Sipilis atau raja singa sudah lama ditakuti oleh orang-orang, karena dampaknya yang meluas bahkan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ vital seperti otak dan jantung. Selain itu, sifilis juga dapat tertular dari ibu ke anak di rahimnya. Ini yang disebut dengan sipilis kongenital. Show Gejala awal dari penyakit ini adalah muncul bisul di kelamin, anus, atau mulut, namun tidak terasa nyeri. Bisul ini biasanya akan sembuh dalam waktu lima minggu. Kemudian muncul demam, sakit kepala, nyeri sendiri, sakit tenggorokan, membengkaknya kelenjar limpa pada ketiak, paha atau leher hingga muncul ruam pada penis, vagina atau mulut dan telapak tangan serta telapak kaki. Tahap ini bisa bertahan selama bertahun-tahun. Kemudian, dalam kurun waktu 10 hingga 40 tahun kemudian, sipilis tidak memunculkan gejala khas hingga timbul kerusakan pada otak dan jantung. Tentu inilah yang dapat berakibat fatal jika tidak dideteksi di awal. Cara mencegahnya dengan segera konsultasikan ke dokter jika di daerah selangkangan Anda muncul ruam-ruam. Bagaimana cara melindungi vagina dari bakteri penyebab penyakit kelamin?Bakteri dapat hidup dan berkembang di vagina. Vagina Anda merupakan tempat yang cocok bagi bakteri karena kelembapannya. Salah satu cara untuk mencegah tertularnya bakteri penyebab penyakit kelamin adalah dengan selalu berhubungan seks saat pasangan Anda menggunakan kondom. Kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan penyakit menular seksual. Selain itu penting juga untuk menjaga area kelamin Anda bersih setelah melakukan seks. Vagina adalah tempat yang mendukung berkembangbiaknya bakteri, terutama saat menstruasi. Maka dari itu, Anda bisa menggunakan pembersih wanita yang mengandung povidone iodine untuk membersihkan bagian luar vagina. Dengan kandungan Povidone-Iodine 10%, cairan ini efektif membunuh bakteri penyebab penyakit kelamin.
Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Jika tidak mendapatkan penanganan, infeksi akibat jamur ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung, dan otak. Candidiasis dapat dialami oleh siapa saja. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko terkena infeksi ini. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan turunnya kekebalan tubuh adalah diabetes, kanker, dan HIV/AIDS. Gejala CandidiasisPenderita candidiasis memiliki gejala yang berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksinya. Berikut adalah beberapa gejala candidiasis yang dibagi berdasarkan bagian tubuh yang terserang: Candidiasis mulut (thrush)
Candidiasis vulvovaginal
Candidiasis kulit (cutaneous candidiasis)
Candiasis telinga (otomikosis)
Kapan harus ke dokterLakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami keluhan dan gejala yang disebutkan di atas. Anda juga harus melakukan kontrol ke dokter jika memiliki faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya candidiasis, seperti menderita HIV, kanker, atau diabetes. Jika Anda sudah didiagnosis mengalami candidiasis, lakukan kontrol sesuai jadwal yang disarankan oleh dokter. Selain untuk memantau terapi, hal ini juga bertujuan mencegah komplikasi. Penyebab dan Faktor Risiko CandidiasisPada keadaan normal, jamur candida memang hidup di kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, jika jamur candida berkembang biak tanpa terkontrol atau masuk aliran darah, ginjal, jantung, dan otak, hal ini dapat berbahaya bagi tubuh. Pertumbuhan dan perkembangan jamur candida yang tidak terkendali paling sering disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa kondisi yang bisa melemahkan daya tahan tubuh adalah: Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya candidiasis pada kulit dan area kelamin:
Diagnosis CandidiasisDokter akan menanyakan seputar keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan dan obat-obatan yang sedang dikonsumsinya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada kulit untuk melihat ruam yang timbul. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
Pengobatan dan Pencegahan CandidiasisTujuan pengobatan candidiasis adalah untuk mengatasi infeksi dan mencegah terjadinya komplikasi. Saat sudah didiagnosis mengalami candidiasis, dokter akan memberikan obat antijamur, sesuai dengan lokasi dan tingkat keparahan infeksi. Obat antijamur yang dapat digunakan adalah: Komplikasi CandidiasisCandidiasis di kulit biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kepercayaan diri penderitanya. Jika infeksi menyebar ke aliran darah dan organ tubuh lain, dapat terjadi komplikasi berupa sepsis dan gangguan pada organ yang terinfeksi. Pada kasus tertentu, penyebaran candida ke selaput pembungkus otak (meningen) akan menyebabkan meningitis. Pencegahan CandidiasisCandidiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
Terakhir diperbarui: 24 Februari 2020 Kamis, 27 Jun 2019 07:15 WIB
Jakarta - Keputihan terjadi pada setiap wanita karena perubahan hormon dalam tubuh. Ada beberapa penyabab lainnya yang bisa menjadi penyebab keputihan, apa saja itu?Dinding vagina dan leher rahim mengandung kelenjar yang menghasilkan cairan untuk membantu menjaganya tetap bersih. Keputihan yang normal biasanya berwarna bening atau putih susu dan tidak memiliki bau yang tidak menyengat.Ada beberapa penyebab yang dapat membuat perubahan dalam jumlah, konsistensi, warna, atau bau keputihan. Berikut faktor penyebab terjadinya keputihan pada wanita yang tidak normal: 1. Infeksi Bakteri Infeksi bakteri paling umum menjadi penyebab terjadinya keputihan yang tidak normal. Bacterial vaginosis (BV) merupakan bakteri yang paling umum menyerang. Bakteri ini bisa terjadi karena ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat di dalam vagina.Penyebab terjadinya ketidakseimbangan ini karena perilaku seks yang tidak aman. Perilaku seks ini bisa seperti tidak pakai kondom dan sering gonta-ganti pasangan. Selain itu penggunaan alat kontrasepsi seperti pil KB dan kurangnya menjaga kebersihan vagina dapat pula menjadi faktor penyebabnya.Gejala infeksi bakteri dapat berupa keputihan berwarna abu, putih, atau hijau. Selain itu keputihan juga berbau busuk dan terasa gatal.2. Trichomoniasis Trichomoniasis dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning, hijau, dan berbau menyengat. Penularan infeksi ini dapat disebabkan oleh kontak seksual dan pemakaian handuk yang bergantian.3. Klamidia Penyebab keputihan yang tidak normal selanjutnya yaitu klamidia. Klamidia juga merupakan infeksi bakteri yang menular lewat hubungan seks. Gejala yang muncul yaitu sakit saat buang air kecil, keputihan secara terus menerus, nyeri perut bagian bawah, keputihan berwarna kuning, dan berbau tidak sedap. Cara mengatasinya dapat dengan cara tidak bergonta-ganti pasangan seks.4. Gonore Gonore juga merupakan jenis penyakit kelamin yang menyebabkan keputihan tidak normal. Gonore dapat membuat keputihan lebih banyak dari biasanya dan keluarnya nanah pada anus. Ada banyak tanda-tanda lainnya yang akan muncul ketika terinfeksi gonore ini. Kamu dapat mengkonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.5. Penggunaan Alat Kontrasepsi Penyebab keputihan selanjutnya yaitu penggunaan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi dalam rahim atau AKDR merupakan alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam rahim. Penggunaan AKDR terkadang dapat menyebabkan keputihan yang berlebih. Hal ini disebabkan karena respons tubuh terhadap benda asing. Keputihan terjadi tidak berbau dan nyeri panggul atau gatal. 6. Penyakit Radang Panggul Penyakit radang panggul terjadi ketika infeksi yang ditularkan lewat seks tanpa kondom menyebar dari vagina ke rahim, saluran tuba, atau ovarium. Radang panggul pada wanita dapat menyebabkan keputihan keluar berlebih dengan warna yang tidak biasa dan berbau tidak sedap.7. Radang Leher Rahim Radang leher rahim atau servisitis merupakan peradangan yang terjadi pada ujung bawah rahim dekat bukaan vagina. Radang leher rahim tidak selalu menimbulkan gejala awal, namun akan muncul keputihan yang berlebih. Keputihan yang berlebih dapat menjadi tanda terjadinya radang pada leher rahim.8. Vaginitis Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang disebabkan oleh infeksi. Peradangan terjadi karena berkurangnya kadar estrogen setelah menopause dan beberapa kelainan kulit. Viginitis ini juga dapat menjadi penyebab keputihan berlebih dan berwarna tidak normal.9. Kanker Serviks Kanker serviks termasuk ke dalam penyakit serius akibat human papillomavirus (HPV). Gejala awal penyakit ini sulit dikenali, namun fase awal yang sering diabaikan adalah keputihan. Keputihan akibat kanker serviks biasanya berwarna putih atau bening dengan tekstur cair. Terkadang keputihan bisa berwarna coklat dengan disertai darah dan bau yang busuk.10. Alergi Alergi yang terjadi pada area vagina dapat menyebabkan keputihan. Biasanya alergi dapat disebabkan oleh pembersih vagina, pelumas, kondom, dan lainnya. Hentikan pemakaian dan periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.Itulah penyebab keputihan yang mungkin terjadi pada wanita. Jangan panik jika mengalami keputihan yang berlebihan, karena pada dasarnya ini merupakan hal yang normal. Jika keputihan berlebihan disertai dengan perubahan warna, bau tidak sedap, dan gatal, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Tetap jaga kebersihan vagina agar tidak munculnya virus dan bakteri penyebab keputihan yang tidak normal. Simak Video "Kinder Joy Boleh Dijual Lagi! BPOM Nyatakan Aman dari Salmonella" [Gambas:Video 20detik] (nwy/nwy) |