Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

biem.co — Apa yang kalian ketahui tentang kultur jaringan? Sebelumnya kalian tahu, kan, jika perbanyakan tanaman bisa dilakukan secara generatif dan vegetatif?

Nah, kultur jaringan ini merupakan salah satu cara perbanyakan atau pergandaan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik dalam menggandakan tanaman melalui cara mengisolasi bagian tanaman seperti akar, daun, mata tunas, dan jaringan tumbuh tanaman.

Nantinya, potongan-potongan tersebut akan tumbuh dalam media buatan secara aseptik yang kaya akan nutrisi serta zat pengatur, tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga potongan tanaman bisa memperbanyak diri dan tumbuh menjadi tanaman lengkap yang memiliki sifat sama seperti induknya.

  • Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

  • Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Kultur jaringan ini dilakukan secara in vitro atau menanam menggunakan wadah yang tertutup dan dilakukan di tempat yang steril. Kultur jaringan ini tentunya harus dilakukan oleh orang yang sudah ahli disertai dengan alat-alat yang memadai.

Teknik kultur jaringan ini cukup susah dan banyak aturan. Tetapi, Sobat biem tidak perlu khawatir, pada artikel ini akan disampaikan bagaimana cara membuat kultur jaringan yang baik dan benar dan juga bisa dilakukan di rumah.

Sebelum mengetahui prosedurnya, kita juga harus mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kelemahan apa yang bisa kita dapatkan ketika melakukan kultur jaringan.

Berikut ini merupakan keuntungan dari teknik kultur jaringan, di antaranya:

  1. Tidak memakan tempat
  2. Hemat waktu
  3. Akan memiliki sifat sama atau seragam dengan induknya
  4. Dapat menghasilkan bibit dengan jumlah yang besar dalam waktu yang singkat
  5. Kesehatan dan mutu bibit menjadi lebih terjamin
  6. Kecepatan tumbuh bibit menjadi lebih cepat dibanding dengan pergandaan konvensional
  7. Dapat dilakukan dalam jumlah yang cukup besar.

Teknik kultur jaringan juga memiliki kelemahan, di antaranya:

  1. Hanya bisa dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang ini
  2. Diperlukan biaya awal yang cukup tinggi
  3. Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatisasi (pemindahan eksplan), sehingga harus dalam kondisi lembap dan aseptik

Berikut enam tahapan yang bisa kita lakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan.

Pembuatan Media

Dalam pengaplikasian teknologi kutur jaringan pada rumah tangga, kita dapat menggunakan ruangan rumah kita menjadi seperti di laboratorium.

Ada ruangan yang digunakan sebagai ruangan sterilisasi, ruang persiapan alat-alat laboratrium dan bahan-bahan kimia. Selain itu, kita juga perlu menyiapkan kulkas khusus untuk tempat penyimpanan berbagai hormon dan larutan.

Kemudian ruang inkubasi yaitu ruang yang diperlukan untuk meletakkan eksplan yang akan dikultur. Hal yang perlu kita perhatikan adalah ruangan ini harus terjaga kesterilannya, dan memiliki suhu stabil 25ᵒC. Kita bisa menggunakan lampu neon 40 watt sebanyak 2 buah.

Selain itu, kita juga harus menyiapkan ruangan inokulasi (penanaman) sehingga perlu adanya LAF (Laminar Air Flow Cabinet) sebagai tempat melakukan penanaman eksplan ke dalam botol atau wadah.

Biasanya komposisi dalam pembuatan media bergantung pada tanaman yang akan dikulturkan. Media yang yang kita butuhkan terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon, agar-agar, dan juga gula. Media yang digunakan harus steril atau terhindar dari kuman dan bakteri.

Inisiasi

Pengambilan eksplan (potongan) pada bagian tanaman yang kita kulturkan. Bagian tanaman yang sering dipakai untuk kegiatan kultur jaringan ialah tunas.

Eksplan yang dikulturkan diharapkan bisa menginisiasi pertumbuhan baru, sehingga akan memungkinkan dilakukannya pemilihan bagian tanaman yang tumbuhnya paling kuat, untuk bisa digunakan pada kultur tahap selanjutnya.

Sterilisasi

Kegiatan yang kita lakukan ini harus dilakukan di tempat yang steril, seperti di laminar flow dan juga memakai alat-alat yang steril. Sterilisasi bisa dilakukan menggunakan etanol dengan cara menyemprtokan pada alat-alat yang ingin kita gunakan. Tak lupa pula orang yang melakukan kultur jaringan ini juga harus steril.

Multiplikasi

Menanam eksplan di media dengan tujuan menggandakan calon tanaman. Kegiatan ini dilaksanakan di laminar flow agar dapat terhindar dari adanya kontaminasi yang mengakibatkan gagalnya pertumbuhan eksplan.

Tabung reaksi yang ditanami eksplan kemudian diletakkan pada rak-rak lalu ditempatkan di tempat yang steril dengan suhu kamar.

Pengakaran

Proses untuk pembentukan akar dan pucuk tanaman yang cukup kuat untuk dapat bertahan hidup sampai kita pindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar. Pengamatan kita lakukan setiap hari untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan akar serta untuk melihat adanya kontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.

Dalam tahap ini, kultur tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan.

Aklimatisasi

Tahap kritis yang sering menjadi kendala dalam produksi bibit secara masal. Kegiatan ini yaitu memindahkan eksplan ruangan aseptik ke ruang inokulasi. Pemindahan dilakukan secara hati-hati.

Prosedur pembiakan dengan kultur jaringan baru bisa dikatakan berhasil jika planlet kita dapat diaklimatisasi ke kondisi eksternal dengan keberhasilan yang tinggi.

Nah, itulah beberapa prosedur dari teknik kultur jaringan. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, khususnya yang ingin belajar tentang cara memperbanyak tanaman dengan teknik kultur jaringan di rumah. Semoga berhasil. (red)

Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Penulis adalah Muhamad Ra’if Ramdan, Mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Sains, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Asal dari Taktakan, Serang, Banten.

Editor: Happy Hawra

Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Pada artikel Biologi kelas 11 kali ini, kamu akan belajar lebih lanjut tentang teknik kultur jaringan.

Squad, siapa di antara kalian yang memelihara banyak tanaman di halaman rumahnya? Biasanya tanamannya ditaruh di pot yang lucu-lucu gitu ya, atau langsung ditanam di halaman rumah. Untuk kalian yang benar-benar penggemar tumbuhan garis keras, ingin nggak sih punya satu kebun khusus yang isinya tumbuhan favorit kalian? Misalnya kebun mawar. Hmm ternyata kalian bisa mewujudkan itu, lho. Caranya dengan menggunakan kultur jaringan. Seperti apa sih kultur jaringan itu? Kuy, disimak bareng-bareng! 

Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Squad, tahapan pertamanya ini disebut dengan pembuatan media. Medianya bukan koran gitu, ya. Media yang biasa digunakan untuk kultur jaringan adalah garam, mineral, vitamin, dan hormon. Terkadang dibutuhkan juga bahan-bahan seperti agar, gula, arang, dan beberapa jenis bahan organik lain. 

Setelah media selesai dibuat, selanjutnya kamu harus melakukan tahapan inisiasi. Inisiasi ini adalah pengambilan eksplan dari salah satu bagian tumbuhan yang mau kamu kembangbiakkan. Eksplan yang diambil ini akan digunakan dalam proses kultur jaringan dan bersifat meristematis, ya. Apa tuh meristematis? Artinya, sel-sel dalam eksplannya aktif melakukan pembelahan. 

Setelah proses inisiasi selesai, tahapan selanjutnya adalah sterilisasi. Sesuai dengan namanya, sterilisasi ini digunakan untuk membebaskan eksplan dari segala bentuk proses kehidupan. Eksplan yang sudah melalui proses inisiasi kemudian disterilisasi dengan menggunakan alkohol. Bagaimana caranya, tuh? Eksplannya direndam di alkohol. Oh iya, tempat kamu melakukan proses ini harus steril, ya! 

Setelah sterilisasi, ada tahap selanjutnya yang bernama multipikasi. Multipikasi ini adalah kegiatan memperbanyak tanaman. Cara melakukan multipikasi ini adalah dengan cara menanam eksplan pada media yang telah dibuat sebelumnya untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme. Setelah eksplan ditanam, eksplan akan membentuk yang namanya kalus. Kalus ini merupakan kumpulan sel yang belum terdiferensiasi. Setelah itu, kalus akan mengalami pembaharuan nutrisi. 

Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Selanjutnya akan terjadi pengakaran. Pada fase ini, akan ada pertumbuhan akar yang dialami eksplan. Jika ini sudah berlangsung, tandanya proses kultur jaringannya ini mulai berjalan dengan baik. Setelah itu, eksplan akan berkembang menjadi planlet atau tanaman kecil di dalam botol. 

Tahapan terakhir dalam proses kultur jaringan namanya aklimatisasi. Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian diri planlet pada lingkungan tempat tumbuhnya. Aklimatisasi dilakukan dengan cara memindahkan planlet dari tabung ke lingkungan tumbuh baru sebelum ditanam di dalam tanah. 

Squad, ada yang berminat menggunakan kultur jaringan sebagai sarana untuk bercocok tanam? Ternyata tidak begitu sulit, ya! Supaya kamu nggak salah melakukannya, belajar dulu yuk bersama ruangbelajar. Yuk, tonton video belajar beranimasi, lihat rangkuman, mengerjakan latihan soal, cuma dari HP-mu. Download sekarang, yuk! 

Berikut ini kegiatan yang dilakukan dalam perbanyakan tanaman dengan teknik kultur jaringan tumbuhan

Referensi:

Irnaningtyas, Istiadi Y. (2016). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang Disempurnakan Edisi Revisi. Erlangga: Jakarta.

Artikel ini diperbarui pada 15 Desember 2020.