Beberapa jenis bakteri dapat menimbulkan penyakit menular seksual atau PMS

24 Juni 2021 Referensi

Jakarta - Penyait menular seksual (PMS) adalah penyakit yang menular melalui kontak seksual. Seringkali, penyakit semacam ini disebut-sebut sebagai risiko dari aktivitas hubungan seksual yang tidak aman. Pasalnya, infeksi penyakit ini ditularkan melalui sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), PMS tidak selalu menunjukan gejala dan amat mungkin terjadi tanpa disadari.

Padahal, beberapa penyakit seksual bisa berujung komplikasi serius jika tidak ditangani sedini mungkin. Maka itu, penting untuk mengenali gejala hingga cara pencegahannya.

Apa saja sih penyait menular seksual  yang paling umum ditemukan?

1. Gonore

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore bisa dialami pria atau wanita dengan infeksi pada alat kelamin, rektum, dan tenggorokan.

Gonore bisa menular melalui hubungan seks vaginal, anal, atau oral dari seseorang yang menderita gonore. Namun selain itu, seorang wanita hamil dengan gonore dapat memberikan infeksi pada bayinya saat melahirkan.

Gonore seringkali tidak bergejala. Namun pada beberapa kasus, gonore menimbulkan nyeri saat buang air kecil, keputihan, bengkak pada area kemaluan, pendarahan, gatal pada anal, dan nyeri saat buang air kecil.

2. Klamidia

Klamidia adalah PMS yang bisa dialami pria dan wanita. Meski penyembuhannya tergolong mudah, klamidia bisa merusak sistem reproduksi pada wanita. Klamidia dapat menyebabkan kehamilan ektopik atau di luar kandungan yang berpotensi fatal.

Pada wanita, gejala klamidia berupa bau amis pada vagina dan sensasi panas saat buang air kecil. Sedangkan pada pria, gejalanya berupa bau tidak sedap di area penis, sensasi panas saat buang air kecil, serta nyeri dan bengkak pada satu atau kedua testis.

3. Sifilis

//www.detik.com/tag/penyakit-menular-seksual" style="box-sizing:content-box; transition:all 200ms linear 0s; color:blue; text-decoration:underline">Penyakit menular seksual ini sering juga disebut 'raja singa'. Sifilis bisa menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis selama hubungan seks vaginal, anal, atau oral. Luka ini bisa terdapat pada area penis, vagina, anus, rektum, bibir, dan mulut. Selain hubungan seksual, penyakit ini bisa menular dari ibu ke kandungan.

Terdapat 3 tahap sifilis. Tahap pertama (primer) umumnya menunjukan gejala berupa luka di tempat infeksi. Luka ini biasanya berbentuk bulat, keras, dan terkadang tidak terasa nyeri.

Pada tahap sekunder, biasanya muncul gejala berupa ruam kulit, pembengkakan kelenjar getah bening, dan demam. Sedangkan pada tahap tersier, sifilis biasanya menimbulkan gangguan medis lebih berat dan bisa memengaruhi jantung, otak, dan organ tubuh lainnya/

4. Herpes pada kemaluan

Virus herpes simpleks (HSV) adalah virus yang kerap menyerang kulit, serviks, area kemaluan, dan bagian tubuh lainnya.

Jenis pertama HSV-1 menular lewat mulut dan air liur. Maka itu, seringkali virus ini menular ke area genital melalui seks oral. Sedangkan jenis kedua HSV-2 menginfeksi area genital, anal, dan mulut melalui seks vaginal, oral, dan anal.

Umumnya, herpes menimbulkan gejala berupa kulit lecet dan rasa nyeri. Lainnya, infeksi HSV bisa menimbulkan demam.

5. HIV

Sebenarnya, HIV (human immunodeficiency) adalah virus yang menyerang sistem imun. Virus ini menyebar salah satunya melalui kontak seksual. Orang yang terinfeksi HIV cenderung terpapar penyakit seksual lainnya.

Selain hubungan seksual, HIV bisa menular melalui darah dan cairan tubuh. Misalnya, melalui penggunaan jarum suntik bersama, kontak dengan kulit yang luka dan berdarah, melahirkan, dan menyusui.

HIV sebagai salah satu penyakit menular seksual paling rentan menyebar melalui seks anal atau vaginal tanpa kondom, berhubungan seks dengan banyak orang dan tidak dikenal, serta berhubungan seks di bawah pengaruh obat-obatan dan alkohol.

Penyakit menular seksual (Sexually Transmitted Disease/STD) merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui orang yang terinfeksi kepada orang lain melalui aktivitas seksual. Organisme penyebab penyakit menular seksual menetap pada air mani (semen), darah, cairan vagina, dan terkadang air liur. 

Lebih dari 30 jenis bakteri, virus, dan parasit yang diketahui ditularkan melalui hubungan seksual. Terdapat 8 jenis organisme yang merupakan penyebab dari jumlah kasus penyakit menular seksual terbanyak. 

Dari 8 jenis penyebab penyakit menular seksual ini, 4 jenis infeksi dapat disembuhkan yaitu: 

  • Sifilis
  • Gonore 
  • Klamidia 
  • Trikomoniasis 

Sedangkan, 4 infeksi lainnya merupakan infeksi yang tidak dapat disembuhkan, yaitu: 

  • Hepatitis B 
  • Virus Herpes Simpleks (HSV) 
  • Human Immunodeficiency Virus (HIV)  
  • Human Papillomavirus (HPV) 

Pada infeksi yang tidak dapat disembuhkan, perawatan bertujuan untuk mengurangi dan mengontrol gejala atau keluhan yang timbul akibat infeksi tersebut. 

Sebagian besar organisme penyebab penyakit menular seksual ditularkan melalui aktivitas seksual, termasuk aktivitas seksual vaginal, anal, dan oral. Beberapa infeksi menular seksual juga dapat ditularkan melalui cara non-seksual seperti melalui darah atau produk darah. 

Selain itu, terdapat infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak kulit seperti herpes genital dan kutil kelamin. Infeksi juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi menular seksual, antara lain: 

  • Memiliki lebih dari satu pasangan seksual 
  • Berhubungan seksual dengan seseorang yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual 
  • Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual 
  • Menggunakan jarum suntik yang sama dengan orang lain

Gejala Penyakit Menular Seksual 

Infeksi menular seksual dapat menimbulkan gejala ataupun tidak. Gejala yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang yang terkena dan tergantung kepada jenis infeksinya. Gejala umum yang dapat muncul pada seseorang dengan infeksi menular seksual, adalah: 

  • Munculnya cairan yang tidak normal pada vagina 
  • Munculnya cairan dan rasa terbakar pada alat kelamin pria 
  • Ulkus (luka) kelamin 
  • Nyeri perut 

Akibat terinfeksi penyakit menular seksual, bisa menyebabkan Anda mengalami kelemahan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat orang yang terinfeksi menjadi lebih rentan terhadap infeksi lain. Pada wanita, penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) merupakan komplikasi gonore dan klamidia yang dapat membuat wanita tidak dapat memiliki anak (steril). 

Saat ini, tersedia tes cepat (rapid test) untuk membantu mendiagnosis sifilis dan HIV. Pemeriksaan sifilis juga perlu dilakukan pada wanita hamil untuk meminimalisasi penularan sifilis kepada bayi. 

Cara Mengatasi Penyakit Menular Seksual 

Pilihan perawatan penyakit menular seksual disesuaikan dengan jenis infeksi dan gejala yang terjadi. Prinsip umum perawatan untuk mengatasi penyakit menular seksual yang saat ini dilakukan adalah: 

  • Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Bakteri (Klamidia, Gonore, dan Sifilis) dan parasit (trikomoniasis) umumnya membutuhkan perawatan menggunakan antibiotik dosis tunggal. Jenis antibiotik yang digunakan akan disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan. 
  • Herpes dan HIV termasuk ke dalam infeksi virus yang tidak dapat disembuhkan. Infeksi ini membutuhkan perawatan menggunakan antivirus untuk mengatur perjalanan penyakit. 
  • Hepatitis B juga merupakan infeksi yang tidak dapat disembuhkan. Hepatitis B disebabkan oleh infeksi virus, sehingga membutuhkan antivirus. Perawatan hepatitis B bertujuan untuk melawan virus dan memperlambat kerusakan hati yang terjadi. 

Hingga saat ini, terdapat 2 jenis vaksin yang dapat membantu mencegah terjadinya penyakit menular seksual, yaitu vaksin hepatitis B dan HPV. 

Perawatan penyakit menular seksual dapat berbeda pada setiap orang yang terinfeksi. Untuk menghentikan penularan infeksi dan mencegah infeksi berulang, pasangan seksual orang yang terinfeksi juga harus mendapatkan perawatan. 

Konsultasikan kepada dokter agar Anda mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi. Anda dapat melakukan konsultasi dengan aman bersama dokter profesional di Lifepack. 

Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual 

Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, antara lain: 

  • Hindari berganti-ganti pasangan seksual 
  • Hindari melakukan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki lebih dari 1 pasangan seksual 
  • Hindari menggunakan jarum suntik yang sama dengan orang lain 
  • Menggunakan kondom ketika melakukan aktivitas seksual 
  • Melakukan vaksinasi untuk HPV dan Hepatitis B  

Menurut World Health Organization (WHO), penggunaan kondom dengan benar dan konsisten merupakan salah satu metode perlindungan yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk untuk mencegah infeksi HIV. Kondom wanita juga efektif dan aman, tetapi belum digunakan secara luas.

KONDOM DUREX CLOSE FIT ISI 3 (Rp36.900) adalah alat kontrasepsi untuk pria dengan ukuran lebih kecil yaitu 49 mm, panjang 178 cm, dan ketebalan 0,07 mm. Penggunaan kondom ini dapat membantu mencegah HIV AIDS & penyakit menular seksual.

Konsultasi gratis dengan dokter umum dan beli obat rutin. Download aplikasi Lifepack di Playstore dan Appstore, apotek online untuk tebus resep obat. Solusi berobat bebas antri. Asli, Lengkap, Mudah.

Referensi

  1. Johnson TC. Understanding Sexually Transmitted Diseases (STDs). WebMD. 2021 [online]
  2. Centers for Disease Control and Prevention. 2015 Sexually Transmitted Diseases Treatment Guidelines. CDC website. 2015 [online]
  3. World Health Organization. Sexually Transmitted Infections (STIs). WHO website. 2019 [online]
  4. Sumber foto: Unsplash.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA