Berapa lama harus ganti air radiator motor

Radiator merupakan salah satu komponen mobil yang cukup penting dengan fungsi yang cukup vital. Radiator hadir sebagai komponen pendingin, membantu menjaga suhu mesin tetap stabil agar tidak mengalami panas berlebih atau yang kita kenal dengan istilah overheat.

Mengingat fungsi dari radiator tersebut, sudah pasti pemilik mobil juga dituntut untuk selalu memperhatikan cairan yang ada di dalamnya.

Yang perlu diketahui adalah cairan coolant dalam radiator juga punya masa pakai, alias harus diganti jika sudah mulai terjadi kendala-kendala pada sistem kerja mesin mobil. 

Tidak perlu menunggu sampai mobil mogok dulu baru ditindaklanjuti dengan mengganti air radiator, karena ada ciri-ciri pada radiator maupun cairannya jika memang sudah waktunya diganti atau kondisi cairannya sudah tidak prima lagi.  

Berikut adalah 4 ciri-ciri saatnya air radiator diganti :

1. Cairan Coolant Sudah Memudar

Ciri pertama cairan radiator mobil harus diganti adalah kalau warna cairan coolant sudah memudar. Seiring berjalannya waktu, sebaiknya mengecek bagaimana kondisi air coolant itu. Saat warnanya berubah, ada dua kemungkinan. Pertama, ada zat yang memaksimalkan kinerja air coolant. Atau kedua, harus segera diganti kalau warnanya sudah memudar, keruh, atau bahkan terlihat seperti coklat kotor. 

Kalau yang terlihat adalah indikasi kedua, air coolant berubah keruh atau coklat kotor, sebaiknya segera ganti sekarang juga. Tidak perlu menunggu jarak tempuh yang sudah direkomendasi pabrikan mobil terlampaui. 

2. Sudah Melewati Jarak Tempuh

Sudah pasti mobil punya standarisasi jarak tempuh untuk kemudian harus dilakukan servis berkala. Ketahui berapa jarak tempuh maksimal yang direkomendasikan, dan informasi ini bisa dilihat dari buku manual atau buku catatan servis. 

Ambil contoh pada Toyota Avanza, penggantian air radiator pertama saat beli dari baru biasanya direkomendasikan saat mobil sudah menempuh jarak 160.000 km. 

Kemudian selanjutnya berlaku kelipatan jarak 80.000 km. Informasi ini akan membantu Anda dalam menentukan kapan harus mengganti air coolant radiator mobil. 

3. Overheat

Nah, ini adalah dampak saat radiator tidak bekerja sebagaimana mestinya. Di saat kualitas cairan coolant sudah tidak lagi bagus, akan terjadi kemungkinan mesin mengalami overheat. Suhu mesin tiba-tiba akan mengalami panas yang berlebih sampai akhirnya menimbulkan asap dari bawah kap mesin. Sebelum terjadi, ganti segera air radiator.

Kondisi cairan coolant yang sudah memburuk menyebabkan radiator sudah tidak maksimal bekerja menyerap panas mesin. Sebaiknya lakukan pengecekan kondisi radiator secara menyeluruh. 

Kalau gejala overheat terjadi saat dalam perjalanan, sebaiknya menepi ke pinggir jalan dan mematikan mesin, lalu tunggu sampai suhu mesin menjadi dingin baru berjalan kembali. Tapi sebaiknya tujuan Anda selanjutnya adalah ke bengkel resmi atau bengkel terpercaya. 

4. Air Radiator Sering Berkurang

Ciri terakhir adalah air radiator sering berkurang. Biasanya kita melakukan tindakan pertama dengan menambahkan air secara rutin, bukan cairan coolant sebagaimana mestinya. 

Perlu dipahami bahwa mencampur air mineral dengan cairan coolant menyebabkan kinerja radiator tidak maksimal. Sebaiknya mengganti air radiator secara keseluruhan.

Sering berkurangnya cairan radiator juga bisa disebabkan karena adanya kebocoran pada komponen radiator. Nah, untuk urusan satu ini, sebaiknya periksakan secara lebih teliti.

Cairan pendingin atau coolant radiator motor matic salah satu pabrikan otomotif. (Sumber: KompasTV/CHRISTANDI DIMAS)

KOMPAS.TV - Selain oli, ada cairan di motor atau mobil yang juga harus diisi atau diganti, yaitu air radiator.

Pendingin cair atau radiator yang ada pada sepeda motor memiliki fungsi yang sama dengan mobil, yakni bertugas menjaga suhu mesin kendaraan agar tidak panas berlebih.

Baca Juga: Geger Temuan Mayat Dikubur di Kontrakan Depok, Diduga Korban Pembunuhan

Penggantian air radiator atau water coolant, seperti di salah satu varian motor matic di Indonesia, Honda Vario, direkomendasikan untuk selalu diganti setiap 24.000 km atau 2 tahun sekali oleh bengkel resminya.

Tetapi, bila kamu pakai motor harian di Jakarta, mungkin bisa lebih cepat lagi mengganti air radiator seperti setiap 10.000 km atau setahun sekali.

Secara lalu lintas jalanan di Jakarta tidak semuanya lancar, sebagian besar macet dan ramai. Sedangkan saat macet, kilometer kendaraan tidak bertambah, tetapi mesin terus menyala.

