Pemuliaan hewan merupakan kegiatan dalam peternakan atau pemeliharaan hewan lainnya yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas individu maupun populasi hewan yang bersangkutan untuk karakteristik yang diinginkan manusia. Karena kebanyakan hewan yang dimuliakan adalah ternak, istilah pemuliaan ternak juga kerap dipakai.
Dalam pemuliaan hewan, diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang baik mengenai pemeliharaan, biologi reproduksi, genetika, biostatistika, dan, dalam perkembangan terkini, biologi molekuler serta bioinformatika. Metode klasik yang digunakan adalah persilangan dan seleksi populasi yang dikenal sebagai penangkaran selektif. Perintis dasar-dasar teori pemuliaan hewan adalah Sewall Wright, Jay Lush, dan Charles Henderson. Beberapa teori mereka kembangkan pun digunakan dalam beberapa teknik persilangan dan analisis di bidang pemuliaan tanaman, khususnya tanaman yang berpenyerbukan silang. Breeding stock adalah sekelompok hewan yang digunakan dengan tujuan untuk dilakukan pemuliaan secara terencana untuk mendapatkan ras baru. Breeding stock dapat berupa hewan yang masih murni (purebred) maupun hewan yang bukan ras murni, yang memiliki sifat yang diinginkan sehingga ketika disilangkan diasumsikan akan dapat menggabungkan, atau mendapatkan sifat yang lebih baik dari ras sebelumnya.[1][2] Backyard breeding adalah pemuliaan hewan yang tidak dilakukan melalui pengawasan pihak yang berwenang sehingga berisiko menghasilkan hewan dengan kondisi kesehatan yang bermasalah. Begitu banyak pelaku pemuliaan hewan yang tidak terdaftar menyilangkan berbagai jenis ras demi mendapatkan hewan dengan penampilan tertentu tanpa memperdulikan kondisi kesehatannya.[3] Persilangan dengan hanya mengandalkan keuntungan dapat disetarakan dengan peternakan pabrik yang tidak memenuhi standar kesejahteraan hewan.[4]
|