Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Visi merupakan suatu rangkaian kata yang di dalamnya terdapat impian, cita-cita atau nilai inti dari suatu lembaga atau organisasi. Bisa dikatakan visi menjadi tujuan masa depan suatu organisasi atau lembaga. Ia berisi pikiran-pikiran yang terdapat di dalam benak para pendiri. Pikiran-pikiran itu adalah gambaran dari masa depan dari organisasi yang ingin dicapai. Ada juga yang berpandangan bahwa visi adalah suatu pandangan tertentu mengenai arah managemen lembaga. Ini sangat menentukan akan dibawa kemana lembaga yang bersangkutan di masa depan. Adanya visi ini dipengaruhi oleh suatu pandangan bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan, sebuah organisasi atau lembaga harus memiliki arah yang jelas.

Adapun rangkuman dari pengertian visi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Visi merupakan suatu tulisan yang di dalamnya terdapat pernyataan cita-cita dari sebuah instansi atau lembaga di masa mendatang.
  2. Visi merupakan suatu tulisan dalam bentuk singkat yang di dalamnya ada pernyataan jelas, dan menjadi arah dari sebuah perusahaan atau organisasi.
  3. Visi memiliki pengertian suatu gagasan yang tertuang dalam bentuk tulisann tentang tujuan khusus atau utama dari suatu organisasi atau instansi.

Setelah mengetahui pengertian dari visi, maka kini Anda akan diajak mengetahui apa yang dimaksud dengan misi. Jika tadi sudah diungkap bahwa visi merupakan tujuan atau arah utama. Maka bisa dikatakan misi adalah suatu proses atau tahapan yang seharusnya dilalui oleh suatu lembaga atau instansi atau organisasi dengan tujuan bisa mencapai visi tersebut. Di samping itu, misi juga dapat diartikan sebagai suatu deskripsi atau tujuan mengapa sebuah instansi atau organisasi berada di masyarakat.

Ada juga yang menyatakan bahwa misi adalah penjabaran dari suatu visi. Apabila visi hanya ditulis dalam kalimat yang singkat, maka misi akan menjabarkan visi tersebut dalam beberapa kalimat yang lebih luas supaya orang yang membacanya lebih mudah dalam memperoleh pemahaman utuh. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa misi adalah:

  1. Suatu penjabaran dari visi, baik itu visi lembaga, organisasi, ataupun instansi.
  2. Misi merupakan suatu langkah ataupun tahapan yang semuanya harus dilalui oleh lembaga yang bersangkytan untuk dapat mencapai visi yang utama.
  3. Misi merupakan langkah-langkah yang perlu diambil untuk bisa merangsang capaian yang tertulis di dalam misi utama.

Pengertian Visi dan Misi dan Tujuan Secara Umum

Secara umum, visi merupakan tujuan utama atau main idea dari didirikannya suatu organisasi atau lembaga dan perusahaan. Intinya, visi menjadi alasan utama dari dibentuknya lembaga tersebut.

Dan ini sudah mendasar sehingga tidak mungkin sebuah organisasi didirikan tanpa adanya visi. Sedangkan misi secara umum adalah serangkaian hal yang dilakukan untuk mencapai sebuah visi. Kedua istilah tersebut, yaitu antara visi dan misi keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dengan tujuan utamanya secara umum adalah untuk memajukan dan mengembangkan lembaga, organisasi, atau perusahaan yang dibangun.

Visi dan Misi Organisasi

Di dalam organisasi pun juga dibutuhkan yang namanya visi dan misi. Organisasi tanpa visi dan misi ibarat rumah yang dibangun tanpa adanya pondasi. Sehingga itu menyebabkan rumah tersebut menjadi mudah retak dan roboh.

Nah, dalam membuat visi misi organisasi tentu tidak bisa instan, Anda harus benar-benar melakukan musyawarah untuk membentuknya. Dengan demikian, organisasi akan benar-benar hidup dengan visi misi tersebut. Dan tentunya visi misi yang dibuat dalam sebuah organisasi tidak jauh berbeda dengan nama organisasi tersebut.

Cara Membuat Visi dan Misi

Dalam membuat visi dan misi, tidaklah mudah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Namun, intinya adalah visi dan misi perlu dirumuskan dengan matang tanpa adanya unsur terburu-buru. Harus benar-benar sesuai dengan cita-cita lembaga atau organisasi yang bersangkutan. Dalam membuat suatu visi dan misi, juga harus dipertimbangkan secara matang untuk apa organisasi tersebut didirikan dan berbagai langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita dan keinginan tersebut.

Fungsi Visi dan Misi

Visi dan misi memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri. Dan ini penting untuk diketahui. Karena tanpa adanya visi dan misi, organisasi atau lembaga akan sulit untuk hidup dan berkembang. Nah, berikut adalah ulasan mengenai fungsi dari visi misi yang penting untuk diketahui.

Untuk mewujudkan cita-cita bersama dalam sebuah perkumpulan

Sebagai dorongan untuk selalu maju dan berkembang

Untuk menghindari adanya perubahan haluan yang terlalu jauh dari tujuan awal didirikannya suatu perkumpulan

Untuk senantiasa membuat perkumpulan atau lembaga tetap hidup dan berkembang

Untuk memudahkan anggotanya yang ingin masuk ke perkumpulan tersebut sehingga visi misi bisa dijadikan sebagai pertimbangan

Kaidah Kebahasaan Resensi – Resensi merupakan tulisan yang mempunyai titik singgung dengan ringkasan dan kesimpulan. Tulisan ini biasanya membahas nilai suatu hasil karya, seperti buku, film, jurnal, novel, hingga kaset musik. Menurut Nurul Hidayah (2016), dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, resensi bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu hasil karya dan pertimbangan mengenai karya tersebut.

Sebuah resensi memiliki kaidah kebahasaan tersendiri, sehingga bentuknya berbeda dengan teks lainnya. Sebelum mengulas kaidah kebahasaan, mari simak pengertian resensi terlebih dahulu melalui artikel berikut.

Resensi adalah ulasan, penilaian, atau pembicaraan mengenai suatu karya, baik itu buku, film, dan karya lainnya. Secara etimologi, resensi berasal dari bahasa Belanda resentie dan bahasa Latin recensio, recensere atau revidere, yang memiliki arti mengulas kembali atau melihat kembali. Adapun dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review. Singkatnya, resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku. Sementara itu, Menurut Dalman (2021) dalam buku Keterampilan Menulis yang diterbitkan oleh Rajawali Pers, resensi adalah tulisan ilmiah yang membahas isi sebuah buku, berikut kelemahan dan keunggulannya untuk diberitahukan kepada pembaca.

Tugas penulis resensi adalah memberikan gambaran kepada khalayak mengenai kelayakan suatu karya. Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi adalah kualitas isi, penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaatnya. Tujuan utama resensi adalah memberikan tanggapan atas suatu karya sebagai informasi kepada calon penikmat karya itu. Melalui suatu resensi seseorang dapat menikmati suatu karya dan turut mengapresiasinya. Jadi, resensi juga berfungsi sebagai pengantar dan pemandu bagi para penikmat suatu karya.

Sebuah resensi tidak membujuk pembaca untuk membeli buku atau karya seni yang ditulisnya, melainkan hanya memberikan informasi terkait karya tersebut. Ketika menulis resensi, penulis kerap kali menonjolkan unsur persuasif. Tujuannya untuk mendorong timbulnya ketertarikan para pembaca terhadap karya tersebut. Unsur persuasif juga dibubuhkan untuk memandu pembaca dalam menikmati karya terkait.

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Berikut pengertian lain resensi menurut para ahli.

1. Gorys Keraf

Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai dari sebuah karya atau buku.

2. W.J.S. Poerwadarminta

Resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik atau tidaknya tema dan isi buku, kritikan, serta dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.

3. Yus Rusyana

Resensi adalah suatu tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus, ensiklopedia, dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan, menjelaskan, dan menilai buku.

4. Panuti Sudjiman

Resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberikan arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas atau mengkritik buku.

5. Euis Sulastri

Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.

6. Saryono

Resensi adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian dari suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan baik atau buruknya, kuat atau lemahnya, bermanfaat atau tidaknya, benar atau salahnya, argumentatif atau tidaknya buku tulisan. Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau fotocopy sampul buku.

7. Sitepu

Resensi mengandung makna dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau melihat kembali sesuatu. Objek resensi tidak hanya terbatas kepada buku saja, tetapi juga dapat berupa karya film, drama, pameran, dan berbagai tulisan lainnya.

Tujuan Resensi

Tujuan dari penulisan suatu resensi antara lain:

  1. Untuk memberikan sebuah pemahaman dan informasi secara komprehensif kepada khalayak atau pembaca tentang suatu karya yang diresensinya.
  2. Mengajak para pembaca agar mendiskusikan dan memikirkan lebih jauh tentang masalah yang diangkat yang ada di dalam suatu karya tersebut.
  3. Memberikan suatu pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya suatu karya itu untuk dinikmati.
  4. Memberikan suatu jawaban mengenai sebuah pertanyaan-pertanyaan dari pembaca ketika suatu karya diterbitkan.
  5. Memberikan sugesti kepada pembaca mengenai kepatutan suatu karya.
  6. Menggambarkan dan memaparkan pendapatnya melalui sebuah pertimbangan atau penilaian.
  7. Memberikan kriteria-kriteria yang jelas dalam mengemukakan pendapatnya itu.

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Manfaat Resensi

1. Manfaat Resensi untuk Pembaca

Dengan adanya resensi, pembaca dapat mempertimbangkan sebelum membeli suatu buku. Tulisan yang dibuat oleh pembuat resensi akan memengaruhi karya tersebut sesuai dengan selera dan harapan para pembaca.

2. Manfaat Resensi untuk Pembuat Resensi

  • Eksistensi: pembuat resensi dapat berkarya dengan mengulas suatu buku, memberikan penilaian yang objektif, serta memengaruhi pembaca agar mereka membaca buku atau karya yang diulas. Resensi merupakan media agar tulisannya dapat dikenal secara luas.
  • Menambah penghasilan: pembuat resensi akan mendapat royalti atau honor jika tulisannya dimuat di surat kabar, majalah, atau kanal berita online.
  • Menambah keilmuan dan kreativitas menulis: pembuat resensi dapat melatih kemampuan menulisnya setiap kali dia menulis mengulas suatu buku. Semakin sering pembuat ressensi membaca buku, dia mampu menghafalkan dan memahami berbagai buku.

3. Manfaat Resensi untuk Penulis Buku

Manfaat resensi bagi penulis adalah mendapatkan umpan balik atas karya yang telah dibuatnya. Penilaian isi, kelemahan, atau kelebihan suatu buku menjadi masukan untuk penulisan karya selanjutnya. Selain itu, resensi juga dianggap sebagai apresiasi atas karyanya dapat diterima di masyarakat atau tidak.

4. Manfaat Resensi untuk Penerbit

Resensi dianggap sebagai media promosi atas suatu buku yang diterbitkan oleh penerbit. Dengan adanya resensi buku, diharapkan buku tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.

5. Manfaat Resensi untuk Media Massa

Resensi merupakan bentuk nilai untuk meningkatkan pemasaran melalui media massa.

Kaidah Kebahasaan Resensi dan Strukturnya

Mengutip buku berjudul Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia SMA dan MA Latihan Soal dan Pembahasan HOTS yang ditulis oleh Tomi Rianto, terdapat beberapa kaidah kebahasaan teks resensi, antara lain:

  • Menggunakan kata kerja.
  • Memakai kata sifat.
  • Kalimat cenderung simpleks dan kompleks.
  • Menggunakan metafora atau kata yang bukan makna sebenarnya.

Teks resensi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan, antara lain:

  • Menggunakan konjungsi penerang, yaitu kata bahwa, yakni, dan yaitu. Contoh:

    1. Tak disangka Bella pun memiliki perasaan yang sama. Bella akhirnya menceritakan kepada Edward bahwa dia seorang vampir.
    2. Pada saat mereka sedang belajar bersama, Ibu Edward membawa cemilan kepada mereka berdua, yaitu keripik jengkol.

  • Menggunakan konjungsi temporal, yaitu kata sejak, semenjak, kemudian, dan akhirnya. Contoh:

    1. Dia kemudian disukai oleh para siswa laki-laki di sekolahnya.
    2. Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu yang aneh dalam diri Bella.

  • Menggunakan konjungsi penyebab, yaitu kata karena dan sebab. Contoh:

    1. Keeseokan harinya pada saat sekolah, Bella meminta maaf kalau Edward akan menjadi vampir juga karena telah tertetesi cairan air liurnya.

  • Menggunakan kata kerja mental, seperti menarik, menyukai, menikmati, menyelami, menyadari, mengejutkan, memikat, dan bahagia. Contoh:

    1. Buku ini memiliki keunggulan dari segi karakteristik tokoh-tokohnya, sehingga pembaca dapat dengan mudah menyelami karakter para tokohnya.
    2. Novel ini membawa pembacanya untuk tidak hanya menikmati kisahnya.
    3. Mulailah kisah pertemanan mereka sampai akhirnya Edward menyadari ada sesuatu yang aneh dalam diri Bella.
    4. Ada sesuatu yang memikat dalam kubus kecil ini.
    5. Dia memiliki konsep sederhana, elegan, tetapi secara mengejutkan sulit untuk diselesaikan.

  • Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi di bagian akhir teks, yaitu kata jangan, harus, dan hendaknya.

    1. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama.
    2. Kita harus senantias berpegang teguh kepada ajaran agama dan selalu meyakini keberadaan Tuhan semesta Alam.
    3. Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan orang lain yang sudah bertobat.

Dalam perkembangan bahasa Indonesia, beberapa kata-kata dalam bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing. Pemerintah telah menetapkan peraturan untuk penulisan unsur serapan tersebut. Peraturan pemerintah itu dapat disimpulkan dalam poin-poin sebagai berikut.

    1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi ng, ny, sy, kh, yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema bukan thema.
    2. Penulisan kata serapan harus sesuai cara pengucapan yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Contoh: cek bukan chek, tim bukan team, taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.
    3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan kata aslinya. Contoh: aerob (Inggris: aerobe) bukan erob, hidraulik (Inggris: hydraulic) bukan hidrolik, sistem (Inggris: system) bukan sistim, frekuensi (Inggris: frequency) bukan frekwensi.

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Teks resensi dibangun oleh struktur tertentu, antara lain:

1. Judul

Judul resensi berbeda dengan judul karya yang dibahas. Biasanya, penulis akan menambahkan kesan mengenai karya terkait dalam judul resensi. Judul merupakan struktur dari resensi yang paling penting dan menentukan apakah resensi dari suatu karya itu menarik atau tidak hanya dari satu kalimat saja. Banyak kesalahan yang dibuat peresensi, yakni mereka menulis judul resensi sama dengan judul buku yang diresensi.

Jadi, saat membuat resensi, terdapat dua jenis judul yang harus diperhatikan. Pertama, buatlah judul yang menarik terkait buku yang akan diresensi. Judul yang kedua adalah judul buku sebagai identitas buku yang akan diresensi. Judul buku yang satu ini tidak boleh diutak-atik karena merupakan identitas dari buku tersebut.

2. Identitas Karya

Struktur resensi yang kedua adalah identitas karya atau data buku. Terdapat beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk mencantumkan identitas karya. Poin tersebut meliputi judul buku, nama penulis buku yang diresensi, tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, serta harga buku.

3. Sinopsis

Sinopsis merupakan informasi singkat mengenai karya yang dibahas dalam teks resensi. Penulisan suatu sinopsis dalam suatu resensi harus bisa membuat pembaca merasa tertarik. Penulis bisa membahas sesuatu yang sedang trend saat ini kemudian menghubungkan dengan judul buku yang akan dirensensi.

Buatlah diksi yang menarik dan memberikan wow effect agar para pembaca tergelitik membaca resensi yang akan dibahas. Tidak perlu terlalu panjang, cukup 1–2 paragraf yang membahas informasi menarik, kemukakan masalah, lalu solusi yang terdapat di buku yang akan diresensi.

Dengan demikian, pembaca akan merasa bahwa buku itu cukup relate dan mereka tidak sadar sedang digiring untuk membaca buku tersebut. Terlepas isi bukunya sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak, resensi dinilai berhasil apabila mampu mengajak pembaca untuk ikut mengulas buku tersebut hingga tuntas.

4. Tubuh dan Pernyataan Resensi

Pada bagian tubuh atau pernyataan, inilah poin penting yang dalam suatu resensi. Di sini peresensi tidak perlu berbasa-basi, kemukakan informasi buku secara singkat, padat, dan jelas. penulisan sinopsis harus merupakan tulisan asli, bukan ulasan yang ditulis dari pihak penerbit.

Jangan terlalu banyak basa-basi pada bagian ini, karena pembaca akan bosan dan mereka tidak menemukan informasi yang mereka cari. Pada bagian tubuh, peresensi bisa mengemukakan opini mengenai buku tersebut, apa kelebihan dan kekurangan dari karya yang sedang dibahas. Sertakan pula kutipan singkat atau penggalan naskah yang dirasa menjadi selling poin dari karya tersebut.

Tolak ukur resensi yang berhasil adalah saat dimana pembaca tertarik akan resensi yang dibuat. Gaya bercerita peresensi yang informatif sekaligus persuasif bisa menjadi selling poin dari suatu resensi. Jika buku yang diresensi ternyata menarik animo masyarakat, sudah berarti resensi tersebut sudah memenuhi standar.

Jangan lupa menulis kelebihan dan kekurangan dalam suatu resensi. Jangan takut dicekal, tuliskan opini apa adanya terkait kerangka, tinjauan buku, atau kesalahan cetak pada suatu buku. Jika sedang membahas film, kemukakan plot atau kekurangan yang sifatnya teknis. Selama kekurangan yang dikemukakan bersifat objektif dan bukan bermaksud menjelekan, opini dari peresensi penting adanya.

5. Kesimpulan

Kesimpulan adalah penilaian keseluruhan terhadap karya yang diresensi. Pada bagian kesimpulan, tuliskan dalam ringkasan karya dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Pada bagian ini, berikan diksi yang sifatnya persuasif agar pembaca tertarik dan melabuhkan hati untuk membeli karya tersebut. Tentu saja ajakannya harus bersifat logis dan objektif, jangan berlebihan apalagi memaksa pembaca dengan kalimat yang terlalu frontal.

Jenis-Jenis Resensi

Mengutip buku berjudul Pias-Pias Materi Bahasa dan Sastra Indonesia untuk kelas XII SMA/MA yang ditulis oleh Herson Kadir dan Lian Puluhulawa (2013), teks resensi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Resensi Informatif

Resensi informatif adalah resensi yang menyampaikan isi dari sebuah karya secara singkat dan umum. Dalam penulisannya, penulis biasanya memaparkan bagian-bagian penting dari isi karya tulis secara singkat. Penulis kemudian menekankan pokok-pokok mengenai kelebihan dan kelemahan karya tulis tersebut.

2. Resensi Deskriptif

Berbeda dengan resensi informatif, jenis resensi ini justru membahas suatu karya secara rinci. Resensi deskriptif umumnya dilakukan ketika mengulas buku-buku non fiksi.

3. Resensi Kritis

Resensi kritis merupakan ulasan rinci yang dibuat dengan pendekatan ilmu pengetahuan tertentu. Resensi kritis menghasilkan tulisan yang kritis dan objektif. Biasanya, resensi kritis dilakukan di bidang sastra.

Nah, itulah penjelasan tentang resensi, mulai dari pengertian, unsur, tujuan, manfaat, serta kaidah kebahasaannya. Apakah Grameds sudah bisa membuat resensi? Pada dasarnya dalam membuat teks resensi tidak ada ketentuan paten harus menulis dengan gaya tertentu. Namun, Grameds perlu mengetahui dasar konsep teks resensi agar bisa maksimal sampai ke tangan pembaca. Jika dilihat dari tujuan dan manfaatnya, resensi memiliki peran penting terhadap kehadiran buku.

Itulah sebabnya Grameds tidak ada salahnya menguasai langkah membuat resensi dengan benar. Grameds bisa kunjungi koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com untuk memperoleh referensi tentang langkah membuat resensi. Selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Berikut ini yang bukan maksud dari sebuah ulasan adalah