Saat bicara soal keterampilanmenyusui, posisi menentukan prestasi. Ya Moms, sebab keterampilan menyusui yang baik meliputi pelekatanbayipada payudara yang tepat dan posisi menyusui. Demikian dijelaskan dalam buku BedahASIIDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) yang ditulis oleh pakar laktasi.
dr.Utami Roesli, Sp.A, MBA, IBCLC, CIMI dan dr.Elisabeth Yohmi, Sp.A, IBCLC dalam buku tersebut menegaskan, posisi menyusui harus senyaman mungkin. Sebab, posisi yang kurang tepat akan menghasilkan perlekatan yang tidak baik.
Perlu diketahui, posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu (perlekatan/attachment).
Yuk Moms, baca terus rangkuman kumparanMOM akan penjelasan dari dr.Utami dan dr.Yohmi di sini:
Posisi Ibu dan Bayi saat Menyusui
Posisi badan ibu saat menyusui dapat posisi duduk, posisi tidur terlentang atau posisi tidur miring. Sementara posisi bayi, saat menyusu bayi harus disanggah sehingga kepalanya menghadap payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu. Jadi sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher si kecil saja.
Sayangnya banyak ibu yang tidak menyadari pentingnya posisi ibu dan bayi yang tepat saat menyusui. Padahal hal ini akan sangat menentukan apakah proses menyusui dapat berjalan lancar. Posisi yang salah, dapat membuat bayi tidak mendapat cukup ASI, menolak menyusu atau membuat ibu merasa sakit saya menyusui.
Agar lebih jelas, berikut ciri-ciri posisi tubuh yang salah dan yang benar saat menyusui:
Perbesar
tatap mata bayi saat menyusui Foto: ShutterstockCiri-ciri Posisi Tubuh yang Salah saat Menyusui
Leher bayi terputar dan cenderung ke depan
Badan bayi menjahuh dari badan ibu
Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu
Hanya leher dan kepala bayi yang tersanggah
Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi
Ciri-ciri Posisi Tubuh yang Benar saat Menyusui
Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest)
Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga si kecil membentuk garis lurus dengan lengan dan lehernya.
Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik.
Ada kontak mata antara ibu dengan bayi.
Pegang belakang bahu bayi, jangan kepala bayi.
Kepala terletak di lengan, bukan di daerah siku
Perbesar
Ilustrasi Ibu menyusui. Foto: Getty ImagesSetelah posisi ibu dan bayi terasa nyaman seperti dijelaskan di atas, sentuhlah bibir bawah bayi dengan puting. Lalu tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi --bukan, kepalanya. Arahkan puting susu ke atas, kemudian masukkan ke mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya.
Satu lagi yang tidak kalah penting: saat memasukkan ke mulut bayi, cobalah untuk masukkan payudara sebanyak mungkin ya, Moms. Maksudnya, hingga hanya sedikit bagian aerola (area hitam/gelap di sekitar puting) bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Dalam posisi ini, bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi. Selamatmenyusui, Moms!
Terdapat keterampilan latching (pelekatan) yang harus dipelajari ibu dan bayi agar memastikan bayi menempel pada payudara dengan baik pada saat menyusui secara langsung (direct breastfeeding).
Pelekatan (latch on atau latching) adalah cara bayi menempel pada payudara Anda untuk menyusu. Banyak orang berasumsi bahwa ini terjadi secara alami, tetapi pada kenyataannya itu lebih merupakan keterampilan yang perlu dipelajari bersama.
Pelekatan yang baik juga membantu mencegah puting lecet dan nyeri. Pelekatan yang tidak tepat bisa membuat bayi kurang mengosongkan payudara, yang berakibat hanya mendapatkan foremilk, dan dapat berefek pada kurangnya peningkatan berat badan. Tak hanya itu, susu yang tidak dikeluarkan dapat menyebabkan sumbatan aliran yang juga dapat membuat ibu merasa nyeri, hingga bahkan payudara menjadi terinfeksi (mastitis).
Jika memungkinkan, cobalah untuk menyusui bayi Anda saat Anda berdua dalam keadaan santai dan nyaman. Usahakan ibu memberi ASI sebelum ia menangis. Bayi Anda akan memberi tahu Anda bahwa mereka lapar dengan melakukan hal-hal seperti:
Memasukkan tangan ke dalam mulutnya
Membuka mulut
Mulut mengecap-ngecap
Gelisah
Banyak bergerak
Baca juga: Manfaat ASI untuk Bayi Baru Lahir hingga Usia 6 Bulan
Pilihlah posisi menyusui yang diinginkan, pastikan kepala, bahu, dan pinggul membentuk garis sejajar. lalu lakukan langkah-langkah ini:
1. Dekap bayi dengan posisi hidung sejajar dengan puting susu ibu.
Sumber: NHS. How to breastfeed
2. Kepala bayi sedikit ke mendongak ke belakang agar bibir atasnya dapat menyentuh puting susu ibu. Ini akan membantu bayi Anda untuk membuka mulut yang lebar.
Sumber: NHS. How to breastfeed
3. Saat mulut bayi terbuka lebar, dagunya harus menyentuh payudara ibu, dengan kepala menengadah ke belakang sehingga lidahnya dapat menjangkau payudara sedalam mungkin.
Sumber: NHS. How to breastfeed
4. Pastikan mulut bayi terbuka lebar dengan dagu bayi menyentuh payudara ibu dan hidungnya tidak tertutup. Areola tampak lebih banyak pada atas bibir bayi dibandingkan dengan areola di bawah bibir bayi. Pipi bayi akan terlihat penuh dan bulat saat ia menyusu.
Sumber: NHS. How to breastfeed
Saat bayi sedang belajar menyusu, perlekatan yang tepat akan difasilitasi jika payudara ditopang dengan 4 jari di bawah dan ibu jari di atas (C-hold), atau U-hold dengan jari-jari terbungkus di bawah payudara dan ibu jari di luar payudara, masing-masing pada posisi jam 3 dan jam 9.
Sumber: Breastfeeding Handbook for Physicians, 2nd Edition
Setelah bayi menyusui, perhatikan tanda-tanda berikut:
Dagu bayi menyentuh payudara dan ia bisa bernapas melalui hidungnya
Mulutnya terbuka lebar dan bagian dari areola masuk ke dalam mulutnya, bukan hanya puting saja
Tidak ada suara bayi mengisap atau mengecap, tetapi bisa terdengar suara menelan
Ibu tidak merasa nyeri pada puting
Bayi mulai dengan mengisap pendek sebelum mengisap lebih lambat dan dalam
Alat pompa terbaik yang dapat mengosongkan payudara adalah mulut bayi, maka dari itu penting untuk dilakukan pelekatan yang benar. Jika Anda memiliki keraguan, silakan hubungi petugas kesehatan seperti dokter, bidan atau konselor laktasi agar dapat membantu proses menyusui.
Baca juga: 3 Waktu Kapan ASI Keluar Pertama Kali
Memiliki pertanyaan? Anda bisa berkonsultasi lewat video call langsung dengan dokter terkait di aplikasi kesehatan Aido Health. Download aplikasi Aido Health di App Store dan Google Playstore.