Berdasarkan tabel tersebut yang termasuk ciri ciri pasar oligopoli adalah

Di dalam dunia pasar atau perdagangan ada istilah yang dikenal dengan oligopoli. Sedangkan masyarakat lebih suka menyebutnya pasar oligopoli. Sekalipun sering disebutkan, tetapi masih banyak pebisnis pemula yang tidak mengetahui apa sebenarnya pengertian dari istilah tersebut.

Pengertian Pasar Oligopoli

Pasar Oligopoli adalah pasar persaingan tidak sempurna. Disebut demikian karena di dalam pasar tersebut jumlah produsen dan pedagang tidak sebanding dengan jumlah pembeli atau konsumen.

Untuk kelanggengan usaha pasar oligopoli aktivitas pemasaran dan promosi produk harus terus ditingkatkan. Ini untuk mencegah perpindahan konsumen ke produk yang lain yang bisa mengakibatkan omzet penjualan menurun.

Salah satu bentuk produk yang masuk kategori pasar oligopoli adalah rokok. Di Indonesia, perokok aktif sangat banyak. Bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah perusahaan pembuat rokok yang ada.

Karena itu, untuk menjaga agar konsumen tidak berpindah ke vapor atau produk lainnya, maka perusahaan rokok meningkatkan promosinya dalam bentuk melahirkan produk-produk rokok yang baru dengan harga dan rasa lebih disukai oleh konsumen.

Jika dilihat dari pengertian ini, pasar jenis ini merupakan wadah transaksi jual beli produk yang memang tidak sempurna, tetapi persaingannya sangat ketat. Karena pihak produsen sama melancarkan tips dan trik untuk menjaga konsumen tetap bertahan. Termasuk dengan cara memainkan harga produk di pasaran.

Baca juga : Mengetahui Pentingnya Pelatihan Karyawan dan 7 Tips Pelatihan Efektif

Ciri-Ciri Pasar Oligopoli

Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain. Berikut ciri-ciri pasar oligopoli yang dimaksud:

1. Dijalankan Dua Produsen atau Lebih

Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah dijalankan dua produsen atau lebih. Sedangkan batas jumlahnya adalah kurang dari sepuluh produsen atau pihak penyedia barang.

Karena ciri-ciri inilah pasar jenis ini disebut persaingan tidak sempurna disebabkan jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu berbeda dengan produsen teknologi yang jumlahnya banyak sehingga persaingannya juga maksimal.

Baca juga : Pasar Persaingan Sempurna

2. Produk yang Dijual Homogen dan Saling Menggantikan

Ciri-ciri pasar oligopoli yang kedua adalah produk yang dijual homogen dan bisa saling menggantikan. Salah satu contohnya adalah produk rokok. Yang mana produk yang dijual hanya satu rokok, tetapi variasi produknya banyak.

Selain itu, rokok yang dianggap tidak laris di pasaran bisa digantikan oleh rokok yang lainnya. karena alasan inilah produk rokok disebut produk yang dipasarkan di pasar jenis ini.

3. Kebijakan Produsen Utama Sebagai Acuan Produsen Lainnya

Di dalam pasar oligopoli kebijakan produsen utama menjadi acuan produsen lainnya (produsen cabang). Oleh karena itu, pihak produsen cabang hanya menjalankan saja kebijakan tersebut.

Yang termasuk ke dalam kebijakan produsen utama yang harus diikuti produsen lainnya adalah penarikan produk lama dan digantikan oleh produk yang baru. Termasuk juga pergantian fungsi, harga dan rasa dari produk.

Baca juga : Bagaimana Cara Membangun Strategi Bisnis yang Benar dan Efektif?

4. Harga Barang di Pasar Relatif Sama

Ciri-ciri yang selanjutnya adalah harga barang di pasar relatif sama. Sekalipun ada perbedaan selisihnya tidak terlalu besar. Misal, harga sabun merek A di toko Intan harganya tidak akan jauh berbeda dengan harga sabun merek yang sama di Toko Barokah.

Ini disebabkan oleh kebijakan naik turunnya harga ditentukan oleh produsen utama. Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.

5. Produsen Baru Kesulitan Masuk Pasar

Produsen baru akan sangat kesulitan untuk memasuki pasar oligopoli. Karena produsen yang lama sudah eksis dengan cara memainkan harga agar konsumen tidak berpindah.

Sedangkan produsen baru tentunya tidak akan bisa mengejar eksistensi tersebut. Memang perusahaan bisa memberikan harga murah, tetapi sebagai usaha baru tentu sangat riskan. Karena keuntungan yang didapatkan sangat kecil.

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Berbagai Jenis Struktur Organisasi Perusahaan

6. Membutuhkan Strategi Pemasaran yang Matang

Ciri-ciri terakhir jenis pasar ini adalah membutuhkan strategi pemasaran yang matang. Karena produk yang dipasarkan homogen dengan jumlah produsen yang sedikit. Dikhawatirkan jika sosialisasi pasar tidak dilakukan dengan intensif, konsumen akan berpindah ke produk lain.

Oleh sebab itu, promosi atau strategi marketing perlu untuk dijalankan dengan baik. Karena ini yang menentukan produk masih beredar atau malah tenggelam.

Contoh-Contoh Pasar Oligopoli

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri pasar oligopoli, maka berikut ini akan dijelaskan tentang contoh-contoh perusahaan yang bergerak di dalam jenis pasar ini yang semoga juga bisa menjadi pengetahuan.

Sudah dijelaskan di muka kalau pasar jenis ini berisi produk homogen yang bisa saling menggantikan satu sama lain dan diproduksi secara besar-besaran oleh perusahaan yang jumlahnya tidak sampai 10 unit.

Jika dilihat dari pengertian ini tentu contoh produk yang masuk kategori pasar jenis ini adalah perusahaan rokok. Ini dia contoh-contoh yang lainnya:

  1. Industri semen
  2. Industri kendaraan bermotor
  3. Rokok
  4. Layanan Telekomunikasi
  5. Jasa penerbangan

Baca juga : Pasar Monopoli : Pengertian, Kelebihan, Kekurangan, Ciri, dan Contohnya

Jenis-Jenis Pasar Oligopoli

Selain memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu pasar d juga terbagi menjadi beberapa jenis. Ini dia jenis-jenis pasar yang dimaksud:

1. Pasar Oligopoli Murni (homogen)

Jenis yang pertama adalah pasar  murni atau homogen. Maksudnya adalah produk yang dipasarkan hanya satu macam tetapi variasinya banyak alias beragam. Selain itu, jenis ini memiliki ciri-ciri perbedaan harga tidak terlalu signifikan.

Oligopoli murni juga ada kecenderungan berpatokan pada satu produsen. Jika produsen ini menaikkan harga, maka produsen yang lainnya juga ikut melakukan hal yang sama.

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Jenis yang selanjutnya adalah pasar terdiferensiasi. Ciri-cirinya adalah produsen tetap menjual produk homogen tetapi persoalan harganya tidak berpatokan kepada produsen yang lainnya.

Sehingga ada kemungkinan produsen tidak menaikkan harga sekalipun produsen lain harga produknya sudah meningkat. Bisa juga sebaliknya, produsen menaikkan harga justru ketika produsen lain harganya masih stagnan.

Baca juga : Manajemen Risiko: Pengertian, Komponen, Jenis, dan Contohnya pada Bisnis

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi

Jenis yang ketiga adalah pasar  non kolusi. Jenis ini maksudnya adalah produsen yang akan memainkan harga tetapi dengan membaca perkembangan produsen lainnya sebagai pesaing usaha.

Salah satu tujuan produsen mandiri semacam ini ialah, mencoba eksis dengan harga yang dimainkan sendiri setelah yakin produsen yang lain tidak akan mengikuti jejaknya. Biasanya produsen ini sudah mempelajari penyebab keputusan dinaikkannya harga produk atau sebaliknya.

4. Pasar Oligopoli Kolusi

Jenis pasar yang terakhir adalah pasar  kolusi. Maksudnya adalah kerjasama produsen dengan produsen lainnya untuk menaikkan harga bersama-sama atau membiarkannya stagnan.

