Bahan padatan mineral yang berukuran 2 um disebut sebagai

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 15 are not shown in this preview.

KOMPAS.com - Hingga kini, sebagian besar siswa masih mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ). Karena tak dapat bertatap muka di sekolah, siswa belajar dari rumah.

Selain mendapatkan materi dari guru, siswa juga dapat mencari info materi dari berbagai sumber. Salah satunya dari Sumber Belajar Kemendikbud.

Bagi siswa SMP yang sedang belajar IPA, berikut ini materi mengenai lapisan dan struktur tanah. Informasi dirangkum dari laman Sumber Belajar Kemendikbud.

Permukaan bumi

Permukaan bumi yang dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup terdiri dari daratan dan lautan. Daratan adalah bagian dari permukaan bumi yang tidak digenangi air. Daratan tempat kita tinggal saat ini merupakan lapisan bumi yang padat dan tersusun dari tanah dan batuan.

Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Bagi tumbuhan, tanah merupakan media yang menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.

Baca juga: Siswa SMP, Yuk Belajar Organ Jantung Manusia

Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh.

Sementara manusia dan hewan yang berkedudukan sebagai produsen dalam ekosistem sangat bergantung pada tanaman untuk mendapatkan bahan makanan sehingga dapat tumbuh dan berkembang biak.

Oleh karena itu, manusia perlu menjaga kelestarian tanah dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Lapisan-lapisan tanah

Lapisan tanah adalah susunan yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah. Lapisan tanah dapat dikelompokkan berdasarkan penampakan fisik, warna, dan tekstur tanah.
Secara umum tanah memiliki 4 lapisan yaitu:

Lapisan atas

Lapisan atas merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan istilah Top Soil. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling subur, karena banyak mengandung bahan organik. Oleh karena itu lapisan ini merupakan bagian yang optimum untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

Lapisan tengah

Lapisan tengah terletak tepat di bagian bawah top soil dengan ketebalan antara 50 cm hingga 1 meter. Lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan material top soil yang terbawa air kemudian mengendap.

Ciri yang dimiliki oleh lapisan tanah ini adalah berwarna lebih cerah dibandingkan lapisan di atasnya dan bersifat lebih padat. Lapisan ini sering disebut dengan tanah liat.

Lapisan bawah

Lapisan bawah merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah liat.

Lapisan induk

Lapisan induk tanah berada pada lapisan paling bawah, terdiri dari materi anorganik dari pecahan batuan yang berasal dari lapsisan yang ada di bawahnya dan tidak mengandung humus

Komponen penyusun tanah

Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen yaitu bahan padatan (mineral), bahan organik, air dan udara.

Bahan padat

Komposisi komponen tanah dapat berubah dan berbeda-beda dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya.

Bahan padat penyusun tanah adalah berupa batuan yang terbentuk secara alami, tersusun atas campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.

Batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah yang mengandung kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif.

Ion yang terkandung dalam mineral merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Contoh ion positif yang ada dalam tanah antara lain Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan contoh ion-ion negatif antara lain nitrat (NO3-), dan fosfat (H2PO4 2-).

Bahan organik

Bahan organik tanah terdiri atas sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang mati, daun yang gugur ataupun feses yang telah diuraikan oleh bakteri dan jamur.

Baca juga: Siswa SMP-SMA, Aplikasi Ini Gratiskan Video Pembelajaran IPA-Matematika

Hasil dari penguraian ini sering disebut dengan humus. Humus memiliki peran yang sangat penting bagi kesuburan tanah dan tanaman yang ada diatasnya.

Air dan udara

Air dan udara akan menempati daerah pori-pori tanah (rongga) yang terletak di antara partikel (batuan) tanah.

Selain itu rongga udara juga dapat kita jumpai di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Aktivitas hewan juga dapat membentuk rongga udara.

Berbeda dengan komposisi tanah secara umum, tanah gambut memiliki komposisi yang hanya terdiri dari bagian padat 100 persen berupa bahan organik, dan ruang porinya 100 persen terisi air.

Tanah gambut tidak mengandung bahan mineral dan udara. Hal ini mengakibatkan tanah gambut tidak produktif jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Di Indonesia tanah gambut banyak ditemukan di kawasan rawa di Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan dan Papua.

Sifat Tanah

Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya saja tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah.

Sifat fisika tanah adalah sifat-sifat tanah yang ditentukan oleh bahan penyusunnya. Sifat fisika tanah mencakup tekstur, struktur, porositas dan warna tanah.

Tekstur tanah merupakan besar kecilnya ukuran partikel yang menyusun tanah. Setiap jenis tanah memiliki ukuran partikel yang berbeda-beda, oleh karenanya tanah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain tanah pasir, tanah liat, dan tanah lempung.

Pasir memiliki partikel yang berukuran paling besar yaitu 2–0,05 mm, liat memiliki partikel yang berukuran paling kecil yaitu < 0,002 mm.

Keadaan struktur tanah sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisik tanah yang lain seperti struktur tanah , porositas tanah, dan warna tanah.

Struktur tanah

Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yangmenggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu dengan yang lain membentuk gumpalan kecil.

Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda). Beberapa jenis struktur tanah antara lain granular, gumpal (blocky), prisma (prismatic), tiang (columnar), dan lempeng (platy).

Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Besar kecilnya kemampuan tanah dalam menyerap air berhubungan dengan tingkat kepadatan tanah.

Semakin padat tanah, porositas tanahnya semakin kecil karena tanah yang padat sulit untuk menyerap air. Tanah yang baik adalah tanah yang porositasnya besar karena akan memudahkan akar tanaman untuk menembus tanah dalam mencari bahan organik. Selain itu tanah tersebut juga mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak kekurangan air.

Warna tanah

Warna tanah merupakan ciri fisik yang paling mudah dikenali. Perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik.

Semakin hitam warna tanah menunjukkan tanah tersebut semakin subur. Sebaliknya semakin terang warna tanah menunjukkan semakin tidak suburnya tanah tersebut.

Baca juga: 5 Tips Anti Terpengaruh Hoaks bagi Siswa, Mahasiswa dan Masyarakat

Salah satu sifat kimia tanah yang perlu kamu ketahui adalah derajat keasaman tanah atau pH. Nilai pH tanah dapat digunakan sebagai indikator dalam menentukan kesuburan tanah.

Tanah yang subur memiliki pH antara 6–7. Pada kisaran tersebut unsur hara tersedia bebas di dalam tanah dan mudah larut dalam air. Keadaan yang demikian memudahkan tanaman untuk menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk

Pembahasan

Tanah merupakan suatu lapisan kulit bumi yang tipis yang terletak dibagian paling atas permukaan bumi. Namun dengan seiringnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang ahli Rusia yang bernama Dokuchaev menenmukan bahwa tanah merupakan produk evolusi dan berubah mengikuti waktu. Sehingga tanah dapat didefinisikan sebagai bahan mineral yang terkonsolidasi pada permukaan bumi yang telah terkena dan terpengaruhi faktor-faktor genetik dan lingkungan dari bahan induk, iklim (suhu dan kelembaban), mikroorganisme, serta topografi yang semuanya bertindak selama suatu periode waktu dan mwnghasilkan tanah produk yang berbeda (dalam banyak sifat dan ciri fisik, kimia, dan biologi) dengan bahan asal tanah.

           Tanah tersusun dari empat bahan utama, yaitu : bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Bahan-bahan penyusun tanah tersebut jumlahnya masing-masing berbeda untuk setiap jenis tanah ataupun setiap lapisan tanah. Pada tanah lapisan atas yang baik untuk pertumbuhan tanaman bahan kering (bukan sawah) umumnya mengandung 45% (volume) bahan mineral, 5% bahan organik, 20% - 30% udara, dan 20% - 30% air.

Tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • Tanah Mineral---- Meliputi tanah-tanah yang kandungan bahan organiknya kurang dari 20% atau tanah yang mempunyai lapisan organik dengan ketebalan kurang dari 30 cm (diukur dari sejak permukaan tanah);
  • Tanah Organik---- Tanah organik adalah tanah yang kandungan bahan organiknya lebih dari 65% (hingga kedalaman 1 meter apabila tanah belum diolah.

Pada umunya bentuk mineral dalam tanah terbagi menjadi dua yaitu kelompok mineral bukan silikat dan kelompok mineral silikat. Contoh kelompok mineral bukan silikat yaitu : Hematit (Fe2O3), Gibsit (Al(OH)3), Halit (NaCl), dan lain-lain. Contoh kelompok mineral silikat yaitu : Mineral Andalusit (Al2O3.SiO2).

Bahan mineral dalam tanah, dapat dibedakan menjadi fraksi tanah halus dan fragmen batuan. Fraksi tanah halus (fine erth fraction) berukuran < 2mm sedangkan fragmen batuan (rock gragmen) berukuran 2mm sampai ukuran horizontalnya < dari sebuah pedon.

Bahan mineral dalam tanah yang termasuk dalam fraksi tanah halus terdapat dalam berbagai ukuran, yaitu :

  • Pasir 2 mm - 50µ
  • Debu 50µ - 2µ
  • Liat < 2µ

Bahan mineral yang lebih besar dari 2 mm (fragmen batuan) terdiri dari kerikil, kerakal atau batu.

Selain itu, mineral tanah dapat dibedakan menjadi mineral primer dan mineral sekunder. Mineral primer adalah mineral yang berasal langsung dari batuan yang dilapuk. Sedangkan mineral sekunder adalah mineral bentukan baru yang terbentuk selama proses pembentukan tanah berlangsung. Mineral primer umumnya terdapat dalam fraksi-fraksi pasir dan debu, sedang mineral sekunder terdapat dalam fraksi liat.

Beberapa jenis mineral sekunder (mineral liat) yang sering ditemukan dalam tanah antara lain kaolinit, haloisit, montmorilinit, gibsit (Al oksida), Fe oksida, dan lain-lain. Mineral liat, besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat kimia maupun sifat-sifat fisik tanah seperti kapasitas tukar kation, daya mengembang  dan mengerut tanah, dan lain-lain.

Mineral tanah pada umumnya terdapat dalam campuran untuk membentuk batuan bumi. Mineral-mineral yang dominan dalam batuan-batuan ini adalah feldspar, amfibol, piroksen, kuarsa, mika mineraltanah liat, limonit (oksida besi), dan mineral-mineral karbonat.

Pelajari Lebih Lanjut  

-----------------------------

Detil Jawaban  

Kelas: 9

Mapel: IPS

Bab: 8

Kode: 9.10.8

Kata Kunci: tanah, mineral, batuan