You're Reading a Free Preview
Page 3 is not shown in this preview.
tirto.id - Indonesia pernah mengalami pergantian kabinet berulang kali pasca-perubahan sistem pemerintahan dari serikat menjadi kesatuan semenjak tahun 1950-1959. Pergantian kabinet yang singkat disebabkan perbedaan kepentingan di antara partai-partai. Salah satu kabinet yang pernah disahkan pada masa tersebut adalah Kabinet Natsir.
Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS). Kabinet Natsir diresmikan pada tanggal 7 September 1950 berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1950. Kabinet Natsir dipimpin oleh seorang perdana Menteri bernama, Mohammad Natsir.
Kabinet Natsir adalah kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi bersama dengan PNI. Walaupun pada pembentukannya, orang-orang dari PNI tidak dilibatkan di dalamnya. Hal tersebut, menjadi salah satu sebab kenapa PNI menjadi oposisi bersama PKI dan Murba. Adapun susunan dari Kabinet Natsir secara lengkap dapat dilihat di sini.
Dikutip dari e-Modul Sejarah Indonesia oleh Kemendikbud (2019:15-16) beberapa program, keberhasilan, dan kendala (masalah) yang dihadapi oleh Kabinet Natsir selama bertugas sebagai berikut:
Program Kabinet Natsir
- Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman;
- Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintah;
- Menyempurnakan organisasi angkatan perang;
- Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat;
- Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
Keberhasilan Kabinet Natsir
- Di bidang ekonomi, ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional;
- Menetapkan prinsip bebas aktif dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia;
- Indonesia masuk PBB;
- Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai Irian Barat.
Masalah yang dihadapi Kabinet Natsir
- Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit, tetapi bantuan itu diselewengkan pengunaannya sehingga tidak mencapai sasaran.
- Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu (kegagalan).
- Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan RMS.
Penyebab Jatuhnya Pemerintahan Kabinet Natsir
Jatuhnya Kabinet Natsir sepertinya tidak dapat dilepaskan dari tindakan awal ketika pembentukan kabinet. Di mana, partai koalisinya, yaitu PNI tidak dimasukkan ke dalam susunan kabinet tersebut. Kemudian, PNI memilih untuk menjadi partai oposisi bersama PKI dan Murba.
Ketika Kabinet Natsir mulai melaksanakan programnya, kelompok oposisi segera melontarkan berbagai kritik terhadap kinerja kabinet. Salah satu permasalahan yang menjadi momok bagi Kabinet Natsir, yakni adanya mosi Hadikusumo dari PNI yang menuntut supaya pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1950 tentang pemilihan anggota lembaga perwakilan daerah.
Dikutip dari buku Sejarah Indonesia oleh Abadurakhman, Arif Pradono, Linda Sunarti, dan Susanto Zuhdi (2018:54), lembaga-lembaga perwakilan daerah yang sudah dibentuk atas dasar Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1950 oleh Kabinet Hatta, supaya diganti dengan undang-undang yang baru yang bersifat demokratis karena dalam PP No. 39 dalam menentukan pemilihannya dilakukan secara bertingkat.
Kemudian, setelah dilakukan pemungutan suara di parlemen, mosi Hadikusumo diterima. Hal tersebut ternyata menyebabkan menteri dalam negeri mengundurkan diri. Selain itu, kondisi tersebut juga mengakibatkan hubungan antara kabinet dan parlemen tersendat. Hal tersebut menjadi sebab utama Kabinet Natsir menyerahkan mandatnya kepada Presiden Sukarno pada tanggal 21 Maret 1951.
Baca juga:
- Mohammad Natsir Berdiri di Antara Islam dan Negara
- Mohammad Natsir: Putra Tulen Modernisme Islam di Indonesia
Baca juga
artikel terkait
KABINET NATSIR
atau
tulisan menarik lainnya
Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/ale)
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Jelaskan prinsip-prinsip ajaran Islam yang di tolak masyarakat Makkah!?
1. Kemenangan Jepang atas Rusia mengakibatkan....a. daerah jajahan Rusia menjadi milik Jepangb. Jepang menguasai wilayah Rusiac. kebangkitan nasionali … sme Negara-negara Asiad. semangat orang kulit putih bangkit di Asiant : itu bagus ga dit?
Masa demokrasi terpimpin liberal dan parlementer dlm kehidupan pemerintaham di indo serta di bidang ekonomi. Sosial budaya dna politik
manusia yang membunuh setelah qobil siapa?
pengaruh sejarah hukum internasional kuno bagi sistem dan tata internasional?
bagaimana menurut anda sistem pemilihan langsung memengaruhi jalannya demokrasi indonesia
bagaimana menurut anda siatem politik yang berlaku di indonesia ?
bagaimana menurut anda sistem politik demokrasi yang berlaku di banyak negara ?
sejarah perkembangan promosi kesehatan?
artikel beserta penjelasan nasionalisme Ir.Soekarno
Kabinet Natsir[1][2] adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kabinet ini bertugas sejak tanggal 6 September 1950 hingga 20 Maret 1951.
