Pengelompokan limbah berdasarkan jenis senyawa (Komposisnya) atau secara kimiawi, limbah dikelompokkan menjadi dua bentuk yaitu limbah organik dan anorganik. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci kedua jenis limbah tersebut. Komposisi limbah terbanyak di negara-negara berkembang adalah limbah organik, sebesar 60- 70%, sedangkan limbah anorganik sebesar ± 30%. 1. Limbah organik Limbah organik terdiri dari dua suku kata yaitu “Limbah” dan “Organ”. Limbah diartikan menjadi sisa atau buangan, sedangkan organ diartikan sebagai kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi (mahluk hidup). Apabila kedua kata tersebut digabungkan maka limbah organik adalah limbah yang merupakan sisa atau buangan mahluk hidup mencangkup tumbuhan dan hewan. Ini merupakan salah satu pengertian dari limbah organik. Selain itu, ada beberapa definisi lain dari limbah organik yang akan dijelaskan pada artikel ini. Limbah organik memiliki defenisi berbeda yang penggunaannya dapat disesuaikan dengan tujuan penggolongannya. Berdasarkan pengertian secara kimiawi limbah organik merupakan segala limbah yang mengandung unsur karbon (C). Oleh sebab itu, limbah organik dapat meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa-sisa tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet. Dilihat secara teknis sebagian besar orang mendefinisikan limbah organik sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah busuk. Artinya, bahan-bahan organik alami namun sulit membusuk/terurai, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang juga sulit membusuk/terurai, seperti plastik dan karet, tidak termasuk dalam limbah organik. Hal ini berlaku terutama ketika orang memisahkan limbah padat (sampah) di tempat pembuangan sampah untuk keperluan pengolahan limbah. Limbah organik yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena pada mahluk hidup terdapat unsur karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat) yang rantai kimianya relatif sederhana sehingga dapat dijadikan sumber nutrisi bagi mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur. Hasil pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Pengertian lain dari limbah organik yaitu limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob. Limbah organik dapat dengan mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang stabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya. Limbah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan yang jenisnya relatif seragam, dimana sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik. Limbah organik dibagi menjadi dua yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering. Limbah organik basah memiliki kandungan air yang cukup tinggi seperti kulit buah dan sisa sayuran. Limbah organik kering merupakan limbah yang memiliki kandungan air yang relatif sedikit seperti kayu, ranting pohon, dedaunan kering dll. Gambar 1 Limbah organik 2. Limbah anorganik Limbah anorganik terdiri dari dua suku kata yaitu limbah dan anorganik. Limbah artinya sisa atau buangan, sedangkan anorgan artinya bukan berasal dari kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi (mahluk hidup). Apabila kedua kata tersebut digabungkan maka limbah anorganik adalah limbah yang bukan merupakan sisa atau bungan mahluk hidup mencangkup tumbuhan dan hewan. Pengertian lain dari limbah anorganik secara kimiawi yaitu limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, dan aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor). Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Seperti halnya limbah organik, pengertian limbah anorganik yang sering diterapkan di lapangan umumnya limbah anorganik dalam bentuk padat (sampah). Selain itu, limbah anorganik juga merupakan limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai, sehingga plastik, kertas, dan karet juga dikelompokkan sebagai limbah anorganik. Bahan-bahan tersebut sulit diurai oleh mikroorganisme karena unsur bahria town peshawar karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer). Beberapa limbah anorganik dapat didaur ulang kembali seperti plastik, logam, dan kaca. Namun, limbah yang dapat didaur ulang tersebut harus diolah terlebih dahulu dengan cara sanitary landfill, pembakaran (incineration), atau penghancuran (pulverisation). Limbah anorganik seperti plastik, styrofoam, dll apabila dibiarkan terus-menerus akan semakin banyak dan menumpuk sehingga selain dapat mengganggu pemandangan juga dapat menjadi polutan pada tanah. Air limbah industri juga dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut diantaranya :
