Berikut ini yang bukan merupakan faktor penentu elastisitas penawaran suatu barang adalah

Bagikan

"Tingkat tanggapan (respons) terhadap perubahan harga; jika harga bergerak naik, biasanya penawaran akan meningkat; jika tidak meningkat, penawaran itu tidak elastis; penawaran dikatakan elastis jika kenaikan harga juga diikuti kenaikan produksi (elasticity of supply)."

Otoritas Jasa Keuangan

Elastisitas penawaran (elasticity of supply) adalah istilah dalam dunia ekonomi untuk mendefinisikan pengaruh terhadap besar atau kecilnya level kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terkait adanya perubahan harga dari barang tersebut. Elastisitas penawaran ini lantas dilihat dari yang namanya koefisien elastisitas penawaran, yakni angka atau persentase perbandingan antara perubahan harga barang dengan perubahan jumlah barang yang ditawarkan.

Terjadinya elastisitas penawaran ini sangat bergantung kepada sejumlah faktor, yaitu:

  • Ketersediaan barang (source availability).
  • Banyaknya produsen yang memproduksi barang tersebut (producer amount).
  • Inovasi teknologi (innovation of technology).

Apabila bahan-bahan produksi sulit didapatkan, produsen akan mengalami kesulitan untuk menawarkan banyak barang kepada konsumen. Atas dasar itu, maka terjadilah peningkatan harga guna mengimbangi ‘effort’ dalam memproduksi barang tersebut.

Apabila produsen yang memproduksi suatu produk ada banyak, hal ini berimbas pada meningkatnya jumlah barang yang ditawarkan, sehingga secara otomatis berpengaruh terhadap harga dari barang tersebut.

Sementara kaitan antara perkembangan teknologi dengan elastisitas penawaran ini didasari pada efisiensi produksi barang akibat penggunaan alat-alat produksi tersebut.

Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Koefisien elastisitas penawaran = (ΔQ : ΔP) x (P : Q)

ΔQ: perubahan jumlah barang yang ditawarkan

ΔP: perubahan harga barang

P: harga awal barang

Q: jumlah awal barang

Sebagai contoh, apabila ada suatu barang mengalami perubahan harga (dalam hal ini mengalami kenaikan) sebesar 10 persen, maka hal ini lantas berakibat pada perubahan jumlah barang yang ditawarkan, yakni meningkat sekitar 20 persen.

Besaran nilai koefisien elastisitas penawaran ini kemudian menjadi penentu apakah terjadi elastisitas atau tidak (inelastis). Apa indikatornya? Apabila nilai koefisien elastisitas penawaran lebih besar dari 1 persen, maka penawaran dapat dikatakan elastisis. Sebaliknya, jika nilai koefisien elastisitas penawaran lebih kecil dari 1 persen, itu artinya penawaran inelastis.

Pada kasus nilai koefisien elastisitas setara dengan 1, maka hal ini disebut sebagai penawaran unitary atau penawaran normal.

Lebih jauh, elastisitas terbagi lagi menjadi beberapa jenis penawaran, yaitu:

  • Elastisitas penawaran sempurna, yakni ketika nilai koefisien elastisitas penawaran berjumlah tak terhingga.
  • Penawaran inelastis, yakni ketika nilai koefisien elastisitas penawaran berjumlah kurang dari 1.
  • Penawaran elastis, yakni ketika nilai koefisien elastisitas penawaran berjumlah lebih dari 1.
  • Penawaran elastis uniter, yakni ketika nilai koefisien elastisitas penawaran berjumlah sama dengan 1.
  • Inelastisitas penawaran sempurna, yakni ketika nilai koefisien elastisitas penawaran berjumlah sama dengan nol.

tirto.id - Elastisitas adalah derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Elastisitas juga dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.

Elastisitas harga sendiri bisa dibedakan menjadi 2 macam, yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

Elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga.

Sedangkan, elastisitas penawaran adalah perubahan angka yang menunjukan berapa persen perubahan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan apabila harga barang berubah. Elastisitas penawaran mengukur kepekaan perubahan penawaran sebagai akibat perubahan harga.

Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Mengutip modul Peran Pelaku Ekonomi dan Keseimbangan Pasar Serta Struktur Pasar (2017), berikut ini adalah jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran.

1. Jenis Elastisitas Permintaan

Ada lima jenis koefisien elastisitas harga pada permintaan, yaitu elastis, inelastis, elastis uniter, elastis sempurna, dan inelastis sempurna.

a. Elastis adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih besar daripada persentase perubahan harga atau jika nilai koefisien > 1, biasanya terdapat pada barang-barang yang memiliki tingkat substitusi banyak seperti pada barang elektronik (televisi dan telepon seluler).

b. Inelastis adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil daripada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1), biasanya terdapat pada barang yang tidak memiliki banyak substitusi, misalnya garam.

c. Elastis uniter adalah jika persentase perubahan jumlah barang yang diminta sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1), terdapat pada sebagian barang elektronik, misalnya VCD player dan DVD player.

d. Elastis sempurna adalah harga tidak berubah, tetapi jumlah yang diminta berubah. Contohnya harga garam dan harga bensin.

e. Inelastis sempurna, adalah berapapun perubahan harga yang terjadi tidak akan berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta, contohnya harga beras.

2. Jenis Elastisitas Penawaran

Seperti halnya pada permintaan, terdapat lima jenis koefisien elastisitas harga pada penawaran, yaitu:

a. Elastis, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada persentase perubahan harga, atau jika nilai koefisien >1.

b. Inelastis, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih kecil dari pada persentase perubahan harganya (nilai koefisien < 1).

c. Elastis uniter, jika persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan sama dengan persentase perubahan harganya (nilai koefisien = 1).

d. Elastis sempurna, jika harga tidak berubah sedangkan jumlah yang ditawarkan berubah.

e. Inelastis sempurna, jika perubahan harga tidak mampu mengubah jumlah yang ditawarkan.

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran:

1. Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan

a. Ketersediaan Barang Substitusi

Semakin banyak dan semakin baik barang substitusi, maka elastisitas permintaannya akan cenderung semakin besar. Barang-barang yang memiliki substitusi cenderung mempunyai elastisitas harga yang lebih tinggi daripada barang-barang yang tidak memiliki substitusi.

b. Jumlah Penggunaan Barang dan Jasa

Semakin besar jumlah penggunaan barang dan jasa, akan semakin besar elastisitas permintaannya.

c. Pengeluaran atas Barang dan Jasa

Semakin besar persentase pendapatan yang digunakan untuk pengeluaran barang dan jasa, maka elastisitas permintaannya cenderung semakin besar. Jadi, permintaan akan mobil cenderung jauh lebih besar elastisitasnya daripada permintaan akan sepatu.

d. Intensitas Kebutuhan

Jika kebutuhan akan suatu barang dan jasa sangat besar, kenaikan harga sedikit sekali pengaruhnya terhadap permintaan.

e. Masa Penyesuaian

Semakin lama periode yang diperlukan bagi penyesuaian jumlah barang dan jasa yang diminta, maka permintaannya cenderung semakin elastis. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan harga-harga baru.

g. Pendapatan konsumen

Semakin tinggi pendapatan konsumen maka, jumlah barang dan jasa yang akan dibeli akan semakin meningkat.

2. Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran

a. Jumlah Persediaan

Apabila perusahaan menyimpan persediaan dalam jumlah besar, kurva penawaran akan lebih elastis karena dapat segera memasoknya ke pasar jika ada permintaan dari masyarakat. Jika persediaan sudah habis, perusahaan akan kesulitan dalam memasok barang sehingga kurva penawaran akan lebih inelastis.

b. Mobilitas Faktor Produksi

Faktor produksi dikatakan memiliki mobilitas yang tinggi apabila mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika faktor produksi memiliki mobilitas tinggi, produsen dapat menyesuaikan kapasitas produksinya (besarnya produksi) sehingga penawaran lebih elastis.

c. Jangka Waktu Produksi

Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran barang. Penawaran barang hasil industri akan berbeda dengan hasil pertanian.

d. Daya Tahan Penyimpanan

Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat seperti makanan, hasil pertanian, umumnya lebih inelastis. Akan tetapi, produk dengan daya tahan lebih lama seperti kulkas, mesin jahit, kompor gas cenderung lebih elastis.

Baca juga:

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
  • Keseimbangan & Struktur Pasar: Jenis-Jenis Serta Faktor Permintaan
  • Keseimbangan & Struktur Pasar: Hukum, Fungsi, Rangkuman Permintaan

Baca juga artikel terkait ELASITISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA