Dijawab Oleh dr. Vina Liliana09 Sep 2020, 22:29 Show
Selamat malam M, Pada intinya hasil reaktif bila sudah ditemukan antibodi terhadap HIV di dalam tubuh, dan rata-rata antibodi ini terbentuk setelah 12 minggu lebih. Itulah sebabnya disarankan melakukan tes HIV setelah 12 minggu berhubungan seksual berisiko. Bila Anda ingin lebih pasti, Anda bisa melakukan PCR dimana mendeteksi virus HIV nya langsung, bukan antibodinya. Salam sehat, dr. Vina Biaya tes HIV saat ini bervariasi tergantung dari jenis tes digunakan dan tempat di mana kamu akan melakukan pemeriksaan. Sayangnya, tak banyak yang tahu soal tes HIV ini. Padahal, melakukan cek HIV sangatlah penting. Jika dideteksi sejak dini, virus HIV dapat diobati dan memberikan angka harapan hidup yang cukup tinggi. Tes HIV mudah dilakukan. Bahkan, di beberapa tempat tidak dipungut biaya alias gratis. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan asuransi kesehatan. Berikut ini beberapa informasi terkait prosedur tes HIV, biayanya, hingga pilihan asuransi yang bisa menanggung biaya tes HIV. Apa itu HIV?HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang menyebabkan terjadinya Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau penyakit yang memengaruhi kekebalan tubuh. AIDS yang disebabkan virus HIV menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh yang kemudian menimbulkan berbagai penyakit oportunistik seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak, dan kanker. Virus ini dapat menular melalui cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, air mani dan juga Air Susu Ibu (ASI). Sejak akhir abad 20 hingga saat ini, AIDS menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan dunia. Namun, HIV tidak ditularkan dengan cara-cara berikut.
Untuk itu, ada baiknya melakukan tes HIV sejak dini, terutama jika merasa gaya hidup berisiko. Semakin dini tes HIV dilakukan, semakin cepat kita mengetahui kondisi kesehatan dan mendapatkan penanganan yang sesuai jika terbukti positif HIV. Apalagi saat ini pengobatan untuk HIV sudah berkembang pesat dan jutaan orang dengan HIV AIDS (ODHA) dapat menjalankan hidup dan bekerja seperti non-ODHA. Biaya tes HIV di rumah sakit dan klinik di IndonesiaHarga tes HIV berbeda-beda tergantung di mana kamu menjalani tes. Kisaran biaya tes HIV di rumah sakit Indonesia berkisar dari Rp52 ribu hingga lebih dari Rp1,6 juta. Misal saja, biaya tes HIV di Prodia tentunya tidak sama dengan biaya tes HIV di Laboratorium Pramita. Berikut ini daftar biaya tes HIV selengkapnya di rumah sakit seluruh Indonesia seperti dilansir oleh Alodokter. Biaya tes HIV di Ambon
Biaya tes HIV di Bali
Biaya tes HIV di Balikpapan
Biaya tes HIV di Bandar Lampung
Biaya tes HIV di Bandung
Biaya tes HIV di Bangka Belitung
Biaya tes HIV di Banjarmasin
Biaya tes HIV di Batam
Biaya tes HIV di Bekasi
Biaya tes HIV di Bogor
Biaya tes HIV di Ciamis
Biaya tes HIV di Cikarang
Biaya tes HIV di Cilegon
Biaya tes HIV di Cirebon
Biaya tes HIV di Deli Serdang
Biaya tes HIV di Depok
Biaya tes HIV di Garut
Biaya tes HIV di Jakarta Selatan
Biaya tes HIV di Jakarta Barat
Biaya tes HIV di Jakarta Timur
Biaya tes HIV di Jakarta Utara
Biaya tes HIV di Jakarta Pusat
Biaya tes HIV di Jambi
Biaya tes HIV di Jayapura
Biaya tes HIV di Karawang
Biaya tes HIV di Lamongan
Biaya tes HIV di Lubuklinggau
Biaya tes HIV di Makassar
Biaya tes HIV di Malang
Biaya tes HIV di Manado
Biaya tes HIV di Mataram
Biaya tes HIV di Medan
Biaya tes HIV di Palangkaraya
Biaya tes HIV di Palembang
Biaya tes HIV di Pekanbaru
Biaya tes HIV di Purworejo
Biaya tes HIV di Semarang
Biaya tes HIV di Sidoarjo
Biaya tes HIV di Subang
Biaya tes HIV di Surabaya
Biaya tes HIV di Surakarta
Biaya tes HIV di Tangerang
Biaya tes HIV di Tangerang Selatan
Biaya tes HIV di Tasikmalaya
Biaya tes HIV di Wonogiri
Biaya tes HIV di Yogyakarta
Biaya tes HIV di kota lainnya
Perlu diketahui, ini hanyalah estimasi awal biaya tes HIV. Kamu dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30 persen dari biaya yang diperkirakan. Berapa biaya res HIV di Puskesmas?Ternyata tes HIV bisa dilakukan gratis di Puskesmas. Adapun cara cek HIV di Puskesmas sebagai berikut.
Pentingnya asuransi di tengah tingginya biaya pengobatan HIVBukan lagi rahasia kalau biaya pengobatan bagi ODHA sangatlah tinggi. Apalagi ODHA juga rentan terhadap Infeksi Oportunistik (IO) yang membutuhkan pengobatan berbeda dan biaya besar. ODHA juga diharuskan mengonsumsi obat penekan pertumbuhan virus (ARV) yang harganya Rp125 ribu – Rp400 ribuan per botol dengan isi 30 butir. Pemerintah pun hanya bersedia memberikan pengobatan standar saja bagi ODHA. Untuk itu, penting untuk memiliki asuransi tambahan apalagi bagi kamu yang kemungkinan berisiko terkena HIV. Saat ini terdapat beberapa perusahaan asuransi yang memiliki asuransi HIV AIDS. Misalnya dari Allianz Life Indonesia dengan polis SmartMed Premier memberikan pertanggungan untuk HIV/AIDS tanpa pengecualian penyebab terjangkit virus tersebut. Manfaat yang diberikan adalah Rp10 juta lump sum (metode pembayaran satu kali) tanpa rawat inap. Nah, kalau kamu ingin mengetahui informasi mengenai asuransi kesehatan lainnya yang menanggung penyakit HIV/AIDS, kamu bisa langsung bertanya dan memanfaatkan layanan konsultasi gratis dari Lifepal. Mengenal tes HIVTes HIV adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi infeksi HIV pada tubuh pasien. Tujuannya, tak lain untuk mencegah penyebaran HIV, mendeteksi infeksi HIV sejak dini, serta mendeteksi darah, produk darah, atau organ dari pendonor sebelum diberikan kepada pasien lain. Sehingga pengobatan menjadi lebih cepat, serta risiko penularan virus pun dapat diturunkan. Lalu apakah tes HIV akurat? Tes HIV modern sangat akurat. Namun, keakuratan tes harus mempertimbangkan window period, yaitu rentang waktu mulai dari awal penularan hingga muncul antibodi HIV. Artinya semakin lama hasil tes akan menjadi semakin sensitif dan akurat. Namun untuk tes HIV terbaru menggunakan antigen atau antibodi waktunya hanya 4 minggu pada 95 persen kasus HIV dan 3 bulan pada 5 persen kasus. Jadi dianggap bahwa hasil pemeriksaan saat ini adalah status HIV 3 bulan yang lalu. Artinya, jika hasil tes HIV negatif, bukan berarti pasien tidak terinfeksi HIV karena mungkin masih dalam masa inkubasi virus atau di dalam window period. Jenis tes HIVMetode dalam tes HIV ada beberapa cara, yaitu tes HIV yang memeriksa antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai reaksi terhadap infeksi HIV, dan tes HIV yang memeriksa keberadaan virus tersebut dalam tubuh. Berikut penjelasannya lengkapnya. 1. Tes antibodiTes antibodi adalah jenis pemeriksaan untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap infeksi HIV. Kebanyakan orang akan memiliki cukup antibodi untuk dites positif dalam tiga hingga 12 minggu setelah tertular HIV. Tes antibodi terdiri atas beberapa jenis, antara lain:
2. Tes PCR (polymerase chain reaction)Ketika hasil tes antibodi masih diragukan, kamu bisa melakukan tes PCR. Tes ini digunakan untuk mendeteksi RNA atau DNA HIV dalam darah. Tes PCR dilakukan dengan cara memperbanyak DNA melalui reaksi enzim. 3. Tes kombinasi antibodi-antigen (Ab-Ag test)Jenis tes kombinasi hanya dapat dipesan oleh penyedia layanan kesehatan dan harus dilakukan di laboratorium. Karena tes dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan antibodi HIV-1 atau HIV-2. Dengan mengidentifikasi antigen p24, maka keberadaan virus HIV dapat terdeteksi sejak dini sebelum antibodi HIV diproduksi dalam tubuh. Tubuh umumnya membutuhkan waktu 2-6 minggu untuk memproduksi antigen dan antibodi sebagai respons terhadap infeksi. Sebelum dan sesudah tes HIV sebaiknya kamu mengikuti VCT atau voluntary counselling and testing diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara sukarela (KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. VCT bisa dilakukan di puskesmas atau rumah sakit maupun klinik penyedia layanan VCT. 4. Tes serologiUntuk melakukan tes serologi guna pemeriksaan HIV, ada tiga jenis tes yang direkomendasikan, yakni tes darah cepat, tes ELISA, dan juga tes Western blot.
Biaya tes serologi untuk pemeriksaan HIV biasanya berbeda-beda, bergantung pada jenis pemeriksaan yang diambil serta kebijakan masing-masing rumah sakit. Untuk memastikannya, kamu bisa menanyakan terlebih dahulu pada rumah sakit atau klinik. Siapa yang perlu melakukan tes HIV?Sebenarnya setiap orang direkomendasikan untuk setidaknya melakukan tes HIV pada usia 13 hingga 64 tahun. Sementara orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV perlu melakukannya setiap tahun. Sedangkan pria homoseksual dan biseksual disarankan menjalani tes HIV setiap 3-6 bulan sekali. Selain itu, tes HIV juga disarankan bagi orang-orang tertentu, diantaranya:
Adapun gejala HIV atau tanda seseorang tertular HIV antara lain:
Prosedur tes HIVPerlu diketahui, tes HIV harus bersifat sukarela artinya dilakukan berdasarkan atas kesadarannya, bukan paksaan maupun tekanan orang lain dan tidak boleh diwakilkan kepada siapa pun. Hasil tes HIV juga harus dijamin kerahasiaannya oleh pihak yang melakukan tes itu (dokter, rumah sakit, atau laboratorium) dan tidak boleh disebarluaskan. Terkait prosedurnya, ces HIV umumnya dilakukan melalui prosedur pengambilan sampel darah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Efek samping setelah tes HIVPengambilan darah untuk tes HIV biasanya tidak menimbulkan efek samping. Mungkin kamu akan merasa sedikit nyeri ketika jarum dimasukkan dan dikeluarkan atau hanya mengalami efek samping ringan, seperti:
Hasil tes HIVAda beberapa jenis hasil tes HIV, yaitu: 1. Normal atau negatifHasil tes ini keluar jika tidak ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien. Lalu saat tes PCR tidak mendeteksi keberadaan RNA atau DNA HIV. 2. Abnormal atau positifHasil tes ini keluar jika ditemukan antibodi HIV di dalam darah pasien dan tes PCR mendeteksi keberadaan materi genetik HIV (RNA atau DNA). 3. Tidak dapat ditentukanHasil tes ini keluar jika tidak menunjukkan secara jelas apakah pasien terinfeksi HIV atau tidak, disebut juga dengan indeterminate result. Kondisi ini mungkin terjadi ketika antibodi HIV belum berkembang atau ketika jenis antibodi lain mengganggu hasil tes. Saat hasil tes negatif, kemungkinan dokter akan menganjurkan pasien untuk menjalani tes ulang tiga bulan setelah tes pertama. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil tes dan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Jika hasil tes HIV ulang tetap negatif, maka dokter akan menyatakan kamu tidak terinfeksi virus HIV, namun tetap merekomendasikan pemeriksaan HIV secara berkala untuk deteksi dini infeksi HIV. Sebaliknya kalau hasil tes dinyatakan positif terinfeksi HIV, maka pasien dan dokter dapat berdiskusi untuk merencanakan langkah dan jenis terapi pengobatan yang akan dijalani pasien. Kemudian langkah selanjutnya kamu harus menjalani tes Viral load atau pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa rentan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menularkan penyakit. Tujuannya untuk mengetahui sudah seberapa jauh dan cepat penyakit berkembang dalam tubuh yang diketahui lewat jumlah virus di dalam sampel darah. Apa yang harus dilakukan jika positif HIV?Ada beberapa langkah awal yang akan dianjurkan oleh dokter setelah terdiagnosis HIV, antara lain:
Demikian informasi seputar biaya tes HIV. Sebelum memutuskan untuk melakukan tes HIV, sebaiknya kamu menerima konseling terlebih dahulu. Konseling ini sangat membantu seseorang untuk mengetahui resiko dari perilakunya selama ini, dan bagaimana nantinya bersikap setelah mengetahui hasil tes. Selain itu, melakukan konseling dengan ahlinya, kamu akan diberi tahu bahwa diagnosis infeksi HIV dapat memengaruhi pandangan sosial, emosional, profesional, dan finansial pasien. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk melakukan tes HIV agar bisa deteksi dini dan mendapatkan perawatan yang lebih cepat, ya! Selain memiliki asuransi kesehatan, kamu juga perlu menyiapkan dana darurat. Dana darurat penting jika sewaktu-waktu kamu membutuhkan dana banyak untuk pengobatan kamu. Cek dana darurat yang kamu butuhkan menggunakan kalkulator dana darurat berikut ini.
Bisa. Saat ini tes HIV diwajibkan bagi calon pasangan yang ingin menikah. Salah satu tempat melakukan tes HIV yaitu di Puskesmas. Sebaiknya minimal sekali seumur hidup melakukan tes HIV. Namun, bagi yang berisiko tinggi terhadap HIV untuk menjalani tes HIV tiap setahun sekali secara rutin. Untuk pasien yang diduga terpapar virus HIV, tes sebaiknya dilakukan pada 6 minggu, 3 bulan, dan 6 bulan sejak pertama kali terpapar virus.
Biya tes HIV ditanggung oleh BPJS Kesehatan. kamu tinggal datang ke Faskes I kamu dan mengatakan akan melakukan tes HIV. "} data-sheets-userformat={"2":4096,"15":"Calibri"} score=6.25>
Kisaran biaya untuk menjalani tes HIV di beberapa tempat berbeda-beda. Berikut ini rinciannya.
|