Ini merupakan kebalikan dari pasar oligopoli non kolusi yang mana setiap produsen mencari celah menaikkan atau menurunkan harga tanpa diketahui produsen yang lain.

Kesimpulan

Demikian penjelasan singkat tentang pengertian dan unsur lainnya terkait pasar oligopoli. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan untuk Anda semua. Jenis pasar ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda akan kesulitan untuk menembus pasar ini, namun jika Anda sudah masuk kedalam pasar ini maka Anda akan mendapat keuntungan besar dan stabil.

Jika Anda memerlukan pembukuan yang efisien untuk bisnis, gunakanlah software akuntansi yang memungkinkan Anda untuk memantau keuangan bisnis dimanapun dan kapanpun yang juga memiliki fitur yang dibutuhkan oleh bisnis Anda, contohnya adalah Accurate Online.

Baca juga : Manajemen Marketing: Pengertian, Fungsi, Konsep, dan Karakteristiknya

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja dan dimana saja. Memiliki fitur terlengkap dan terbaik, yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis. Anda juga bisa  mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini :

Berdasarkan tabel tersebut yang termasuk ciri ciri pasar oligopoli adalah

Transaksi jual beli paling sering kita jumpai di pasar. Transaksi jual beli ini termasuk dalam kegiatan ekonomi.

Namun demikian, kebutuhan yang mendorong munculnya transaksi jual beli yang dilakukan manusia atau konsumen di pasar tidaklah sama, sehingga sebagian penjual atau produsen berusaha memenuhi kebutuhan mereka. Karena hanya terdapat sedikit penjual atau produsen, muncullah suatu persaingan, yang terkadang berujung pada persaingan yang tidak sehat.

Persaingan tidak sehat ini nantinya akan membuat kegiatan pasar menjadi tidak seimbang. Hal ini karena yang diuntungkan hanya satu atau beberapa produsen saja. Selain itu, jumlah konsumen atau pembeli di pasar ini tidak sebanding; lebih cenderung memiliki banyak konsumen. Persaingan tidak seimbang ini sering disebut pasar oligopoli atau pasar persaingan tidak sempurna.

Artikel ini akan lebih dalam membahas tentang pengertian, ciri, jenis, struktur hingga contoh pasar oligopoli. Yuk, simak lebih lengkapnya di bawah ini!

Pengertian Pasar Oligopoli

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti dari oligopoli adalah keadaan pasar dengan produsen pembekal barang hanya berjumlah sedikit, sehingga mereka atau seorang dari mereka dapat memengaruhi harga pasar; atau keadaan pasar yang tidak seimbang karena dipengaruhi oleh sejumlah pembeli.

Pemerintah melarang adanya oligopoli, seperti yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 pasal 4 ayat 1 dan ayat 2.

Pengertian pasar oligopoli secara umum adalah pasar yang di dalamnya terdapat beberapa produsen atau penjual yang menguasai pasar dengan banyak konsumen atau juga pembeli.

Adanya pasar oligopoli ini membuat perusahaan baru yang ingin bergabung ke pasar, dihambat oleh perusahaan lain yang sudah ada di dalamnya.

Di dalam pasar oligopoli ini, produsen atau penjual akan menikmati laba normal yang berada di bawah tingkat maksimum. Cara mendapatkan laba ini dengan menetapkan harga jual yang terbatas.

Baca Juga: Mengenal Monopoli: Pasar, Perdagangan, dan Dampaknya

Ciri-ciri Pasar Oligopoli

Pasar jenis ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Ini yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain.

Bila kamu masih kesulitan dalam memahami pasar oligopoli, berikut ini ciri-ciri pasar oligopoli yang bisa kamu ketahui.

1. Terdapat Dua Produsen atau Lebih

Ciri-ciri pasar oligopoli yang pertama adalah terdapat dua produsen atau lebih. Produsen ini memiliki batas jumlah, yaitu kurang dari sepuluh produsen.

Alasan inilah yang membuat pasar oligopoli tidak sempurna karena produsen yang menjual produk sangat sedikit sedangkan terdapat banyak konsumen.

Oleh karena itu, setiap negara membuat kebijakan untuk melarang adanya oligopoli di pasar, hal ini tertuang di dalam Undang-undang. Pemerintah suatu negara akan melarang adanya oligopoli agar pertumbuhan ekonomi di pasar berjalan dengan lancar dan semua produsen, baik lama maupun yang baru, dapat bersaing dengan sehat.

2. Produk yang Dijual Bersifat Homogen

Produsen hanya diperbolehkan menjual dan memproduksi satu produk saja. Bisa dikatakan, konsumen akan dapat menemukan pengganti barang yang diinginkan, sehingga konsumen tidak kesulitan dalam menemukan produk homogen tersebut.

Misalnya, produk rokok. Produk yang dijual produsen hanya satu jenis, yaitu rokok. Namun rokok mempunyai variasi yang banyak, sehingga konsumen bisa menemukan pengganti, dari varian yang satu ke varian lain.

3. Harga antar Produk yang Relatif Sama

Basisnya, produk yang dijual di pasar oligopoli mempunyai harga yang relatif sama. Harga antar produk yang relatif sama ini karena produsen di pasar oligopoli sangat sedikit.

Hal ini disebabkan kebijakan kenaikan atau penurunan harga berdasarkan harga produk dari produsen utamanya. Karena di pasar oligopoli produsennya sangat sedikit, selisih harga antarproduk pun menjadi tidak terlalu besar.

4. Membutuhkan Kematangan Strategi Marketing

Ciri-ciri pasar oligopoli selanjutnya adalah membutuhkan kematangan strategi marketing. Hal ini karena produk yang dijual adalah produk homogen, dikhawatirkan konsumen akan berpindah ke produk lain jika diseminasi pasar tidak dilakukan secara intensif.

Dengan adanya perencanaan strategi marketing yang baik, diharapkan produk akan terus beredar di pasar dan produsen juga tidak akan kalah saing dengan produsen lain.

5. Kebijakan dari Produsen Utama akan Memengaruhi Produsen Lain (Produsen Cabang)

Produsen utama bisa dikatakan sebagai penentu kebijakan. Kebijakan ini tidak hanya terkait harga produk, akan tetapi fungsi dan rasa dari produk tersebut juga akan memengaruhi produsen lain.

6. Produsen Baru Kesulitan Dalam Memasuki Pasar

Ciri-ciri pasar oligopoli yang terakhir adalah produsen baru kesulitan dalam memasuki pasar oligopoli. Tak jarang para produsen baru akan mempersempit pasarnya, mendapatkan keuntungan kecil, atau bangkrut.

Sebagai dampak dari sulitnya produsen baru memasuki pasar oligopoli, dikhawatirkan terjadi persaingan yang tidak sehat dan peluang adanya produsen baru menjadi semakin kecil. .

Baca Juga: Pengertian dan Contoh Pasar Bebas sebagai Bentuk Globalisasi

Berdasarkan tabel tersebut yang termasuk ciri ciri pasar oligopoli adalah

Jenis-jenis Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli juga terdiri dari beberapa jenis. Jenis-jenis pasar oligopoli yang sebaiknya kamu ketahui adalah seperti yang berikut ini:

1. Pasar Oligopoli Homogen (Murni)

Pasar oligopoli homogen sering disebut juga dengan pure oligopoly. Pasar ini terdapat beberapa produsen yang menjual produk yang identik sehingga sulit untuk dibedakan.

Kamu dapat mengenali produk dari produsen tertentu dengan cara melihat brand di kemasan produk. Contoh produk dari pasar oligopoli homogen ini, seperti air mineral, semen, dan lain sebagainya.

2. Pasar Oligopoli Terdiferensiasi

Jenis-jenis pasar oligopoli selanjutnya adalah pasar oligopoli terdiferensiasi. Arti dari kata terdiferensiasi adalah dapat dibedakan. Jadi produk yang dijual di pasar ini adalah produk homogen yang produknya bisa dibedakan. Harga produk yang dijual tidak sama dengan harga produk produsen lain.

Jika ini terjadi, akan ada persaingan yang tidak sehat, yang nantinya konsumen akan membeli produk dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang bagus.

3. Pasar Oligopoli Non Kolusi

Di pasar ini produsen hanya akan memainkan harga, tetapi dengan membaca perkembangan bisnis produsen lain (kompetitor). Tujuannya agar bisnis yang dijalankan mengalami perkembangan dan harga dari produk kompetitor tidak bisa bersaing.

4. Pasar Oligopoli Kolusi

Jenis-jenis pasar oligopoli terakhir yaitu pasar oligopoli kolusi. Di dalam pasar ini, produsen satu dengan produsen lain melakukan kerja sama untuk menaikkan harga produk bersamaan dan membiarkannya statis.

Baca Juga: Definisi Perencanaan Usaha dan Manfaatnya Bagi Pebisnis

Contoh Pasar Oligopoli

Setelah mengetahui tentang pengertian, ciri-ciri, dan juga jenis-jenis pasar oligopoli, selanjutnya yang akan dibahas adalah contoh-contoh pasar oligopoli seperti berikut ini.

  • Industri semen
  • Industri kendaraan bermotor
  • Perusahaan rokok
  • Layanan telekomunikasi
  • Jasa penerbangan
  • Produsen mi instan
  • Pabrik handphone
  • Transportasi online
  • Penyedia jaringan internet (provider)

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli

Semua bentuk pasar memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tak terkecuali dengan jenis pasar yang satu ini. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.

Kelebihan Pasar Oligopoli

  • Di dalam pasar oligopoli terdapat banyak pilihan produk, sehingga konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan keinginannya.
  • Adanya persaingan yang ketat antar produsen memberikan keuntungan bagi konsumen, yang mana produsen akan sadar pentingnya produk berkualitas dan harganya terjangkau.
  • Produk yang ada di dalam pasar oligopoli mengalami perkembangan yang pesat, karena produsen selalu berinovasi agar produk yang dijualnya selalu dibeli oleh konsumen. 

Kekurangan Pasar Oligopoli

  • Adanya persaingan yang ketat antar produsen membuat produsen baru sulit memasuki pasar oligopoli
  • Untuk memikat lebih banyak konsumen, maka tak jarang terjadi perang harga antar produsen satu dengan yang lain.
  • Agar produknya mudah dikenal dikenal dan dibedakan oleh konsumen, maka membutuhkan biaya promosi yang besar.

Baca Juga: Pasar Internasional: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Kesimpulan

Pasar oligopoli adalah pasar persaingan yang tidak sempurna dan membuat para produsen baru sulit masuk ke dalamnya. Struktur pasar oligopoli menunjukkan ketidakseimbangan proporsi antara jumlah produsen dengan jumlah konsumen.

Pemerintah suatu negara akan melarang adanya oligopoli agar pertumbuhan ekonomi di pasar berjalan dengan lancar dan semua produsen, baik yang lama maupun yang baru dapat bersaing dengan sehat

Untuk membuat konsumen mengenal produk yang dijual dan juga dapat membedakan produk tersebut dengan produsen lain, maka sangat dibutuhkan strategi marketing yang bagus.

Apabila saat ini kamu memiliki usaha di pasar oligopoli dan kamu membutuhkan alat marketing online yang akurat dan tepat, maka kamu bisa menggunakan aplikasi majoo.

Aplikasi majoo adalah aplikasi lengkap online dalam mengelola bisnis menjadi maju. Di dalam aplikasi majoo terdapat fitur-fitur yang bisa kamu gunakan, seperti fitur akuntansi, CRM, karyawan, inventori, analisa bisnis, owner, dan order online. Aplikasi kasir online ini berbasis ekosistem digital yang nantinya membantu bisnismu agar lebih maju.

Strategi marketing yang akan membuat konsumen loyal dalam membeli produk yang kamu tawarkan. Fitur CRM (Customer Relation Management) di dalam aplikasi majoo akan membantu strategi marketing bisnismu.

Fitur CRM ini dapat mengirim SMS (Short Message Service) dan email ke pelanggan atau customer. Cara ini sangat efektif untuk memanggil pelanggan datang kembali dan dapat untuk mempromosikan produk baru dari bisnismu.

Nah, tunggu apalagi, nih! Yuk, pakai aplikasi majoo sekarang juga!