Berikan penjelasanmu tentang gambar di samping berkaitan dengan kalor dapat mengubah suhu benda

Home » Kelas V » Kalor Mengubah Suhu Benda

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil.

Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah. Contoh bahwa kalor dapat mengubah suhu benda: Air panas memiliki suhu tinggi. Air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air dicampur, campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat karena menerima panas yang bersuhu tinggi. Suhu air yang sebelumnya panas berubah menjadi lebih dingin dan suhu air yang sebelumnya dingin menjadi lebih panas. Hal ini menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya. Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor.

Berikan penjelasanmu tentang gambar di samping berkaitan dengan kalor dapat mengubah suhu benda

Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda. Untuk lebih memahami kalor mengubah suhu lakukan percobaan seperti di bawah ini

PERCOBAAN


Menyelidiki Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda  A. Alat 1. Cerek 2. Kompor B. Bahan 1. Air C. Cara Kerja 1. Tuangkan air ke dalam cerek. 2. Letakkan cerek di atas kompor. 3. Nyalakan kompor. 4. Amati apa yang terjadi pada air. Ceritakan pengalamanmu saat melakukan percobaan.
Saat air dipanaskan, air yang semula dingin (bersuhu rendah) menerima panas dari  api melalui cerek Air menerima panas, lama-kelamaan air menjadi panas (suhu meningkat).

KesimpulanMakin besar energi panas yang diterima air, makin besar pula kenaikan suhu pada air.


Ayo Mengamati Ayo, amatilah peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya perubahan suhu benda yang disebabkan kalor. Indentifikasi dengan cara menuliskan perubahan suhu benda yang disebabkan oleh kalor pada tabel berikut!
Peristiwa Perubahan Suhu karena Kalor
1.Saat memasak air air air yang dingin berubah menjadi panas4Besi yang dibakar akan menjadi panas
2.Setelah berolah raga tubuh berkeringat5Saat siang hari tubuh terasa panas saat berjalan di bawah sinar matahari
3Sendok menjadi panas saat digunakan mengaduk kopi6Air raksa dalam termometer akan naik saat terkena panas tubuh

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 11:16 PM

Kalor merupakan energi panas yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Secara alami kalor selalu mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi panas ke benda yang bersuhu lebih rendah dingin. Kalor diukur dalam satuan kalori. Satuan kalor dalam SI adalah joule. Satu kalori sama dengan 4,184 joule, dan sering dibulatkan menjadi 4,2 joule. Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda. Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Berikut gambar skema perubahan wujud zat: Penjelasan gambar: 1 Mencair Perubahan wujud zat padat menjadi cair disebut mencair. Saat zat mencair memerlukan energi kalor. Contoh peristiwa mencair, antara lain adalah es dipanaskan dan lilin dipanaskan. 2 Membeku Perubahan wujud zat cair menjadi padat disebut membeku. Pada saat zat membeku melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa membeku, antara lain adalah air didinginkan di bawah 0 C dan lilin cair didinginkan. 3 Menguap Perubahan wujud zat cair menjadi gas disebut menguap. Pada saat tersebut zat memerlukan energi kalor. Contohnya: minyak wangi, air dipanaskan sampai mendidih. 4 Mengembun Perubahan wujud zat gas menjadi cair disebut mengembun. Saat terjadi pengembunan zat melepaskan energi kalor. Contohnya gelas berisi es bagian luarnya basah dan titik air di pagi hari pada tumbuhan. Gambar 2.2 Skema Perubahan Wujud Zat Gas Padat Cair 1 2 3 4 6 5 5 Menyublim Perubahan wujud zat padat menjadi gas disebut menyublim. Saat penyubliman zat memerlukan energi kalor. Contohnya kapur barus kamper. 6 Mengkristal Perubahan wujud zat gas menjadi padat. Pada saat pengkristalan zat melepaskan energi kalor. Contoh peristiwa pengkristalan adalah salju, gas yang didinginkan, dan lain-lain.

Lihat dokumen lengkap [120 Halaman - 3.68MB]

Home » Kelas V » Kalor Mengubah Suhu Benda

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh benda. Secara umum, mengetahui adanya kalor yang dimiliki oleh benda dapat dilakukan dengan cara mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu benda tinggi, kalor yang dikandung oleh benda juga besar. Sebaliknya, jika suhu benda rendah, kalor yang dikandung oleh benda juga kecil.

Kalor yang dimiliki oleh suatu benda bisa berubah-ubah. Bisa naik, bisa juga turun karena kalor dapat berpindah dari suhu tinggi menuju suhu rendah. Contoh bahwa kalor dapat mengubah suhu benda: Air panas memiliki suhu tinggi. Air dingin memiliki suhu rendah. Apabila kedua air dicampur, campuran itu akan menghasilkan suhu baru. Suhu rendah akan meningkat karena menerima panas yang bersuhu tinggi. Suhu air yang sebelumnya panas berubah menjadi lebih dingin dan suhu air yang sebelumnya dingin menjadi lebih panas. Hal ini menunjukkan bahwa air panas melepaskan kalor dan air dingin menerima kalor dari air panas untuk menaikkan suhunya. Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda. Untuk lebih memahami kalor mengubah suhu lakukan percobaan seperti di bawah ini

PERCOBAAN


Menyelidiki Kalor Dapat Mengubah Suhu Benda  A. Alat 1. Cerek 2. Kompor B. Bahan 1. Air C. Cara Kerja 1. Tuangkan air ke dalam cerek. 2. Letakkan cerek di atas kompor. 3. Nyalakan kompor. 4. Amati apa yang terjadi pada air. Ceritakan pengalamanmu saat melakukan percobaan.
Saat air dipanaskan, air yang semula dingin [bersuhu rendah] menerima panas dari  api melalui cerek Air menerima panas, lama-kelamaan air menjadi panas [suhu meningkat].

KesimpulanMakin besar energi panas yang diterima air, makin besar pula kenaikan suhu pada air.


Ayo Mengamati Ayo, amatilah peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya perubahan suhu benda yang disebabkan kalor. Indentifikasi dengan cara menuliskan perubahan suhu benda yang disebabkan oleh kalor pada tabel berikut!Peristiwa Perubahan Suhu karena Kalor
1.Saat memasak air air air yang dingin berubah menjadi panas4Besi yang dibakar akan menjadi panas
2.Setelah berolah raga tubuh berkeringat5Saat siang hari tubuh terasa panas saat berjalan di bawah sinar matahari
3Sendok menjadi panas saat digunakan mengaduk kopi6Air raksa dalam termometer akan naik saat terkena panas tubuh

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 11:16 PM

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/FOTOCUISINETTE

Ilustrasi api pada kompor gas.

KOMPAS.com - Kalor adalah bentuk dari energi panas yang mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu panas.

Tahukah kamu pengaruh apa saja yang dapat diberikan kalor pada suatu benda? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan berikut ini!

Perubahan Suhu

Kalor dapat mengubah suhu pada suatu benda. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, perubahan suhu akibat kalor dapat berupa kenaikan suhu maupun penurunan suhu. Contohnya adalah sendok logam yang digunakan untuk mengaduk kopi panas.

Kopi yang panas mengandung kalor yang tinggi. Saat kopi diaduk oleh sendok, kalor [panas] dari kopi berpindah ke sendok dan membuat sendok menjadi panas. Lalu bagaimana jika kopi tersebut didiamkan selama 5 jam?

Kalor dalam kopi akan terus mengalir ke gelas, udara, dan meja tempat kopi itu disimpan. Kalor akan terus mengalir keluar hingga suhu kopi sama dengan suhu ruangan tempatnya disimpan. Ini adalah penurunan suhu yang disebabkan oleh kalor.

Perubahan suhu karena kalor ini juga selalu terjadi pada manusia dan hewan. Saat Matahari terik dan tidak ada tempat berteduh, kita akan merasa kepanasan. Hal ini dikarenakan kalor Matahari mengalir ke dalam tubuh kita sehingga suhu tubuh kita juga meningkat.

Baca juga: Perpindahan Kalor pada Air yang Dipanaskan dalam Panci Aluminium

Perubahan Fisik

Kalor dapat merubah fisik suatu benda dengan membuatnya meleleh, mencair, membeku, menyublim, dan mengembun.

Contohnya adalah es krim yang awalnya padat berubah menjadi cair karena terkena kalor dari Matahari. Kemudian besi padat yang meleleh menjadi cair karena diberi kalor dengan suhu 6000 derajat celcius. Begitu juga kayu yang padat setelah dibakar oleh kalor dari api berubah menjadi abu.

Perubahan fisik akibat kalor juga terjadi saat kita memasak. Telur yang awalnya berupa cairan kental, saat digoreng oleh kalor dari api berubah menjadi matang dan lebih padat.

Contoh lainnya adalah mentega yang meleleh karena panas kompor. Kemudian adonan kue yang awalnya cairan kental berubah menjadi kue yang padat dan lembut, dan air yang menguap setelah mendidih.

Baca juga: Pengertian Kalor dan Perubahannya

Perubahan Volume

Pernahkah kamu memperhatikan mengapa air minum dalam kemasan tidak pernah tersisi penuh? Hal ini dilakukan agar saat air tersebut terkena panas Matahari, masih ada ruang untuk volumenya bertambah dan botol tidak rusak.

Jika kalor diberikan kepada benda, kalor tersebut dapat menyebabkan benda memuai sehingga volumenya bertambah.

Misalnya rel kereta api yang terkena panas Matahari secara terus-menerus. Pada jalur rel kereta api, diberikan sedikit celah untuk rel logam rel tersebut memuai. Tanpa adanya celah, rel dapat rusak dan mengakibatkan kecelakaan kereta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Kalor dapat mengubah suhu suatu benda, sebagai contoh air panas memiliki suhu yang tinggi. Air dingin memiliki suhu yang rendah. Apabila kedua kondisi suhu tersebut dicampur, akan diperoleh suhu yang baru pada air. Perubahan suhu terjadi karena panas dari suhu air yang lebih tinggi berpindah ke air yang suhunya lebih rendah. Suhu rendah meningkat, karena menerima panas dari suhu tinggi. Panas yang bergerak dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah itu disebut kalor.

Advertisment

Sewaktu air dipanaskan, air menerima energi panas dari api melalui cerek yang mewadahinya. Air menerima energi panas, ditandai dengan adanya kenaikan suhu. Semakin besar energi panas yang diterima air, semakin besar pula kenaikan suhu pada air.

Kalor dan Perubahan Suhu

Peristiwa itu menunjukkan semakin besar kalor yang diterima suatu benda, semakin besar pula kenaikan suhu pada benda tersebut. Pertambahan kalor sebanding dengan perpindahan panas dari api ke benda yang menerimanya, dan sebanding pula dengan kenaikan suhunya. Apabila banyaknya kalor dinyatakan dengan Q, dan perubahan suhu dinyatakan dengan DT [perubahan suhu], maka hubungan kalor dengan perubahan suhu dapat dinyatakan dengan persamaan :

Q ≈ ΔT

Dengan demikian, kalor merupakan salah satu bentuk energi, karena kalor adalah energi panas yang mengalir dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor diukur dengan satuan kalori. Satu kalori yaitu banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu sebesar 1°C pada 1 gram air. Air yang massanya 1.000 gram dinaikkan suhunya dari 24°C menjadi 25°C dibutuhkan energi sebesar 1.000 kalori.

Alat percobaan Joule

Sedangkan berdasarkan satuan SI, energi kalor dinyatakan dengan joule [J]. Joule berasal dari percobaan James Prescott Joule, bahwa 1 kalori sebanding dengan 4,186 yang dibulatkan menjadi 4,2 joule [1 kalori = 4,2 joule] sehingga 1 joule itu sebanding dengan 4,2 kalori [1 joule = 4,2 kalori].

Jumlah Kalor yang Dibutuhkan untuk Menaikkan Suhu Zat

Setelah kita mengetahui perubahan suhu selama pemanasan sebagai salah satu faktor yang memengaruhi bayaknya kalor untuk menaikkan suhu suatu zat, maka dari kegiatan berikut ini kita akan memahami faktor lainnya.

Salah satu faktor banyaknya kalor ketika pemanasan air berupa peningkatan suhu

Ketika memanaskan air semakin lama waktunya semakin tinggi kenaikan suhunya, dan semakin tinggi suhunya semakin banyak pula energi kalor yang diperlukannya. Dengan demikian perubahan suhu berpengaruh terhadap banyaknya energi kalor yang diperlukan.

Selain perubahan suhu, ada dua faktor lagi yang dapat memengaruhi banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat. Berikut ini uraian dua faktor yang lainnya itu.

Dari kegiatan yang sudah kita lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat cair dipengaruhi oleh jumlah zat cair. Semakin banyak zat cair maka semakin lama waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat. Dengan demikian, kalor yang diperlukan lebih banyak.

Grafik perubahan suhu air dengan massa

Banyaknya benda yang dipanaskan pada umumnya dinyatakan dengan massa benda. Massa benda dilambangkan dengan m dengan satuan kilogram [kg]. Maka, banyaknya kalor yang dibutuhkan [Q] sebanding dengan massa benda atau secara bentuk persamaannya :

Q ≈ m

Banyaknya kalor yang diperlukan antara air dan minyak goreng yang sama massanya akan berbeda. Minyak goreng akan lebih cepat panas dibandingkan air, sehingga kalor yang dibutuh-kan air intuk mencapai suhu tersebut, lebih banyak. Dengan demikian faktor ketiga yang memengaruhi jumlah kalor yang dibutuhkan adalah jenis zat.

Banyaknya kalor yang diperlukan setiap kilogram zat untuk menaikkan suhu satu Kelvin disebut kalor jenis. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhunya sebanding dengan kalor jenis benda itu. Kalor jenis dilambangkan dengan c, dan banyaknya kalor dengan Q, maka terbentuk persamaan :

Q = c

Besarnya kalor jenis pada beberapa zat berbeda-beda. Satuan kalor jenis dalam SI adalah joule per kilogram Kelvin [J/kg.K], atau dalam joule per kilogram derajat Celsius [J/kg°C]. Besarnya kalor jenis pada beberapa zat dapat kita amati pada tabel berikut.

Kalor Jenis Beberapa Zat

Dengan demikian, kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu benda bergantung kepada massa [m] dengan satuannya kilogram [kg], kalor jenis [c] dengan satuannya J/kg.K atau J/kg °C, dan perubahan suhu [ΔT] dengan satuannya Kelvin atau °C. Hubungan antara banyaknya kalor [Q], massa benda [m], kalor jenis [c], dan perubahan suhu [ΔT] dapat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m.c. ΔT

Selain dengan menggunakan rumus, untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima atau yang dilepaskan benda dapat menggunakan alat yang disebut kalorimeter.

Kalorimeter sederhana, alat untuk mengetahui banyaknya kalor yang diterima atau dilepaskan suatu benda.

Video yang berhubungan