Bagaimana terjadinya angin darat dan angin laut dari peristiwa konveksi jelaskan?

Ilustrasi air. Mengenal Panas atau Kalor Secara Konveksi Dilengkapi Contohnya, Simak Penjelasannya

TRIBUNNEWS.COM - Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.

Pada umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.

Dikutip dari Buku Tematik Siswa SD/MI Kelas V Tema 6 Berjudul Panas dan Perpindahannya (2017) oleh Diana Puspa, zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga bergerak ke atas.

Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat yang ada di atasnya akan menggantikannya.

Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain.

Baca juga: Mengenal Kelompok Tumbuh-tumbuhan: Lumut, Paku-pakuan, serta Tumbuhan Berbiji Lengkap dengan Contoh

Baca juga: Mengenal Stakeholder: Pengertian, Jenis-jenis, Perbedaan dengan Shareholder, dan Contoh Stakeholder

Ketika kamu memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu akan ikut bersama dengan buku-buku tersebut.

Jika buku-buku tersebut diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya, maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.

Contoh Perpindahan Kalor Secara Konveksi

Ilustrasi Air (kelownanow.com)

Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air.

Dikutip dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, air merupakan konduktor yang buruk, namun ketika air bagian bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas.

Terjadinya angin darat dan angin Laut merupakan contoh peristiwa dari perpindahan panas secara konveksi.

Angin darat adalah angin yang bertiup dari darat ke laut. Pada malam hari, temperatur laut lebih tinggi dari pada darat sehingga tekanan udara lebih rendah. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat ke laut.

Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut ke darat. Pada siang hari, temperatur darat lebih tinggi dari pada laut sehingga tekanan udaranya lebih rendah. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut ke darat yang disebut angin laut.

Adik-adik, kali ini kakak akan menjelaskan contoh peristiwa perpindahan panas yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Kalian tahu tidak, ternyata terjadinya angin darat dan angin laut ada hubungannya lho dengan aktivitas perpindahan panas.

Sebagaimana yang dipahami, angin darat adalah angin yang berhembus dari daratan ke lautan. Sedangkan, angin laut sebaliknya, berhembus dari lautan ke daratan.

Perubahan arah hembusan angin ini merupakan akibat dari proses perpindahan panas. Baiklah, berikut ini kakak terangkan...

Terjadinya Angin Darat dan Angin laut Termasuk Perpindahan Panas 

Terjadinya angin darat dan angin laut termasuk contoh perpindahan panas secara konveksi akibat perbedaan suhu di daratan dan di lautan pada malam dan siang hari.

Dalam fisika, konveksi diartikan sebagai perpindahan panas atau kalor melalui zat perantara dan disertai dengan perpindahan zat perantara.

Zat perantara pada konveksi angin darat dan angin laut adalah udara. Untuk diketahui, angin darat terjadi pada malam hari dan angin laut terjadi pada siang hari. 

Pada malam hari terjadi angin darat karena udara di lautan lebih panas dibandingkan dengan daratan. Akibatnya, udara panas di lautan akan naik dan posisinya akan digantikan oleh udara dingin dari daratan.

Sementara itu, pada siang hari terjadi angin laut karena udara di daratan lebih panas dibandingkan dengan daratan. Akibatnya, udara di daratan akan naik dan posisinya akan digantikan oleh udara dingin dari lautan.

Jadi, terjadinya angin darat dan angin laut merupakan contoh perpindahan panas secara konveksi akibat perbedaan suhu di daratan dan di lautan pada malam dan siang hari. 

Gimana adik-adik, udah paham kan materi di atas? Jangan lupa lagi yah.

Sekian dulu materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.

Perpindahan Panas Terjadinya Angin Darat dan Angin Laut 2021-03-15T04:13:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Afdan Fisika

Pak Mono akan menjelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut secara konveksi. Sebelumnya saya akan mengingatkan kembali tentang apa itu konveksi. Bukan konveksi jahitan lho. Tapi ini konveksi tentang kalor. Pengertian konveksi adalah peristiwa perpindahan kalor melalui medium / perantara yang disertai dengan perpindahan partikelnya.

Contoh konveksi yang umum adalah saat kalian memanaskan air. Air yang panas duluan ada dibagian bawah, kemudian yang panas akan naik sedangkan air yang masih dingin berada di permukaan air aka turun. Nah air yang masih dingin itu menjadi panas karena api. Begitu seterusnya proses konveksi itu terus terjadi selama proses pemanasan atau memasak air.

Konveksi itu terjadi pada dua macam zat yaitu zat cair dan zat gas.

Oya hampir saya lupa untuk menjelaskan proses terjadinya angin darat dan angin laut secara konveksi.

Secara lebih singkat angin darat terjadi karena angin yang berhembus dari darat menuju laut. Terjadinya angin darat pada waktu malam hari. Oleh nelayan zaman dahulu yang masih memakai layar karena belum ada solar atau premium digunakan untuk berangkat mencari ikan di laut.

Proses terjadinya angin darat dilihat dari massa jenis

Jadi begini… pada waktu malam hari, udara yang masih hangat atau panas ada di laut. Sedangkan udara yang sudah dingin berada di daratan. Karena di laut udaranya masih hangat, maka massa jenis udaranya menjadi lebih kecil daripada massa jenis udara di lautan. Jadi karena udara yang hangat sehingga massa jenisnya berkurang maka udara di lautan itu akan naik. Setelah udara dari lautan naik, maka akan digantikan oleh udara yang ada di daerah daratan. Begitu proses itu terus berlanjut hingga fajar tiba.

Proses terjadinya angin darat dilihat dari tekanan udara

Karena suhu udara di daerah daratan yang lebih panas pada waktu malam hari maka mengakibatkan tekanan udaranya menjadi lebih rendah. Sebaliknya udara yang dingin di daerah darata memiliki tekanan yang besar. Prinsip tekanan udara adalah udara mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Maka udara yang ada di daratan akan mengalir menuju ke lautan yang memiliki tekanan udara yang lebih rendah. Proses ini berlanjut terus menerus hingga fajar atau matahari mulai terbit.

Secara singkat angin laut terjadi karena angin yang berhembus dari laut ke daratan. Peristiwa ini terjadi pada waktu siang hari. Oleh nelayan jaman dahulu digunakan untuk pulang karena masih memakai perahu layar. Kalau jaman sekarang yang setiap saat bisa berangkat pergi melaut mencari ikan.

Proses terjadinya angin laut dilihat dari massa jenis

Pada waktu siang hari yang panas, kondisi udara di daratan akan lebih panas dibandingkan dengan udara di lautan. Nah udara yang lebih panas itu memiliki massa jenis yang lebih kecil sehingga udara di daratan akan naik kemudian digantikan oleh udara yang lebih dingin dari lautan. Jadi udara di laut masih memiliki massa jenis yang lebih besar sehingga mengalir menuju daratan. Proses ini terus berlanjut sampai sore hari.

Proses terjadinya angin laut dilihat dari tekanan udara

Saya sudah menjelaskan bahwa udara yang lebih panas memiliki tekanan udara yang rendah yaitu ada di daratan. Kemudian suhu udara yang lebih dingin memiliki tekanan udara yang lebih besar yang ada di lautan. Jadi udaranya akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Pada kasus ini udara akan mengalir dari lautan ke daratan.

Bagi adik-adik yang belum jelas bisa komentar di bawah ini. Tulisan ini saya buat setelah sholat isya sembari istirahat setelah mengajadi di Bimbel Neutron Yogyakarta Cabang Tegal. Tegal, hari selasa 29 Maret 2016. Semoga bermanfaat 🙂

SHARE ON Twitter Facebook WhatsApp Pinterest

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA