Berikut ini yang bukan inti dari ajaran tasawuf menurut paham ahlussunnah wal jamaah kecuali

1. Satu sumber yaitu Al-Qur'an, hadits dan ijma' para sahabat..

Top 1: 41. Sebutkan 3 bidang cakupan ajaran ahlussunnah waljamaah ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 98

Ringkasan: . Hallo, ich bin Widya. Herzlich willkomen in meiner Klasse! Die Klasse ist sehr schὃn und bequem. Es gibt so viele Dinge hier. Die Tafel hἃngt vor der. … Klasse. Neben der Tafel hἃngt die Landkarte und das lernplakat. Der Schwamm und das Lineal liegt auch neben der Tafel. Das Regal steht an der Ecke und der Lehrers Tisch liegt neben dem Regal. Die Bὓcher liegen im Regal. Ausser den Bὓchern gibt es auch den Overhead-Projektor. In meiner Klasse gibt es auch die Klimaanlage, wie du siehst,

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan 3 bidang cakupan ajaran ahlussunnah waljamaah!tolong bantu saya mengerjakan soal tersebut.....makasih...​. 1. Lihat jawaban. ...

Top 2: Jelaskan cakupan bidang ajaran Ahlussunnah Waljamaah - Brainly

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 98

Ringkasan: . 5. Sebutkan contoh gerakan dalam tari primitif​ . 4. Tulislah satu kalimat dalam cerita yang kamu baca di buku materimu, yang mencerminkan perilaku Tat Twam Asi!Beri jawaban paling tepat & serius. … yaa, suksma​ Sebutkan contoh pemanfaatan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari kalo ga tau gasah jawab ​ . salah satu teknik pengelolaan sampah adalah dengan penimbunan (landfill). tuliskan tujuan dari teknik tersebut . 1.apakah y

Hasil pencarian yang cocok: Jawaban: 1.Satu sumber yaitu Al-Qur'an, Hadis dan Ijma' para sahabat. 2.sesuai dengan dalil dalil yang sahih baik secara rasio maupun secara ... ...

Top 3: Yang bukan termasuk cakupan bidang ajaran Ahlussunnah Wal ...

Pengarang: apamaksud.com - Peringkat 186

Hasil pencarian yang cocok: Pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah. Ceramah Agama Islam Tentang Ciri-Ciri Ahlussunnah wal Jama'ah. Ahlussunnah wal Jama'ah Mencintai Sunnah. Apa saja ajaran ... ...

Top 4: 41. Sebutkan 3 bidang cakupan ajaran ahlussunnah waljamaah ...

Pengarang: serbailmu.live - Peringkat 128

Ringkasan: . Jawaban:Tsalatsatul Ushul:1. Mengenal ilmu tentang Allah (nama dan sifatNya) 2. Mengenal ilmu tentang agama Allah (Islam) 3. Mengenal ilmu tentang Rasulnya ﷺ

Hasil pencarian yang cocok: 2 Mar 2020 — Menengah Pertama terjawab 41. Sebutkan bidang cakupan ajaran ahlussunnah waljamaah tolong bantu saya mengerjakan soal tersebut.....makasih. ...

Top 5: Jelaskan cakupan bidang ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah​

Pengarang: serbailmu.live - Peringkat 122

Ringkasan: haikalkarim158 . haikalkarim158 Penjelasan:1. Satu sumber yaitu Al-Qur'an, hadits dan ijma' para sahabat.2. Sesuai dengan dalil-dalil yang sahih baik secara rasio maupun naql.3. Tetap tidak tergoyahkan bersama dengan bergulirnya waktu. Karena ajaran ini sesuai dengan fitrah manusia.∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Hasil pencarian yang cocok: 13 Okt 2021 — Penjelasan: 1. Satu sumber yaitu Al-Qur'an, hadits dan ijma' para sahabat. 2. Sesuai dengan dalil-dalil yang sahih baik secara rasio maupun ... ...

Top 6: Tiga Aspek Penting Dalam Keilmuan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)

Pengarang: pmiifaperta.wordpress.com - Peringkat 174

Ringkasan: Posted on 30 Desember 2016 Updated on 30 Desember 2016 By: Naufal Nasrullah, 2016. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) merupakan pemahaman yang dijadikan pegangan oleh umat islam indonesia dan seluruh dunia. Negara Indonesia sebagai negara kepulauan memilki keistimewaan sendiri dalam kegiatan keagamaannya. Disebabkan, kemempuan toleransi yang tinggi dalam ke lima perbedaan agama yang ada didalamnya. Aswaja sebagai pedoman umat islam Indonesia berperan penting

Hasil pencarian yang cocok: 30 Des 2016 — By: Naufal Nasrullah, 2016 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ahlussunnah Wal Jama'ah (Aswaja) merupakan pemahaman yang dijadikan ... ...

Top 7: nahdlatul ulama dan nilai ajaran ahlussunnah wal jama'ah - Neliti

Pengarang: media.neliti.com - Peringkat 163

Hasil pencarian yang cocok: oleh KM FATMAWATI · Dirujuk 5 kali — Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, politik dan sosial. Organisasi NU menganut ajaran Ahlussunnah Wal Jama'ah ... ...

Top 8: AKIDAH (4) | POKOK DAN KARAKTERISTIK AJARAN ASWAJA

Pengarang: wakidyusuf.wordpress.com - Peringkat 166

Ringkasan: Ahlussunnah Dari Segi Ajaran. Ajaran Ahulussunnah wal Jama’ah adalah ajaran islam yang dijelaskan oleh Nabi dan para sahabatnya, yaitu apa yang ada dalam Al-Qur’an dan Hadis Nabi dan Ijma’ para sahabat. Paham ini terus berkelanjutan hingga saat ini dan diikuti oleh sebagaian besar kaum muslim di dunia. Imam Ibn Hazm dalam kitabnya : “Al-Fashl Bainal Milal wan Nihal” mengatakan :. ( ﻗﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻧﺬﻛﺮﻫﻢ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﻣﻦ ﻋﺪﺍﻫﻢ ﻓﺄﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻋﺔ ﻓﺈﻧﻬﻢ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﺳﻠﻚ ﻧﻬﺠﻬﻢ ﻣ

Hasil pencarian yang cocok: 25 Mar 2017 — Ahlussunnah Dari Segi Ajaran Ajaran Ahulussunnah wal Jama'ah adalah ajaran islam yang dijelaskan oleh Nabi dan para sahabatnya, ... ...

Top 9: Ajaran Aswaja (Ahlussunnah wal-Jama'ah) dalam Bidang Aqidah ...

Pengarang: maskuns.my.id - Peringkat 142

Ringkasan: Aswaja ialah Kelompok yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan mayoritas sahabat, baik di dalam syariat (hukum Islam) maupun aqidah dan tasawuf. Ajaran Aswaja ialah salah satu dari banyaknya aliran yang bermunculan pada tubuh Islam. Di antara semua aliran tersebut, sangkanya aswajalah yang memiliki banyak penganut, bahkan malah terbanyak di antara semua aliran. Sampai bisa disebutkan, Aswaja menggenggam peranan utama dalam kemajuan pemikiran ke Islaman. Oleh karenanya, kiranya tulisan in

Hasil pencarian yang cocok: 6 Mar 2021 — Aswaja ialah Kelompok yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW dan mayoritas sahabat, baik di dalam syariat (hukum Islam) maupun aqidah dan ... ...

Top 10: PENGERTIAN DAN METODE BERPIKIR AHLUSSUNNAH WAL ...

Pengarang: unupurwokerto.ac.id - Peringkat 132

Ringkasan: Oleh : Ansori. (Katib Syuriyah PCNU Kab. Banyumas). A. Pengertian Ahlussunnah wal Jama’ah (ASWAJA). Kata atau istilah Ahlussunnah wal Jama’ah diambil dari hadis Imam Thabrani sebagai berikut:. افترقت اليهود على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة ، وافترقت النصارى على إحدى أو اثنتين وسبعين فرقة ، وستفترق أمتي على ثلاث وسبعين فرقة، الناجية منها واحدة والباقون هلكى. قيل: ومن الناجية ؟ قال: أهل السنة والجماعة. قيل: وما السنة والجماعة؟ قال: ما انا عليه اليوم و أصحابه. “orang-orang Yahudi bergolong-golong te

Hasil pencarian yang cocok: 22 Okt 2020 — Kemudian, pengertian Ahlussunnah wal Jama'ah dalam bidang tashawwuf, ... Dalam bidang tashawwuf, ajaran-ajaran al-Junaidi dan al-Ghazali ... ...

tirto.id - Imam Al-Ghazali adalah ulama dan pemikir besar dalam Islam. Selain menjadi akademisi, Al-Ghazali kesohor sebagai ahli tasawuf. Karyanya yang bertajuk Ihya Ulumuddin merupakan warisan intelektual abadi yang terus dipelajari hingga sekarang.

Di masa mudanya, Al-Ghazali amat haus pada ilmu pengetahuan. Ia dikenal sebagai sosok polimatik, pandai di berbagai disiplin pengetahuan, mulai dari Tafsir Al-Quran, Hadis, Ilmu Kalam, Filsafat, dan lain sebagainya.

Pemahamannya yang kuat menjadikan Al-Ghazali sebagai sosok intelektual terkenal di Iran kala itu. Atas prestasinya di bidang akademik, pada usia 34 tahun, Al-Ghazali diangkat menjadi rektor Universitas Nizhamiyah.

Nama asli Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thusi. Ia lahir di Thus, Iran pada 450 H/1058 M. Sejak kecil, Al-Ghazali sudah menjadi yatim karena ditinggal wafat ayahnya.

Perjalanan hidupnya yang keras menjadikannya pembelajar tekun untuk menguasai berbagai disiplin ilmu keislaman di masa itu. Awalnya, ia menuntut ilmu di negerinya sendiri, Iran. Al-Ghazali muda belajar fikih Imam Syafi'i, serta dasar-dasar logika.

Setelah dirasa cukup, ia pun merantau ke Nisapur dan belajar pada Imam Al-Haramain. Di sanalah, Al-Ghazali menyerap secara mendalam ilmu logika, filsafat, tafsir, hadis, dan lain sebagainya.

Setelah Imam Al-Haramain wafat, Al-Ghazali kemudian mengunjungi menteri Nizamul Mulk dari pemerintahan Dinasti Seljuk. Karena kapasitas ilmunya yang luar biasa, Nizamul Mulk menghormati Al-Ghazali sebagai ulama besar.

Pada saat bersamaan, ulama di masa itu juga mengakui ketinggian dan keahlian Al-Ghazali. Nizamul Mulk kemudian mengutus Al-Ghazali untuk mengajar di Universitas Nizhamiyah pada 484 H/1091 M.

Dalam masa pengabdiannya di dunia akademik, Al-Ghazali banyak menulis karya-karya ilmiah, termasuk buku filsafat menumental bertajuk Tahafut Al-Falasifah yang menerangkan kekeliruan filosof-filosof muslim di masa itu.

Namun, di tengah produktivitas akademik, Al-Ghazali malah mengalami krisis rohani. Padahal, ia sangat terkenal di masa itu dan sudah menjabat sebagai rektor Universitas Nizhamiyah, salah satu universitas tertua di dunia yang terletak di Iran.

Merespons kekeringan jiwanya itu, Al-Ghazali meninggalkan Baghdad ke Syam secara diam-diam. Pekerjaan mengajarnya ia tinggalkan dan ia pun memulai hidup sederhana, zuhud, dan warak.

Di masa menyepinya itu, Al-Ghazali mendalami tasawuf dan menyimpulkan bahwa kebenaran yang hakiki dapat ditempuh melalui jalan sufistik. Inti dari ajaran tasawuf yang dilakoni oleh Al-Ghazali adalah tasawuf akhlaki untuk perbaikan akhlak.

Laman NU Online menuliskan bahwa konsep dari tasawuf akhlaki Al-Ghazali adalah hablum minallah (hubungan baik dengan Allah) dan hablum minannas (hubungan baik dengan manusia). Jika sudah menempuh dua jalan tersebut, menurut Al-Ghazali, seorang muslim sudah menjadi sufi, tanpa harus mengenakan atribut kesufian, seperti jubah, bertongkat, janggut lebat, dan lain sebagainya.

Berikut ini sejumlah inti dari ajaran tasawuf menurut Al-Ghazali sebagaimana dikutip dari Esoterik: Jurnal Akhlak dan Tasawuf yang ditulis oleh Ahmad Zaini.

1. Jalan (At-Thariq)

Jalan tasawuf yang dapat ditempuh seorang muslim terbagi menjadi lima jenjang (maqamat), yaitu tobat, sabar, kefakiran, zuhud, dan tawakal.

Kelima jenjang itu harus harus dilakoni dengan hidup menyendiri atau setidaknya diam sejenak, mengintrospeksi diri untuk membina kalbu agar tidak tergoda pada kenikmatan duniawi.

2. Makrifat

Makrifat adalah pengetahuan tanpa ada keraguan sedikit pun. Dalam hal ini, pengetahuan yang dimaksud adalah zat Allah SWT dan sifat-sifatnya. Mencapai makrifat adalah esensi dari taqarrub atau pendekatan diri seorang hamba pada Tuhannya.

Sarana untuk mencapai makrifat, menurut Al-Ghazali adalah kalbu yang suci, bukan dari perasaan atau akal budi. Kalbu dalam tasawuf adalah percikan rohaniah ilahiah yang merupakan inti dari hakikat manusia.

Kalbu yang suci ini akan menuntun pada hati nurani yang bersih. Namun, makrifat ini tidak boleh hanya bersandar pada intuisi semata, melainkan juga harus sejalan dengan syariat (Al-Quran dan hadis), serta bertujuan untuk menyempurnakan moral dan akhlak manusia.

3. Tingkatan Manusia

Dalam tasawuf Al-Ghazali, terdapat tiga tingkatan manusia, yaitu orang awam yang cara berpikirnya sederhana sekali, kaum pilihan yang berpikir tajam dan mendalam atau golongan khawas, dan kaum ahli debat yang dapat mempersuasi orang dan mematahkan argumen (al-mujadalah).

Dari tiga tingkatan tersebut, yang paling umum adalah golongan pertama dan kedua, yaitu orang awam dan orang khawas. Orang awam sering kali hanya dapat membaca tanda-tanda dan pengetahuan yang tersirat. Sementara itu, orang khawas dapat membaca yang implisit dan melihat gagasan di balik suatu peristiwa.

4. Kebahagiaan

Menurut Al-Ghazali, kebahagiaan adalah tujuan akhir dari jalan sufi, sebagai buah perkenalannya dengan Allah SWT.

Dalam konsep tasawuf, kebahagiaan itu dapat hadir melalui ilmu dan amal. Ketika seorang manusia paham dan mengerti suatu konsep, serta mempraktikkannya, maka ia akan menemukan kebahagiaan.

Contohnya, permainan catur akan sangat memusingkan bagi orang yang tidak paham tata aturan permainannya. Sebaliknya, pecatur yang paham teori dan konsepnya akan menikmati permainan tersebut. Kebahagiaan permainan catur hanya dapat diraih melalui pengetahuan dan praktik bermain catur tersebut.

Bagi Al-Ghazali, kehidupan manusia ini pun tak berbeda dari konsep catur di atas. Jika seseorang memiliki pengetahuan dunia dan akhirat, maka ia akan sampai pada kebahagiaan yang hakiki.

Selain itu, bukankah kehidupan dunia ini juga permainan belaka, sebagaimana tergambar dalam surah Muhammad ayat 36:

"Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu," (QS. Muhammad [47]: 36).

Baca juga: Sejarah Singkat Al-Ghazali & Sifat-Sifat Utamanya untuk Diteladani

Baca juga artikel terkait SEJARAH ISLAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/ylk)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA