Berapa lama alquran diturunkan kepada nabi muhammad saw

B. Fungsi atau Kenapa Allah Menurunkan Quran ke Muka Bumi?

Sebagai Mukmin yang meyakini kebesaran Allah SWT tentu segala sesuatu yang diciptakan pasti ada manfaatnya. Pokok-pokok Al Quran di dalamnya terkandung ajaran. Mulai dari hal besar seperti politik sampai hal-hal kecil seperti memotong kuku.

Baca Juga:

Dalam Quran sendiri Allah menjelaskan tentang fungsi Al Quran:

1. Petunjuk bagi Manusia

Allah secara terang-terangan menyatakan bahwa Al Quran adalah petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ

żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn

Artinya: Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Al-Baqarah : 2)

2. Sumber Pokok Ajaran Islam

Salah satu sumber pokok ajaran Islam adalah Al Quran.

Para ulama sepakat Al-Qur’an adalah sumber rujukan utama sebelum hadits shahih. Segala pokok syariat dan dalil-dalil syar’i yang mencakup seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau di akhirat.

Allah dalam firman-Nya di Surat An Nisa ayat 105:

اِنَّآ اَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَآ اَرٰىكَ اللّٰهُ ۗوَلَا تَكُنْ لِّلْخَاۤىِٕنِيْنَ خَصِيْمًا ۙ – ١٠٥

Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad) membawa kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang yang berkhianat,

3. Ilmu bagi Manusia

Al Quran berisi Ilmu untuk manusia. Tujuan Ilmu tak lain supaya manusia mengetahui perbedaan yang hak dan batil, perbedaan yang benar dan yang sesat dan lainnya.

Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ – ٥٧

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.

C. Al-Qur’an Diturunkan Selama Berapa Tahun?
Quran Turun Berangsur-angsur

Al-Qur’an diturunkan tidak langsung dalam sekali waktu. Alquran diturunkan berangsur-angsur.

Secara garis besar, Quran turun pada dua periode besar. Yaitu periode Makkiyyah dan Madaniyah.

Periode Makkiyah adalah tatkala Quran turun di Makkah.
Pada masa awal-awal kenabian, untuk membuat orang-orang menjadi muslim. Allah kebanyakan menurunkan ayat-ayat tauhid yang singkat-singkat.

Periode Madaniyah ketika Quran turun di kota Madinah.
Pada periode ini masa setelah Hijrah, setelah Islam banyak dipeluk oleh penduduk Madinah. Ayat atau wahyu yang turun kebanyakan lebih panjang, karena menyangkut syariah atau hukum Islam.

Berapa tahun jangka waktu Quran Turun?
Dalam satu riwayat para ulama, disinyalir Quran turun kepada Nabi selama 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada` tahun tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.

Demikianlah sedikit jawaban pertanyaan. Silahkan cari referensi pembanding atau tanyakan kepada ahlinya. Wallahu Alam

berapa lama al-qur’an diturunkan brainly,berapa lama alquran diturunkan di mekah,kapan alquran diturunkan,kapan alquran diturunkan brainly,berapa lama al qur’an diturunkan di mekah dan di madinah,berapa lama alquran diturunkan sehingga sempurna,al quran diturunkan secara berangsur angsur selama,alquran diturunkan selama,al qur an diturunkan secara berangsur angsur selama,al quran diturunkan secara berangsur angsur selama,al-qur’an diturunkan secara berangsur angsur selama,alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama,al quran terdiri dari,al qur’an diturunkan selama,al quran diturunkan selama,alquran diturunkan selama,al qur an diturunkan pada tanggal,al quran diturunkan pada tanggal,berapa lama alquran diturunkan,berapa lamakah alquran diturunkan,

berapa lama alquran diturunkan di mekah,

Tentang turun Al-Quran secara sekaligus secara pasti itu terjadi di malam Lailatul Qadar.[1] Sebab Al-Quran sendiri menegaskan[2] bahawa Al-Quran ini turun secara sekaligus di malam Lailatul Qadar

Adapun yang menjadi ikhtilaf adalah di malam keberapa dari malam Lailatul Qadar tersebut Al-Quran diturunkan secara sekaligus.[3] Hanya kemungkinan yang paling kuat malam itu adalah malam ke dua puluh tiga Ramadhan, sebab banyak riwayat yang menukil tentang malam

Yang kedua, juga masih belum jelas itu terjadi tahun berapa?[5] Malam Lailatul Qadar juga adalah malam mikrajnya Nabi Muhammad (s.a.w)

. Sebab Al-Quran ada dalam ummul kitab (lauh mahfuz) di sisi Allah (s.w.t)[6] dan selama manusia belum melakukan mikraj tidak mungkin ia dapat meraih Al-Quran pada ummul kitab tersebut. Kita dapat menyimpulkan bahawa turunnya Al-Quran dalam sekali waktu di zaman nabi itu terjadi ketika nabi sudah mencapai maqam paling sempurna, jadi kemungkinan besar penurunannya terjadi di awal-awal tahun risalah Nabi Muhammad (s.a.w) iaitu sekitar hari ke 56 sejak diangkat sebagai nabi oleh Allah (s.w.t).

Ini adalah waktu yang tepat jika memperhitungkan saat-saat bi’tsah (27 rajab), Lailatul Qadar ( 23 ramadhan), dengan jumlah hari Ramadhan 30 hari dan bulan-bulan Rajab dan Sya’ban.

Terdapat ikhtilaf berkaitan dengan proses turunnya Al-Quran secara bertahap (tadriji)[7] kerana ada perbezaan mengenai bilakah terjadinya pengangkatan nabi.[8] Pendapat yang paling terkenal adalah nabi Muhamad (s.a.w) pada hari Isnin tanggal 27 rejab bertepatan dengan awal bulan Februari tahun 610 masihi menerima mandat dari Allah (s.w.t).[9] Saat itu turun lima ayat pertama dari surah al-‘Alaq.[10] Kemudian turun lagi ayat yang lain dan ianya terus berlangsung sampai wafatnya nabi Muhammad (s.a.w)

, yang berlangsung selama dua puluh tiga tahun.

Sebahagian ada yang mengatakan bahawa dari zaman bi’tsah hingga zaman turun Al-Quran secara bertahap itu adalah ayat-ayat Al-Quran yang jika dihimpun akan menjadi satu kitab al-Quran. Tidak ada bez

anya meskipun itu hanya turun lima ayat ketika beliau diangkat menjadi nabi. Namun saat itu beliau belum mendapat tugas untuk menyampaikannya secara meluas.[11]

Rasulullah setelah menyampaikan dakwahnya selama tiga tahun secara sembunyi-sembunyi mendapatkan perintah lagi untuk menyampaikan dakwah secara terang-terangan dan saat itulah Al-Quran kemudian turun sebagai sebuah satu kitab dari langit. Jadi, walaupun peristiwa pengangkatan sebagai nabi itu terjadi di bulan Rejab namun yang diturunkan secara bertahap itu tiga tahun setelahnya dan ianya di malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.[12]

Dalilnya, adalah beberapa riwayat yang menjelaskan bahawa tempoh waktu yang direntas

dalam proses turunnya Al-Quran berlangsung selama 20 tahun.[13] Menurut pandangan ini[14] masa penurunan Al-Quran wahyu sebagai sebuah kitab Al-Quran pada tahun keempat dari kenabian; iaitu sekitar tiga tahun lebih lima puluh enam hari setelah bi’tsat dan terus turun hingga masa wafatnya Rasulullah (s.a.w) iaitu tanggal 28 Safar tahun ke 11 hijriyah.

Kesimpulannya, dan mengingat bahawa sekarang kita telah melepasi 1428 tahun sejak hijrah nabi dan bi’tsah nabi kira-kira 13 tahun sebelum hijrah, maka – berdasarkan pendapat pertama - sejak ayat yang pertama turun sampai sekarang telah berlalu 1440 tahun Qamariyah dan kalau mengikuti pendapat kedua kita telah melepasi 1437 Qamariyah.

Menurut sebahagian para ahli sejarah tahun bi’tsat terjadi di awal Februari tahun 610 hijriyah Masihi, atas dasar itu pula kita dapat menghitung awal tahun turunnya wahyu berdasarkan perhitungan tahun Masihi. []


[1]. “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkati dan sesungguhnya Kami-lah pemberi peringatan. (Qs, al-Dukhan [44]:3); “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadr al-Qadar.”

[2]. (Beberapa hari yang telah ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).  (Qs.

[3]

. Tarikh Thabari, jil. 2:300.

[4]

. Wasail Syiah, bab 32, Ahkam syahr Ramadhan

[5]. “Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk al-Kitab (Lauh Mahfûzh) di sisi Kami adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.”

[6]

. Ayatullah Jawadi Amuli, Tafsir Ma’udhui, jil. 3, hal. 139-153.

[7]. “Dan Kami telah memisah-misahkan ayat-ayat Al-Qur’an itu agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya dengan berangsur-angsur.

[8]

. Târikh Ya’qubi jil. 2, hal. 17. Târikh al-Khamis, jil. 1, hal. 280-281. Târikh Abi al-Fadâ, jil. 1, hal. 115.

[9]

. Pazuhesyi dar Târikh al-Qur’an hal:36. Jil. 18, hal. 189, hadits ke-21; Furu’ al-Kâfi, jil. 4, hal. 149, hadis ke-1 dan 2; Wasâil al-Syiah, jil. 7, hal. 329, bab 15. Al-Sirah al-Halabiyah, jil. 1, hal. 238; al-Tamhid fii ‘Ulum al-Qur’ân, hal. 100-107.

[10]

. Bihârul Anwâr jil. 18, hal. 206, hadis ke-36.

[11]. “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

(Qs. Al-Hijr [15]:94).  Bihâr al-Anwâr, jil. 18, hal. 53, hadis ke-7 dan hal. 179, hadis ke-10, hal. 177, hadis ke-4, dan hal. 193, hadis ke-29; Tarjameh Ayati, jil. 1, hal. 379. Târikh Ya’qubi, jil. 1, hal. 343; al-Sirah Ibnu Hisyam, jil. 1, hal. 280; al-Manâqib, jil. 1, hal. 40; al-Ghaibah, hal. 217.

[12]

. Majma’ Al-Bayan, jil. 2, hal. 276, Al-Itqân, jil. 1, hal. 40; Tafsir Kabir Imâm Razi, jil. 5, hal. 85; al-Manâqib, jil. 1, hal. 150; Syaikh Mufid dar Syarh-e ‘Aqâid Shaduq, hal. 58; Sayid Murtadha pada Jawab al-Masail al-Tarablusiyat al-Tsâlitsa, hal. 403-405.

[13]

. Al-Ushul min al-Kâfi, jil. 2, hal. 628, Tafsir ‘Ayyâsyi, jil. 1, hal. 80, hadis ke-184. Shaduq, al-I’tiqâdat, hal. 101; Bihâr al-Anwâr, jil. 18, hal. 250, hadis ke-3, dan hal. 253; al-Itqân, jil. 1, hal. 40 dan 45; Tafsir Syubbar, hal. 350; Mustadrak al-Hakim, jil. 2, hal. 610; Asbab al-Nuzul, hal. 3; al-Bidayah al-Nihayah, jil. 3, hal. 4; Târikh Ya’qubi, jil. 2, hal. 18.  

[14]

. Untuk telaah lebih jauh, silahkan lihat, Tamhid fi Ulum al-Qur’ân, hal 100-129.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA