Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Kelola nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat bermacam macam organisme. Plinius dari saat Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme yang belakang sekali selalu memakai bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama memakai nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah metode penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").

Kelola nama binomial

Kelola nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi seluruh organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai yaitu nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan bagi fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan bagi bakteri pula. Sebutan yang disepakati bagi nama ini yaitu 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali mengatakannya sbg "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, sebab sebagian akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlangsung bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan

  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
  • Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang seluruhnya memakai huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali bagi hal berikut:
    1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa metode penulisan ini yaitu konvensi yang berlangsung saat ini sejak awal zaman ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
    2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah bagi nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berlangsung sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. yaitu singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui bagi menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul sebab mempunyai spesies lain, Glycine soja, yang juga dikata kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila dituturkan pertama kali. Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenali sbg R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex bermula dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu macam dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya yaitu "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum diputuskan sama dengan spesies ini".
  • Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenali pula sbg "Sistem Klasifikasi Binomial".

Penyebutan autoritas

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diiringi oleh "autoritas" - suatu metode penyebutan bagi orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Metode penulisan ini memiliki perbedaan di selang anggota zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di anggota zoologi dalam wujud nama penghabisan (nama keluarga) diiringi oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di anggota botani, ICBN memakai singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah dipergunakan pula di anggota zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya sebab spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem kelola nama memakai tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:

  • (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." yaitu singkatan baku bagi "Linnaeus".
  • (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sbg Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
  • (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sbg Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.

Tatanama trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini dikata "trinomen" sedangkan di anggota botani penamaan ini dikata "trinomial".

Lihat pula

  • Varietas
  • Tatanama trinomial
  • Taksonomi

Pranala luar

  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
  • (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota

edunitas.com


Page 2

Kelola nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat bermacam macam organisme. Plinius dari saat Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme yang belakang sekali selalu memakai bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama memakai nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah metode penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").

Kelola nama binomial

Kelola nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi seluruh organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai yaitu nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan bagi fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan bagi bakteri pula. Sebutan yang disepakati bagi nama ini yaitu 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali mengatakannya sbg "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, sebab sebagian akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlangsung bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan

  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
  • Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang seluruhnya memakai huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali bagi hal berikut:
    1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa metode penulisan ini yaitu konvensi yang berlangsung saat ini sejak awal zaman ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
    2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah bagi nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berlangsung sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. yaitu singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui bagi menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul sebab mempunyai spesies lain, Glycine soja, yang juga dikata kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila dituturkan pertama kali. Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenali sbg R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex bermula dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu macam dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya yaitu "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum diputuskan sama dengan spesies ini".
  • Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenali pula sbg "Sistem Klasifikasi Binomial".

Penyebutan autoritas

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diiringi oleh "autoritas" - suatu metode penyebutan bagi orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Metode penulisan ini memiliki perbedaan di selang anggota zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di anggota zoologi dalam wujud nama penghabisan (nama keluarga) diiringi oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di anggota botani, ICBN memakai singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah dipergunakan pula di anggota zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya sebab spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem kelola nama memakai tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:

  • (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." yaitu singkatan baku bagi "Linnaeus".
  • (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sbg Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
  • (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sbg Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.

Tatanama trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini dikata "trinomen" sedangkan di anggota botani penamaan ini dikata "trinomial".

Lihat pula

  • Varietas
  • Tatanama trinomial
  • Taksonomi

Pranala luar

  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
  • (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota

edunitas.com


Page 3

Kelola nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat bermacam macam organisme. Plinius dari saat Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme yang belakang sekali selalu memakai bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama memakai nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah metode penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").

Kelola nama binomial

Kelola nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi seluruh organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai yaitu nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan bagi fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan bagi bakteri pula. Sebutan yang disepakati bagi nama ini yaitu 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali mengatakannya sbg "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, sebab sebagian akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlangsung bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan

  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
  • Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang seluruhnya memakai huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali bagi hal berikut:
    1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa metode penulisan ini yaitu konvensi yang berlangsung saat ini sejak awal zaman ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
    2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah bagi nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berlangsung sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. yaitu singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui bagi menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul sebab mempunyai spesies lain, Glycine soja, yang juga dikata kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila dituturkan pertama kali. Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenali sbg R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex bermula dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu macam dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya yaitu "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum diputuskan sama dengan spesies ini".
  • Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenali pula sbg "Sistem Klasifikasi Binomial".

Penyebutan autoritas

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diiringi oleh "autoritas" - suatu metode penyebutan bagi orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Metode penulisan ini memiliki perbedaan di selang anggota zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di anggota zoologi dalam wujud nama penghabisan (nama keluarga) diiringi oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di anggota botani, ICBN memakai singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah dipergunakan pula di anggota zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya sebab spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem kelola nama memakai tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:

  • (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." yaitu singkatan baku bagi "Linnaeus".
  • (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sbg Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
  • (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sbg Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.

Tatanama trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini dikata "trinomen" sedangkan di anggota botani penamaan ini dikata "trinomial".

Lihat pula

  • Varietas
  • Tatanama trinomial
  • Taksonomi

Pranala luar

  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
  • (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota

edunitas.com


Page 4

Kelola nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat bermacam macam organisme. Plinius dari saat Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme yang belakang sekali selalu memakai bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Sampai sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama memakai nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah metode penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").

Kelola nama binomial

Kelola nama binomial (binomial berfaedah 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi seluruh organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai yaitu nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan bagi fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun yang belakang sekali segera diterapkan bagi bakteri pula. Sebutan yang disepakati bagi nama ini yaitu 'nama ilmiah' (scientific name). Awam seringkali mengatakannya sbg "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, sebab sebagian akbar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi pertelaan atau deskripsi (disebut deskriptor) lalu dilatinkan.

Penamaan organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Botani (ICBN) bagi tumbuhan, beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Zoologi (ICZN) bagi hewan dan fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Prokariota (ICNP). Aturan penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan aturan lain yang berlangsung bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Kelola Nama Tanaman Budidaya, ICNCP).

Aturan penulisan

  • Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet" dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies mengikutinya.
  • Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf akbar, uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, lowercase).
  • Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang seluruhnya memakai huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali bagi hal berikut:
    1. Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: Glycine soja, Pavo muticus. Perlu diperhatikan bahwa metode penulisan ini yaitu konvensi yang berlangsung saat ini sejak awal zaman ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf akbar jika diambil dari nama orang atau tempat.
    2. Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah bagi nama genus dan nama spesies.
  • Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari autoritas boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berlainan dari yang berlangsung sekarang, nama autoritas ditulis dalam tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung (parentesis).
  • Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan ditaruh dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS". (Penjelasan: Merr. yaitu singkatan dari autoritas (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui bagi menggambarkan Glycine max. Nama Glycine max diberikan dalam judul sebab mempunyai spesies lain, Glycine soja, yang juga dikata kedelai.).
  • Nama ilmiah ditulis lengkap apabila dituturkan pertama kali. Penyebutan yang belakang sekali cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenali sbg padma raksasa (Rafflesia arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenali sbg R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil.
Sebutan E. coli atau T. rex bermula dari konvensi ini.
  • Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) dipergunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan wujud jamak. Contoh: Canis sp., berfaedah satu macam dari genus Canis; Adiantum spp., berfaedah jenis-jenis Adiantum.
  • Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya yaitu "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berfaedah "subspesies", dan wujud jamaknya "sspp." atau "subspp."
  • Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berfaedah "sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum diputuskan sama dengan spesies ini".
  • Penamaan fungi mengikuti penamaan tumbuhan.
  • Tatanama binomial dikenali pula sbg "Sistem Klasifikasi Binomial".

Penyebutan autoritas

Dalam naskah-naskah ilmiah, paling tidak salah satu nama spesies (biasanya pada penyebutan pertama kali atau pada tempat utama) diiringi oleh "autoritas" - suatu metode penyebutan bagi orang yang pertama kali mempublikasikan deskripsi yang valid mengenai spesies tersebut. Metode penulisan ini memiliki perbedaan di selang anggota zoologi dan botani (termasuk mikologi). Nama autor ditulis di belakang nama takson. ICZN mengatur penulisan nama autor di anggota zoologi dalam wujud nama penghabisan (nama keluarga) diiringi oleh tanggal (boleh hanya tahun) publikasi. Di anggota botani, ICBN memakai singkatan nama (terdaftar) dan mengabaikan tanggal (hal ini dulu pernah dipergunakan pula di anggota zoologi).

Apabila nama awal diganti, misalnya sebab spesies dipindahkan ke genus yang lain, kedua sistem kelola nama memakai tanda kurung (parentesis) yang mengapit autor awalnya. Contoh:

  • (tumbuhan) Amaranthus retroflexus L. – "L." yaitu singkatan baku bagi "Linnaeus".
  • (tumbuhan) Hyacinthoides italica (L.) Rothm. – Linnaeus pertama kali menamakan tumbuhan ini sbg Scilla italica; Rothmaler memindahkannya ke genus Hyacinthoides.
  • (hewan) Passer domesticus (Linnaeus, 1758) – nama asli diberikan oleh Linnaeus sbg Fringilla domestica; tidak seperti ICBN, ICZN tidak memerlukan penulisan nama orang yang memindahkan nama spesies ke genus lainnya.

Tatanama trinomial

Penamaan biologi dapat diperluas sampai tingkat di bawah spesies (subspesies). Dalam zoologi penamaan ini dikata "trinomen" sedangkan di anggota botani penamaan ini dikata "trinomial".

Lihat pula

  • Varietas
  • Tatanama trinomial
  • Taksonomi

Pranala luar

  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan botani dari ICBN ( Vienna Code, 2005)
  • (Inggris) Naskah elektronik aturan penamaan zoologi dari ICZN
  • (Inggris) Situs jejaring dari Dewan Internasional Sistematika Prokariota, lembaga yang mengatur tatanama Prokariota

edunitas.com


Page 5


Daftar Inti
Ensiklopedia Dunia
Berbicara Indonesia

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
AteismeBuddha
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
HinduIslam & Al Qur'an
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
KristenMitologi
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Yahudi


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
SumateraJabodetabek
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
KalimantanWayang
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Jawa


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Sepak bolaFormula Satu

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Bulu tangkisTenis

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Olimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
AllahMuhammad
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Al Qur'anRukun Islam
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Rukun ImanMazhab
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Sejarah


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Yesus KristusTritunggal
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
AlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 6

D G I L N Q V X 
Cari di Pusat Ilmu Pengetahuan   

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Sepak bolaFormula SatuBulu tangkisTenisOlimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Yang lain


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
AllahMuhammadAl Qur'anRukun IslamRukun ImanMazhabSejarah


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Yesus KristusTritunggalAlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Keliruku : Keliruku | Keliruku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermuda | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 7

D G I L N Q V X 
Search in Center of Studies   

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

FootballFormula OneBadmintonTennisOlympics


Some Countries Portal


Other Portal


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
GodMuhammadQur'anPillars of IslamPillars of FaithSchoolHistory


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Jesus ChristTrinityBibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 8


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

FootballFormula One

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

BadmintonTennis

Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah

Olympics


Some Countries Portal


Other Portal


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
GodMuhammad
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Qur'anPillars of Islam
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Pillars of FaithSchool
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
History


Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Jesus ChristTrinity
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
Berikut ini yang bukan termasuk aturan penulisan nama dalam binomial numenclature adalah
BibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiKeliruku Islands : Keliruku | North KelirukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermuda | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 9

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 10

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 11

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 12

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 13

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, utama, agama, astronomi, bahasa, biografi, biologi, budaya, bengkulu, jambi, kepulauan, bangka, belitung, riau, kong, india, indonesia, iran, iraq, israel, jepang, kamboja, tunisia, afrika, barat, benin, burkina, faso, gambia, ghana, asia, ateisme, atheis, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia


Page 14

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, indonesia, sumatera, jabodetabek, kalimantan, wayang, maluku, utara, papua, barat, negara, peru, suriname, uruguay, venezuela, wilayah, lesotho, namibia, swaziland, territorial, islam, jawa, jepang, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia


Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub