Berikut ini adalah contoh undangan setengah resmi kecuali undangan

Contoh Surat Undangan Resmi dan Tidak Resmi. Apa yang dimaksud dengan surat undangan? Surat undangan merupakan surat yang dibuat dalam rangka mengajak seseorang atau pihak tertentu untuk menghadiri suatu acara. Yang dimaksud dengan acara dapat berupa acara resmi atau acara tidak resmi. Maka dari itu, surat undangan terbagi menjadi dua, yaitu surat undangan resmi dan surat undangan tidak resmi.

Jenis Surat Undangan

Terdapat perbedaan pada kedua surat ini. Perbedaan tersebut dapat diketahui dari segi penulisan, cara membuat, tampilan, dan juga tujuan. Selain perbedaan, terdapat juga persamaan dari kedua jenis surat tersebut, yaitu baik surat undangan resmi maupun surat undangan tidak resmi adalah disebutkan waktu dan tempat acara diselenggarakan.

Marilah disimak lebih mendalam mengenai kedua jenis surat undangan yang telah disebutkan di atas.

1. Surat Undangan Resmi

Surat undangan resmi adalah surat undangan yang biasanya dibuat oleh suatu perusahaan atau instansi dalam rangka menyelenggarakan sebuah agenda atau kegiatan yang diadakan dengan mengundang perseorangan, kelompok, ataupun perusahaan lain. Karena surat undangan resmi bersangkutan dengan sebuah lembaga, perusahaan, atau instansi, maka harus disampaikan dengan menggunakan bahasa yang formal.

Selain itu, dalam penulisannya, surat undangan resmi juga harus mengikuti kaidah yang berlaku. Terdapat kaidah yang harus diperhatikan oleh penulis saat menulis surat undangan resmi salah satunya adalah harus menggunakan kalimat yang baku dan menggunakan EYD dengan benar. Ciri utama surat undangan resmi salah satunya adalah penggunaan kop surat.

2. Surat Undangan Tidak Resmi

Bila dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa surat undangan tidak resmi pasti berbeda dengan surat undangan resmi. Surat undangan tidak resmi adalah surat undangan yang biasanya dibuat oleh seseorang atau individu dalam rangka mengundang atau mengajak orang lain untuk menghadiri acara pribadi yang diadakan olehnya, contohnya seperti surat undangan ulang tahun, surat undangan pernikahan dan lainnya.

Jadi dalam penulisannya, surat undangan tidak resmi tentu tidak sama dengan penulisan surat undangan resmi. Penulisan jenis surat undangan tidak resmi lebih luwes dan tidak terlalu dibatasi. Tetapi meskipun demikian, penulis harus tetap mengetahui etika yang baik ketika menuliskan surat undangan ini yaitu dengan menggunakan bahasa yang sopan dan santun.

  Contoh Surat Peringatan Karyawan

Ciri Surat Undangan

1. Surat Undangan Resmi

1. Memiliki kepala surat atau kop surat di awal surat.
2. Memiliki nomor, lampiran dan perihal dalam surat .
3. Menggunakan bahasa yang formal.
4. Menggunakan tulisan kalimat yang baku dan menggunakan EYD yang baik dan benar.
5. Memiliki tanda tangan dan stempel dari suatu lembaga, instansi, atau perusahaan yang bersangkutan.

2. Surat Undangan Tidak Resmi

1. Menuliskan secara jelas nama dan alamat pengirim.
2. Menuliskan secara jelas nama dan alamat penerima.
3. Menuliskan secara jelas hari, tanggal, tempat, dan waktu acara.
4. Menggunakan bahasa yang santun, menarik dan komunikatif.

Bagian-bagian Surat Undangan

Setelah dibahas tentang jenis surat undangan, pembahasan akan dilanjutkan pada bagian-bagian surat. Bagian surat adalah materi terpenting dalam membuat sebuah surat undangan. Dari sini, Anda dapat menyusun sebuah surat undangan dengan mudah. Marilah disimak paparannya berikut ini.

1. Kop Surat atau Kepala Surat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, surat undangan resmi harus menyertakan kop surat di bagian awal penulisan. Tetapi berbeda untuk surat undangan tidak resmi yang tidak harus diberi kop surat.

baca: Contoh Surat Kuasa

Sama halnya dengan kop surat pada surat resmi, kop surat pada surat undangan resmi juga bertujuan agar dapat menunjukkan lembaga, instansi, atau perusahaan yang mengirim surat tersebut. Selain itu, juga untuk menandakan bahwa surat itu benar-benar dikeluarkan oleh lembaga, instansi, atau perusahaan yang menulis surat.

2. Tanggal Pembuatan Surat

Dalam pembuatan surat undangan, seperti jenis surat lainnya, penulis harus menyertakan tanggal pembuatan surat. Penulisan tanggal pada surat ini biasanya disertai dengan penulisan nama tempat. Dan untuk penulisan nama tempat sendiri harus diawali dengan huruf kapital atau huruf besar.

Pemisah antara tempat dan tanggal pembuatan surat adalah dengan menggunakan tanda koma, dan tidak diakhiri dengan tanda titik. Biasanya penempatan tempat dan tanggal surat ini berada pada bagian kanan atas surat. atau juga dapat ditempatkan pada bagian kiri atas surat, tergantung pada keperluan masing-masing.

Contoh:

• Jakarta, 10 November 2017
• Jakarta, 10-11-2017 atau
• Jakarta, 10/11/2017

Dalam penulisan tempat dan tanggal, Anda dapat memilih salah satu dari contoh diatas. Tetapi kebanyakan penulis lebih sering menggunakan contoh yang pertama. Pada surat undangan resmi, penulis harus menyertakan tempat dan tanggal pembuatan.

3. Nomor, Lampiran, dan Perihal

Ketiga bagian ini hanya berlaku pada surat undangan resmi dan tidak berlaku pada surat undangan tidak resmi. Dalam penulisannya, ketiga bagian ini tidak boleh dituliskan secara asal. Terlebih lagi untuk penulisan nomor surat, karena setiap huruf dan angka pada nomor surat memiliki makna tersendiri.

4. Salam Pembuka

Beberapa bagian yang dituliskan di atas adalah bagian awal surat. Kini pembahasan mulai masuk ke dalam bagian isi surat. Isi surat yang pertama adalah salam pembuka. Salam pembuka biasanya dituliskan dengan kata-kata yang biasa digunakan dalam dialog.

Contoh: Dengan hormat

5. Isi Surat

Isi surat adalah bagian terpenting dalam jenis surat apapun, termasuk dalam surat undangan. Hal ini karena maksud dan tujuan dari surat undangan dituliskan pada bagian ini. Biasanya bagian isi surat berisi tentang hari, tanggal, waktu, dan tempat acara, yang merupakan sarana informasi bagi pembaca.

Bagian ini harus dituliskan secara jelas, agar pembaca tidak bingung dengan apa yang dimaksud oleh penulis. Lebih baik lagi jika bagian isi surat disampaikan dengan cepat dan tidak berbelit-belit. Hal ini berlaku untuk surat undangan resmi ataupun surat undangan tidak resmi.

6. Penutup

Bagian terakhir adalah bagian penutup surat. Perlu diketahui bahwa penulisan penutup pada surat undangan resmi tidak sama dengan surat undangan tidak resmi. Pada surat undangan resmi selain menuliskan paragraf penutup, harus juga menyertakan tanda tangan dan stempel dari lembaga, instansi, atau perusahaan terkait.

Berbeda dengan surat undangan tidak resmi, pada bagian penutup jenis surat ini, penulis tidak perlu menyertakan tanda tangan dan stempel. Hanya cukup menuliskan paragraf penutup saja. Lebih baik paragraf penutup ditulis cukup 1 sampai 2 baris saja, tidak perlu dituliskan terlalu panjang.

Contoh Surat Undangan Lengkap

Setelah dibahas mengenai beberapa materi tentang surat undangan, pembahasan akan dilanjutkan dengan mengenal beberapa contoh surat undangan.

1. Surat Undangan Resmi

Berikut adalah beberapa contoh surat undangan resmi.

a. Contoh Surat Undangan Acara Perusahaan

[su_note note_color=”#d8d8d8″]

PT SALAWASNA Jl. Soekarno Hatta KM. 15, Bandung Telp (021) 72424242 Fax (021) 72424245

Email: www.salawasna.com