya ia akan dapat memupuk rasa toleransi dalam dirinya. Ketika ia sudah memiliki rasa toleransi, maka ia dapat menerima dan menghargai berbagai keragaman tersebut. Inilah manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, di mana siswa dapat belajar hal baru, termasuk saling menerima kebiasaan dan pilihan orang lain.

Bisa belajar mengenai budaya lain

Sisi positif adanya keanekaan di lingkungan sekolah bisa pula menjadi pembelajaran siswa tentang budaya, adat, dan etnik dari kelompok lain. Ini merupakan pengetahuan yang berharga dan tidak semua anak bisa mengalami tinggal di lingkungan yang beragam. Dengan adanya keberagaman adat istiadat, bahasa, dan kebudayaan di dalam lingkungan sekolah, siswa secara nyata dikenalkan langsung dengan budaya lain. Ujungnya, wawasan budayanya akan semakin bertambah.

Belajar bersosialisasi

Lingkup sekolah merupakan lingkungan di mana siswa dapat berlatih untuk bersosialisasi dengan lebih banyak orang selain anggota keluarga di rumah. Ia akan berinteraksi dengan teman satu kelas, kakak kelas, adik tingkat, guru, penjaga kantin, satpam, dan warga sekolah lain. Bila keberagaman budaya tercipta di lingkungan sekolah, maka kemampuan bersosialisasi siswa akan makin terasah.

Misalnya, ia bertemu dengan teman yang berasal dari luar Jakarta dan kebetulan memiliki suku berbeda. Maka, ia secara tidak langsung akan menyesuaikan sikap dan serta caranya berkomunikasi agar bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya ini. Ke depannya, ia akan terlatih untuk menjalin pertemanan dengan banyak siswa dari latar belakang beragam.

Kemajemukan di lingkungan sekolah memang terbukti bisa menjadi pembelajaran sekaligus latihan bagi siswa agar dapat memahami serta menghormati latar belakang setiap orang. Siswa akan jadi orang yang terbuka, serta mampu berteman dengan siswa lain meski bukan berasal dari suku maupun ras yang sama. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah akan membangun karakter anak sebagai orang yang menghargai pilihan orang lain serta selalu membawa kedamaian pada lingkungan sekitar.

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagai negara multikultur, Indonesia akrab dengan berbagai konflik keberagaman. Indonesia juga pernah diterpa berbagai masalah kekerasan berdasarkan isu suku, agama, ras, dan etnis.

Namun, Indonesia akhirnya saat ini bisa bersatu dalam harmoni, meski membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan konflik keberagaman.

Mengelola keberagaman tidaklah mudah. Para pendiri bangsa bahkan sudah memprediksi bahwa kita harus hati-hati dalam mengelola negara, karena berbagai macam perbedaan dapat membuat kita tercerai berai.


Kunci penyelesaian masalah keberagaman di Indonesia adalah semangat persatuan yang terdapat dalam diri setiap rakyat negeri ini.

Semangat persatuan ini tercermin dalam Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tahun. Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa, berbicara dalam satu bahasa, dan berbagi satu darah.

Faktor penting lain dalam mengelola keberagaman di Indonesia adalah kebijakan pemerintah yang tepat.

Pada era Soeharto, Indonesia menerapkan kebijakan transmigrasi yang membantu terciptanya pembauran antar etnis, suku dan agama di seluruh wilayah Indonesia. Dengan transmigrasi, masyarakat dari pulau Jawa dapat menetap di Kalimantan, Papua, dan daerah lainnya.

Saat ini, pemerintahan Indonesia dibawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono cukup berhasil mengelola keberagaman di negara ini. Tanpa pemerintahan yang baik, harmoni keberagaman di Indonesia tidak akan terjadi.

Saya harap pemerintah yang akan datang juga dapat konsisten menjaga persatuan negeri.

Prestasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik keberagaman ini diapresiasi oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNAOC, dengan memilih Indonesia sebagai tuan rumah Global Forum ke-enam.

Indonesia dianggap sebagai salah satu model kebinekaan di dunia.

Negara-negara di dunia mengapresiasi Indonesia karena dianggap mampu mengelola berbagai budaya, etnis, dan agama, yang bercampur dalam sebuah wadah pembauran.

Dalam pandangan saya, Indonesia mempunyai pengalaman dan legitimasi untuk turut membantu menyelesaikan konflik keberagaman yang terjadi di ASEAN, seperti konflik etnis Rohingya di Burma dan pemberontakan di Mindanao, Filipina.

Pluralisme di Indonesia adalah keniscayaan, sehingga kita harus menjaga proporsi antara kaum mayoritas dan minoritas.

Jangan sampai kaum minoritas mendapatkan perlindungan yang tidak sebanding dengan kaum mayoritas, dan begitu pula sebaliknya. Mayoritas atau minoritas, kita harus tetap saling menghormati. 

Hikmahanto Juwana adalah Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia. Ia juga ditunjukkan sebagai moderator debat calon presiden 2014 tahap ketiga. Selain itu, Hikmahanto juga salah satu anggota Tim 8 dalam penyelidikan makelar kasus (markus).

Lihat Foto

THINKSTOCKS/ANNASUNNY

Ilustrasi keberagaman

KOMPAS.com - Saat ini, seringkali anak tidak suka dengan temannya hanya gara-gara perbedaan. Perbedaan ini bisa dicontohkan karena beda warna kulit atau hal-hal lain.

Sikap tak menghargai perbedaan dan keragaman bisa terjadi pada anak-anak kita. Karena itulah menjadi kewajiban orangtua untuk membimbingnya.

Sebagai warga negara Indonesia, kita sudah terbiasa dan seharusnya hidup dalam keragaman. Baik keragaman agama, adat istiadat, suku, budaya, dan bahasa.

Karena itu, penting sekali mengenalkan anak pada keragaman yang dapat dimulai sejak usia dini. Baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah.

Baca juga: Hasil Survei: Berikut 3 Masalah Orangtua Dampingi Anak BDR

Ada beberapa cara atau tips yang bisa dilakukan orangtua untuk melatih agar anak menghormati perbedaan dan keragaman dalam lingkungan. Melansir laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, berikut ini tipsnya:

1. Ajak bersosialisasi

Orang tua harus mengajak anak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bersosialisasi bisa di sekolah maupun di rumah.

Beri kebebasan kepada anak untuk berteman dengan siapapun tanpa memandang agama, suku maupun ras. Berkomunikasilah dengan guru tentang perkembangan sosial anak di sekolah.

Ajak anak bersosialisasi dengan lingkungan di rumah dengan cara mengundang anak-anak di sekitar rumah untuk bermain ke rumah atau sebaliknya. Ini akan membawa dampak pada perkembangan sosial anak.

2. Berpikir kritis

KITA BUKAN BERBEDA TAPI BERAGAM!

Keberagaman merupakan sebuah identitas bangsa yang harus dimiliki oleh setiap orang maupun organisasi. Adanya isu perpecahan atau konflik yang berhubungan dengan keberagaman merupakan rendahnya kesadaran masyarakat tentang menghargai berbagai perbedaan yang terdapat di sekitar kita. Hal itu diperlukan dorongan dan dukungan dari sesama individu tersebut untuk merangkul keberagaman. Merangkul keberagaman merupakan bagian dari Bhinneka Tunggal Ika sebuah falsafah hidup bangsa Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu.

Perbedaan bukan penghalang dan bukan pula pembatas tapi suatu perbedaan untuk menyatukan

Mengenali Diri dengan Nilai Keberagaman

Merangkul keberagaman bisa dimulai dari mengenali diri sendiri dengan nilai keberagaman, kenali nilai-nilai perbedaaan yang terdapat di dalam diri kita terhadap lingkungan sekitar baik lingkungan keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat sehingga bisa menerima berbagai perbedaan yang ada di sekitarnya. Berbagai macam etnis, budaya, suku, gen, orientasi seksual, agama merupakan keberagaman yang patut kita syukuri dengan berasaskan Pancasila untuk memperkuat Indonesia!

Membangun Toleransi Nyata antar Individu

Setelah mengenali diri dengan keberagaman, membangun toleransi antar individu merupakan cara untuk merangkul keberagaman dari berbagai situasi. Bersikap toleransi juga akan menciptakan keberagaman yang harmonis dan siap untuk menerima perbedaan yang terdapat ditengah-tengah lingkungan sekitar atau masyarakat.

Mengajak Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh individu dalam membicarakan tentang keberagaman. Menciptakan komunikasi terbuka dalam keberagaman berarti melakukan pembicaraan dan perkataan baik secara lisan maupun tulisan tentang keberagaman terhadap individu atau kelompok tertentu secara jujur dan tidak tertutup. Terciptanya komunikasi yang terbuka sehingga membuat berbagai perbedaan yang ada di sekitar semakin di hargai dan di hormati.

Menjadi Pendengar yang Baik

Dalam membicarakan tentang keberagaman di suatu kelompok atau organisasi tertentu menjadi seorang pendengar yang baik berarti menyimak setiap pembicaraan dari orang lain dan menghargai berbagai perbedaan pendapat tanpa merusak suasana pembicaraan atau diskusi tersebut. Dengan menjadi pendengar yang baik akan menciptakan hubungan dalam keberagaman makin harmonis tanpa ada konflik perbedaan.

Perlakuan yang Adil dan Saling Mendukung

Kita harus memulai menerapkan dan mendidik dengan perlakuan adil dan saling mendukung sejak manusia lahir agar terbentuk menjadi generasi muda yang adil dan saling mendukung demi menciptakan kemajuan yang baik.

Biarkan mereka melihat bahwa semua manusia itu sama. Kita harus berjuang untuk kemanusiaan, bukan warna. Bersikap adil dan saling mendukung antar sesama merupakan bentuk dari merangkul keberagaman.

Indonesia diharapkan melahirkan manusia cinta tanah air, taat kepada nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Menjunjung tinggi sikap toleransi terhadap sesama makhluk Tuhan & alam semesta.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA