Berapa kali sebaiknya kita berganti pakaian dalam sehari?

Berapa kali sebaiknya kita berganti pakaian dalam sehari?

Banyak orang menggunakan celana dalamnya selama seharian penuh tanpa berniat untuk menggantinya dengan alasan tidak kotor. Bahkan saat berlibur, beberapa orang menggunakan celana dalamnya secara bolak balik dengan tujuan menghemat pemakaian. Padahal, para ahli sepakat bahwa celana dalam harus rutin diganti dalam sehari. Sebaiknya, seberapa sering ganti celana dalam sehari?

Philip Tierno, dosen mikrobiologi dan patologi di New York University, Amerika Serikat menyatakan bahwa celana dalam rentan kotor karena dipakai di area kulit yang mengandung bakteri Escherichia coli (E.coli). Meski bakteri ini tidak memberikan efek buruk secara langsung dan cepat, Anda tetap perlu sering-sering menggantinya dalam sehari.

Namun, Tierno menemukan fakta menarik bahwa celana dalam bisa dipakai dua hari berturut-turut tanpa menimbulkan masalah apapun. Akan tetapi, ia tidak menyarankan hal ini untuk dipraktikkan. Pasalnya, seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Oleh sebab itu, Anda sebaiknya mengganti celana dalam setiap hari. Jika Anda melakukan berbagai aktivitas padat dan mengeluarkan keringat, gantilah celana dalam dua kali sehari. Namun, Anda bisa menggantinya sekali dalam sehari jika tidak melakukan kegiatan yang membuat celana dalam menjadi lembap.

Seorang pakar kesehatan wanita asal Amerika Serikat, dr. Donnica Moore menyatakan bahwa celana dalam yang lembap rentan ditumbuhi jamur. Jamur bisa membuat kulit di sekitar kelamin gatal bahkan ruam. Oleh sebab itu, gantilah celana dalam sesuai dengan kegiatan harian Anda.

Misalnya Anda cenderung berkeringat, ganti celana setidaknya kali sehari. Namun, setiap kali habis berolahraga, sebaiknya langsung ganti meskipun sebelum olahraga Anda baru saja pakai celana dalam baru.

Gantilah celana dalam yang sudah terlalu lama dipakai

Meski terlihat bersih dan dicuci secara teratur, menurut Good Housekeeping Institute pakaian dalam yang bersih mengandung 10.000 bakteri hidup. Hal ini disebabkan karena mesin cuci yang digunakan juga mengandung bakteri. Sehingga, pakaian yang dicuci dan diasumsikan bersih pun sebenarnya mengandung puluhan ribu bakteri.

Bahkan dikutip dari ABC News, Charles Gerba, seorang dosen mikrobiologi di University of Arizona menyatakan jika Anda mencuci banyak pakaian dalam, akan ada sekitar 100 juta bakteri E.coli di air cucian yang akan ditularkan ke cucian berikutnya.

Untuk itu, mengganti celana dalam yang sudah terlalu lama menjadi langkah yang cukup bijak. Anda juga bisa mengganti celana dalam jika karetnya mulai mengendur, warnanya mulai pudar, atau mulai tidak nyaman digunakan. Jika dalam waktu setahun Anda mulai merasakan celana dalam tak lagi nyaman dipakai, segera ganti dengan yang baru.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

29 Apr 2021|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Celana dalam harus diganti agar tidak tumbuh jamur berlebih

Pernahkah kemaluan Anda gatal saat tidak ganti celana dalam? Kondisi ini memang sering terjadi. Ketika kita tidak ganti celana dalam selama seharian penuh, area selangkangan tersebut bisa menjadi lembap dan memicu pertumbuhan jamur berlebih.Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengetahui sebaiknya mengganti celana dalam sehari minimal berapa kali. Untuk mencegah berbagai masalah, ketahui lebih jauh mengenai aturan ganti celana dalam yang tepat berikut ini. 

Ganti celana dalam berapa kali sehari?

Anda disarankan untuk mengganti celana dalam sehari minimal satu kali supaya mengurangi risiko infeksi jamur. Namun, jika Anda memiliki aktivitas padat dan mengeluarkan keringat, mengganti pakaian dalam sebaiknya dilakukan dua kali sehari.Di sisi lain, ada anggapan bahwa tidak apa-apa mengenakan celana dalam selama dua hari berturut-turut apabila tidak berkeringat atau keputihan. Namun, hal tersebut tidak disarankan untuk dipraktikkan.Pasalnya kelembapan celana dalam dapat menjadi tempat yang sempurna bagi bakteri dan jamur untuk berkembang. Selain itu, celana dalam juga rentan kotor akibat keringat, keputihan, atau sisa tetesan urine setelah buang air kecil. Jadi, baik pria maupun wanita diharuskan ganti celana dalam secara rutin.Gantilah celana dalam sebelum tidur atau setelah mandi. Anda juga harus ganti celana dalam setelah berolahraga karena ada banyak keringat di area tersebut. Terkadang, sebagian wanita juga kerap menggunakan pantyliner saat malas mengganti celana dalam. Akan tetapi, hal tersebut justru dapat menyebabkan lecet dan iritasi pada miss V. 

Efek jarang ganti celana dalam

Jika Anda memiliki kebiasaan jarang ganti celana dalam, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut. Berikut adalah beberapa efek jarang ganti celana dalam yang harus Anda waspadai:Jarang mengganti celana dalam bisa menyebabkan kemaluan Anda bau. Masalah ini disebabkan oleh kotoran dan keringat bercampur pada celana dalam sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap di vagina atau penis.

Infeksi jamur dapat disebabkan oleh jarang mengganti celana dalam

Infeksi jamur juga dapat terjadi akibat jarang mengganti celana dalam. Ketika celana dalam lembap, jamur dapat tumbuh berlebih sehingga menyebabkan infeksi. Infeksi jamur di area kemaluan ditandai dengan rasa gatal yang hebat, keputihan menggumpal, ruam kemerahan, bahkan pembengkakan.Ketika area kemaluan Anda terasa gatal yang tak tertahankan akibat celana dalam yang kotor atau infeksi jamur, Anda mungkin akan menggaruknya. Garukan yang terlalu keras bisa menyebabkan iritasi.Pakaian dalam yang kotor dapat memerangkap keringat, kotoran, dan bakteri. Ketika berbagai partikel tersebut menempel pada kulit untuk waktu yang lama, maka bisa menyebabkan pori-pori tersumbat sehingga memicu jerawat di area kemaluan.

Vaginosis bakteri memicu keputihan abnormal

Jarang mengganti celana dalam juga membuat wanita lebih rentan terkena vaginosis bakteri, yaitu kondisi yang disebabkan ketidakseimbangan bakteri dalam vagina sehingga memicu keputihan abnormal, vagina terasa gatal dan terbakar, atau bengkak pada area vulva.Pada kasus yang parah, penumpukan bakteri di area kemaluan akibat jarang mengganti celana dalam bisa menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih sehingga terjadi infeksi.Supaya terhindar dari berbagai masalah di atas, sebaiknya kenakanlah celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik dan mengganti celana dalam sehari minimal sekali.

Ganti celana dalam yang sudah terlalu lama digunakan

Sebagian orang menyimpan dan menggunakan celana dalamnya untuk waktu yang lama, entah 1 tahun atau lebih. Padahal walaupun sudah dicuci dengan benar, bakteri dapat menumpuk di celana dalam dari waktu ke waktu. Jadi, Anda juga perlu untuk mengganti celana dalam dengan yang benar-benar baru.Secara umum, Anda harus ganti celana dalam dengan yang baru setiap 6 bulan sekali untuk menghindari penumpukan bakteri yang berlebihan. Namun, jika Anda khawatir celana dalam sudah kotor sebelum 6 bulan, Anda bisa menggantinya setiap 3 bulan sekali.Selain itu, gantilah celana dalam ketika sudah tidak nyaman digunakan, rusak, warnanya pudar, atau karetnya mengendur. Dengan begitu, kebersihan dan kenyamanan organ intim pun dapat terjaga. Jika Anda ingin berdiskusi lebih lanjut seputar kesehatan kemaluan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.kesehatan organ intimvagina gatalorgan intim wanitakesehatan vagina

Healthline. https://www.healthline.com/health/womens-health/underwear-hygiene#7.-Consider-replacing-your-underwear-every-year
Diakses pada 15 April 2021
Well and Good. https://www.wellandgood.com/corinne-wainer-shaktibarre/
Diakses pada 15 April 2021
The Healthy. https://www.thehealthy.com/habits/heres-what-happens-if-you-dont-change-your-underwear/
Diakses pada 15 April 2021

Makanan yang dihindari agar Miss V tidak bau hanya sedikit, tapi tidak bisa disepelekan. Makanan maupun minuman ini mungkin saja selama ini sering Anda konsumsi. Contohnya adalah makanan dalam kemasan kaleng.

Mikropenis adalah kondisi ketika ukuran penis pria berada di bawah rata-rata. Apa penyebab penyakit mikropenis dan bagaimana cara mengatasinya?

Alat kelamin hitam wajar terjadi. Ini bisa dialami baik perempuan maupun laki-laki, karena ada kecenderungan organ intim berwarna gelap ketimbang area kulit lainnya. Perubahan warna kulit alat kelamin ini terjadi pada fase pubertas. Artinya, tidak terjadi secara mendadak namun perlahan-lahan.

31 Agu 2021|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Veranita

Dijawab Oleh dr. Lizsa Oktavyanti

Berapa kali ganti pakaian dalam sehari?

Anda disarankan untuk mengganti celana dalam sehari minimal dua kali sehari supaya mengurangi risiko infeksi jamur. Ganti celana dalam dianjurkan dilakukan setelah mandi.

Berapa lama harus ganti pakaian dalam?

Dilansir dari Independent.co.uk, celana dalam sebaiknya segera diganti jika sudah terlalu sering dicuci. Buat patokan 50 kali cuci sebagai ukuran kapan harus mengganti celana dalam. Semakin sering kamu memakainya, maka semakin cepat mendekati keusangan dan harus diganti.

Berapa lama pakai celana dalam?

Ada baiknya Anda mengganti celana dalam setiap enam bulan hingga satu tahun sekali. Selain bentuk dan fungsinya masih nyaman, celana dalam Anda juga masih baik untuk dikenakan.

Mengapa kita harus sering mengganti celana sekurangnya 2 kali dalam 1 hari?

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi dapat dilakukan dengan mengganti celana dalam minimal 2 sampai 3 kali sehari. Hal tersebut disebabkan karena celana dalam yang lembab akan mempermudah bakteri dan jamur berkembang dan mengakibatkan infeksi sistem reproduksi.