Berikut ini yang tidak termasuk dalam masalah how pada masalah pokok ekonomi modern adalah

Suara.com - Ilmu ekonomi dituntut untuk menyelesaikan dan mencari solusi masalah ekonomi yang terjadi di kehidupan masyarakat. Sementara itu menurut teori ekonomi, masalah ekonomi terbagi dalam ekonomi klasik dan ekonomi modern. Berikut penjelasannya mengutip Ruang Guru, Kamis (10/2/2022).

1. Masalah Pokok Ekonomi Klasik

Menurut teori ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga permasalahan utama, yaitu produksi, distribusi dan ekonomi.

  • Masalah produksi, yaitu agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, maka barang dan jasa harus tersedia. Demi memenuhi hal ini, produsen harus mengetahui barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
  • Masalah distribusi, meliputi masalah lain bagaimana produk bisa terdistribusi atau sampai ke tangan konsumen dengan baik.
  • Masalah ekonomi, yaitu apakah barang tersebut akan dikonsumsi atau malah terbuang sia-sia karena tidak harganya tidak terjangkau.

2. Masalah Pokok Ekonomi Modern

Baca Juga: Pelajari Pengertian Indeks Harga, Tujuan, dan Jenis Macamnya

Ada tiga masalah utama dalam ekonomi modern, yang meliputi what, how dan for whom, alias produk apa yang diproduksi, bagaimana cara membuatnya, dan dibuat untuk siapa.

- Barang dan Jasa Apa yang Diproduksi dan Berapa Banyak (what?)

Masalah pokok pertama yang penting dalam ekonomi adalah bagaimana produsen dapat menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi. Selain itu, banyaknya jumlah produk juga harus diperhitungkan.

Ini karena kalau sampai salah perhitungan, produsen akan mengalami kerugian, bahkan, bisa bangkrut karena barangnya menumpuk sia-sia.

- Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut (how?)

Baca Juga: IPS: Mengenal Teori Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pelajaran Ekonomi

Setelah barang dan jasa sudah ditentukan jenis dan jumlahnya, maka masalah selanjutnya adalah teknik produksinya.

Jakarta - Permasalahan ekonomi menjadi salah satu materi penting dalam pelajaran ekonomi. Permasalahan ekonomi juga dibagi menjadi masalah ekonomi klasik dan masalah ekonomi modern. Bagi detikers yang ingin memahaminya, simak penjelasan berikut.

Apa Itu Masalah Ekonomi?

Sebelum memahami pembagian masalah ekonomi klasik dan modern, detikers harus memahami definisi dari masalah ekonomi terlebih dahulu. Definisi masalah ekonomi dijelaskan pada buku Ekonomi Jilid I yang ditulis oleh Alam S.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa masalah ekonomi adalah bagaimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas dengan benda pemuas kebutuhan atau sumber-sumber daya yang terbatas. Masalah tersebut dihadapi oleh semua manusia, masyarakat, dan negara.

Pada lingkup negara, masalah ekonomi dihadapi oleh negara berkembang maupun negara maju. Untuk negara berkembang, masalah ekonomi yang berusaha diatasi adalah menaikkan pendapatan per kapita warganya, meningkatkan kesejahteraan penduduk yang masih terjerat kemiskinan dan pengangguran, serta bagaimana meningkatkan ekspor.

Sementara negara maju berusaha mempertahankan kemajuan ekonomi yang dicapai. Serta meningkatkan mutu konsumsi agar masyarakat semakin sejahtera.

Semua usaha itu sebenarnya bermuara pada usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Salah satu tolok ukurnya adalah tersedianya barang dan jasa yang dibutuhkan.

Perbedaan Masalah Ekonomi Modern dan Klasik

Dalam modul Ekonomi Kelas X yang disusun oleh Yusmarini dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan tentang perbedaan masalah pokok ekonomi aliran klasik dan modern. Berikut penjelasannya.

Masalah Pokok Ekonomi Klasik

Pokok masalah ekonomi klasik ada tiga, yaitu: produksi, konsumsi, dan distribusi.

  1. Produksi, menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta atau menambah kegunaan suatu benda.
  2. Konsumsi, menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
  3. Distribusi, menyangkut kegiatan menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

Masalah Pokok Ekonomi Modern

Ahli ekonomi dari Amerika Serikat, Paul A. Samuelson mengemukakan 3 permasalahan pokok yang dihadapi dalam perekonomian pada era ekonomi modern. Yakni berkaitan dengan pertanyaan Apa (What), Bagaimana (How), dan Untuk siapa barang diproduksi (for Whom).

Tiga masalah pokok ekonomi modern:

1. What (Apa & Berapa)?

Pertanyaan apa dan berapa berkaitan dengan aspek pemenuhan kebutuhan, seperti komoditas apa yang harus diproduksi dan berapa banyak komoditas tersebut diproduksi. Masalah pokoknya adalah jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan.

Misalnya, barang apa yang harus diproduksi? apakah akan memproduksi makanan, obat-obatan, buku, dan seterusnya. Tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan sesuai jumlah yang diinginkan masyarakat.

Hal ini juga berkaitan dengan alokasi sumberdaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang. Jika kita ingin memproduksi banyak makanan, maka sumber daya untuk memproduksi obat-obatan akan berkurang, dan sebaliknya.

Selain itu, kita juga harus mempertimbangkan mengapa pembangunan harus difokuskan ke sektor tertentu. Contohnya fokus untuk sektor pertanian, mengapa bukan sektor industri dan seterusnya.

Jika sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka langkah selanjutnya adalah berapa jumlah barang yang diproduksi? Mengenai apa dan berapa barang yang diproduksi ini tergantung dengan kondisi ekonomi dan sistem ekonomi negara yang bersangkutan.

2. How (Bagaimana)?

Hal ini berkaitan dengan bagaimana komoditas tersebut diproduksi. Dalam hal ini, harus dipertimbangkan pelaku, faktor-faktor produksi, dan teknik apa yang digunakan. Misalnya harus mempertimbangkan metode atau teknologi apa yang harus digunakan untuk memproduksi suatu barang.

3. For whom (Untuk siapa)?

Pertanyaan selanjutnya yang menjadi pertimbangan adalah untuk siapa suatu produk dihasilkan. Dalam hal ini, masalah pendistribusian menjadi aspek penting yang harus ditata sedemikian rupa, agar produk yang dihasilkan benar-benar tersalurkan dengan tepat dan dapat memenuhi kebutuhan target.

Permasalahan untuk siapa tidak hanya mengenai siapa yang akan menikmati produk yang dihasilkan. Tetapi juga mencakup siapa-siapa saja yang akan memperoleh manfaat dengan adanya produksi tersebut, termasuk pelaku produksi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masalah Ekonomi

Untuk mengatasi masalah ekonomi, harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor ini bisa ditinjau lebih lanjut untuk mengatasi masalah yang ada. Berikut faktor-faktor masalah ekonomi:

1. Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam berhubungan erat dengan masalah ekonomi dari segi ketersediaan bahan baku. Karena tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dan semakin menyempitnya lahan sumber daya alam yang diperoleh.

Sumber daya alam terbagi menjadi sumberdaya yang dapat diperbaharui (jumlahnya tidak terbatas) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (jumlahnya terbatas dan dapat habis).

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Faktor SDM meliputi ketersediaan tenaga kerja. SDM merupakan elemen utama dibandingkan dengan elemen sumberdaya yang lain seperti modal, dan teknologi. Sebab, manusialah yang berperan mengendalikan faktor lainnya.

Kompetensi SDM juga harus ditingkatkan melalui program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan minat dan bidang kerja yang ditekuni. Produktivitas SDM juga patut menjadi perhatian agar bisa bekerja dengan efisien dan efektif.

3. Modal Kerja

Proses produksi yang baik tentu membutuhkan modal kerja. Modal kerja merupakan jumlah dari aktiva lancar atau kekayaan perusahaan. Misalnya kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan.

Namun, terkadang modal kerja sulit didapat. Misalnya saat pandemi seperti saat ini. Sebab, pandemi tidak hanya berpengaruh pada individu atau perusahaan. Namun juga pada sektor perbankan selaku pemberi modal kerja turut mengalami kelumpuhan.

4. Proses Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan atau tindakan memindahkan produk dari pihak supplier kepada konsumen. Distribusi menjadi salah satu kunci keuntungan bagi perusahaan karena akan mempengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen secara langsung.

Misalnya, dengan distribusi yang tepat, perusahaan bisa lebih menekan biaya modal serta menciptakan permintaan dari konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut.

Dengan adanya perkembangan teknologi digital di era 4.0 saat ini, proses distribusi juga akan berubah dan beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan. Distributor juga harus mempelajari bagaimana proses distribusi yang tepat.

5. Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi berhubungan dengan perbedaan gaya hidup masyarakat. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tingkat konsumsi meningkat maupun menurun.

Satu hal yang menyebabkan tingkat konsumsi menurun adalah terbatasnya lapangan pekerjaan, maka angka pengangguran pun juga tinggi. Sehingga, keinginan seseorang dalam membeli barang juga menurun. Penyebab lainnya adalah kenaikan harga secara terus menerus.

Kesimpulan

Pada kesimpulannya, masalah ekonomi terbagi menjadi dua. Yakni masalah ekonomi klasik dan modern. Dalam masalah ekonomi modern, terdapat tiga masalah pokok. Yakni berkaitan dengan apa, berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Masalah ekonomi ini bisa diatasi dengan mempertimbangkan 5 faktor penting. Yakni sumberdaya alam dan manusia, modal kerja, proses distribusi, dan tingkat konsumsi.

(hse/fds)

Berikut ini yang tidak termasuk dalam masalah how pada masalah pokok ekonomi modern adalah

Apa itu masalah ekonomi?

Masalah ekonomi modern adalah terbatasnya bahan baku untuk melakukan proses produksi. Keterbatasan sumber daya itu disebabkan oleh kebutuhan manusia yang semakin beragam dan cenderung sulit dikendalikan. Dengan semakin rumitnya kebutuhan dalam masyarakat, maka bisa menimbulkan masalah ekonomi dan ketergantungan sosial.

Permasalahan ekonomi di era modern semakin kompleks. Salah satu faktor yang memengaruhinya adalah perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, masalah ekonomi modern selalu seru untuk dibahas dan diperdebatkan. Karena, perekonomian tidak bisa berhenti, apapun yang terjadi. Jika proses ekonomi terhenti, maka sebuah bangsa ikut berhenti alias kolaps.

Selain itu, masalah ekonomi modern menjadi salah satu masalah krusial di seluruh dunia. Permasalahan ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Campur tangan negara harus dilakukan agar masalah ekonomi tersebut bisa terselesaikan.

Perubahan pola konsumsi dan tingkah laku masyarakat ikut melatarbelakangi masalah ekonomi modern. Karena masyarakat semakin mudah terpapar dengan informasi dan teknologi, kebutuhan dan permintaan mereka menjadi bermacam-macam dan semakin besar. Namun, terbatasnya sumber daya tidak bisa menopang permintaan tersebut.

Pandemi COVID-19 menyebabkan terhentinya aktivitas manusia dan lumpuhnya perekonomian dunia. Hal ini merupakan salah satu bentuk masalah ekonomi modern.

Contoh lain dari masalah ekonomi modern adalah terkait penghasilan. Di antara kita pasti ada yang selalu merasa gajinya kurang. Meskipun setiap tahun terjadi kenaikan, tapi masih saja terasa kurang. Selalu ada saja kebutuhan yang belum bisa terpenuhi dengan gaji yang kamu hasilkan setiap bulannya. Ini termasuk masalah ekonomi modern.

Baca juga: Mengetahui Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masalah ekonomi adalah masalah yang timbul saat keinginan dan kebutuhan tidak selaras dengan sumber daya yang terbatas. Dan pola seperti ini sudah pasti bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap negara akan menghadapi masalah ekonomi modern. Selama ketersediaan sumber daya tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka masyarakat harus membuat pilihan.

Sehingga, penting bagi kita semua untuk mempelajari pengertian, contoh, dan jenis-jenis masalah ekonomi modern. Selain karena semua orang akan mengalaminya dalam kehidupan sehari-hari, masalah ekonomi modern sangat berperan penting dalam jalannya suatu negara.

Sebelum kita membahas secara spesifik tentang masalah pokok ekonomi modern, majoo mau membahas tentang masalah ekonomi, nih.

Apa saja sih masalah ekonomi modern? Apa saja jenis-jenisnya dan contoh masalah ekonomi modern yang ada di Indonesia? Mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: Pengertian, Contoh dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Tradisional

Perbedaan Masalah Ekonomi Modern dan Klasik

Masalah pokok ekonomi dibedakan menjadi dua, yaitu masalah pokok ekonomi klasik dan masalah pokok ekonomi modern.

Apa Itu Masalah Ekonomi Klasik

Teori masalah ekonomi awalnya dipelopori oleh Adam Smith setelah ia mengeluarkan bukunya yang terkenal The Wealth of Nations (1776). Pemikiran Adam Smith tersebut kemudian dikembangkan oleh kalangan pakar ekonomi klasik, seperti Jean-Baptiste Say –sang pencetus Hukum Say, Anne-Robert-Jacques Turgot, Thomas Robert Malthus, hingga David Ricardo.

Mereka mengemukakan bahwa masalah ekonomi klasik berfokus pada siklus produksi, distribusi dan konsumsi atas barang yang dihasilkan. Sehingga, inti dari masalah pokok ekonomi klasik adalah tentang kekuatan pasar untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa.

Dalam pelaksanaannya, paham ekonomi klasik menolak keterlibatan atau campur tangan pemerintah. Karena, tujuan utama mereka hanya satu, yaitu kemakmuran.

Teori ekonomi klasik sangat berpengaruh di Eropa pada abad ke-18 dan abad-19. Di masa itu, perekonomian memang sangat tergantung pada jumlah barang yang tersedia dan besarnya kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Mengenal Monopoli: Pasar, Perdagangan, dan Dampaknya

Proses Produksi

Dalam masalah ekonomi klasik, proses produksi memiliki peranan sangat penting. Saat itu, masyarakat dipancing untuk memikirkan bagaimana caranya dapat menghasilkan barang dan jasa agar bisa memenuhi berbagai kebutuhan. Dengan memproduksi, maka produsen dapat memetakan dan menguasai kebutuhan pasar.

Proses Distribusi

Barang yang telah selesai diproduksi pada akhirnya harus disalurkan ke konsumen. Proses distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen inilah yang disebut dengan distribusi. Dalam hal ini, penyalur memegang peranan penting. Sebab mereka yang memiliki strategi agar barang dan jasa bisa diterima ke konsumen dengan cepat.

Proses Konsumsi

Barang yang  telah diproduksi tidak akan berarti apa-apa jika masyarakat enggan mengonsumsinya. Sehingga, semua hal yang dilakukan oleh konsumen menjadi benchmark atau panduan bagi produsen dalam memproduksi barang atau jasa.

Apa Itu Masalah Ekonomi Modern

Sementara itu, masalah ekonomi modern berfokus pada bagaimana cara mengalokasikan sumber daya untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia yang kian beragam. Sebagai bagian dari ekonomi mikro, masalah ekonomi modern terjadi karena perilaku konsumen dan perkembangan teknologi.

Baca juga: Ekonomi Mikro Adalah: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Kemajuan zaman tidak dimungkiri membuat masalah ekonomi jadi semakin rumit. Sehingga, diskusi mendalam terkait permasalahan ini masih terus bergulir guna menemukan solusi.

Teori ekonomi modern dapat dikatakan jauh lebih kompleks dari teori klasik. Sebab, masalah pokok ekonomi modern berkutat pada tiga pertanyaan: Apa yang Diproduksi, Bagaimana Cara Memproduksi, dan Untuk Siapa Barang Diproduksi.

Beberapa tokoh yang mengembangkan teori masalah ekonomi modern di antaranya adalah Karl Marx dan John Maynard Keynes.

Apa yang Diproduksi? (What to Produce)

Unsur pertama dari masalah pokok ekonomi modern berkaitan dengan produk apa yang akan diproduksi. Produsen harus memprioritaskan produksi suatu barang atau jasa yang sedang dibutuhkan agar tepat sasaran dan terjangkau oleh masyarakat seluas-luasnya.

Dengan kata lain, jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi harus dipikirkan secara selektif dan benar-benar produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semakin terbatasnya sumber daya (alam, manusia, dan modal) benar-benar menjadi faktor yang penting dipertimbangkan oleh produsen.

Jika terjadi salah kalkulasi dalam menentukan jumlah produk, tentu produsen akan mengalami kerugian karena barang yang diproduksi tidak habis terjual atau tidak bisa dikonsumsi oleh masyarakat.

Sebagai contoh, saat ini terjadi kenaikan harga minyak goreng akibat kenaikan harga CPO (Crude Palm Oil) yang menjadi bahan baku pembuatan minyak goreng. Maka, Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai salah satu produsen minyak goreng terbesar di Indonesia meningkatkan kapasitas pabriknya untuk memproduksi minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Mereka juga menggelar operasi pasar untuk membantu pemerintah dalam stabilisasi harga minyak goreng di pasaran,

Contoh lainnya, jelang Hari Lebaran tiba, bahan-bahan pokok menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Sehingga, produsen bahan-bahan pokok akan meningkatkan produksi sembako. Mereka akan menunda proses produksi barang atau jasa yang kurang mendesak dan kurang dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Pengertian, Contoh dan Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Campuran

Bagaimana Cara Memproduksi? (How to Produce)

Setelah selektif dalam memproduksi barang dan jasa, produsen juga harus menentukan cara dan metode terbaik untuk memproduksi barang dan jasa tersebut. Karena terbatasnya sumber daya yang ada, maka produsen harus mampu menentukan teknik produksi yang paling efektif (tepat sasaran) dan efisien (hemat biaya).

Mau tidak mau, produsen harus memikirkan beberapa strategi agar proses produksi yang dilakukan terencana dan terkelola dengan matang. Tidak hanya terkait sumber daya, tapi produsen juga harus bisa menentukan sistem produksi yang tepat guna.

Jika membutuhkan sumber daya manusia, maka produsen harus memikirkan besaran upah yang akan diberikan. Sedangkan, jika produsen memutuskan untuk menggunakan mesin, maka mereka harus menghitung berapa investasi yang akan dikeluarkan untuk membeli mesin dan biaya perawatannya.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan kertas bisa memproduksi kurang lebih 19 juta ton produk tisu, kemasan makanan, kertas, dan pulp secara efektif dan efisien setiap tahunnya. Mereka menggunakan serat yang diperoleh dari 100 persen kayu perkebunan, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan, terbarukan, dan dapat didaur ulang. Selain itu, mereka menerapkan proses manufaktur berefisiensi tinggi untuk melestarikan lingkungan.

Contoh lainnya, alih-alih impor, perusahaan farmasi lokal memproduksi sendiri alat tes COVID-19 agar bisa lebih terjangkau oleh masyarakat. Atau, sebuah produsen pakaian olahraga membutuhkan tenaga kerja manual, sehingga mereka mendirikan pabrik di wilayah padat penduduk untuk menyerap tenaga kerja.

Baca juga: 10 Prinsip Ekonomi dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk Siapa Diproduksi? (For Whom to Produce)

Ini hampir sama dengan masalah ekonomi klasik, yaitu terkait distribusi. Produsen harus memikirkan siapa calon pembeli barang atau jasa. Masalah ini meliputi pasar mana yang dituju, bagaimana demografinya, berapa kisaran penghasilan, jenis kelamin, serta usia.

Dengan menilai daya beli dan minat konsumen, maka produsen dapat mengetahui segmentasi pasar agar barang dan jasa yang diproduksi bisa tepat sasaran. Jika barang yang diproduksi tepat sasaran, maka alur distribusi dari produsen ke konsumen lebih cepat tergambarkan. Sehingga, efektivitas produksi berhasil tercapai.

Misalnya, perusahaan air minum memproduksi air mineral dengan pH tinggi dengan target pasar keluarga kelas menengah ke atas yang peduli kesehatan.

Jika dituangkan dalam sebuah tabel, berikut perbedaan masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik.

Masalah Ekonomi Klasik

Masalah Ekonomi Modern

Bertujuan untuk mencapai kemakmuran

Menghadapi masalah berupa keterbatasan sumber daya

Berfokus pada proses produksi, distribusi dan konsumsi

Berfokus pada barang apa yang akan diproduksi (what), bagaimana cara memproduksinya (how), dan untuk siapa barang diproduksi (for whom)

Proses distribusi masih belum merata karena masih banyak wilayah yang sulit diakses dan alat transportasi yang masih sederhana

Produsen harus selalu berinovasi dan pangsa pasar harus fokus karena persaingan yang semakin ketat

Teknologi belum berkembang, sehingga kebutuhan masyarakat masih sederhana

Teknologi sudah semakin maju, sehingga kebutuhan masyarakat semakin beragam

Pertumbuhan masyarakat masih rendah

Pertumbuhan masyarakat kian tinggi dan beragam, sehingga sulit untuk menentukan target pasar

Baca Juga: Pengertian, Prinsip, serta Keunggulan Sistem Ekonomi Islam

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Masalah Ekonomi

Dari unsur-unsur yang terjadi dalam permasalahan ekonomi, baik masalah ekonomi klasik maupun masalah ekonomi modern, dapat disimpulkan beberapa faktor yang memengaruhi timbulnya masalah ekonomi:

1. Sumber Daya Alam

Segala hal yang berasal dari alam dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seluruh manusia disebut sebagai sumber daya alam. Kehadiran dan ketersediaan sumber daya alam sangat erat kaitannya terhadap masalah ekonomi. Sebab, bahan baku untuk produksi sebagian besar berasal dari sumber daya alam.

2. Sumber Daya Manusia

Proses produksi membutuhkan tenaga profesional dan tenaga ahli yang disebut dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Mereka berperan sebagai individu produktif yang bekerja dan bergerak mengendalikan elemen sumber daya yang lain, seperti modal dan teknologi.

3. Modal

Salah satu sumber daya yang penting adalah modal. Proses produksi dapat tercapai jika modal kerja tersedia. Modal kerja diperoleh dari pembiayaan sektor perbankan atau dari unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga, dan piutang.

4. Proses Distribusi

Barang yang sudah diproduksi tentu harus disalurkan ke masyarakat, bukan sekadar disimpan di dalam gudang. Aktivitas distribusi yang tepat akan membantu dalam mencapai profit perusahaan.

Berikut ini yang tidak termasuk dalam masalah how pada masalah pokok ekonomi modern adalah

5. Tingkat Konsumsi

Kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi menciptakan gaya hidup. Akibatnya, tingkat konsumsi juga ikut meningkat.

Kesimpulan

Di era modern, permasalahan ekonomi menjadi sangat kompleks. Sehingga, tidak mengherankan jika masalah ekonomi modern membuat aktivitas dan proses membangun bisnis menjadi penuh tantangan.

Salah satu tantangan dalam membangun bisnis dalam masalah ekonomi modern adalah bagaimana caranya dalam mengoptimalkan pembukuan usaha. Tapi, kini sudah hadir aplikasi majoo yang dengan senang hati membantu para wirausahawan dalam mengelola bisnis agar menjadi lebih maju. Aplikasi berbasis ekosistem digital ini akan membuat bisnis menjadi lebih berkembang.

Segera gunakan fitur akuntansi yang efisien dan akurat dengan aplikasi kasir online majoo agar bisnismu kian maju dan berkembang.