Berapa lama mules saat mau melahirkan

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi ibu melahirkan


KOMPAS.com
- Waktu kelahiran janin yang sudah dekat kerap ditandai rasa mulas akibat kontraksi otot rahim mempersiapkan kelahiran bayi. Pada beberapa kasus, ibu kerap tidak dapat membedakan mulas akibat kontraksi atau bukan. Sehingga, muncul istilah kontraksi asli dan palsu.

Hal ini pulalah yang diduga menjadi sebab kelahiran bayi seorang SPG di toilet pusat perbelanjaan di Jakarta.

“Dilihat dari runtutan kelahirannya mungkin sang ibu tidak bisa membedakan mulas akibat kontaksi dan bukan. Padahal keduanya jelas berbeda, paling mudah dilihat dari kekerapannya,” kata spesialis kebidanan dan kandungan Nurdadi Saleh, kepada KOMPAS Health Senin (30/12/2013).

Mulas akibat kontraksi muncul pada usia kehamilan 37-40 minggu, sesuai tahap tumbuh kembang dan kesiapan janin dilahirkan. Rasa mulas ini awalnya muncul dua kali dalam 10 menit yang belum diiringi pembukaan. Frekuensi makin sering hingga menjadi 3-4 kali dalam 10 menit, hingga terjadi pembukaan. Durasi mulas juga semakin lama, dari awalanya 30-60 detik menjadi 60-90 detik.

Perasaan mulas biasanya terdapat di atas perut hingga merambat ke pinggang atau sebaliknya. Rasa mulas yang hilang timbul ini kemudian menyebar di seluruh area perut. Mulas akibat kontraksi biasanya diikuti keluarnya lender bercampur darah, yang menandai kesiapan bayi dilahirkan dan persalinan dilakukan.

Rasa mulas akibat kontraksi sangat kuat dan kencang hingga terasa lebih berat dibanding mulas biasa. “Rasa mulas ini begitu kuat hingga kadang ibu tidak bisa berjalan atau berbicara,” kata Susan Warhus, MD, seorang ahli kandungan dan penulis Countdown to Baby.

Hal ini jelas berbeda pada mulas yang bukan akibat kontraksi. Mulas biasa timbul dengan frekuensi dan durasi yang berbeda-beda, biasanya selama 20 detik hingga dua menit. Rasa mulas juga cenderung stabil dan tidak bertambah kuat. Rasa mulas ini biasanya terkonsentrasi di perut bagian bawah atau lipatan paha, namun tidak menyebar ke perut bagian atas seperti mulas akibat kontraksi. Mulas ini biasanya berkurang dengan berjalan kaki.   

Selain mulas, biasanya ibu yang siap bersalin biasanya mengalami pecah air ketuban. Air ketuban memiliki warna yang khas yang menandakan membran pelapis janin pecah.

Namun di masa-masa kehamilan tua, ibu hamil juga sering dibuat bingung karena mereka cenderung selalu ingin buang air kecil atau inkontenensia urine. Ini dikarenakan kepala bayi yang menekan kandung kemih sehingga menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Tak heran, kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah air yang keluar adalah air ketuban atau urine.

Bila kondisi ini terjadi, ibu  hamil disarankan segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan dan memberi tahu warna cairan yang dikeluarkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kontraksi asli menjelang persalinan pada awalnya akan berpola tidak beraturan dan muncul jarang-jarang.

Ini disebut sebagai kontraksi Braxton Hicks dan bukan merupakan tanda-tanda mau melahirkan yang sebenarnya.

Kontraksi Braxton Hicks alias palsu ini biasanya mulai muncul saat masa kehamilan memasuki trimester ketiga, meski ada beberapa juga yang merasakannya di trimester kedua.

Kontraksi palsu merupakan hal normal sebagai tanda atau ciri mau melahirkan yang umumnya terjadi sebelum ibu merasakan kontraksi persalinan yang sebenarnnya.

Sementara kontraksi yang sebenarnya sebagai tanda-tanda bersalin biasanya menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit di punggung dan perut bagian bawah.

Ketidaknyamanan tersebut bisa datang bersamaan dengan adanya tekanan di sekitar bagian panggul.

Kontraksi seolah bergerak seperti gelombang yang dimulai dari bagian atas rahim hingga menjalar ke bawah rahim.

Beberapa wanita menggambarkan rasa kontraksi tanda-tanda bersalin sungguhan ini seperti kram perut saat menstruasi, tapi dengan intensitas yang jauh lebih kuat.

Namun, sensasi yang ditimbulkan dari kontraksi ciri-ciri akan melahirkan sudah dekat ini tidak selalu sama pada setiap wanita.

Perbedaan ciri dari kontraksi tanda-tanda akan atau mau melahirkan normal maupun caesar ini juga bisa berubah-ubah antara kehamilan pertama dan selanjutnya.

Kontraksi tanda-tanda mau melahirkan yang akan berlangsung sebentar lagi memiliki jarak antar kontraksi yang lebih seragam.

Lama waktu kontraksi tanda-tanda mau lahiran biasanya berlangsung sekitar 30-70 detik per kontraksi setiap lima, tujuh, maupun sepuluh menit sekali.

Tanda persalinan sudah dekat ini biasanya semakin parah dan lebih sering mendekati waktu melahirkan. Bahkan, berbeda dengan kontraksi palsu.

Tidak peduli jika Anda berganti posisi duduk, posisi tidur, atau dibawa jalan-jalan, kontraksi yang sebenarnya tetap akan terasa.

Maka itu, jika Anda belum berada di rumah sakit, sebaiknya segera mendatangi dokter agar dapat diberikan penanganan yang tepat.

10. Tanda-tanda mau melahirkan saat air ketuban pecah

Kantong ketuban adalah selaput pembungkus cairan yang berperan sebagai pelindung bayi selama berada di dalam kandungan. Nah, air ketuban pecah termasuk salah satu tanda-tanda pasti bahwa persalinan normal maupun caesar sudah dekat.

Kebanyakan kasus air ketuban yang pecah sebagai tanda kelahiran umumnya terjadi beberapa jam sebelum persalinan dimulai. Akan tetapi, pecahnya air ketuban sebagai tanda-tanda mau lahiran tak selalu terjadi di awal sebelum ibu masuk ke ruang bersalin.

Beberapa ibu hamil yang hendak melahirkan juga bisa mengalami pecah ketuban selama proses persalinan berlangsung.

Mungkin Anda mengira kalau air ketuban pecah ini akan menimbulkan semburan deras dalam jumlah yang banyak. Padahal nyatanya, air ketuban yang keluar tidak langsung dalam jumlah banyak.

Cairan ketuban yang bocor sebagai tanda awal persalinan akan keluar seperti tetesan dan bukan langsung banyak. Cairan ketuban tanda akan melahiran itu akan keluar secara tidak beraturan dan berlangsung terus-menerus melalui vagina.

Namun pada kondisi tertentu, ketuban yang pecah dapat timbul seperti semburan mendadak.

Selain itu, keluarnya air ketuban sebagai tanda-tanda mau melahirkan sering kali tidak dapat ditahan, berbeda dengan urine yang masih bisa dikendalikan.

Anda dapat menggunakan pembalut untuk menjaga diri tetap kering selagi Anda menghubungi dokter atau bidan Anda.

Sebaliknya, jika cairan menyembur dan membuat pakaian dalam Anda basah kuyup, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit.

Pasalnya, ini merupakan tanda bahwa proses melahirkan akan dimulai. Begitu ketuban pecah, bayi tak lagi dikelilingi oleh bantalan pelindung sehingga lebih rentan terkena infeksi.

Semakin lama proses persalinan dimulai, semakin besar risiko bayi untuk terkena infeksi karena akan semakin banyak air ketuban yang diminumnya.

Ini sebabnya mengapa dokter dan bidan harus segera melahirkan bayi setelah pecahnya ketuban Anda sebagai tanda-tanda lahiran.

Jakarta -

Persalinan menjadi tanda akhir dari kehamilan, yang membuat ibu bahagia sekaligus gugup. Setiap ibu yang baru melahirkan pun wajar jika khawatir tentang persalinan, sehingga mencari tanda-tanda mau melahirkan untuk mendapatkan gambaran kapan persalinan akan dimulai.

Ya, meskipun hari perkiraan lahir (HPL) dapat ditentukan oleh dokter kandungan, namun bisa saja ibu hamil mengandung lebih lama atau bahkan lebih cepat dari perkiraan. Meski persalinan yang tepat sulit untuk diprediksi, namun ada beberapa tanda yang dapat menunjukkan apakah Bunda akan melahirkan dalam waktu 1-2 hari, seminggu, atau beberapa minggu lagi.

"Beberapa tanda persalinan adalah indikator yang benar dari persalinan yang akan datang, namun 'tanda' lainnya mitos dari generasi sebelumnya," kata dokter perawatan primer, Richard Honaker, dikutip dari Your Doctors.


Karena itu, Bunda harus memperhatikan tanda-tanda persalinan yang benar dan menyiapkan rencana kelahiran. Lalu bagaimana tanda-tanda ibu mau melahirkan semakin dekat?

Tanda-tanda melahirkan

Sangat tidak mungkin, Bunda tiba-tiba melahirkan tanpa disertai dengan tanda-tanda. Tubuh akan memberitahu bahwa Bunda akan melahirkan.

Tanda itu mungkin sangat halus atau Bunda tidak menyadarinya. Dan meski setiap wanita berbeda, namun ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa persalinan mungkin akan terjadi dalam beberapa hari atau 1-2 hari ke depan, Bunda.

Mengutip HealthLine, beberapa tanda-tanda yang mungkin menunjukkan ibu hamil akan melahirkan dalam waktu 24-48 jam tersebut, di antaranya:

1. Pecah ketuban

Satu tanda paling jelas yang menunjukkan wanita mau melahirkan adalah pecah kantung ketuban, Bunda. Kantung ini berisi cairan yang berfungsi melindungi bayi saat tumbuh dan berkembang di dalam rahim.

Saat kantung ketuban ini pecah, maka persiapan melahirkan harus segera dilakukan baik secara normal maupun caesar. Upaya ini harus dilakukan untuk menghindari risiko bayi keracunan air ketuban dan dapat meningkatkan risiko infeksi.

2. Kehilangan sumbat lendir

Sumbat lendir adalah kumpulan lendir kental yang menutup pembukaan serviks dan berfungsi menghentikan atau menghalangi bakteri memasuki rahim. Akan tetapi, jika waktu melahirkan semakin mendekat, sumbat ini mengendur dan lepas.

Menghilangnya sumbat lendir adalah cara alami tubuh bersiap untuk melahirkan, Bunda. Mungkin saja ini hilang beberapa minggu sebelum melahirkan, namun paling sering terjadi pada beberapa hari atau jam sebelum persalinan.

Bagi beberapa ibu hamil ada yang mengeluarkan gumpalan lendir setelah buang air atau di pakaian dalamnya. Warna lendir dapat bervariasi dari bening hingga merah muda dan bisa mengandung darah. Meski begitu, Bunda tak perlu khawatir karena ini sepenuhnya normal, kok.

3. Berat badan turun

Sebagian ibu hamil mungkin tidak memperkirakan berat badannya akan menurun sampai setelah melahirkan. Namun, beberapa di antaranya dapat mengalami penurunan berat badan 1 sampai 3 pon dalam 1 hingga 2 hari sebelum melahirkan.

Penurunan ini bukan terjadi karena lemak yang hilang ya, Bunda. Sebaliknya, tubuh membuang kelebihan berat badan dari air karena cairan ketuban menjadi lebih sedikit dan meningkatnya keinginan buang air kecil menjelang akhir kehamilan.

Sering buang air kecil juga terjadi karena adanya gerakan bayi ke posisi yang lebih rendah, Bunda. Sehingga ini memberi tekanan tambahan pada kandung kemih.

4. Nyeri punggung bagian bawah

Nyeri punggung sering terjadi selama kehamilan karena persendian dan ligamen yang secara alami mengendur sebagai persiapan untuk persalinan. Tetapi meskipun ibu hamil selalu merasakan nyeri selama kehamilan, nyeri punggung sebelum persalinan berbeda dan terasa lebih tidak nyaman.

Ketika persalinan masih dalam waktu 24-48 jam lagi, maka rasa sakit mungkin memburuk di punggung bawah dan menyebar ke area panggul. Mengubah posisi tubuh tidak dapat memberikan rasa nyaman dan akan terus terasa sampai setelah melahirkan.

5. Kontraksi asli

Kontraksi Braxton Hicks atau kontraksi palsu pada umumnya dimulai beberapa minggu atau bulan sebelum persalinan sebenarnya. Ini terjadi saat otot rahim mulai bersiap untuk melalui proses melahirkan. Meskipun ini terasa tak nyaman, kontraksi ini biasanya lebih ringan dari kontraksi asli dan hanya berlangsung beberapa detik.

Sementara mendekati persalinan, wanita hamil akan mengalami kontraksi asli dengan intensitasnya lebih kuat, lebih sering, dan dapat bertahan lebih dari satu menit, Bunda. Ketika kontraksi mulai terjadi setiap 4 hingga 5 menit, ibu hamil mungkin dapat melakukan persalinan dalam waktu 1 hingga 2 hari.

"Kontraksi dapat terjadi setiap empat atau lima menit dan berlangsung selama beberapa menit," kata Cheryl K. Baker, pendidik persalinan bersertifikat dan doula, dikutip dari Fatherly.

6. Pelebaran serviks

Menjelang akhir kehamilan, wanita akan menjalani pemeriksaan mingguan, di mana dokter akan memeriksa serviks untuk melihat seberapa lebar terbuka. Pelebaran ini mengacu pada pembukaan serviks sehingga bayi dapat melewatinya sebagai jalan lahir.

Meskipun serviks perlu berdilatasi setidaknya 10 sentimeter untuk persalinan normal, namun pelebaran serviks minimal 2 hingga 3 sentimeter seringkali mengindikasikan bahwa persalinan mungkin terjadi pada 24 hingga 48 jam.

7. Melonggarnya sendi

Akhir kehamilan memberi sinyal pada tubuh untuk melepaskan lebih banyak hormon relaxin, yang mengendurkan sendi dan ligamen sebagai persiapan persalinan. Ini akan lebih terasa terutama di bagian panggul dan punggung bawah. Namun, ibu hamil mungkin juga akan mengalami efek samping relaxin yang tidak terduga seperti diare yang terjadi karena otot di sekitar rektum ikut rileks.

Perlu untuk diketahui, persalinan aktif dapat berlangsung dari empat hingga delapan jam bahkan lebih lama dari itu, Bunda. Selain itu, pelebaran serviks pada ibu hamil akan terus membesar dengan kecepatan satu cm per jam.

Di samping itu, setelah ketuban pecah atau mengalami kontraksi yang mulai teratur dan semakin kuat, maka inilah waktu yang tepat ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum melahirkan.

8. Menggigil atau kedinginan

Situasi ini terjadi karena adanya perubahan hormon, Bunda. "Perubahan suhu tubuh disebabkan oleh hormon persalinan," ujar Baker.

9. Diare

Diare juga bisa menjadi tanda persalinan, Ketika wanita mendekati tanggal persalinan, normal untuk mengalami buang air besar. Itu karena tubuh menghasilkan hormon yang disebut prostaglandin saat bersiap melahirkan.

"Hormon ini tidak hanya membuat serviks lebih lembut, tapi juga memengaruhi pergerakan perut," ucap Honaker.

Yang perlu dilakukan jelang persalinan

Jika ibu hamil mengalami beberapa tanda-tanda mau melahirkan, sebenarnya tidak perlu langsung ke rumah sakit. Itu karena proses persalinan bisa memakan waktu lama, sehingga pasti akan merasa lebih nyaman dan aman untuk tinggal di rumah. Meski demikian, dokter atau bidan akan memberikan bimbingan berdasarkan tanda-tanda melahirkan dan kondisi ibu.

Saat akan melahirkan, ibu hamil juga dapat memiliki perasaan campur aduk antara bahagia dan cemas. Oleh karena itu, cobalah tetap tenang dan fokus dan minta kepada pasangan untuk mencatat apa saja tanda-tanda persalinan yang dialami untuk dijelaskan kepada dokter saat tiba di rumah sakit.

Bunda juga bisa meredakan rasa tak nyaman jelang melahirkan, dengan beberapa cara berikut ini:

  • Jalan santai
  • Mencoba beberapa teknik relaksasi atau pernapasan yang dipelajari dalam kelas prenatal
  • Mengubah posisi
  • Mandi atau berendam
  • Hubungi dokter jika mengalami kontraksi semakin kuat dan sering, atau mengkhawatirkan sesuatu.

"Jika Anda datang ke rumah sakit sebelum dalam persalinan aktif, kemungkinan ibu akan disuruh pulang ke rumah," ungkap perawat persalinan dan melahirkan, Tiffany Montgomery.

Adapun persalinan aktif adalah saat sesuatu benar-benar terjadi. Misalnya, serviks harus melebar 6-10 cm, dan mengalami beberapa tanda lainnya yang kuat, seperti ketuban pecah, kontraksi yang kuat dan teratur, kram di kaki, sakit punggung, dan mual.

Bunda, simak juga yuk curhatan Dr. Reisa setelah melahirkan melalui operasi caesar dalam video berikut:

(AFN/jue)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA