Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Bertujuan untuk menghasilkan Dokter Spesialis-1 yang mempunyai kompetensi akademik magister ilmu kedokteran klinik sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu memberikan pelayanan kedokteran jenjang kedua (second professional degree).

Para lulusan diharapkan memiliki kemampuan memberikan pelayanan spesialistik dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, dan seni yang bersifat spesialistik di bidang profesinya. Para lulusan juga diharapkan memiliki kemampuan memecahkan permasalahan dalam bidang profesinya melalui kegiatan penelitian, pelayanan, dan mampu melakukan analisis terhadap berbagai perkembangan di bidang profesinya.

Rumah sakit pendidikan untuk peserta PPDS FKUI merupakan pusat keilmuan di bidangnya masing-masing seperti RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang merupakan rumah sakit pusat rujukan nasional, Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, dan RS Persahabatan yang merupakan Pusat Respirasi Nasional. Selain itu, setiap jurusan PPDS memiliki perpustakaan untuk ruang kuliah audiovisual, fasilitas Wi-Fi, ruang diskusi, dan sistem rekam medik. Semua fasilitas tersebut adalah daya dukung yang sangat signifikan untuk pencapaian kompetensi.

Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mempunyai 32 (tiga puluh dua) program studi Sp1. Program ini merupakan program pendidikan akademik profesional dengan lulusan yang mempunyai kualifikasi Magister (S2) bidang kedokteran dan mendapat sebutan dokter Spesialis-1 yang merupakan jenjang profesi kedua (second professional degree).

Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi :
Sekretariat Program Pendidikan Dokter Spesialis
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jalan Salemba Raya No. 6, Jakarta Pusat 10430 Telepon & Fax. 021 – 3153236

Email :

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Tertarik menjadi seorang dokter? Sudah tahu apa saja tahapan yang harus kamu lalui? Simak artikel berikut ya karena akan membahas tentang tahapan saat menempuh Pendidikan Dokter.

--

Setiap tanggal 24 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Sebab momen tersebut bertepatan dengan hari lahirnya Ikatan Dokter Indonesia. Berbicara mengenai Dokter, profesi ini memang menjadi idaman semua kalangan terlebih untuk siswa SMA jurusan IPA. Hampir setiap tahunnya, Jurusan Pendidikan Dokter selalu menjadi jurusan terfavorit ribuan calon mahasiswa di Indonesia. 

Baca juga: 9 Jurusan dengan Lulusan Bergaji Tinggi

Berdasarkan data dari Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Jurusan Pendidikan Dokter di Universitas Gadjah Mada termasuk dalam 10 prodi Saintek dengan keketatan tertinggi di SBMPTN 2020. Jurusan ini memiliki jumlah peminat mencapai 3.565 peserta dengan daya tampung yang hanya 62 orang. Hal tersebut menandakan jika tingkat persaingan di jurusan ini mencapai 1:58.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Jurusan Pendidikan Dokter (Sumber: indonesiacollege.co.id)

Prospek kerja yang jelas menjadi salah satu alasan kenapa Jurusan Pendidikan Dokter selalu ramai peminat. Setelah lulus dari jurusan ini, kamu biasanya sudah paham apa langkah selanjutnya yang harus kamu lakukan. Misalnya saja kamu bisa melanjutkan program spesialis, bekerja di rumah sakit, atau bahkan membuka praktik sendiri.

Baca juga: Mau Jadi Dokter? Ini 5 Motivasi yang Harus Kamu Miliki

Selain prospek kerjanya yang jelas, menjadi dokter juga akan bermanfaat untuk kehidupan orang lain. Kamu dapat langsung mempraktikkan ilmu dan skill yang kamu miliki dengan cara mengobati pasien. Namun, tahukah kamu untuk menjadi seorang dokter, ternyata diperlukan masa pendidikan yang panjang, lho.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Profesi Dokter (Sumber: Alodokter)

Durasi masa Pendidikan Dokter biasanya ditempuh dalam waktu 5 - 5,5 tahun, tergantung dengan kemampuan dan kedisiplinan kamu saat mengikuti perkuliahan. Pendidikan ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu Tahap Pendidikan Akademik yang dilaksanakan minimal 7 semester dan Tahap Pendidikan Profesi selama 4 semester. Supaya nggak bingung, yuk simak gambaran mengenai tahapan yang harus dilalui saat menempuh Pendidikan Dokter berikut.

1. Tahap Pendidikan Akademik

Tahap Pendidikan Akademik meliputi Tahap Pendidikan Dasar Kedokteran selama 2 semester (semester I dan II) dan Tahap Pendidikan Kompetensi Klinik selama 5 semester (semester III dan VII).

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Secara sederhana, di tahap ini kamu akan mempelajari segala teori dan praktik yang berhubungan dengan dunia medis. Kamu akan diajarkan mengenai ilmu dasar kedokteran, kedokteran dasar, dan keterampilan klinik dasar. Karena pembelajaran dilaksanakan dengan metode SPICES (Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Elective, Systematic), jadi kamu tidak hanya terpaku kuliah tatap muka di kelas saja, tetapi juga akan terlibat langsung dalam perkuliahan interaktif, praktikum, seminar, dan praktik lapangan. Berbeda dengan jurusan lain, kurikulum pembelajaran di Jurusan Pendidikan Kedokteran menggunakan sistem blok yang dibagi berdasarkan materi yang akan dipelajari.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Nah, pada tahap ini kamu akan dibekali dengan mata kuliah kedokteran dasar misalnya Blok Biosains 1, Blok Biosains 2, dan Blok Ilmu Kedokteran Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan. Di akhir masa pembelajaran tiap blok, biasanya akan diadakan evaluasi atau ujian.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Ujian mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter (Sumber: Quora.com)

Jika mahasiswa jurusan lain ujiannya hanya terdiri dari UTS dan UAS, berbeda dengan mahasiswa Kedokteran yang harus melalui ujian sesuai dengan jumlah blok yang ada pada semester itu. Misalkan pada semester 1 ada 3 blok, maka kamu harus mengikuti 3 kali ujian dalam satu semester.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Tahap ini akan kamu lalui di semester 3 sampai 7 dan terdapat 14 blok yang harus kamu pelajari. Namun, blok-blok di tahap ini sudah mulai masuk pada kompetensi klinik seperti Blok Sistem Muskuloskeletal, Blok Sistem Kulit dan Jaringan Ikat, Blok Sistem Mata dan THT, dan blok sistem lainnya. Nah, untuk sistem ujian di tahap ini sama seperti tahap Pendidikan Dasar Kedokteran. Kamu harus mengikuti ujian sesuai dengan jumlah blok yang ada.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Sarjana Kedokteran (Sumber: fk.unair.ac.id)

Di tahap ini juga, kamu harus menyelesaikan Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan. Setelah diwisuda dan mendapatkan gelar S.Ked atau Sarjana Kedokteran, gelar tersebut belum bisa digunakan langsung untuk bekerja, lho ya. Kamu masih harus melalui beberapa tahapan lagi agar bisa menjadi seorang dokter.

2. Tahap Pendidikan Profesi

Jika gelar S.Ked sudah ada di belakang namamu, selanjutnya kamu harus menjalani tahap Pendidikan Profesi atau menjadi co-ass (co-assistant). Saat menjadi co-ass, kamu akan kontak langsung dengan pasien di Rumah Sakit dan belajar skill Kedokteran seperti menyuntik, mengambil darah, hingga menjadi asisten saat operasi. Para co-ass atau dokter muda ini akan dirotasi sesuai dengan bagian yang harus dipelajari. Nah, biasanya saat tahap rotasi atau stase ini kamu harus menangani beberapa kasus seperti penyakit dalam, penyakit anak, dan bedah.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Menjadi seorang co-ass (Sumber: mcphs.edu)

Menjadi seorang co-ass berarti kamu harus siap mengatur waktu antara bekerja dan belajar, menangani pasien dan mengerjakan tugas, serta mengatur waktu untuk istirahat. Seorang co-ass tidak mengikuti jam kerja Rumah Sakit pada umumnya, kamu harus datang pagi dan pulang tengah malam atau bahkan tidak pulang karena tugas jaga malam.

3. Ujian Sertifikasi

Setelah menyelesaikan tahap Pendidikan Profesi, kamu harus mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (UKMPPD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan beberapa instansi seperti Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia. UKMPPD ini terdiri dari dua jenis tes, yaitu CBT (Computer Based Test) dan OSCE (Obejctive Structured Clinical Examination). Lebih singkatnya, CBT adalah ujian tertulis dan OSCE adalah ujian praktik.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran (Sumber: abulyatama.ac.id)

Jika kamu lulus ujian ini, kamu akan diwisuda lagi dan mengikrarkan Sumpah Dokter. Meskipun telah menyandang gelar “dr” di depan namamu, kamu harus menjalani masa internship terlebih dahulu lho sebelum akhirnya bisa membuka praktik sendiri atau bekerja di instansi kesehatan.

4. Internship

Masa internship ini biasanya berlangsung selama 1 tahun dan tetap mendapatkan bimbingan dari dokter senior. Kelebihannya, saat masa internship kamu sudah memiliki jam kerja sendiri selayaknya dokter sungguhan, lho. Kamu juga lebih diberi kebebasan dan nggak diawasi seketat saat kamu menjadi co-ass dulu.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Masa Internship (Sumber: kevinmd.com)

Nah, jika masa internship ini sudah selesai, kamu akan mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Dengan STR tersebut kamu sudah boleh bekerja di Rumah Sakit, Puskesmas, atau membuka praktik sendiri.

5. Pendidikan Spesialis 

Setelah menyelesaikan masa internship, status yang kamu sandang adalah dokter umum. Jika kamu ingin memperdalam ilmu kedokteran di bidang tertentu seperti bedah, anak, saraf, jantung, dan forensik, maka kamu harus menempuh Pendidikan lagi sebagai dokter spesialis.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Dokter Spesialis (Sumber: verywellhealth.com)

Pendidikan dokter spesialis ini biasanya berlangsung selama 4-6 tahun tergantung dari bidang apa yang kamu ambil. Setelah lulus dari Pendidikan dokter spesialis, kamu akan menyandang gelar tambahan di belakang namamu misalnya Sp.A untuk spesialis Anak dan Sp.BS untuk spesialis Bedah Saraf.

Itulah beberapa gambaran mengenai tahapan yang harus dilalui untuk menjadi seorang dokter. Meskipun masa pendidikannya begitu panjang, kamu nggak boleh putus asa, lho. Kamu tetap harus belajar dan berusaha untuk mewujudkan mimpimu menjadi seorang dokter. Maka dari itu, yuk persiapkan dirimu dengan latihan soal dan video beranimasi di ruangbelajar.

Berapa lama kuliah untuk menjadi dokter spesialis

Referensi:

Fakultas Kedokteran. ‘Pedoman Akademik Program Studi Pendidikan Dokter Tahun Akademik 2013-2014’, 2013 [daring]. Tautan: http://pd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/Buku-Pedoman-2013-2014.pdf (Diakses: 16 Oktober 2020)

Konsil Kedokteran Indonesia. ‘Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia’, 2012 [daring]. Tautan: http://kki.go.id/assets/data/menu/Standar_Pendidikan_Profesi_Dokter_Indonesia.pdf (Diakses: 16 Oktober 2020)

Sumber foto:

Foto Jurusan Pendidikan Dokter [Daring]. Tautan: https://www.indonesiacollege.co.id/inilah-informasi-lengkap-pendaftaran-fakultas-kedokteran-ugm-siap-siap-lolos-dan-jadi-dokter/  (Diakses: 20 Oktober 2020)

Foto Profesi Dokter [Daring]. Tautan: https://www.alodokter.com/ini-macam-macam-dokter-spesialis-yang-perlu-anda-ketahui (Diakses: 20 Oktober 2020)

Foto Ujian mahasiswa Jurusan Pendidikan Dokter [Daring]. Tautan: https://id.quora.com/Apa-pendapatmu-mengenai-ujian-OSCE (Diakses: 20 Oktober  2020)

Foto Sarjana Kedokteran [Daring]. Tautan: https://fk.unair.ac.id/maria-cellina-jadi-sarjana-pendidikan-dokter-di-usia-19-tahun/ (Diakses: 20 Oktober  2020)

Foto Menjadi seorang co-ass [Daring]. Tautan: https://www.mcphs.edu/academics/school-of-physician-assistant-studies/physician-assistant/physican-assistant-studies-doctor-of-science (Diakses: 20 Oktober  2020)

Foto Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Kedokteran [Daring]. Tautan: http://abulyatama.ac.id/?p=3039 (Diakses: 20 Oktober  2020)

Foto Masa Internship [Daring]. Tautan: https://www.kevinmd.com/blog/2014/12/dont-dread-internship-5-truths-first-year-intern.html (Diakses: 20 Oktober  2020)

Foto Dokter Spesialis [Daring]. Tautan: https://www.verywellhealth.com/types-of-doctors-1736311 (Diakses: 20 Oktober 2020)