Kabinet Pemerintahan Indonesia
Mohammad Hatta (Wakil)Kepala pemerintahanMohammad NatsirWakil kepala pemerintahanHamengku Buwono IXJumlah menteri18Partai anggota
Kabinet HalimPenggantiKabinet Sukiman-Suwirjo
Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan masalah keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan RMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis, tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951, Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden. Penyebab lainnya adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin dilaksanakan karena alasan yuridis formil.
Masa bakti: 6 September 1950 – 27 April 1951 (didemisionerkan pada tanggal 20 Maret 1951)
1 | Perdana Menteri | Mohammad Natsir | Masyumi | |
Wakil Perdana Menteri | Hamengku Buwono IX | Non partai | ||
2 | Menteri Dalam Negeri | Assaat | Non partai | |
3 | Menteri Luar Negeri | Mohammad Roem | Masyumi | |
4 | Menteri Keamanan Rakyat | Abdul Halim (sampai dengan 17 Desember 1950)[3] |
Non partai | |
Mohammad Natsir (ad-interim, sejak 17 Desember 1950) |
Masyumi | |||
5 | Menteri Kehakiman | Wongsonegoro | PIR | |
6 | Menteri Penerangan | M. A. Pellaupessy | Faksi Demokratik | |
7 | Menteri Keuangan | Syafruddin Prawiranegara | Masyumi | |
8 | Menteri Perindustrian dan Perdagangan | Sumitro Joyohadikusumo | PSI | |
9 | Menteri Pertanian | Tandiono Manu | PSI | |
10 | Menteri Pekerjaan Umum dan Rekonstruksi | Herman Johannes | PIR | |
11 | Menteri Sosial | F. S. Haryadi | Partai Katolik | |
12 | Menteri Perhubungan | Djuanda Kartawidjaja | Non partai | |
13 | Menteri Kesehatan | Johannes Leimena | Parkindo | |
14 | Menteri Agama | Wahid Hasyim | Masyumi | |
15 | Menteri Tenaga Kerja | Panji Suroso | Parindra | |
16 | Menteri Pendidikan dan Kebudayaan | Bahder Djohan | Non partai | |
17 | Menteri Negara [4] | Harsono Tjokroaminoto (sampai dengan 31 Desember 1950)[5] |
PSII |
- Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang singkat.
- Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
- Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
- Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
- Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
- Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
- Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.
- Daftar Kabinet Indonesia
- ^ Kabinet Natsir dibentuk dengan Keputusan Presiden RI Nomor 9 Tahun 1950 tanggal 6 September 1950.
- ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 43 Tahun 1951 tanggal 21 Maret 1951, Kabinet Natsir demisioner sejak 21 Maret 1951.
- ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 2A Tahun 1951 tertanggal 9 Januari 1951, Abdul Halim berhenti menjabat sebagai Menteri Pertahanan mulai tanggal 17 Desember 1950 karena alasan kesehatan.
- ^ Jabatan ini ditiadakan bersama-sama pemberhentian Harsono Tjokroaminoto.
- ^ Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 65 Tahun 1950 tertanggal 20 Desember 1950, Harsono Tjokroaminoto berhenti menjabat sebagai Menteri Negara mulai tanggal 31 Desember 1950 karena partainya (PSII) keluar dari kabinet.
- Simanjuntak, P. N. H. (2003), Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi (dalam bahasa Indonesian), Jakarta: Djambatan, hlm. 116–124, ISBN 979-428-499-8. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- (Indonesia) Profil Kabinet Natsir pada situs web Sekretariat Kabinet Republik Indonesia
- Marsono. 1987. Almanak Negara Republik Indonesia 1987. Jakarta: B.P. Alda
- Daradjadi. 2014. Mr. Sartono Pejuang Demokrasi & Bapak Parlemen Indonesia. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
- //melancongkebukittinggi.wordpress.com/2016/06/07/kenang-kenangan-abdul-halim-x/
Didahului oleh: Kabinet RIS Kabinet Halim |
Kabinet Natsir 1950–1951 |
Diteruskan oleh: Kabinet Sukiman-Suwirjo |
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kabinet_Natsir&oldid=21296865"
Page 2
20 Maret adalah hari ke-79 (hari ke-80 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
19 Maret - 20 Maret - 21 Maret
<<
Maret
>>
M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
2022
Wikimedia Commons memiliki media mengenai March 20.
Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=20_Maret&oldid=21251155"