Kalau air radiator tidak diganti maka bisa berdampak buruk pada mesin. Air radiator yang berkurang akan mengakibatkan panas mesin berlebih atau overheat.

Baca Juga: Pelanggaran Protokol Kesehatan Kerumunan Rizieq Shihab di Bogor Diusut Polisi

Air radiator motor bila kamu cek harganya cukup murah, hanya di kisaran Rp 20.000 per botol.

Kamu bisa beli satu untuk cadangan jika memang tidak mau mengganti secara berkala.

Penulis : Christandi-Dimas

Sumber : Kompas TV

Author Administrator | Date 2022-07-27 23:45:16 | Category Info OTO

Motor zaman now banyak yang sudah menggunakan sistem pendingin cairan alias radiator. Pastinya, cairan itu wajib diganti secara berkala. Kalau cairan ini tidak dilakukan ganti secara berkala efeknya mesin motor semakin cepat rusak. Banyak biker yang mengabaikan penggantian secara berkala untuk yang satu ini. Karena terlalu menyepelekan sehingga sering tidak diperhatikan.

Sama dengan oli, ternyata air radiator motor itu perlu dikuras serta diganti secara berkala. Tapi sayangnya enggak sedikit bikers yang acuh dan membiarkan air radiator sampai kering. Lantas kapan air radiator motor sebaiknya diganti? "Sebenarnya pabrikan menganjurkan untuk kuras air radiator per 24 ribu km atau 2 tahun. Tapi rasanya kalau di Jakarta lebih singkat lagi," Buka Ribut Wahyudi, Service Advisor Honda Bintang Motor.

Sebab, jalan di Jakarta enggak semuanya lancar, sebagian besar padat dan macet. Sedangkan saat macet, kilometer tidak bertambah, tapi mesin terus menyala. "Makanya, kalau untuk motor harian sebaiknya per 10.000 km atau setahun sekali," tambahnya. Namun bukan berarti membiarkan air radiator selama setahun.

Perlu Sobat Moped ketahui, fungsi cairan pendingin (Coolant), yakni menjaga suhu kerja mesin supaya tetap ideal dan menghindari over heating (kepanasan) pada mesin melalui sirkulasi dari cairan pendingin / Radiator Coolant.  Keunggulan Honda coolant  di antaranya: anti karat, anti kerak, anti panas, dan anti foam. 

GridOto.com - Mungkin ada yang bertanya, berapa lama masa pakai coolant radiator motor sebelum diganti, begini jawaban ahli.

Pemilik motor terkadang masih kurang peduli dengan coolant di area radiator motornya.

"Kenyataannya memang banyak yang memakai coolant dari motor baru dibeli sampai bertahun-tahun," ucap Vincentius Yosafat Fransiscus produsen coolant merek Vitesse.

"Padahal kalau dari riset kita, penggunaan coolant itu amannya hanya sekitar 6-12 bulan pemakaian," tambah Vincent sapaan akrabnya.

Baca Juga: Lampu Motor Sering Putus Meski Berkali-Kali Diganti, Ini Penyebabnya

Terutama untuk motor-motor yang dipakai harian itu, 1 tahun pemakaian coolant sudah maksimal.

"Karena coolant itu pasti bakal mengalami yang namanya penurunan performa, meskipun masih bisa dipakai," terangnya.

Coolant vitesse untuk motor

"Seandainya kualitasnya menurun efeknya titik didih bakal makin turun, nanti semakin lama coolant dalam mendinginkan mesin," lanjutnya lagi.

"Kalau coolant sudah terlalu jelek kualitasnya, pasti motor bakal mengalami yang namanya overheat," wantinya.

Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Ini Penyebab Lampu Sein Motor Mendadak Mati

Kapan Waktu Tepat Ganti Air Radiator di Motor? Ini Penjelasan dan Cara Menggantinya

TRIBUNNEWS.COM - Tidak hanya oli mesin, ternyata air radiator atau coolant pada motor juga harus dikuras secara berkala.

Meski sama, intervalnya berbeda.

Interval kuras air radiator lebih lama dibanding oli mesin.

Dikutip dari GridOto.com, beberapa pabrikan menyarankan untuk kuras air radiator setiap 10.000 km sekali.

Baca juga: Pengamat Otomotif: Mobil-mobil Penguasa Pasar Bakal Nikmati Perluasan Relaksasi PPnBM 2.500 cc

Baca juga: Toyota Fortuner dan Innova Dapat Relaksasi PPnBM 2.500cc, Konsumen Tunda Pembelian

Kuras air radiator minimal 10.000 Km sekali (GridOto.com)

"Kami selalu menyarankan motor setiap 10.000 km sekali air radiator atau coolantnnya harus dikuras," buka Dicky Nurjaman selaku Teknisi R Pit Yamaha Harapan motor.

Berbeda dari Yamaha, kuras air radiator di motor Honda dilakukan dengan interval lebih lama.

"Sebenarnya pabrikan menyarankan untuk kuras air radiator setiap 24 ribu km atau 2 tahun pemakaian sekali," kata Ribut Wahyudi, Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere.

Menurutnya, motor yang digunakan harian di kota besar seperti Jakarta, interval kuras radiator lebih cepat lagi.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan jalanan di jakarta tidak semuanya lancar, sebagian besar padat dan macet.

Ketika terkena macet memang kilometer tidak bertambah tapi mesin terus menyala dan masih bekerja keras.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA