Berikut aspek aspek yang digunakan dalam memperoleh gagasan dalam presentasi video kecuali * 4 poin

Di era serba digital seperti sekarang, video memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan dan menyajikan pembahasan tertentu. Media ini terbukti mampu menarik perhatian audiens sehingga pesan yang ingin disampaikan pun bisa lebih mudah diterima dan dimengerti.

Video juga bisa digunakan sebagai media penunjang presentasi. Presentasi video dibuat sedemikian rupa untuk menyampaikan beragam ide atau mengkomunikasikan gagasan dengan banyak orang. Agar bisa menggunakan media ini dengan tepat, Anda perlu mengetahui jenis-jenis presentasi video berdasarkan tujuannya. Berikut adalah beberapa tipe presentasi video yang bisa Anda temukan.

Presentasi Video Persuasi Atau Pitching

Jenis-jenis presentasi video dibuat dengan visi dan tujuan yang berbeda, termasuk jenis video yang satu ini. Berisi konten-konten persuasif, video pitching bertujuan untuk menarik perhatian calon klien atau investor bisnis Anda.

Presentasi yang disampaikan melalui media audio-visual seperti video akan membuat bisnis Anda terlihat positif dan profesional di mata calon investor. Pemaparannya pun akan terkesan lebih menarik dan mudah dimengerti.

Presentasi Video Penjualan

Salah satu tujuan utama sebuah bisnis atau perusahaan adalah meningkatkan penjualan. Untuk mencapai target penjualan optimal, video presentasi yang tepat sasaran merupakan media yang bisa diandalkan. Pemaparan tentang produk-produk yang akan dijual juga bisa ditampilkan dengan lebih terstruktur. Anda pun dapat menambahkan sejumlah elemen menarik ke dalam video untuk meningkatkan daya tarik penjualan.

Presentasi Video Promosi

Sekilas, presentasi video promosi terdengar serupa dengan video penjualan. Namun, dua jenis presentasi ini ternyata memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda. Video promosi tidak selalu ditujukan untuk meningkatkan penjualan. Anda bisa menggunakan media tersebut untuk memperkenalkan konsep produk baru, memaparkan program, atau menjelaskan gerakan sosial bagi masyarakat.

Presentasi Video Informasi

Seperti namanya, tujuan presentasi video ini murni untuk menyampaikan beragam informasi. Isi informasi yang disampaikan dapat berupa laporan cuaca, peristiwa, atau kondisi alam dan sosial. Tujuannya memberikan pengetahuan kepada audiens agar mereka bisa lebih peka dan kritis terhadap informasi yang didapatkan. Film dokumenter merupakan salah satu contoh video informasi yang paling sering ditemui.

Presentasi Video Edukasi

Tak hanya memenuhi kebutuhan promosi dan penyampaian informasi, video presentasi juga bisa digunakan sebagai media edukasi. Dengan menggunakan media audio-visual, aktivitas belajar-mengajar di sekolah maupun perguruan tinggi akan terasa lebih mudah dan menyenangkan.

Penggunaan jenis video presentasi ini tidak hanya bisa dilakukan saat pembelajaran tatap muka. Beberapa portal online course di dalam dan luar negeri juga kerap menampilkan video edukasi sebagai bagian dari sesi pembelajaran.

Presentasi Video Pelatihan

Saat membahas jenis-jenis presentasi video, video pelatihan adalah tipe yang tak boleh dilewatkan. Presentasi video ini bisa digunakan dalam sesi training karyawan baru di sebuah perusahaan.

Isinya dapat berupa pengenalan perusahaan, profil pemimpin dan staf, hingga deskripsi pekerjaan dan peraturan yang harus diikuti para karyawan baru. Presentasi yang disampaikan lewat video interaktif biasanya akan membuat karyawan lebih termotivasi.

Presentasi Video Hiburan

Dibandingkan jenis-jenis presentasi video lainnya, presentasi video hiburan memiliki isi dan format yang paling fleksibel. Presentasinya dapat berupa catatan perjalanan liburan, ulasan buku atau film, hingga video musik. Karena tujuannya menghibur, presentasi video hiburan bisa dibuat oleh siapa saja tanpa perlu berkaitan dengan konteks profesional.

Melihat jenis-jenis presentasi video dengan ragam fungsi dan tujuannya, tak heran jika media audio-visual ini kian ramai digunakan dalam berbagai konteks, dari konteks bisnis hingga pendidikan. Anda pun bisa ikut menciptakan sarana penyajian yang kreatif dan menarik dengan menggunakan presentasi video dalam berbagai kesempatan.


A. Pengertian Presentasi Video

Presentasi video merupakan suatu video utk mengomunikasikan gagasan, ide atau rencana, yang bertujuan untuk memperkenalkan product yang dibuat melalui proses merekam gambar dan suara, menata urutan dan melanjutkan atau memotong gambar & menyatukannya menjadi kesatuan yang utuh. Proses pengambilan gambar memerlukan sebuah alat seperti camera digital, camera handphone atau software seperti sceencast-o-matic, dll. 1. Fungsi Presentasi Video Presentasi video berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mengomunikasikan rencana dan ide melalui penyajian satu buah product yang sudah dihasilkan. Selain itu, fungsi presentasi video adalah Sebagai alat untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep, presentasi video harus menyampaikan keunggulan gagasan atau ide yang dapat di sampaikan. Rencana atau ide adalah upaya untuk mengatasi masalah yg dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Konsep atau gagasan ialah hasil pemikiran yabg lahir sebagai solusi untuk mengatasi masalah. Pada dasarnya, masalah merupakan kesenjangan antara bukti dan cita-cita. Disini dibutuhkan pelatihan secara khusus untuk mengidentifikasi masalah. Mampu mengidentifikasi masalah adalah setengah langkah untuk selanjutnya menemukan solusi sbg satu langkah berikutnya. Konsep atau ide pada presentasi video akan dan lebih keren jika menggunakan gagasan yang original, benar, akurat dan tentunya berguna. Original, artinya konsep atau ide bukan hasil pemikiran orang lain, berarti harus hasil kreativitas sendiri, bukan plagiasi atau menjiplak hasil karya orang lain. Tak menyalahi kaidah keilmuan, tidak bertentangan dgn norma atau aturan. Berguna, artinya jadi solusi bagi banyak orang. Berdasarkan maksud pembuatannya, video bisa diperuntukan : 1. Narasi Video yang bertujuan untuk menjelaskan narasi. 2. Dokumenter Video yang bertujuan merekam suatu kejadian atau sejarah dalam kehidupan nyata. 3. Informasi Video yang bertujuan menjelaskan suatu informasi. 4. Pembelajaran Video yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran supaya mudah dupahamai, diserap dan mampu dimainkan ulang. 5. Presentasi Video yang bertujuan untuk mengomunikasikan rencana atau gagasan.


2. Tahap-Tahap Memproduksi Video

Dalam memproduksi video, biasanya dibentuk sebuat tim yang masing-masing kru-nya mempunyai tugas yang tersendiri.

Berikut kru-kru yang bertugas beserta tugas-tugasnya :

·            Produser, merupakan seseorang yang mempunyai tugas untuk memimpin dan mengarahkan secara keseluruhan.

·            Sutradara, yaitu seseorang yang memimpin selama proses pembuatan video/film/iklan.

·            Script Writer, ialah seseorang yang bertugas untuk membuat ide cerita.

·            Penulis Skenario, seseorang yang menerjemahkan ide cerita ke dalam bahasa visual gambar atau skenario.

·            Casting, bertugas untuk mencari dan memilih para tokoh/pemain yang sesuai dengan ide cerita dalam proses produksi.

·            Costume Designer, bertugas membuat atau memilih kostum yang sesuai dengan suasana cerita dan latar dalam proses produksi.

·            Make up Artist, mempunyai tugas untuk mengatur make up/riasan yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.

·            Kameramen, orang yang bertugas mengambil gambar atau mengoperasikan kamera saat diadakan pengambilan gambar/shooting.

·            Tata Artistik (Artistic Director), bertugas membuat atau mengatur latar dan setting yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.

·            Lighting, orang yang bertugas mengatur pencahayan dalam pembuatan video/film/iklan.

·            Kliper, mempunyai tugas untuk memberi tanda pengambilan shot dalam proses produksi.

·            Pencatat Adegan, ia bertugas untuk mencatat adegan atau shot yang diambil serta kostum yang dipakai dalam produksi film.

·            Editor, ia adalah orang yang bertugas melakukan editing untuk hasil pengambilan gambar dalam proses produksi.

·            Tata Suara (Sound Recorder), bertugas membuat/memilih/merekam suara dan efek-efek suara yang sesuai dengan suasana cerita dalam proses produksi.

·            Tata Musik, bertugas membuat/memilih musik yang sesuai dengan suasana cerita dalam pembuatan video/film/iklan.

Setelah mengetahui siapa saja kru-kru yang bertugas beserta tugasnya, sekarang dijabarkan sedikit mengenai tahap-tahap memproduksi video.

Berikut tahapan-tahapannya :
1. Tahap Pra-Produksi, terdiri dari :

·            Scripting merupakan ide awal yang digunakan sebagai bahan dalam pembuatan video/film/iklan. Dalam tahap ini dilakukan penulisan naskah/skenario.

·            Planning merupakan tahapan perencanaan. Hal ini meliputi perencanaan pengambilan gambar, setting tempat, mencari atau meng-casting calon tokoh/pemeran, mengurus perizinan, menentukan staf dan kru produksi, merencanakan properti apa saja yang akan digunakan, anggaran biaya, dan hal-hal lain yang patut untuk direncanakan.

·            Development of Concept, dalam tahap ini masing-masing kru sebisa mungkin untuk mengembangkan ide yang telah di dapat dalam pembuatan script sebagai konsep dalam pembuatan video/film/iklan tersebut.

 2. Tahap Produksi, meliputi :

·            Shooting => pengambilan gambar

·            Acting => masing-masing tokoh memerankan bagiannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

·            Creating Animation => hal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan sentuhan animasi dalam video/film/iklan kita nanti.

·            Record Sound => pada proses ini kita merekam suara dari tokoh/pemeran dalam vodeo/film/iklan yang kita buat.

·            Create Text/Graphic => haal ini bisa dibuat jika kita ingin menambahkan tulisan atau gambar dalam video/film/iklan yang kita buat.

 3. Tahap Pasca Produksi, antara lain :

·            Compositing yaitu menggabungkan semua elemen ke dalam satu media

·            Menambahkan efek khusus

·            Mengimport materi sumber

·            Assamble/edit, menyunting materi sesuai dengan naskah yang ada

·            Menghasilkan output, reproduksi dan distribusi

Tambahan :


- Scene merupakan gabungan shot dalam suatu lokasi pada waktu yang sama
- Sequence merupakan sejumlah shot yang membentuk alur cerita
- Cahaya/pencahayaan dibagi menjadi dua, yaitu cahaya natural (alami) dan cahaya artficial (buatan)
- Down Angle : menhasilkan bayangan yang jatuh ke arah tubuh
- Up Angle : menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini, subyek akan kelihatan powerfull dan gagah

- Tujuan Penataan Cahaya :
   *Secara Teknis :      1. Memperoleh dasar cahaya      2. Menghasilakn contrast ratio yang tepat      3. Mengatur suhu warna yang tepat agar tampak alamiah

   *Secara Artistik :

     1. Memperjelas bentuk dan dimensi obyek      2. Menciptakan ilusi dari suatu realitas      3. Menciptakan kesan atau suasana tertentu      4. Memusatkan perhatian pada unsur-unsur penting dalam suatu adegan

- Tiga Point Penting dalam Pencahayaan :


   1. Key Light : pencahayaan utama pada sudut 45 derajat di atas subyek
   2. Fill Light : pencahayaan pengisi, ini berguna untuk menghilangkan bayangan subyek
   3. Back Light : pencahayaan dari arah belakang subyek, ini untuk memberikan dimensi agar subyek tidak menyatu dengan latar belakang

3. Teknik Pengambilan Gambar Video

Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. Salah satunya adalah dengan mengetahui teknik shot itu sendiri dalam video. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik shot yang biasa dipakai dalam membuat sebuah video/film.

Pengetahuan mengenai teknik pengambilan gambar ini sebenarnya untuk menentukan bagaimana shot itu akan dibuat, serta kesan yang timbul didalamnya. Untuk membedakan antara satu shot dengan shot yang lainnya, teknik pengambilan gambar ini dibedakan menjadi dua kategori yaitu dilihat dari Sudut Pengambilan Gambar, dan Ukuran Gambar yang akan dijelaskan pada penjelasan dibawah.

A.      Sudut Pengambilan Gambar (Camera Angle)

1.         Frog Eye Teknik pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan dasar (alas) kedudukan obyek atau dengan ketinggian yang lebih rendah dari dasar (alas) kedudukan obyek. Dengan teknik ini dihasilkan satu pemandangan objek yang sangat besar. Biasanya terjadi distorsi perspektif berupa pengecilan ukuran subyek, sehingga menghasilkan kesan keangkuhan, keagungan, dan kekokohan.

2.         Low Angle Sudut pengambilan dari arah bawah obyek sehingga kesan objek jadi membesar.

3.         Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan obyek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang yang berdiri atau pandangan mata seseorang yang mempunyai ketinggian tubuh tepat tingginya sama dengan obyek. Sering disebut dengan normal shot.

4.         High Angle Sudut pengambilan dari atas obyek sehingga kesan obyek jadi mengecil. Selain itu teknik pengambilan gambar ini mempunyai kesan dramatis, yakni kesan kerdil.

5.         Bird Eye Teknik pengambilan gambar yang dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera di atas ketinggian obyek yang direkam. Hasil perekaman teknik ini memperlihatkan lingkungan yang demikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah demikian kecil.

6.         Slanted Jenis shot ini merupakan perekaman dengan sudut tidak frontal dari depan atau frontal dari samping obyek, melainkan dari sudut 45‘ dari objek, sehingga obyek yang lain ikut masuk kedalam bingkai rekam.

7.         Over Shoulder Shot ini merupakan versi close-up dari slanted shot sehingga seakan-akan objek lain di-shot dari bahu obyek utama.

B.      Ukuran Gambar

Setelah dilihat dari aspek Sudut Pengambilan Gambar, berikutnya adalah ukuran gambar. Ukuran gambar ini tentunya dikaitkan dengan tujuan pengambilan gambar, sekaligus menunjukkan tingkat emosi, situasi, dan kondisi dari objek gambar. Beberapa jenis teknik pengambilan gambar berdasarkan ukuran gambar antara lain:

1.         Extreme Close Up (ECU) Pengambilan gambar sangat dekat sekali, sampai pori-pori kulit pun terlihat. Memperlihatkan detail suatu obyek secara jelas.

2.         Big Close Up (BCU) Pengambilan gambar dari atas kepala hingga dagu obyek. Menonjolkan obyek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.

3.         Close Up (CU) Pengambilan gambar dari tepat atas kepala sampai bawah leher. Untuk memberi gambaran obyek secara jelas.

4.         Medium Close Up (MCU) Ukuran gambar sebatas kepala hingga dada. Untuk menegaskan profile seseorang.

5.         Medium Shot (MS) Ukuran gambar sebatas dri kepala hingga pinggang. Bertujuan untuk memperlihatkan sosok seseorang.

6.         Full Shot (FS) Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki. Memperlihatkan obyek secara keseluruhan.

7.         Long Shot (LS) Pengambilan gambar melebihi full shot. Menunjukan obyek dengan latar belakangnya.

8.         One Shot (1S) Pengambilan gambar satu obyek. Memperlihatkan seseorang dalam in frame.

9.         Two Shot (2S) Pengambilan gambar dua obyek. Biasanya memperlihatkan adegan dua orang sedang bercakap.

10.     Group Shot (GS) Pengambilan gambar sekelompok orang. Misalnya ada adegan pasukan sedang berbaris atau lainnya.

4.        Editing Video

  Pengertian Editing Video dan Fungsinya - Editing  video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah. Pekerjaan editing meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.

 a. Capturing/Importing

Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing  dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.

b. Pemotongan

Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil  potongan video yang lebih baik.

c. Penggabungan

d. Penyisipan

e. Pengaturan Transisi

Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga   

kontinyuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat.

Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.

a.         Cut/Cut To

Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan  ke adegan

yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk:

1.                                                                                    menyatakan kesinambungan cerita;

2.                                                                                    menggambarkan detail objek;

3.                                                                                    menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, semangat.

b.        Dissolve

Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur – angsur

terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:

1.         menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih;

2.         menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan.

c.         WIPE

Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambarberikutnya

dengan cara bergerak dari sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe

digunakan untuk:

1.         menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour;

2.         memberikan kesan retro.

d.        FADE/Fading

Fading berfungsi   sebagai transisi   yang    menggantikan    gambar    dari    gelap

perlahan-lahan menjadi tampak gambarnya (fade in) atau dari gambar berubah secara

berangsur-angsur menjadi gelap (fade out). Fade berfungsi untuk:

1.         sebagai awal dari sebuah adegan;

2.         membedakan perubahan waktu.

6. Pemaduan Suara

7. Rendering

    Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.

Berikut ini merupakan beberapa fungsi dalam tahapan editing video.

1. Fungsi Editing Video

Editing video merupakan proses menyusun dan menata video shoot atau hasil rekaman gambar menjadi suatu rekaman gambar yang baru. Pekerjaan editing adalah berkaitan dengan proses pascaproduksi, seperti, gambar, penyatuan gambar, dan pemotongan pengisian gambar, colour  correction, sound mixing, dan capture video.

2. Fungsi Sound

Fungsi sound meliputi sejumlah keperluan seperti, pembuatan musik ilustrasi, pembuatan sound efek, dan sound recording (untuk keperluan dubbing narasi).

3. Fungsi Image Editing

Merupakan penunjang elemen grafis untuk    keperluan editing video yang dipergunakan dalam pembuatan judul dan ilustrasi.

4. Fungsi Animasi dan Visual Effect

Merupakan bagian video berupa animasi atau visual effect.

5. Fungsi Distribusi

Produk video yang telah dibuat mungkin selanjutnya akan didistribusikan kepada pemirsa yang merupakan target komunikasi dari produk video tersebut. Setelah proses editing video menghasilkan format file tertentu, file ini kemudian dapat diproses lanjut dalam usaha pembuatan vcd/dvd agar kelak dapat digandakan atau didistribusikan secara lebih luas.

Sumber :

·           //www.dumetschool.com/blog/Teknik-Pengambilan-Gambar-Video

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA