Berapa lama ganja bertahan dalam urine

Berapa lama narkoba hilang di urine? Tentunya Anda penasaran, sampai kapan efek obat ini bisa bertahan. Simak penjelasan lengkapnya dan ketahui tips detoksifikasi tubuh disini!

Berapa lama ganja bertahan dalam urine

Berapa lama narkoba hilang di urine? Tentunya Anda penasaran, sampai kapan efek obat ini bisa bertahan. Simak penjelasan lengkapnya dan ketahui tips detoksifikasi tubuh disini!

Narkoba atau zat psikotropika memiliki durasi lamanya bertahan dalam tubuh. Semakin banyak dosis yang digunakan dan semakin lama  maka semakin kuat efek obat yang dirasakan. Untuk itu diperlukan tes darah dan urin agar mengetahui narkoba yang masuk dalam tubuh.

Berapa lama ganja bertahan dalam urine

Tes urine dan darah dapat memberi informasi apakah seseorang itu pengguna aktif atau bukan. Jika hasilnya negatif berarti tidak ditemukan narkoba dalam sistem tubuh. Jenis narkoba pun menentukan berapa lamanya bertahan dalam urine dan darah. Untuk mengetahuinya baca artikel ini hingga selesai.

Tes Toksikologi untuk mendeteksi narkoba

Narkoba dapat masuk dalam tubuh dengan cara diminum langsung, dihirup, disuntikan atau diserap melalui kulit. Tes untuk mendeteksi narkoba dalam tubuh disebut tes toksikologi. Tes ini dilakukan untuk mengecek kandungan obat obatan atau  bahan kimia seperti narkoba dalam urine, darah atau air liur.

Tes toksikologi bisa mendeteksi hingga 30 obat-obatan yang berbeda dalam satu kali tes. Tidak hanya golongan narkotika saja, namun dapat mendeteksi residu obat resmi untuk keperluan pengobatan medis.

Prosedur tes urine dan darah untuk mendeteksi narkoba

Skrining narkoba dengan tes urine dengan cara sama seperti saat cek urine untuk penyakit tertentu. Tidak ada persiapan yang berbeda sebelum menjalani tes ini, tetapi biasanya diawasi oleh tenaga kesehatan yang berjenis kelamin sama dengan orang yang akan diperiksa untuk memastikan tidak memasukan campuran apapun dalam urine.

Skrining narkoba dengan tes darah dilakukan dengan cara yang sama seperti saat diambil darah di pembuluh darah tangan. Tes ini juga sama sekali tidak ada persiapan khusus.

Berapa lama narkoba bertahan dan hilang di dalam urine dan darah

Pada point ini Anda akan mempelajari berapa lama narkoba hilang di urine. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lamanya obat-obatan narkoba bertahan dalam sistem tubuh diantaranya :

Berapa lama ganja bertahan dalam urine
Berapa Lama Narkoba Bertahan dalam Urine & Darah, dan Tips Detoksifikasi Tubuh
  • Metabolisme tubuh
  • Dosis narkoba yang dikonsumsi
  • Tipe tes yang dilakukan
  • Toleransi tubuh  terhadap narkoba
  • Kondisi medis tertentu

Berikut berapa lama jenis jenis narkoba dapat bertahan dalam urine dan darah

  • Ganja bertahan dalam urine 7 hingga 30 hari dan bertahan dalam darah 5 hingga 2 minggu
  • Amfetamin bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah 12 jam.
  • Kokain bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • LSD bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah bertahan 2 hingga 3 jam.
  • Alkohol bertahan dalam urine 3 hingga 5 hari dan dalam darah bertahan 10 hingga 12 jam.
  • Barbiturat bertahan dalam urine 2 hingga 4 hari dan dalam darah bertahan 1 hingga 2 hari.
  • Morfin bertahan dalam urine 2 hingga 3 hari dan dalam darah 6 hingga 8 jam.
  • Ekstasi atau MDMA bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • Metafetamin bertahan dalam urine 3 hingga 6 hari dan dalam darah 2 hingga 3 hari.
  • Metadon bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 24 hingga 36 jam.
  • Kodein bertahan dalam urine 1 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Heroin bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Benzodiazepine bertahan dalam urine 3 hingga 6 minggu dan dalam darah  2 hingga 3 hari.

Jenis tes yang paling akurat untuk mendeteksi narkoba yang tertinggal dalam tubuh adalah melalui analisa rambut, yang dapat memberi detail riwayat penggunaan heroin, ganja, morfin dan lainnya dalam 90 hari terakhir.

Detoksifikasi Narkoba Dalam Tubuh

Langkah awal untuk mendetok narkoba dalam tubuh adalah dengan menghentikan konsumsi tersebut. Semakin cepat berhenti menggunakan narkoba maka semakin cepat pula tubuh untuk membuang racun. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membersihkan tubuh dari zat racun diantaranya :

  • Minum air putih yang banyak 

Detoks narkoba dengan mengkonsumsi air putih dapat membantu hati melakukan detoksifikasi. Penuhi frekuensi minum air putih yang cukup, agar zat zat yang tidak berguna dapat keluar dari tubuh. Selain itu proses metabolisme akan lebih baik.

Penelitian menyebutkan bahwa olahraga dapat meringankan gejala depresi pada korban penyalahguna narkoba. Sehingga korban penyalahguna tidak akan kembali menyalahgunakannya. 

Olahraga yang dilakukan harus teratur dan berulang ulang agar menjaga kebugaran tubuh. Contohnya seperti olahraga ringan gerakan aerobic, berjalan atau berlari dan mind body exercises seperti yoga.

  • Pola makan yang seimbang dan bernutrisi 

Asupan nutrisi yang seimbang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh serta psikologis. Lakukan pola hidup sehat seperti :

  • Makan teratur
  • Makan dengan kandungan karbohidrat, protein dan serat tinggi.
  • Konsumsi makanan rendah lemak.
  • Minum vitamin dan mineral yang mengandung zinc, B complex, vitamin A dan C

Biasanya dokter meresepkan obat buprenorfin dan metadon untuk pasien penyalahguna narkoba yang ingin berhenti menggunakannya. Obat tersebut efektif untuk mengobati kecanduan opioid.

Obat buprenorfin dan metadon membuat otak stabil sehingga keinginan mengkonsumsi narkoba menjadi berkurang.

Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan beberapa tindakan diantaranya :

  • Mengelola stres dengan baik
  • Hindari konsumsi kopi dan rokok dalam jumlah yang banyak.
  • Tidur yang cukup yaitu 8 hingga 9 jam perhari untuk menjaga imunitas tubuh.
  • Pijat untuk mendapatkan efek relaksasi, mengurangi stres.
  • Libatkan dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga.

Lalu apakah pecandu bisa pulih setelah melakukan cara ini? Untuk pulih dari masalah penyalahgunaan, detoksifikasi saja tidak cukup, akan tetapi Anda memerlukan niat yang kuat untuk berhenti menggunakan narkoba.

Cara yang selama ini paling ampuh, dengan cara mengikuti program rehabilitasi narkoba. Program rehab juga diharapkan bisa membantu korban penyalahguna pulih dan mencegahnya relapse kembali.

Kesimpulan 

Berapa lama narkoba hilang di urine? Durasi lamanya zat narkoba yang masuk dalam tubuh berbeda-beda. Semakin banyak dosis dan waktu yang lama maka akan semakin kuat efek obatnya. Untuk mengetahui kandungan narkoba dalam tubuh bisa dilakukan tes toksikologi.

Prosedur tes urine dan darah dalam tubuh untuk mendeteksi narkoba sama seperti pemeriksaan penyakit lainnya, tidak ada hal khusus yang harus disiapkan. Jenis jenis narkoba akan berbeda waktunya bertahan dalam tubuh.

Proses detoksifikasi dapat membantu mengeluarkan zat berbahaya dari narkoba misalnya dengan banyak minum air putih, olahraga teratur, pola makan dengan nutrisi yang seimbang, pemberian jenis obat tertentu dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Artikel ini dipublikasikan oleh: https://ashefagriyapusaka.co.id.

Berapa lama ganja bertahan dalam urine

Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine simak penjelasan lengkapnya pada postingan berikut ini!

Berapa lama ganja bertahan dalam urine

Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine simak penjelasan lengkapnya pada postingan berikut ini!

Ganja atau Mariyuana adalah zat terlarang yang berasal dari tanaman Cannabis yang telah dikeringkan. Dalam tanaman Cannabis mengandung zat aktif yang disebut Tetrahidrokanabinol (THC).

Berapa lama ganja bertahan dalam urine
Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine

Ganja berasal dari tanaman Cannabis Sativa yaitu pada daun, batang dan tunas. Ganja biasanya di pakai dengan cara merokok, bahan makanan dan diseduh menjadi teh. Mengonsumsi ganja secara berlebihan dan berkepanjangan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. 

Dilansir dari alodokter, ada berbagai efek ganja untuk kesehatan tubuh. Walaupun bisa merasakan sensasi menenangkan, tetapi ganja justru membuat hidup semakin tidak tenang. Salah satunya masalah kesehatan dan berkaitan dengan hukum.

Bagaimana dengan orang yang hanya menghirup ganja namun tidak mengonsumsinya? Apakah ganja sangat berpengaruh pada kesehatan dan hasil tes urine? Simak yuk penjelasannya berikut ini.

Dilansir dari Alodokter, ganja adalah zat terlarang yang berasal dari tanaman Cannabis Sativa di keringkan. Tanaman tersebut mengandung zat aktif yaitu tetrahydrocannabinol (THC). Zat ini bisa mempengaruhi kerja otak dan menimbulkan efek euforia dan rileks pada penggunanya. Apabila dikonsumsi secara berlebihan akan menimbulkan gejala cemas berlebihan, panik, ketakutan dan gejala psikosis (delusi, halusinasi, tidak mampu mengenali realitas).

Berapa lama zat THC berada dalam tubuh kita? 

Pemeriksaan urin untuk mendeteksi adanya zat sisa metabolisme THC yakni THC-COOH (Carboxy-Tetrahydrocannabinol).  Zat tersebut bisa terdeteksi pada urin tergantung pada seberapa banyak THC yang dihirup dan berapa lama digunakan. Ketahui juga, berapa lama narkoba hilang di urine.

THC adalah zat yang bisa larut dalam lemak. THC juga bisa menumpuk dan terakumulasi dalam jaringan lemak, jadi busa bertahan lama dalam tubuh.

Seseorang yang menghisap ganja sebanyak satu kali, hasil pemeriksaan urin bisa positif hingga 8 hari lamanya. Sedangkan jika menghisap ganja 2-4 kali perminggu, urinnya masih positif hingga 18 hari. Sementara itu, jika menghisap ganja secara reguler atau setiap hari, pemeriksaan urin bisa positif hingga sebulan atau lebih.

Bagaimana jika menghirup pembakaran Ganja?

Asap dari pembakaran ganja tetap mengandung zat THC dalam jumlah tinggi. Pemeriksaan urin yang dilakukan pada orang menghisap asap dari pembakaran ganja atau Secondhand Smoker bisa menunjukkan hasil positif pada THC.

Apabila kamu sudah mengetahui Ganja itu ilegal penggunanya, sebaiknya menghindari hal tersebut. Apabila kamu sedang berada orang yang sedang menghisap ganja, jangan berada di dekatnya.

Asap dari pembakaran ganja sudah terbukti mempunyai efek negatif bagi Secondhand Smoker. Untuk membantu mempercepat menghilangkan zat tersebut pada tubuh, sebaiknya perbanyak minum air putih dan berolahraga. Melakukan kegiatan olahraga bisa meningkatkan  metabolisme dan mempercepat pembakaran lemak. Sehingga zat THC lebih cepat di keluarkan dari tubuh. 

Apa yang terjadi pada tubuh jika menghisap ganja?

Berapa lama ganja bertahan dalam urine
Awas Menghirup Ganja Bisa Mempengaruhi Hasil Tes Urine

Dilansir dari Tribunnews, menurut data NHS, Frank, Yale University and American’s National Institute for Health, jika seseorang setelah menghisap ganja akan mengalami hal-hal berikut ini pada tubuh.

Baca juga Ini Ciri-ciri Orang yang Mengganja, Secara Fisik dan Psikisnya

Pada saat menghisap ganja akan merasakan reaksi Euforia (Fly atau High) secara instan. Barang ilegal ini akan menstimulasi otak untuk melepaskan zat Chemical Dopamine. Hal tersebut sana seperti yang dialami seseorang yang mengonsumsi obat-obatan seperti kokain, heroin, dan alkohol.

  • Meningkatkan detak jantung

Ketika seseorang menghisap ganja akan merasakan meningkatnya rasi detak jantung sebesar 29 persen hingga 100 persen. Efeknya pun akan bertahan selama tiga jam setelah menghisap ganja. Saat menghiasi ganja ada yang merasakan tenang dan nyaman, tetapi ada juga yang merasakan panik, paranoid atau ketakutan.

Kandungan pada ganja yaitu THC bisa menimbulkan rasa “Fly”. Zata tersebut akan terus mempengaruhi sistem kerja pada bagian otak, termasuk pada area yang mengatur koordinasi gerakan dan memori ingatan. Sehingga saat menghisap ganja tidak mampu mengendalikan saat mengendarai, menggunakan alat elektronik dan mengingat apa yang telah dilakukan.

Zat yang terkandung dalam ganja yaitu C1BR sangat mempengaruhi kinerja area reseptor pada otak,yang bertanggungjawab dalam mengatur rasa lapar. Jadi efeknya yang akan ditimbulkan, memutarkan sinya yang terkirim ke otak. Biasa yang mengirim sinyal jika kamu sudah kenyang dan berhenti untuk makan. Ini malah akan merasakan selalu lapar.

Apa saja efek samping menghisap ganja untuk kesehatan?

Dikutip dari Healthshots, ada beberapa efek samping untuk kesehatan tubuh saat seseorang menghisap ganja. Berikut ini efek sampingnya:

Menghisap ganja setiap hari bisa mengubah fungsi visual, misalnya pada sensitivitas kontras, ketajaman visual, dan penglihatan tiga dimensi. Sehingga kemampuan dalam fokus dan berkonsentrasi menjadi bermasalah akibat dari terlalu sering menghisap ganja. 

  • Meningkatnya untuk melukai diri sendiri

Seseorang dalam keadaan depresi dan gangguan bipolar.  Beresiko untuk melukai diri sendiri dan bunuh diri karena pengaruh ganja. Sebab ganja itu bersifat mengubah pola pikir seseorang.

Seseorang yang sudah mengalami ketergantungan ganja saat gelisah, mudah tersinggung dan nafsu makan berkurang dan tidur. Jalan satu-satunya untuk membantu menghilangkan rasa tersebut dengan menghisap ganja. Sehingga, membuat seseorang semakin ketergantungan pada ganja. Jika terlalu sering dan lama maka akan kehilangan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Ganja sangat membahayakan jantung, paru-paru dan pembuluh darah, bahkan bisa memicu kondisi kardiovaskular, misalnya serangan jantung dan stroke. Terjadi kelainan seperti takikardia dan fibrilasi atrium yang meningkatkan denyut jantung. Sehingga memicu meningkatkan kebutuhan jantung akan oksigen, menganggu saluran arteri, dan tekanan darah yang tinggi.

Zat yang terkandung dalam ganja akan mempersulit seseorang untuk fokus dan mengingat peristiwa. Hal tersebut, salah satu efek jangka pendek berlangsung selama 24 jam atau lebih setelah berhenti menghisap ganja. Selain itu bisa menganggu kewaspadaan, dan memori untuk berkontribusi ke sel-sel otak.

Solusi Kecanduan

Kecanduan obat atau narkoba merupakan fase yang sangat berbahaya bagi korban penyalahguna. Jenis narkoba beraneka ragam, salah satunya ganja. Jika memiliki teman atau keluarga dengan masalah kecanduan ganja, segera hubungi Ashefa Griya Pusaka untuk berkonsultasi secara gratis.

Demikianlah penjelasan mengenai menghirup ganja akan mempengaruhi hasil tes urin. Jika kamu sudah tau ganja itu berbahaya untuk kesehatan, sebaiknya menghindari hal tersebut. Karena jika sudah kecanduan ganja, maka akan sulit untuk berhenti. Cara yang paling tepat jika kecanduan adalah dengan melakukan rehabilitasi. Rehabilitasi yang di sarankan sudah terpercaya, aman dan lengkap seperti di pusat rehabilitasi narkoba Ashefa Griya Pusaka. Kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter yang ahli di bidangnya. 

Artikel ini dipublikasikan oleh: https://ashefagriyapusaka.co.id.

Berapa lama ganja bertahan dalam urine