Berapa lama droplet bertahan di kain

Trending

Kurnia Yustiana   |   Haibunda

Sabtu, 25 Apr 2020 06:30 WIB

Jakarta -

Selama pandemi corona, masyarakat jadi lebih peduli dengan kebersihan benda-benda di sekitar. Termasuk pakaian yang sehari-hari dikenakan.Virus corona umumnya menular lewat droplet atau percikan dari pasien positif yang bersin atau batuk, daripada lewat permukaan benda yang ditempeli virus.

Centers for Disease Control and prevention (CDC) menyebutkan bahwa virus corona bisa bertahan selama berjam-jam hingga berhari-hari di permukaan benda. Ini berlaku juga untuk pakaian.

Dilansir dari Health, Jumat (24/4/2020), peneliti National Institute of Allergy and Infectious Disease (NIAID) telah mempelajari soal berapa lama virus corona bertahan di plastik, kardus dan baja. Belum ada penelitian lanjutan soal ketahanan virus di pakaian.

Namun perkiraan para ilmuwan, virus corona bisa bertahan pada pakaian selama beberapa jam bahkan lebih. Tergantung dari kondisi lingkungan.

"Virus corona bisa bertahan untuk beberapa jam hingga mungkin satu hari pada pakaian," ujar ahli penyakit menular Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland, Amesh A. Adalja, MD.Senada dengan Amesh, Kepala School of Health Sciences and Practice di New York Medical College dan mantan kepala petugas medis CDC mengatakan virus corona memang bisa bertahan di pakaian.Namun berapa lamanya virus corona bertahan, tergantung dari tipe kain di pakaian tersebut. Beberapa bahan ada yang lebih tidak bersahabat, sehingga virus tak bertahan lama.

"Sejumlah peneliti meyakini serat di kain yang berpori bisa menangkap partikel virus, dan menghancurkannya," ujar Robert Amler, dikutip dari Huffington Post.

Pakaian pun masih belum menjadi sarana utama penyebaran virus corona. Walau begitu, bukan berarti kebersihan pakaian bisa disepelekan.Jika di dalam rumah tak ada tak ada orang yang positif corona atau menunjukkan gejala, maka Bunda bisa mencuci baju secara reguler seperti biasa.Namun kalau ada keluarga yang positif corona atau menunjukkan gejala, makan harus lebih sering mencuci pakaian yang kontak dengan penderita, termasuk handuk dan seprai.Saat mencuci baju pun sebaiknya menggunakan sarung tangan sekali pakai. Segera buang sarung tangan setelah selesai dipakai mencuci. Jangan lupa untuk cuci tangan setelah mencuci baju.

Simak tegar Marissa Nasution jalani proses jadi ibu penuh cobaan:

(kuy/som)

Lama Virus Corona Bisa Bertahan Hidup di Permukaan Benda seperti Kain, Kertas, dan Plastik.

GridKids.id - Virus corona COVID-19 bisa bertahan hidup di atas permukaan benda.

Kira-kira sampai berapa lama, ya, virus ini bisa menempel di benda seperti kain, plastik, kaca, tembaga, kayu, dan karton?

Sebenarnya, penyebaran utama virus corona adalah lewat droplet atau tetesan air liur saat batuk, bersin, atau berbicara dari orang yang terinfeksi.

Namun, droplet tersebut juga bisa jatuh ke permukaan benda dan menyebabkan kontaminasi silang saat kita menyentuhnya.

Itu sebabnya, petugas kesehatan menghimbau agar kita enggak menyentuh area wajah, karena virus bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mata.

Selain itu, partikel virus juga terus bergerak dan mengontaminasi berbagai permukaan benda di sekitar kita.

Oleh karena itu, sebisa mungkin kita harus rutin mencuci tangan dan meminimalisir menyentuh benda yang terdapat di area umum.

Sebenarnya, berapa lama virus corona bisa bertahan di permukaan benda?

Menurut ahli penyakit menular, Frank Esper, virus corona enggak bisa berkembang dengan baik di permukaan benda yang punya banyak pori-pori, sudut, atau celah.

Virus corona biasanya berkembang dengan baik di permukaan benda yang sangat halus, seperti gagang pintu.

Melansir Cleveland, riset membuktikan virus corona bisa bertahan selama tiga jam sampai tujuh hari, tergantung pada jenis permukaan benda tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Menempel pada Pakaian Lalu Bertahan di Sana, Begini Cara Mencucinya

Berapa lama droplet bertahan di kain

Jakarta, CNBC Indonesia – Virus corona Covid-19 menjadi salah satu virus yang cepat menyebar ke orang lain terlihat dari jumlah korban yang terus bertambah. Sebenarnya, berapa lama virus corona bertahan hidup?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) cara penyebaran virus corona terjadi melalui droplet atau tetesan kecil dari hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi virus ini bersin atau batuk mengenai kita.

Bisa juga, tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang lalu disentuh dan orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka. Lantas berapa lama virus corona bertahan hidup di permukaan atau benda?

Sebuah studi yang diterbitkan 2 April dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa virus corona dapat bertahan paling lama hingga tujuh hari pada masker bedah, stainless steel, dan plastik.

Dilansir dari Businnes Insider, (15/4/2020), para peneliti di balik studi baru tersebut menguji rentang hidup virus Covid-19 di ruangan dengan suhu mencapai  71 derajat Fahrenheit dengan kelembaban relatif 65%. Didapatkan hasil bahwa virus corona dapat bertahan lama sebagai berikut :

  1. Tisu: 3 jam
  2. Kayu & kain : 2 hari
  3. Kaca & uang kertas : 4 hari
  4. Stainless Steel & plastik : 7 hari

Yang mengejutkan, dari semua bahan yang mereka uji, para peneliti menemukan bahwa virus corona mampu bertahan paling lama di lapisan luar masker bedah. Pada hari ke tujuh penyelidikan, virus itu masih ada di sisi luar masker.

Penelitian ini melanjutkan dari penelitian sebelumnya, yang diterbitkan 17 Maret di New England Journal of Medicine, menyebutkan virus dapat hidup hingga empat jam pada tembaga, satu hari di kardus, dan hingga tiga hari pada plastik dan stainless steel. Itu diujicobakan pada ruangan 70 derajat Fahrenheit dengan kelembaban relatif 40%.(roy/roy)

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com

Berapa lama droplet bertahan di kain

Memang benar bahwa virus COVID-19 ditransmisikan melalui satu orang kepada orang lainnya melalui transmisi secara langsung. Transmisi ini dapat terjadi melalui penyebaran droplet berukuran besar ketika seseorang bersin atau batuk, namun temuan baru menunjukkan bahwa partikel berukuran lebih kecil berupa aerosol juga mengambil peranan penting dalam proses transmisi. Aerosol yang berukuran lebih kecil dibandingkan droplet dapat bertahan di udara serta permukaan untuk jangka waktu yang lebih lama. Meskipun resiko transmisi COVID-19 melalui permukaan relatif lebih kecil dibandingkan transmisi secara langsung, bukan berarti kita dapat berhenti waspada terhadap mekanisme penularan ini. Mari simak ulasan mengenai durasi melekatnya virus di berbagai permukaan melalui artikel berikut!

Metal : 5 hari (contoh: gagang pintu, perhiasan serta peralatan makan)
Kayu : 4 hari (contoh: perabotan rumah)
Plastik : 2 hingga 3 hari (contoh: gelas susu serta botol deterjen, tempat duduk transportasi umum seperti subway dan bus, ransel, tombol pada lift)
Stainless steel : 2 hingga 3 hari (contoh: kulkas, pot tanaman, panci, wastafel serta beberapa jenis botol minum)
Kardus : 24 jam
Tembaga : 4 jam (contoh: uang logam, peralatan masak)
Aluminium : 2 hingga 8 jam (contoh: kemasan minuman kaleng, botol minum)
Gelas : Hingga 5 hari (contoh: peralatan makan dan minum, kaca, jendela)
Keramik : 5 hari (contoh: peralatan makan, pot, mug)
Kertas : Fluktuatif, sebagian virus hanya bertahan selama hitungan menit namun beberapa dapat bertahan hingga 5 hari (contoh: surat, koran)

Untuk jenis permukaan yang tidak disebutkan di atas – bukan berarti bahwa mereka tidak mengandung potensi transmisi, hanya saja efeknya belum diketahui hingga saat ini. Permukaan seperti kain, sepatu atau rambut serta kulit belum memberikan hasil signifikan terhadap potensi transmisi COVID-19. Rhinovirus, sebuah virus yang menyebabkan flu dapat bertahan berjam-jam pada permukaan kulit serta rambut – alasan utama bagi kita untuk mencuci serta melakukan desinfeksi pada tangan secara rutin. 

Namun jangan panik, berikut merupakan hal sederhana yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari proses transmisi virus!

  • Gunakan cairan atau lap pembersih setiap melakukan kontak dengan permukaan
  • Sebagai alternatif, kamu dapat membuat larutan pemutih menggunakan bahan sederhana yang ada di rumah. Campurkan 5 sendok makan cairan pemutih skala rumahan untuk 1 galon air. Biarkan larutan pemutih mengering selama 1 menit di atas permukaan untuk membiarkannya menguap
  • Jaga permukaan dalam keadaan bersih
  • Cuci tangan menggunakan air hangat serta sabun selama setidaknya 20 detik setelah mengunjungi tempat umum seperti supermarket atau apotek
  • Cuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi
  • Meskipun belum ditemukan kasus transmisi virus melalui kemasan makanan, tidak ada salahnya berjaga-jaga serta membersihkan permukaan kemasan seperti plastik dan kaleng makanan
  • Cuci atau desinfeksi tas belanja reusable setiap selesai pemakaian
  • Batasi kontak dengan orang luar seperti pengantar paket atau petugas pos
  • Bersihkan serta desinfeksi alas sepatu dan pisahkan penggunaan sepatu dalam serta luar rumah

Kontributor: Addina Shafiyya Ediansjah

Seberapa Lama Virus COVID-19 Bertahan di Permukaan?