Gambar 2 Limbah anorganik Sumber: Ferdinand FP, Ariebowo M. 2009. Praktis Belajar Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Subardi, Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suwarno. 2002. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suara.com - Sampah atau limbah telah menjadi bagian dari keseharian manusia. Setiap hari akan ada saja limbah yang dihasilkan, baik itu oleh perorangan maupun kegiatan industri. Meski telah menjadi senyawa atau barang yang tidak digunakan, limbah tetap tidak boleh dibuang sembarangan. Bahkan sebaiknya dibuang sesuai dengan jenis limbah. Dikutip dari Ruang Guru, limbah diklasifikasikan dalam empat jenis. Keempat jenis limbah tersebut dikelompokkan berdasarkan senyawanya, limbah berdasarkan sumbernya, limbah berdasarkan wujudnya, dan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). 1. Limbah Berdasarkan Senyawanya Baca Juga: Banyak Masyarakat tak Sadar Bahaya Kemasan Makanan Sekali Pakai Ilustrasi makanan busuk (Elements Envato)Berdasarkan senyawanya, limbah dibedakan menjadi dua, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang mengandung hidrokarbon dan cenderung mudah terurai serta berasal dari mahkluk hidup. Contohnya, sisa-sisa makanan seperti sayuran yang sudah busuk, kulit buah, juga tulang hewan. Sedangkan limbah anorganik tidak mengandung hidrokarbon dan sulit terurai karena bukan berasal dari mahkluk hidup. Contohnya, kertas, plastik, kaleng, kain, dan lainnya. 2. Limbah Berdasarkan Sumbernya Limbah berdasarkan sumber dihasilkan karena kegiatan tertentu. seperti limbah pertanian, contohnya pupuk dan pestisida. Limbah rumah tangga, contohnya, air sabun, air detergen, dan sisa makanan. Limbah industri seperti, logam berat, sampah tekstil atau kain. Dan limbah pertambangan yang bisa berupa merkuri dari pertambangan emas. 3. Limbah Berdasarkan Wujudnya Baca Juga: Mengejutkan! Plastik Pertama yang Dibuat Tahun 1907 Belum Terurai Hingga Kini Berdasarkan wujudnya, limbah terdiri dari limbah cair, limbah padat, limbah gas, dan limbah suara. Limbah cair misalnya air sabun atau air deterjen dari hasil mencuci baju. Sedangkan limbah padat antara lain plastik, kaleng, dan kaca. Limbah gas seperti CFC yang merupakan bahan buangan dari gas aerosol. Sedangkan limbah suara seperti suara mesin yang terlalu kencang atau suara pesawat terbang. 4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) Ilustrasi limbah B3 (Elements Envato)Limbah B3 mengandung bahan beracun dan berbahaya yang secara langsung atau tidak langsung merusak lingkungan hidup dan kesehatan manusia. Contohnya antara lain aki bekas dan asam sulfat. Jakarta - Pengertian limbah adalah bahan pembuangan tidak terpakai yang berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Limbah merupakan sisa produksi, baik dari alam maupun hasil kegiatan manusia. Keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyebutkan bahwa limbah adalah barang atau bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah. Lalu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah adalah barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau bernilai ekonomi lagi. Karakteristik Limbah Limbah memiliki beberapa karakteristik umum. Di antaranya berukuran mikro, bersifat dinamis, penyebarannya berdampak luas, dan berdampak jangka panjang. Dilihat dari jenis karakteristik limbah dibagi menjadi tiga yaitu karakteristik fisik, kimia, dan biologi. Karakteristik fisik terbagi menjadi zat padat, bau, suhu, dan warna kekeruhan. Lalu, karakteristik kimia terdiri dari bahan organik, BOD (Biological Oxygen Demand), DO (Dissolved Oxygen), COD (Chemical Oxygen Demand), pH (Puissance d'Hydrogen Scale), dan logam berat. Terakhir, karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Jenis-Jenis LimbahJenis limbah dibagi menjadi dua, yaitu pengelompokkan limbah berdasarkan sumber dan berdasarkan jenis senyawanya. Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Sumbernya: Ada limbah domestik yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Lalu, limbah industri yang merupakan sisa atau buangan dari hasil proses industri. Kemudian, limbah pertanian yang berasal dari daerah atau kegiatan pertanian maupun perkebunan. Limbah pertambangan yang berasal dari kegiatan pertambangan, hasilnya berupa material tambang, seperti logam dan batuan. Ada juga limbah wisata, misalnya dari sarana transportasi, atau tumpahan minyak dan oli yang dibuang oleh kapal dan perahu motor di kawasan wisata bahari. Terakhir, limbah yang berasal dari dunia kesehatan atau limbah medis yang mirip dengan sampah domestik pada umumnya. Obat-obatan dan beberapa zat kimia adalah contoh dari limbah medis. Pengelompokan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawanya: Dibagi menjadi tiga, yaitu limbah organik, anorganik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). 1. Limbah OrganikLimbah organik berasal dari makhluk hidup alami dan sifatnya mudah membusuk atau terurai. Beberapa contoh limbah organik seperti dedaunan, kulit telur, kulit pohon, kotoran hewan, kotoran manusia, sisa-sisa sayuran, dan tulang hewan. Klik halaman selanjutnya |