Berikut ini yang bukan ciri-ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah adalah

Berikut ini yang bukan ciri-ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah adalah

Berikut ini yang bukan ciri-ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah adalah
Lihat Foto

Thoughtco

Ilustrasi kehidupan pada Zaman Paleolitikum

KOMPAS.com - Masyarakat nomaden adalah masyarakat yang hidup dengan berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan.

Masyarakat nomaden merupakan salah satu ciri-ciri kehidupan pada zaman Batu Tua (Paleolitikum).

Pada zaman Paleolitikum, manusia purba hidup dengan cara nomaden karena kemampuan mereka dalam segala hal masih sangat terbatas.

Berikut adalah ciri-ciri masyarakat nomaden.

Baca juga: Nomaden: Sejarah dan Perkembangannya

Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain

Masyarakat nomaden hidup dengan berpindah-pindah tempat atau mengembara, tergantung pada daerah yang banyak menyediakan bahan makanan.

Karena kehidupannya mengembara, praktis belum membentuk suatu masyarakat menetap.

Pola hunian masyarakat nomaden adalah datang, menghabiskan sumber makanan di sekitarnya, kemudian mengembara lagi untuk mencari daerah baru yang dapat memberikan persediaan makanan.

Cara seperti itu dilakukan hingga manusia mengenal pola kehidupan semi nomaden.

Baca juga: Zaman Paleolitikum: Ciri-ciri, Peninggalan, dan Manusia Pendukung

Sangat bergantung pada alam

Tempat-tempat yang dituju oleh masyarakat nomaden umumnya lingkungan terbuka yang dekat dengan sungai, danau, pantai, atau sumber air lainnya.

Pasalnya, kehidupan mereka sangat bergantung pada alam dan di daerah-daerah tersebut mereka akan lebih mudah dalam mencari makan dan minum.

Daerah-daerah tersebut selain menyediakan tumbuh-tumbuhan yang bisa dimakan, juga menjadi tujuan binatang-binatang buruan untuk melepas dahaga.

Segala daya manusia nomaden ditujukan untuk berhasilnya usaha memenuhi kebutuhan makan.

Selain itu, manusia berlindung di bawah pohon-pohon besar atau membuat atap dan sekat dari daun-daunan, untuk menghindari binatang liar yang dapat mengancam nyawa.

Baca juga: Apa itu Food Producing dan Food Gathering?

Salah satu hal yang menyebabkan manusia purba hidup nomaden adalah mereka tidak punya kemampuan untuk mengolah makanan dan bercocok tanam.

Mereka hidup dengan berburu binatang dan mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu, atau disebut food gathering.

Binatang yang diburu saat itu adalah babi, kerbau, banteng, rusa, monyet, dan masih banyak lainnya.

Sedangkan hasil alam yang dikumpulkan berupa umbi-umbian seperti keladi, buah-buahan, biji-bijian, daun-daunan, dan hasil tangkapan dari danau atau laut seperti ikan dan kerang.

Binatang buruan atau bahan makanan yang dikumpulkan akan langsung dimakan tanpa dimasak.

Pengolahan makanan secara sederhana baru dilakukan saat mereka mengenal api.

Selain itu, karena belum mengenal bercocok tanam, setelah tidak ada lagi bahan makanan yang bisa diburu atau dikumpulkan, manusa akan berpindah tempat tinggal.

Baca juga: Ciri-ciri Kehidupan Manusia Purba pada Masa Food Gathering

Teknologi yang dikuasai masyarakat nomaden masih sangat rendah, di mana hampir semua alat yang digunakan terbuat dari batu, kayu, atau tulang yang masih kasar.

Untuk menangkap hewan buruan, manusia nomaden menggunakan alat-alat dari kayu dan tulang, memasang jebakan, serta menggiring hewan ke arah jurang yang terjal.

Peralatan yang digunakan masyarakat nomaden seperti kapak, alat serpih, peralatan dari tulang dan kayu.

Hidup berkelompok

Masyarakat nomaden biasanya hidup dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota sekitar 10-15 orang.

Hal itu dilakukan agar memudahkan untuk berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Dalam sebuah kelompok, biasanya dilakukan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.

Para laki-laki bertugas mencari makan dengan berburu, sementara perempuan bertanggung jawab meramu makanan dan mengasuh anak-anak.

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Rahmadi, Duwi dan Suheri. (2017). Mari Mengenal Masa Prasejarah. Sukoharjo: Sindunata.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Ciri Ciri Masyarakat Nomaden Pada Zaman Prasejarah Lengkap – Apa itu zaman prasejarah? Prasejarah atau nirleka merupakan istilah yang berguna untuk mengarah pada masa catatan sejarah yang belum tersedia tulisannya. Zaman prasejarah ini dapat dinamakan zaman praaksara karena di zaman ini manusia belum mengenal adanya tulisan, sehingga bukti bukti tertulis atau catatan sejarah perkembangan kehidupan manusia belum ada dan tidak ditinggalkan.

Pada zaman prasejarah terdapat masyarakat yang kehidupannya jauh berbeda seperti sekarang ini. Jaman dahulu tempat tinggal mereka masih berpindah pindah, bahkan segala kebutuhan hidupnya sangat bergantung pada alam. Masyarakat tersebut menggunakan sistem nomaden untuk bertahan hidup. Kehidupan nomaden ialah cara mempertahankan hidup menggunakan sistem berpindah pindah dari satu tempat menuju tempat lain. Hal ini dilakukan demi mendapatkan makanan sehari hari. Lalu bagaimana ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah?

Ciri Ciri Masyarakat Nomaden Zaman Prasejarah

Kehidupaan masyarakat prasejarah menggantungkan hidupnya kepada alam. Pada zaman tersebut masyarakat belum bisa bercocok tanam. Hal inilah yang mendesak mereka untuk mencari makanan terus menerus. Apabila ditempat mereka tinggal sudah tidak mempunyai makanan, maka mereka akan berpindah tempat tinggal lagi untuk memperoleh makanan. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membagikan beberapa ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah. Untuk lebih jelasnya dapat anda simak di bawah ini.

Zaman prasejarah pada dasarnya berbeda dengan zaman sejarah. Apa perbedaan zaman prasejarah dan zaman sejarah? Zaman prasejarah merupakan masa dimana manusia belum meninggalkan dan belum mengenal adanya tulisan. Sedangkan zaman sejarah merupakan masa dimana manusia telah mengenal adanya tulisan. Bagaimana kehidupan masyarakat pada zaman prasejarah?

Pada zaman dahulu masyarakat prasejarah menggantungkan hidupnya kepada alam dalam kehidupannya sehari hari. Untuk itulah gaya hidup dan tempat tinggalnya berpindah pindah atau nomaden. Masyarakat prasejarah memiliki ciri khas tersendiri dalam mempertahankan hidupnya. Berikut ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah:

Baca juga : Ciri Ciri Candi Hindu dan Budha Beserta Perbedaannya

  1. Tempat tinggalnya berpindah pindah yaitu dari satu tempat menuju tempat lain apabila makanannya telah habis.
  2. Menggantungkan hidupnya kepada alam, terutama dari segi mencari makanan.
  3. Tidak bisa bercocok tanam.
  4. Tidak bisa mengolah bahan bahan makanan.
  5. Mereka berburu untuk mengumpulkan makanan sehari hari.
  6. Tempat tinggalnya tidak menetap.
  7. Menggunakan alat dari kayu dan batu untuk bertahan hidup dan mencari makanan.

Selain ciri diatas, adapula ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah lainnya seperti bahan makanan yang diperoleh berupa dedaunan, buah buahan dan umbi umbian. Hal ini dikarenakan pada zaman tersebut masyarakat prasejarah belum mengenal cara bercocok tanam. Kemudian mereka juga makan makanan seperti daging, baik daging hewan maupun ikan. Pada saat itu mereka juga belum mengenal sistem memelihara atau beternak hewan dan ikan. Maka dari itu daging yang diperoleh berasal dari perburuan. 

Baca juga : Sejarah Kejayaan dan Runtuhnya Kerajaan Kutai Beserta Peninggalan dan Rajanya

Ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah yang paling utama ialah sistem tempat tinggal yang berpindah pindah. Sistem ini dilakukan untuk bertahan hidup, karena jika makanan ditempat tersebut habis maka mereka akan berpindah tempat lagi yang sumber perburuan dan makanannya banyak. Tempat tinggal masyarakat nomaden berada di goa goa. Kehidupan mereka berkelompok dengan anggota sekitar 10 sampai 15 orang. Mereka saling bekerja sama dan menjaga satu sama lain untuk dapat bertahan hidup.

Meski mereka hanya menggunakan alat dari kayu dan batu namun alat ini bermanfaat untuk mempertahankan diri dan mencari makanan. Dalam berburu dan mencari makanan, mereka lakukan secara bersama sama.Demikianlah penjelasan mengenai ciri ciri masyarakat nomaden pada zaman prasejarah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima kasih telah berkunjung di blog ini. 

Baca Juga  Sejarah Kerajaan Kalingga Beserta Peninggalannya

Lihat Foto

Medium

Ilustrasi manusia purba yang hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah tempat.

KOMPAS.com - Nomaden adalah cara hidup dengan berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkesinambungan.

Pola hidup seperti ini sudah ada sejak Zaman Batu Tua atau Paleolitikum.

Penyebab manusia purba hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain adalah karena kehidupan masyarakatnya masih sangat sederhana karena kemampuannya terbatas.

Manusia purba tidak punya kemampuan untuk menetap serta mengolah lahan untuk mendapatkan makanan. Cara hidup mereka adalah nomaden atau dengan berpindah-pindah tempat, tergantung pada daerah yang banyak menyediakan bahan makanan dan binatang buruan.

Untuk bertahan hidup, manusia zaman praaksara mencari makan dengan cara berburu dan meramu.

Mereka akan mengumpulkan bahan makanan dari alam untuk dikonsumsi saat itu, atau disebut food gathering.

Setelah bahan makanan di tempat tersebut habis, mereka akan mengembara mencari tempat lain yang masih melimpah sumber daya alamnya, begitu seterusnya.

Manusia purba biasanya hidup berkelompok dengan anggota sebanyak 10-15 orang.

Baca juga: Pembabakan Masa Prasejarah Berdasarkan Geologi

Pola hunian masyarakat nomaden

Tempat-tempat yang dituju oleh masyarakat nomaden umumnya lingkungan yang dekat dengan sungai, danau, pantai, atau sumber air lainnya.

Tujuan utamanya adalah untuk mempermudah dalam pencarian makan dan minum.

Jakarta -

Nomaden artinya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Pada masyarakat pra sejarah kehidupan sangat bergantung pada alam. Apa yang dimakan oleh manusia purba kala itu adalah bahan makanan yang disediakan alam seperti buah-buahan, umbi-umbian, dan dedaunan yang tinggal dipetik.

Manusia pra sejarah tidak menanam maupun mengolah pertanian. Jika mereka ingin memakan ikan maka akan menangkapnya di sungai, waduk, maupun tempat lainnya di mana ikan hidup. Selain itu apabila ingin makan daging, mereka akan berburu untuk menangkap binatang buruannya.

Berdasarkan pola kehidupan nomaden artinya berpindah-pindah, masa kehidupan prasejarah ini sering disebut sebagai masa mengumpulkan bahan makanan dan berburu. Jika bahan makanan tersebut telah habis, mereka akan berpindah ke tempat lain yang menyediakan bahan makanan.

Selain itu nomaden bertujuan juga untuk menangkap binatang buruannya. Kehidupan nomaden berlangsung dalam waktu yang lama dan terus-menerus. Oleh karena itu, mereka tidak pernah memikirkan rumah sebagai tempat tinggal yang tetap.

Manusia pra sejarah tinggal di alam terbuka seperti hutan, di bawah pohon, di tepi sungai, di gunung, di gua, dan di lembah-lembah. Ancaman hidup di alam terbuka yang mereka hadapi adalah binatang buas. Binatang buas adalah musuh utama kehidupan manusia prasejarah.

Dalam kehidupan nomaden, biasanya manusia pra sejarah juga menelusuri sungai. Perjalanan melalui sungai dipandang lebih mudah dan aman dari pada melalui daratan atau yang sangat berbahaya.

Untuk memudahkan bertransportasi manusia pra sejarah merakit alat transportasi seperti perahu untuk melalui sungai.

Pada masa nomaden, masyarakat pra sejarah juga mengenal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dari setiap kelompok terdiri dari 10 hingga 15 orang.

Untuk mempermudah kehidupannya, masyarakat pra-sejarah juga membuat alat-alat perlengkapan dari batu dan kayu, meskipun bentuknya masih sangat kasar dan sederhana.

Berikut adalah ciri-ciri kehidupan masyarakat nomaden yang dikutip dari buku Menelusuri Jejak-Jejak Masa Lalu Indonesia karya Yusliani Noor dan Mansyur:

1. Selalu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

2. Sangat bergantung pada alam.

3. Belum dapat mengolah bahan makanan.

4. Hidup dari hasil mengumpulkan bahan makanan dan berburu.

5. Belum memiliki tempat tinggal yang tetap.

6. Peralatan hidup masih sangat sederhana dan terbuat dari batu atau kayu.

Masyarakat pra sejarah lama-kelamaan menyadari jika makanan yang disediakan oleh alam sangat terbatas dan akhirnya akan habis. Mereka kemudian mengganti cara bertahan hidup dengan menanami lahan-lahan yang akan ditinggalkan agar dapat menyediakan bahan makanan yang lebih banyak di kemudian hari.

Selain itu dengan bercocok tanam, para wanita dan anak tidak harus selalu ikut berpindah untuk mengumpulkan bahan makanan ataupun berburu binatang.

Jadi, nomaden artinya berpindah-pindah ya. Selamat belajar detikers.

Simak Video "Sosok Keluarga Kura-kura yang Keliling Indonesia dengan Karavan"

[atj/nwy]

Video yang berhubungan