Bagaimana teknik pembuatan kolam ikan nila?

3 menit

Kerap terlihat sepele, nyatanya bisnis budidaya ikan bisa sangat menguntungkan, lo. Apalagi jika kamu memilih jenis nila yang menjadi konsumsi banyak orang sehari-hari. Tertarik mencobanya? Simak cara budidaya ikan nila berikut ini, ya.

Bisnis ini tidak ada matinya mengingat kebutuhan ikan di Indonesia yang tidak pernah surut.

Selain itu, teknologi yang semakin maju semakin memudahkan bisnis yang satu ini untuk dilakukan di rumah.

Namun, bisnis ini tidak bisa kamu lakukan sembarangan.

Kamu perlu memerhatikan beberapa poin penting yang bisa melancarkan usaha yang menguntungkan ini.

Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa tips penting agar usaha budidaya ikan nila berhasil.

Cara Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal

1. Pemilihan Lokasi Budidaya Ikan Nila

Ikan nila sebenarnya bisa dibudidayakan di berbagi media seperti kolam tanah, kolam semen, hingga akuarium.

Namun, budidaya di kolam terpal adalah pilihan yang paling aman.

Lokasi kolam terpal juga bisa menentukan kemudahan dan hasil panen.

Inilah beberapa poin yang harus diperhatikan ketika memilih tempat:

  • Pilih lokasi yang memudahkan kamu untuk mengawasi kolam setiap saat;
  • Pastikan lokasi yang dipilih tidak ditumbuhi rumput liat atau pohon besar yang bisa menghambat pembuatan kolam terpal; dan
  • Usahakan agar lokasi yang dipilih memiliki penyinaran yang baik.

2. Pembuatan Media Budidaya Ikan Nila

Setelah memilih lokasi yang sesuai, saatnya untuk membuat kolam terpal.

Berikut adalah langkah sederhana untuk membuat kolam terpal:

  • Galilah tanah sedalam kurang lebih 70 cm dan ratakan dasar tanah yang telah digali.
  • Pakailah batu bata di dasar galian untuk mempermudah pengecekan tinggi dan pengisian air (susun secara merata dengan ketinggian yang sama);
  • Buatlah tanggul agar terpal tetap kuat dan tidak mudah rusak;
  • Taburkan sekam di dasar kolam secara merata;
  • Mulai memasang terpal dengan memasang pemberat yang berfungsi agar terpal tidak mudah bergeser; dan
  • Buatlah sanitasi air untuk mempermudah pembersihan kolam terpal.

Setelah semua langkah dilakukan, kamu bisa mulai mengisi kolam terpal dengan air.

3. Pemilihan Bibit untuk Budidaya Ikan Nila

Langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah memilih bibit.

Sebenarnya ada 2 cara untuk mendapatkan bibit ikan nila.

Pertama adalah dengan mendapatkannya langsung dari indukan ikan nila dan yang kedua adalah dengan membelinya langsung di pasar atau koperasi perikanan.

Cara kedua adalah pilihan terbaik jika kamu ingin cara yang lebih praktis.

Setelah memilih cara mendapatkan bibit, saatnya untuk memilih bibit terbaik.

Inilah ciri-ciri bibit ikan nila yang berkualitas:

  • Bibit dengan warna belang yang jelas dengan ukuran kurang lebih 12 cm;
  • Bibit yang lincah dan fisiknya tidak ada yang cacat; dan
  • Pastikan bibit memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.

4. Penyebaran Bibit

Penyebaran bibit adalah salah satu tahapan yang penting dalam proses budidaya ikan nila.

Walaupun ikan nila merupakan ikan yang memiliki daya tahan kuat, proses penebaran benih tetap tidak boleh kamu lakukan secara sembarangan.

Inilah cara penyebaran benih yang benar:

  • Siapkan wadah seperti ember dan masukan air bersih hingga memenuhi setengah wadahnya;
  • Masukan bibit ke dalam wadah dan tunggu hingga kurang lebih 10 menit;
  • Penuhi ember dengan air kolam dan tunggu lagi selama 5 menit (proses ini dilakukan agar ikan nilai tidak stres); dan
  • Sebarkan bibit dengan perlahan-lahan ke dalam kolam terpal.

Walaupun kamu bisa menebar bibit sebanyak-banyaknya di sebuah kolam, akan lebih baik jika kamu memberi batas maksimum 100 ikan untuk setiap kolam.

5. Perawatan serta Panen

Hal yang harus kamu lakukan dengan baik hingga masa panen tiba adalah memberi pakan secara teratur serta selalu menjaga kebersihan kolam.

Ikan nila harus mendapat makan setidaknya 2 atau 3 kali sehari.

Pilihlah pakan dengan kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin.

Selain itu, kamu juga bisa memberi makan ikan nila dengan siput sawah atau sayuran yang sudah terpotong kecil-kecil.

Setelah 6 bulan, ikan nila akan mencapai berat idealnya yaitu sekitar 500 gram yang artinya ikan sudah siap dipanen.

***

Itulah cara sederhana budidaya ikan nila yang bisa kamu coba di rumah.

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah impian? Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan menarik, seperti Arumaya Residences!

Home » » Cara Praktis Membuat Kolam Ikan Nila

Pembuatan kolam nila dapat dibuat dengan bermacam macam ukuran tergantung dari minat dan lokasi tempat pembuatan. Minat maksutnya, anda dapat membuat dengan model apapun yang anda suka, model segi empat, model melingkar, model memanjang, atau model segitiga.

Jika anda berternak nila di perkarangan rumah, mungin kolam anda tidak akan luas, kecuali halamanya yang memang besar dan airnya banya. Model dan lokasi dimana saja tidak masalah yang penting tersedia air yang memadai. Sebelum anda membuat kolam, sebaiknya anda merencanakan berapa banyak ikan yang ingin anda pelihara. Dengan demikian ada dapat menghitung  berapa banyak yang dapat di tampung dalam satu kolam.

Baca juga : Pilih Lokasi Budidaya Ikan Nila Yang Tepat

Misalnya, anda ingin berternak 10.000 ekor. Berapa luas kolam yang harus anda bangun untuk menampung ikan sebanyak itu. 

Dan berapa buah kolam yang harus di persiapkan? Berikut ini hal umum yang perlu anda ketahui mengenai tatacara pembuatan kolam.

1.

Pembuatan kolam berukuran 10 X 10m Dengan kedalaman 70cm Jadi luas isi 100 m2 dan ikan yang ditebar sebanyak 50.000 ekor  dengan panjang ikan 4-5 cm.

2.

Kolam yang digunakan adalah kolam beton

3.

Pemberian pakan tiga kali sehari

4.

Ketika ikan seikan dikurangi makin besar dan mencapai berat 90 gram/ekor atau panjang 12-15cm jumlah ikan dikurangi setengah dan di besarkan dalam kolam terpisah dengan luas yang sama . Namun , air dalam kolam di naikan 1-1 ½ meter

5.

Sumber air yang digunakan adalah air pompa. Dimana setiap kolam terdapat dua pancuran.

6.

Air pancuran hadapkan menyamping, sehinga air kolam  dan pintu keluar air di buat tepat di tengah kolam

7.

Jumlah ikan dalam kolam beton dan kolam ikan tanah tidak sama. Jika luas kolam tanah luas 10X10 ditebar ikan sebanyak 50.000 ekor mungkin akan beresiko tinggi karena jumlah itu terlalu padat

8.

Umumnya kolam tanah akan selalu keruh juka jumlah ikan berdesakan  dalam kolam. Air keruh menghambat pertumbuhan ikan  dan lebih sering  menjadi sumber penyakit

9.

Untuk kolam tanah 1X1m dapat menampung ikan 150-250 ekor ikan berkurang panjang 3-5 cm atau ikan sebesar dua jari

10.

Jika ikan mencapai berat 90-100gram / ekor , maka jumlah ikan dalam kolam itu harus  dikurangi sampai kira –kira 50%. 1X1m kolam dapat menampung  100- 150 ekor. Jumlah ini sama dalam penerapan ikan dalam jaring apung

11.

Jika anda ingin membesarkan ikan dari 250 gram/ ekor maka Anda juga harus menggurangi jumlah ikan dalam kolam itu sampai 50%


Cara praktis di atas dipraktikan dalam budidaya pembesaran ikan nila skala rumah tangga. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan untuk anda gunakan sebagai dasar pembuatan kolam pembesaran ikan nila skala besar

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA