Berapa harga sewa lahan untuk sengon per hektar

Berapa harga sewa lahan untuk sengon per hektar

Katanya, investasi sengon adalah investasi kayu keras yang sangat menjanjikan. Meski take profitnya terhitung lama dibandingkan dengan kayu jati, budidaya sengon jauh lebih pendek waktu tunggunya.

Tetapi karena potensinya yang sangat menjanjikan itulah, sekarang banyak sekali “pemain baru” yang ikut terjun di bisnis budidaya sengon ini. Persaingannya sangat ketat !! Tapi benarkan budidaya sengon dan investasi sengon menjanjikan?

Well, Anda harus pelajari dulu cara budidaya sengon dan peluang investasi sengon ini. Dengan ketatnya persaingan tersebut, Anda yang ingin terjun di bisnis ini harus berhati-hati.

Alih-alih meraup keuntungan yang besar, Anda bisa terjun bebas karena menderita kerugian yang banyak. Misalkan Anda memutuskan untuk budidaya sengon sekarang, tahun 2014. Berarti Anda baru bisa panen pada tahun 2019 karena investasi sengon baru bisa Anda nikmati 5 tahun ke depan, benar kan?

Anda juga harus tahu bagaimana perkiraan situasi pasar kayu sengon di tahun tersebut? Berapa keuntungan yang mungkin bisa anda dapatkan? Dan semuanya harus bisa Anda perkirakan dengan cermat… secermat-cermatnya !! Jangan sampai Anda hanya tergiur dengan keuntungannya saja tanpa memperhatikan tujuan bisnis dan resiko bisnis kayu sengon.

So, untuk membantu menjawab pengandaian tadi, saya akan coba kupas beberapa hal yang nantinya bisa Anda pakai sebagai bahan pertimbangan untuk melihat situasi bisnis kayu sengon di masa yang akan datang.

Hanya saja paparan yang saya kupas tidak bisa 100% tepat. Saya bukan ahlinya bisnis sengon. Tetapi paling tidak, gambaran-gambaran tersebut bisa Anda jadikan pegangan jika nantinya Anda memutuskan untuk memulai budidaya pohon sengon.

Begini… kayu sengon merupakan jenis kayu keras yang bersifat empuk dengan serat kayu yang standar. Bisa dikatakan, kayu sengon ini tergolong kayu kelas bawah. Berbeda dengan kayu jati. Maka jangan heran jika Anda menjumpai di pasaran harga kayu sengon lebih murah dari kayu jenis lainnya.

Tetapi karena harga pohon sengon yang murah inilah yang menyebabkan kayu sengon mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sebagai contoh, Anda tentu tidak akan keberatan jika Anda membeli kaos seharga 25 ribu rupiah dengan bahan yang agak tipis, tetapi Anda masih merasa nyaman memakainya.

Tetapi Anda akan menuntut kualitas bahan yang lebih baik ketika Anda membeli kaos yang semotif dengan harga 2 kali lipat misalnya. Benar kan? Begitu juga dengan kayu sengon. Kayu ini banyak diminati pembeli karena harganya terjangkau.

Dan berita baiknya, kayu sengon ini termasuk kayu yang banyak dicari untuk bahan baku bangunan, bahan baku pembuatan furniture dan juga pulp. Sifat kayu yang lunak ini memudahkan proses cutting dan proses modifikasi untuk model furniture.

Bahkan khusus untuk bisnis furniture, permintaan ekspor untuk kayu sengon untuk bahan baku furniture juga tidak kalah tinggi dengan dibandingkan dengan bahan-bahan dari kayu lainnya. Luar biasa kan?

Sekarang saya akan coba ajak Anda untuk menganalisa situasi, kondisi, permintaan dan persaingan dalam bisnis budidaya sengon. Penting bagi Anda untuk mencoba menganalisa hal tersebut sebelum Anda benar-benar terjun dan memulai usaha budidaya pohon sengon.

  1. Analisa Permintaan
    Sengon merupakan jenis kayu keras yang murah. Saking murahnya, banyak orang ketika membangun sebuah rumah, kayu penyangga bangunan yang mereka gunakan menggunakan kayu sengon. Habis pakai buang. Selain itu, kayu sengon kerap menjadi pilihan sebagai bahan baku furnitur rumahan yang murah. Untuk kalangan mahasiswa, rak dan lemari pakaian berbahan baku sengon sangat populer. Karena selain murah dan cukup kuat, rak dan lemari tersebut relatif ringan, sehingga mudah dibawa jika si mahasiswa ingin pindah kost. Masih banyak lagi pemanfaatan lain dari kayu sengon. Lalu bagaimana dengan permintaan jangka panjang? Pertanyaan yang bagus !! Selama orang masih terus membangun gedung dan rumah dan selama permintaan furniture murah masih ada, maka bisa dipastikan permintaan kayu sengon masih akan terus berjalan. Belum permintaan ekspor. Tapi ingat, walaupun terlihat positif, Anda tetap harus mempertimbangkan kompetitor dan trend penggunaan kayu sengon sebagai bahan baku furnitur !!
  2. Analisa Lingkungan
    Hutan adalah jantung dunia. Anda pernah dengar istilah itu kan? Alih-alih menebang kayu di hutan yang bisa berakibat fatal bagi pemanasan global, lebih baik Anda melakukan budidaya sengon dan berbagai kayu keras lainnya seperti perkebunan durian montong misalnya. Dengan budidaya sengon ini, keberadaan hutan sengon akan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan Anda. Walaupun pohon sengon tersebut akan dipanen, toh nantinya Anda tanami lagi kan? Seandainya Anda jadi menanam pohon sengon dan “memproduksinya” dalam 5 tahun ke depan, bisa jadi perlindungan terhadap hutan akan semakin maksimal. Selain Anda mendapatkan nilai ekonomisnya, Anda juga dapat nilai dari sisi non komersial perkebunan sengon tersebut. 
  3. Analisa Biaya
    Andaikan saat ini harga bibit sengon sekitar 500 hingga 1.000 rupiah. Untuk lahan 1 hektar, Anda memerlukan bibit sengon sekitar 3.500 batang. Dengan demikian Anda bisa memperkirakan berapa biaya penanaman kayu sengon, termasuk biaya penanaman dan biaya tenaga kerja. Yang sulit untuk Anda prediksi adalah biaya perawatan, terutama di 3 tahun pertama. Pada tahun-tahun tersebut, Anda perlu intensitas perawatan yang maksimal. Contohnya adalah perubahan harga pupuk, pestisida dan tentu saja, biaya tenaga kerja.

Lalu bagaimana perhitungan biayanya? Well, sebelum saya akan berikan simulasi keuntungannya, saya berikan beberapa tips umum terlebih dahulu jika Anda ingin serius di budidaya sengon. 

  1. Lahan adalah inti dari usaha sengon. Jadi, perhatikan dengan cermat bagaimana Anda mendapatkan lahan. Apakah Anda akan membeli atau sewa. Jika sewa, Anda harus memasukan biaya sewa lahan tersebut sebagai unit biaya. 
  2. Perhatikan sumber bibit sengon, baik dari segi harga dan kualitas. Cari yang benar-benar berkualitas. Begitu Anda mendapatkan bibit sengon yang buruk, jangan berharap Anda bisa panen dengan indah.
  3. Sebaiknya Anda mencari tenaga kerja tetap untuk mengelola perawatan dan keamanan sengon. Anda bisa rekrut mereka dengan pembayaran tetap, per proyek atau bagi hasil.
  4. Awasi gangguan hama dan penyakit. Ini yang paling menyebalkan. Hama dan penyakit adalah musuh utama budidaya kayu keras, termasuk kayu sengon. Anda harus sedia payung sebelum hujan. Pelajari dan lengkapi “senjata” Anda sebelum hama dan penyakit menyerang perkebunan kayu sengon Anda.
  5. Pastikan Anda siap dengan pengembalian modal 5 tahun.

Nah, berikut ini perhitungan sederhana investasi sengon :

  • Harga sewa lahan : Rp. 7.000.000,- 
  • Harga bibit sengon @Rp. 3.500 per batang : Rp 2.500.000,-
  • Biaya Tanam : Rp. 1.000.000,- 
  • Biaya perawatan 5 tahun Rp. 20.000.000,- 
  • Total Biaya Rp. 30.500.000,- 
  • Asumsi penghasilan : Rp. 500.000,- per pohon, dengan tingkat lost 20%
  • Total Penghasilan selama 5 tahun : 5 x 12 x Rp 500.000,- = Rp 1.400.000.000,- 

Lumayan kan hasil investasi sengon? Dengan hasil di atas, bagaimana menurut Anda? Apakah budidaya sengon menjanjikan? Monggo, silahkan Anda jawab sendiri…

(sumber gambar : elomsujana.blogspot.com)

Berapa pohon sengon dalam 1 hektar?

Menurut dia dalam satu hektar lahan idealnya ditanami 2500 pohon sengon atau artinya satu tanaman memerlukan areal penanaman seluas 2x2 meter persegi.

Berapa lama kayu sengon siap panen?

Di sisi lain, sengon termasuk jenis tanaman keras yang sangat bermanfaat untuk lingkungan. Dengan jangka waktu panen 5 tahun, kebun sengon dapat memberikan kontribusi pada pelestarian lingkungan seperti menahan erosi tanah, meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air.

Kenapa kayu sengon mahal?

Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Purwadi Soeprihanto menjelaskan tingginya harga kayu sengon tersebut dikarenakan banyaknya industri olahan kayu yang memanfaatkannya. "Ini permintaan pasokan industri kayu lapis di Jawa ini luar biasa sekali.

Berapa tahun sengon solomon panen?

Panen sengon dilakukan saat berumur 5—7 tahun. Saat umur tersebut, diameter batang utama sudah mencapai 30 cm. Sama seperti tanaman kayu lainnya, lakukan pemanenan dengan cara ditebang.