Tenggorokan Sakit Tak Hilang-hilang, Bisa Jadi Radang Tenggorok Kronis
Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Selasa, 01 Nov 2016 14:36 WIB
Jakarta - Sakit tenggorokan sudah berminggu-minggu namun tak kunjung sembuh meski sudah minum obat? Hati-hati, Anda mungkin mengalami radang tenggorok kronis.
dr Syahrial M Hutauruk, SpTHT-KL(K), Ketua Divisi Laring Faring, Departemen Telinga, Hidung dan Tenggorok, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan radang tenggorok kronis mengacu pada kondisi penyakit yang sudah terjadi lama, sering kambuh dan tak bisa diobati dengan pengobatan standar.
"Beda dengan radang tenggorok akut yang terjadi secara cepat dan gejalanya langsung tampak serta lebih mudah diobati. Kalau radang tenggorok kronis itu gejalanya belum tentu muncul dan penyakitnya sudah berlangsung lama. Jadi kronis dan akut bukan soal keparahan ya, tapi lama terserang penyakitnya," tutur dr Syahrial dalam temu media Betadine Obat Kumur di Blue Jasmine Restaurant, Jl Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca juga: Tak Cuma Orang Dewasa, Radang Tenggorokan Juga Rentan Dialami Anak-anakDijelaskan dr Syahrial, radang tenggorok akut biasanya disebabkan oleh virus, alergi atau iritasi. Gejala umumnya adalah tenggorok yang berwarna merah pekat, nyeri saat menelan hingga suara serak. Meski gejalanya berat, radang tenggorok akut biasanya lebih mudah diobati dan cepat hilang.
Di sisi lain, radang tenggorok kronis memiliki gejala yang lebih ringan. Penyebabnya biasanya adalah bakteri dan pengobatannya menggunakan antibiotik. Radang tenggorok kronis sulit diobati hingga tuntas sehingga berpotensi kambuh dalam beberapa waktu ke depan.
"Jadi kalau akut misalnya dengan berobat 5-7 hari saja sudah sembuh. Sementara kalau kronis pengobatannya bisa berbulan-bulan," ungkapnya lagi.
Lalu, bagaimana kita bisa membedakan terserang radang tenggorok akut atau kronis? dr Syahrial mengatakan cara mudahnya adalah melihat berapa lama radang tenggorok terjadi. Jika hilang dalam waktu kurang lebih satu minggu, bisa dikatakan radang tenggorok akut.
"Tapi kalau nyeri berulang, dalam artian hilang muncul nyerinya, atau pembesaran amandel, sudah berobat tidak sembuh, bisa jadi radang tenggorok kronis. Nanti biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang dengan swab tenggorok dan tes darah untuk melihat apa penyebab pasti sakitnya," tutup dr Syahrial.
Baca juga: Tips Dokter Agar Radang Tenggorokan Lebih Cepat Sembuh (mrs/vit) Sebagai negara dengan iklim tropis, di Indonesia radang tenggorokan adalah penyakit yang sering terjadi. Umumnya gangguan ini sering terjadi sebagai dampak perubahan musim.
Setiap pergantian cuaca, sering terlihat rekan atau orang lain di sekitar kita mengalami gangguan ini. Merasa nyeri di bagian leher sebagai akibat dari radang tenggorokan. Memang, orang yang mengalami radang tenggorokan akan merasa tidak nyaman di kesehariannya. Mereka akan merasakan sakit saat menelan atau ketika berbicara.
Sebenarnya radang tenggorokan bukanlah penyakit yang terlalu membahayakan. Namun bila tidak ada langkah medis untuk penyembuhannya, radang tersebut akan lama sembuhnya. Untuk itu perlu bantuan medis berupa pengobatan antibiotik. Upaya ini sebagai langkah pencegahan karena penyebab dari radang tersebut adalah virus atau bakteri. Jenis obat antibiotiknya tentu menyesuaikan dengan diagnosa dari dokter tempat Anda memeriksakan diri.
Penyebab radang tenggorokan dan siapa saja yang rawan menderitanya?
Radang tenggorokan biasanya terjadi dalam jangka waktu tertentu. Kurang dari satu minggu gejala ini akan mereda dengan sendirinya. Mayoritas penyebabnya adalah bakteri bernama Streptococcus grup A. Karena itulah radang tenggorokan juga sering dikenal dengan nama strep throat.
Penyakit radang tenggorokan ini sering terjadi pada anak-anak hingga remaja dengan rentang usia lima hingga lima belas tahun. Bisa jadi karena aktivitas atau karena kurang teliti dalam memilih makanan yang higienis. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan radang tenggorokan juga terjadi pada orang-orang dewasa.
Dalam kondisi tertentu, radang tenggorokan bisa semakin parah
Radang tenggorokan bisa makin parah bila tidak segera mendapatkan pengobatan. Yang terjadi adalah infeksi bakteri tersebut membuat organ-organ di sekitar tenggorokan jadi ikut bermasalah. Hal ini bisa memicu gejala berantai, seperti radang amandel atau sinusitis. Pada jumlah kasus yang tidak dominan, infeksi virus yang menjadi-jadi bisa mencapai bagian-bagian vital dalam tubuh, seperti ginjal.
Jadi, penting peran antibiotik bagi para penderita radang tenggorokan. Obat yang harus menggunakan resep ini wajib diminum hingga habis dalam rentang waktu yang sesuai dengan petunjuk dokter.
Ciri-ciri radang tenggorokan
Adanya infeksi dari bakteri atau virus adalah penyebab radang tenggorokan. Biasanya penderita akan merasakan sensasi-sensasi yang membuat tidak nyaman selama seminggu atau lebih.
Ciri-ciri orang yang mengalami radang tenggorokan adalah rasa sakit, gatal, dan kering di dalam leher. Biasanya gejala ini juga bebarengan dengan kesulitan menelan makanan atau sakit ketika berbicara. Pada banyak kasus, radang tenggorokan juga sering bersamaan dengan naiknya suhu tubuh atau demam. Selain itu, gejala lain dari radang tenggorokan adalah batuk, bersin, serta hidung tersumbat.
Saat merasakan radang tenggorokan, Anda bisa memeriksa amandel secara mandiri. Bagian ini akan terlihat memutih. Selain itu, penyakit ini juga bisa membuat leher terlihat membengkak karena adanya pembesaran pada kelenjar getah bening di leher.
Cara dokter melakukan diagnosa radang tenggorokan
Pemeriksaan tersebut adalah dengan melakukan tes usap pada bagian belakang tenggorokan untuk pengambilan sampel cairan. Sampel tersebut nantinya diperiksa di laboratorium untuk mengetahui jenis patogen yang menyebabkan radang.
Bila penyebab radang tenggorokan adalah bakteri Streptococcus, Anda akan mendapat pengobatan dengan meminum antibiotik. Obat tersebut bertujuan membunuh bakteri dan menghentikan penyebarannya ke organ-organ tubuh lain, sekaligus meredakan peradangan.
Beberapa jenis obat antibiotik yang biasanya diresepkan dokter untuk radang penyakit adalah sebagai berikut:
- Penicillin
- Amoxicillin
- Eritromisin
- Cephalosporin
- Cefadroxil
- Clarithromycin
- Cefixime
Pemberian antibiotik tergantung pada kondisi pasien, terutama bila memiliki alergi pada jenis-jenis antibiotik tertentu.
Minum antibiotik harus habis, sesuai dengan petunjuk penggunaan
Satu lagi yang harus jadi catatan penting bagi penderita radang tenggorokan, jangan remehkan dosis antibiotik. Pastikan meminum obat-obatan dari dokter sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Khusus untuk antibiotik harus Anda habiskan. Hal ini bertujuan untuk membunuh semua bakteri penyebab radang tenggorokan.
Bila berhenti meminumnya karena merasa sudah sembuh, bakteri bisa kembali berkembangbiak dan menginfeksi tenggorokan Anda. Selain itu, pengobatan antibiotik yang tidak habis akan meningkatkan ketahanan bakteri tersebut, di mana sumber penyakit jadi lebih kuat terhadap efek antibiotik.
Pengobatan lain untuk meredakan radang tenggorokan
Selain dengan mengonsumsi obat-obatan dari dokter, selama perawatan radang tenggorokan di rumah, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mempercepat penyembuhan. Apa saja?
- Kumur dengan larutan air garam beberapa kali sehari.
- Agar leher terasa lebih nyaman, konsumsi permen pereda radang tenggorokan.
- Perbanyak konsumsi air putih.
- Jauhi asap atau bahan kimia yang bisa menjadi penyebab iritasi lanjutan.
- Untuk meredakan rasa sakit, Anda bisa menggunakan pereda nyeri, seperti acetaminophen.
- Menggunakan obat-obatan alami pereda radang tenggorokan, seperti madu atau bawang putih.
BACA JUGA: 7 Obat Sakit Tenggorokan Alami yang Bisa Didapatkan dengan Mudah
Demikian ciri-ciri radang tenggorokan dan bagaimana cara mengobatinya, baik secara mandiri maupun lewat bantuan medis. Selama mengikuti pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter, radang tenggorokan tidak akan berbahaya dan bisa disembuhkan.
Akan tetapi, waspadalah bila radang tenggorokan tak kunjung membaik setelah melakukan terapi secara mandiri. Bisa jadi itu adalah gejala Covid 19. Periksakan segera kondisi tersebut ke lab dengan melakukan swab test.
Hal ini sangat penting sebab terapi radang tenggorokan karena Covid dan bakteri bertolak belakang. Anda tidak akan sembuh mengonsumsi antibiotik bila penyebab penyakit adalah virus, dan sebaliknya. Oleh karena itu, sangat penting memperoleh diagnosis yang tepat sebelum memulai terapi penyakit.