Bagaimanakah sikapmu pada teman yang tidak mau berdoa

Bagaimana Sikapmu Terhadap Teman yang Berbeda Agama?

TRIBUNPADANG.COM - Bagaimana sikapmu terhadap teman yang berbeda agama?

Pertanyaan tersebut di atas merupakan materi Tema 8 Kelas 4 SD/MI, Pembelajaran 4 Subtema 2, halaman 99.

Subtema 2 berjudul Keunikan Daerah Tempat Tinggalku, bagian dari Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017.

Berikut kunci jawaban Tema 8 Kelas 4 halaman 99:

3. Bagaimana sikapmu terhadap teman yang berbeda agama?

Jawaban:

Sikap terhadap teman berbeda agama. Saya akan menghargai dan menghormati teman saya tersebut, misalnya dengan cara mempersilakan beribadah sesuai ajaran agamanya.

Klik jawaban lengkapnya DI SINI

Di suatu tempat kerja seringkali kita jumpai banyak pekerja dengan berbagai spesialisasinya, sebagai contoh di rumah sakit. Di rumah sakit ada dokter, perawat, ahli gizi, satpam, sopir, dan juru masak.

Demikian juga spesialisasi pekerjaan di sekolah. Di sekolah ada pekerja sebagai guru, petugas perpustakaan, satpam, dan tukang kebun, atau orang yang membersihkan sekolah.

Pekerja dan pekerjaan pada suatu tempat kerja tentu beragam. Bukan hanya pekerja dan pekerjaan, siswa di sebuah sekolah tentu juga beragam.

Ada siswa yang suka berolah raga, ada siswa yang suka menari, ada siswa yang suka sains, ada siswa yang suka menggambar, ada anak yang suka membaca, dan masih banyak lagi.

Setiap siswa juga mempunyai karakter yang berbeda. Ada anak yang pemalu, ada anak yang pendiam, ada anak yang berani, dan masih banyak lagi. Keragaman siswa pada suatu sekolah hendaknya disikapi secara positif.

(TribunPadang.com)

Sumber: Tribun Padang

Saya mau sharing rangkuman salah satu topik dari buku yang saya baca: Revive Your Heart, karya Nouman Ali Khan, salah satu ustadz yang sering saya dengarkan. Temanya adalah tentang doa.

Teman-teman, adakah diantara kita yang pernah berdoa kepada Allah, namun merasa doanya tidak pernah dijawab?

Pernah kita merasa kecewa atau bahkan marah kepada Allah, karena kita merasa ibadah kita sudah banyak, doa kita sudah banyak, namun tidak dikabulkan oleh Allah? Rasanya hidup masih sama, rasanya masalah tetap ada.

Jika pernah, mari kita sedikit meneliti kembali tentang apa itu sebenarnya doa.

Di agama kita: Islam, berdoa merupakan salah satu fondasinya. Kita diajarkan untuk memanjatkan doa di berbagai kondisi, mulai dari bangun tidur, mau makan, mau kuliah, sampai tidur lagi.

Di shalat pun, banyak doa yang kita panjatkan, Al-fatihah sendiri juga dimulai dari bersyukur, dan diakhiri dengan doa. Namun, bagaimana sih kita menyikapi doa ini?

Di antara kita, mungkin masih banyak orang yang menganggap bahwa doa itu seperti sebuah transaksi. Kita berdoa maka sudah tugas Allah untuk mengabulkan doa kita. Seakan-akan derajat kita dengan Allah itu sama. Dan kita kecewa, kalau doa kita merasa tidak dikabulkan. Apakah ini sikap yang benar?

Ada yang tahu Nabi Zakaria? Salah satu doa beliau diabadikan di Al-Quran oleh Allah, di surat Maryam, ayat 4, yang artinya:

Ia berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.”

Pada saat itu Nabi Zakaria adalah seorang yang sudah tua, yang tulangngya sudah lemah, rambutnya beruban, dan Nabi Zakaria tahu bahwa umurnya sudah tidak lama lagi. Ia belum punya anak, dan sedari dulu ia telah menginginkan anak.

Bayangkan, umurnya sudah tua, mungkin sudah puluhan tahun berdoa meminta anak, ditambah lagi keinginan anak ini bukan sekedar atas dasar duniawi, namun juga kekhawatiran atas tidak adanya penerus Nabi Zakaria untuk bisa berdakwah kepada umatnya yang saat itu masih banyak masuk ke dalam kesesatan. Walau begitu, mari lihat di akhir ayat tersebut “ dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku”.

Nabi Zakaria tidak pernah kecewa seumur hidupnya dalam meminta kepada Allah. Karena beliau percaya bahwa apa yang Allah berikan selama ini, baik itu kebahagiaan maupun kesulitan, adalah bentuk kasih sayang Allah kepada beliau.

Allah itu Maha Mendengar, maka janganlah kita ragu bahwa Allah akan merespons doa kita. Allah itu selalu ada, Allah itu dekat. Allah mengabulkan doa kita diantara 3 cara:

1. Mewujudkan sesuai permintaan kita
2. Memberikan kita jalan lain yang Allah tahu bahwa itu lebih baik untuk kita
3. Menunda perwujudan doa kita di akhirat, dalam bentuk pahala dan pengampunan atas dosa-dosa kita

Bayangkan teman2, ada seorang ibu yang memiliki anak. Sang ibu ini, sudah mengorbankan banyak hal untuk sang anak: Mulai dari belum lahir sudah menjaga fisik, membelikan peralatan bayi, saat sudah lahir, mulai dari membelikan susu, mengganti popok, sampai sudah besar terus memberikan semua kebutuhan sang anak.

Suatu ketika, sang anak meminta untuk dibelikan ayam KFC. Namun, sang ibu memberikan sang anak sayur capcay. Lalu sang anak marah dan kecewa kepada sang ibu ini, berpikir bahwa sang ibu itu salah, tanpa mempertimbangkan segala hal yang sudah ibu tersebut berikan ke sang anak.

Apakah sikap tersebut benar?

Bagaimana dengan sikap kita ke Allah, apakah seperti itu? Padahal Allah itu Maha Penyayang terhadap hambanya, yang pemberiannya kepada kita sudah jauh melebihi pemberian seorang ibu kepada anaknya.

Maka teman-teman yang disayangi oleh Allah. Berdoa itu bukan sekedar tentang meminta. Berdoa itu harus lengkap dengan perasaan bahwa Allah itu yang Maha Besar, bahwa kita berserah diri kepada Allah, bahwa kita bersyukur atas apa yang Allah telah berikan ke kita. Percayalah bahwa Allah selalu mendengar doa kita.

Semoga kita selalu ingat esensi berdoa, dan semoga Allah selalu memberikan kita hidayah, Allahuma aamiin.

Sumbawa Besar_Inmas, Madrasah Aliyah Negeri 1 Sumbawa, dalam kegiatan Pembacaan Asmaul Husna dan Doa Bersama secara bergiliran dan dijadwalkan sesuai giliran masing masing kelas, yang dipandu oleh salah seorang siswa dan secara rutinitas ini dilaksanakan sebelum mulai masuk kelas dan sebelum mulai kegiatan belajar diruangan, Doa bersama yang diawali mulai pukul 06.45-07.00 ini bertujuan untuk semata mata pembiasaan siswa siswi untuk selalu berdoa sebelum memulai pelajaran , Kamis , 12/10/2017.

Setiap manusia pasti pernah melakukan perbuatan yang disebut dengan  berdoa merupakan salah satu bentuk ikhtiar atau usaha untuk memohon dan meminta sesuatu kepada Tuhan.

Doa ini berhubungan langsung dengan Tuhan.dalam Islam, berdoa merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan,karena hanya Tuhan lah yang Maha Luas, Maha segala-galanya yang berhak memberikan segala sesuatu untuk hamba-hamba-Nya atau ciptaan-Nya.

Sehingga dalam Islam, orang yang tidak mau berdoa berarti ia sombong. Dia merasa bisa melakukan sesuatu tanpa adanya pertolongan dari Sang Maha Kuasa. Padahal semua yang dilakukan manusia, bisa atau tidak, baik atau buruk, berhasil atau gagal, semuanya karena Allah.

Jadi berdoa itu artinya menyeru, mengucap, memanggil. sedangkan secara istilah “doa” adalah suatu permohonan atau permintaan dan ucapan kepada Allah SWT sebagai penguasa alam semesta, seperti contoh: meminta ampunan, pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan, keselamatan hidup, ucapan rasa bersyukur, minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan Islam, dan lain sebagainya.

Berdoa memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah SWT, karena tidak dianjurkan ibadah melainkan untuk berserah diri dan tunduk kepada Pencipta serta merasa butuh kepada Allah. Jadi doa adalah sebuah permohonan kepada Allah dan bentuk rasa membutuhkan-Nya.

Doa itu termasuk inti dari ibadah, karena bacaan dalam setiap ibadah kita itu mengandung doa. Jadi, doa adalah sebuah ucapan permohonan dan pengakuan bahwa kita ini sebagai hamba Allah yang lemah, tidak berdaya, tidak memiliki kemampuan apapun tanpa Allah, kita hanya bisa berserah diri kepada-Nya, memohonkan segala ampunan, pertolongan, meminta sesuatu yang diinginkan, dan doa merupakan salah satu panyalur kita berkomunikasi dengan Allah___(joko).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA