Kerajaan majapahit. ©2018 Waktuku
Merdeka.com - Kerajaan Majapahit atau sering disebut juga dengan nama Wimatikta merupakan kerajaan besar di Nusantara Sejak pemerintahan Sri Kertajasa Jayawarddhana tahun 1293, kerajaan Majapahit mengalami pasang surut. Ini merupakan sesuatu yang wajar karena selama kurun waktu 2 abad tentu saja suatu kerajaan akan mengalami perubahan-perubahan, baik disebabkan oleh faktor eksternal maupun faktor internal. Namun, suatu kenyataan bahwa kerjaan Majapahit merupakan kerajaan pada masa Hindu Budha yang paling lama bertahan dan paling luas wilayahnya. Majapahit mengalami zaman keemasannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dengan pembantu setianya Patih Hamangkubhumi Gajah Mada. Daerah taklukannya sangat luas, meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Iran. Meski kerajaan besar, pada akhirnya kerjaan Majapahit runtuh setelah lebih dari dua abad berkuasa. Berikut ini informasi mengenai penyebab runtuhnya majapahit, lengkap dengan penjelasannya telah dirangkum: 2 dari 3 halaman
Kerajaan yang besar dan kuat ini dalam perjalanan di kancah panggung sejarah kebudayaan Indonesia sering mengalami musibah. Musibah pertama yang menimpa terjadi pada tahun 1364 M, yaitu meninggalnya Patih Hamangkubhumi Gajah Mada. Disusul dengan musibah berikutnya yang terjadi 25 tahun sesudahnya, yaitu meninggalnya Raja Hayam Wuruk. Sepeninggal kedua pimpinan tersebut, Kerajaan Majapahit mulai menampakkan tanda-tanda kesuramannya. Kebesaran dan kejayaan Kerajaan Majapahit yang telah mencapai puncak keemasannya berangsur-angsur mulai surut. Hal ini juga disebabkan antara lain: 1. Kematian Patih Gadjah Mada Penyebab runtuhnya Majapahit yang pertama adalah kematian patih Gadja Mada. Sepeninggal Patih Gadjah Mada, kerajaan-kerajaan taklukan mulai mengangkat senjata dan tidak mau lagi mengakui keberadaan Kerajaan Majapahit. Hal ini disebabkan tidak ada lagi seorang pemimpin yang mampu mengendalikan roda pemerintahan kerajaan yang besar dan luas pengaruh serta kekuasaannya tersebut. 2. Pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan Penyebab runtuhnya Majapahit berikutnya adalah adanya pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan. Hal ini tak lain disebabkan karena masing-masing berkeinginan menduduki jabatan tertinggi sebagai raja Majapahit. Sebagai contoh: Perang Paregreg antara Wikramawardhana (suami Kusumawardhani) dengan Bhre Wirabhumi . Bhre Wirabhumi berkeinginan menjadi orang nomor satu di Majapahit, tetapi tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena Bhre Wirabhumi adalah anak Hayam Wuruk dengan istri selir. 3 dari 3 halaman
3. Ekspansi Tiongkok Selain karena kematian patih Gadjah Mada dan pertentangan intern di dalam keluarga kerajaan, penyebab runtuhnya Majapahit juga dikarenakan adanya ekspansi Tiongkok. Munculnya kekuatan baru dari sebelah timur, yaitu ekspansi Tiongkok di bawah Dinasti Ming. 4. Pengaruh Islam Penyebab runtuhnya Majapahit selanjutnya ialah karena pengaruh Agama Islam. Islam mulai menyusup ke dalam lingkungan Kerajaan Majapahit yang berlandaskan Hindu. Rapuhnya Kerajaan Majapahit dari dalam sendiri, yaitu dengan adanya pertentangan antar anggota keluarga, maka pengaruh Islam tersebut lebih mudah masuk ke dalam lingkungan kerajaan. Dengan demikian hal ini secara tidak langsung mempercepat mundumya Kerajaan Majapahit. Baca juga: Pertanyaan Perhatikan informasi berikut dengan saksama.
Faktor-faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit ditunjukkan nomor .... maka jawaban yang tepat adalah C. Kerajaan Majapahit yang mengalami puncak kejayaan di masa Hayam Wuruk, pada akhirnya mengalami keruntuhan. Keruntuhan tersebut disebabkan karena beberapa faktor. Antara lain.
Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah C. 32rb+ Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal! Candi Penataran, Blitar (sumber: iStockphoto) Liputan6.com, Jakarta Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit menjadi akhir dari kejayaan kerajaan terbesar di Nusantara ini. Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha yang kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Papua, dan lainnya. Meski merupakan kerajaan besar, Majapahit akhirnya runtuh setelah lebih dari 200 tahun berdiri. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit ini mulai muncul setelah kerajaan ini melalui masa kejayaannya. Salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit adalah perang saudara akibat perebutan kekuasaan. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit menandakan lemahnya pemerintahan yang terus berkonflik. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit inilah yang kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara makin berkembang. Berikut 7 penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(17/09/2021). Gajah Mada, Patih Amangkhubumi Kerajaan Majapahit. Sumpahnya yang terkenal adalah Sumpah Palapa. Gajah Mada adalah seorang panglima perang dan mahapatih kerajaan Majapahit yang sangat tersohor. Gajah Mada berhasil membawa Majapahit pada masa kejayaan. Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapanya di mana majapahit dapat menyatukan seluruh kerajaan di Nusantara termasuk Pahang, Palembang, dan Temasik. Kematian gajah Mada pada tahun 1364 adalah titik tolak kemerosotan politik di pusat pemerintahan Majapahit. Setelah Gajah Mada wafat, kerjaan mengalami perubahan karena jabatan yang dipegang penerusnya tidak mampu ditangani. Hayam Wuruk (sumber: wikimedia commons) Zaman pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mangkabuminya Patih Gajah Mada. Pada masa ini Majapahit mengalami puncak kegemilangan dimana seluruh kawasan nusantara berhasil dimiliki kerajaan Majapahit. 25 tahun setelah Gajah Mada, Hayam Wuruk meninggal dan menjadi awal dari penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Kemangkatan Hayam Wuruk menjadikan kekuasan Majapahit semangkin tidak terkendali akibat perebutan tahta kerajaan dan kepincangan politik. Tahta kemudia diwariskan pada menantunya, Wikramawardana. Pergolakan politik pun bermula pada pemerintahan Wikramawardana. Ilustrasi perang. Sumber foto: /Zef Art. Penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit tak lepas dari terjadinya perang saudara. Perang saudara yang dikenal sebagai perang Paregreg terjadi akibat perebutan kekuasaan antara Wikramawardana dan Bhre Wirabhumi yang merupakan adalah putra Hayam Wuruk dari selir. Saat Hayam Wuruk masih hidup, ia berwasiat bahwa Wikramawardana lah yang akan meneruskan tahtanya. Namun, ia juga meninggalkan wasiat untuk Wirabhumi agar ditempatkan disebelah timur Jawa. Usai Hayam Wuruk wafat, Wirabhumi tidak patuh terhadap kerajaan pusat kerana Wirakramawardana hanyalah menantu Hayam Wuruk, sedangkan Wirabumi adalah kandung Hayam Huruk. Wirabhumi akhirnya tewas dalam perang saudara tersebut. Meski perang usai, konflik internal kerajaan terus berlangsung dan menimbulkan perpecahan berkepanjangan. Memasuki bagian dalam, terdapat makam raja-raja kesultanan Demak, Raden Patah dan Pati Unus (Liputan6.com/Isna Setyanova) Munculnya Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah telah mengalahkan pertahanan Majapahit. Raden Patah merupakan putra dari Raja Majapahit, Kertabumi dengan seorang perempuan berdarah Tionghoa bernama Siu Ban Ci. Demak dapat mengusai perdagangan di dua pelabuhan utama yaitu pelabuhan Japara dan Gerisik. Dengan menguasai pelabuhan, Demak dapat menguasai kawasan dataran penanaman padi yang terbentang luas di kawasan tersebut. Kemunculan Demak sebagai kerajaan islam di tanah Jawa menyebabkan Majapahit semakin terhimpit dalam situasinya yang semakin dalam. Majapahit tidak mampu mempertahankan kewibawaanya dari semua serangan luar. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah akan menjadi salah satu ikon Kota Batam dan bakal menjadi daya tarik bagi wisata religi. Selain Kerajaan Demak, Kerajaan Melaka pada tahun 1400 juga menjadi ancaman penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Melaka yang diperintah olehraja Palembang yaitu Paramiswara merupakan anak Sang Aji yang telah membebaskan diri dari kerajaan Majapahit. Melaka muncul sebagai satu kerajaan yang unggul di selat Melaka dan terkenal sebagai pusat perdagangan. Akibatnya kerajaan Majapahit mengalami kemunduran di selat Melaka dalam kegiatan perdagangan. Melaka yang terkenal dengan pelabuhan enterpotnya menyebabkan ekonomi Majapahit menurun kerana pelabuhan yang dibawahi kekuasan Majapahit tidak lagi menjadi perhatian oleh para pedagang. Masjid Demak sering dijuluki 'Masjid Walisongo' karena dibangun oleh Raja Demak, Raden Patah bersama walisongo Di masa pemerintahan terakhir Majapahit, oleh Patih Udara pada tahun 1518 M, Majapahit diserang oleh Pati Unus yang berkuasa di Demak setelah Raden Patah. Pada tahun 1527, Kerajaan Demak di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana kembali menyerang Majapahit. Serangan-serangan inilah yang akhirnya benar-benar meruntuhkah kerajaan Majapahit. Demak di bawah pemerintahan Raden (kemudian menjadi Sultan) Patah (Fatah), diakui sebagai penerus kerajaan Majapahit. Ilustrasi Masjid Credit: pexels.com/Eyup Meluasnya ajaran Islam di pulau Jawa menjadi salah satu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit. Agama Islam mulai berkembang ketika armada musli dari Tiongkok datang dipimpin oleh Laksamana Cheng-Ho. Sejak saat itu, muncul komunitas Cina di pulau Jawa Seperti Demak dan Semarang. Komunitas Arab pun mulai berkembang seperti di Ampel, Surabaya. Perkembangan ini bisa dilihat dari aktivitas perdagangan yang meningkat. Ini pada akhirnya membuat pengaruh Majapahit makin meredup. Berdirinya kerajaan Demak kemudian membuat Majapahit makin terpuruk. |