Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Illustrasi Debat. Foto: Adobe Stock

Debat merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh berbagai tingkatan masyarakat. Misalnya menjelang pemilihan presiden, akan diselenggarakan debat terbuka yang bisa ditonton seluruh rakyat. Debat juga kerap dijadikan ajang perlombaan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan dalam buku Seni Debat dan Negosiasi, debat adalah suatu kegiatan saling beradu argumen antarpribadi atau antarkelompok manusia untuk menentukan baik dan tidaknya suatu usulan tertentu yang didukung oleh suatu pendukung dan disangkal oleh penyangkal.

Debat formal tidak dapat dilakukan sembarangan, melainkan ada urutan tata cara yang harus dipenuhi oleh para pesertanya. Seperti apa urutan tata cara debat? Simak penjelasan lengkapnya dalam uraian artikel di bawah ini.

Illustrasi Debat. Foto: Adobe Stock

Berikut adalah urutan tata cara debat seperti yang dijelaskan oleh Kisyani Laksono dalam buku Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia.

Debat diikuti oleh dua tim dan dipimpin oleh seorang moderator. Masing-masing tim bisa terdiri dari satu orang maupun lebih. Adapun moderator harus bersikap netral dengan tidak memihak tim manapun.

Setiap tim diperkenankan untuk melakukan perkenalan diri selama 1-3 menit. Kemudian moderator dapat menyebutkan tata tertib, sistem berlangsungnya debat, dan waktu dalam pelaksanaan debat.

Moderator akan membacakan mosi, yaitu suatu kalimat berisi pernyataan yang akan menjadi bahan perdebatan antar dua tim.

4. Penyampaian Argumentasi

Setelah mosi dibacakan, kedua tim baik yang pro (tim afirmasi) atau kontra (tim oposisi) dengan mosi tersebut akan menyampaikan argumentasinya masing-masing. Dalam penyampaian argumentasi ini, tidak dibolehkan terjadi interupsi. Artinya, setiap tim baru diperbolehkan berbicara sesuai waktu yang telah diberikan tanpa bisa disanggah oleh tim lain.

Argumentasi yang dikeluarkan juga tidak boleh menyimpang dari tema mosi, sesuai dengan fakta, akurat, dan dan dikemas secara logis. Dalam penyampaian argumentasi, kedua belah pihak harus saling menghormati pendapat satu sama lain, tidak mengeluarkan kata-kata kasar dan terpancing emosi.

5. Pengambilan Kesimpulan

Debat akan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan tentang pandangan dari kedua belah pihak terhadap mosi yang dilemparkan. Dalam suatu perlombaan, juri akan menentukan tim mana yang memenangkan debat.

Illustrasi Debat. Foto: Adobe Stock

Ada pun tujuan dan manfaat debat, sebagaimana dijelaskan dalam buku Seni Debat dan Negosiasi: Trik Menaklukkan Orang Lain dengan Argumentasi dan Gaya Bicara karya Mira Fadilla, yaitu:

  1. Untuk melatih mental dalam mengemukakan pendapat di depan orang banyak dan khalayak umum.

  2. Untuk membuat seseorang berani mematahkan pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan cara yang baik.

  3. Untuk meningkatkan kemampuan dalam merespon sebuah masalah yang dijadikan topik perdebatan. Dengan melakukan debat, seseorang akan mengungkapkan pendapat secara langsung dengan menggunakan pemikiran, teori, dan landasan yang dia ketahui.

  4. Untuk melatih diri menjadi seorang yang kritis terhadap sebuah permasalahan. Dengan sering mengikuti proses perdebatan, seseorang akan menampah ilmu dan pengetahuan tentang banyak hal dan teori dalam kehidupan.

  5. Untuk menambah wawasan tentang pro dan kontra sebuah permasalahan. Ketika sering berada dalam sebuah proses perdebatan, Anda akan mengetahui banyak teori dan pro kontra dalam suatu masalah. Sehingga, dari debat inilah Anda akan menjadi orang yang pandai dalam mengatasi suatu permasalahan.

Pengertian Debat – Dalam kehidupan sehari-hari, kita akrab dengan aktivitas debat. Dari perlombaan sekolah, acara formal, televisi, dan sosial media di gawai kita. Acara debat yang paling menyita perhatian warga Indonesia tentu debat menjelang pemilu.

Banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum berdebat. Debat tidak hanya sekedar berbicara begitu saja. Aktivitas debat merupakan sebuah perpaduan dari keterampilan berbicara dan pengetahuan yang lengkap terkait topik yang akan didebatkan. Tanpa persiapan yang matang, maka kemungkinan sulit untuk memenangkan perdebatan.

A. Pengertian Debat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian debat adalah pertukaran dan pembahasan pendapat terkait suatu hal dengan saling menyampaikan argumentasi atau alasan dengan tujuan mempertahankan pendapat bahkan memenangkan pendapat.

Secara umum, debat dapat dipahami sebagai strategi dalam adu pendapat atau argumen dengan tujuan pendapat yang kita bisa mematahkan pendapat lawan, begitupun sebaliknya, pendapat kita tidak dipatahkan oleh lawan. Ada juga yang menyebut, debat adalah aktivitas mengajukan usul dan mempertahankan usulan tersebut.

Pengertian debat sebenarnya banyak sekali, ada banyak perspektif terkait definisi debat. Menurut Wusu Hendrikus, debat merupakan adu argumentasi antara individu atau kelompok dengan tujuan mencapai sebuah kemenangan satu pihak. Pada intinya, debat bertujuan untuk mempertahankan pendapat dan alasan seseorang agar diikuti oleh lawan debat, pengikut, dan orang lain.

Sementara, menurut J. S. Kamdhi (1995), pengertian debat yakni suatu pembahasan atau tukar pendapat oleh setiap peserta tentang suatu pokok masalah, dimana setiap peserta boleh memberikan alasan atau argumen untuk mempertahankan pendapatnya.

Selanjutnya, Henry Guntur Tarigan (1984) mengungkapkan bahwa debat adalah suatu aktivitas saling adu pendapat antar pribadi atau kelompok untuk menentukan baik tidaknya suatu usulan tertentu dengan mempertemukan pihak pendukung dan pihak penyangkal.

Kesimpulannya, debat merupakan pertukaran dan pembahasan usulan atau pendapat dengan saling memberikan alasan atau argumentasi dengan tujuan mempertahankan pendapat dari satu pihak. Oleh karena itu, Teks debat bisa juga diartikan sebagai teks yang berisi pernyataan dan argumentasi dari pihak-pihak yang berdebat tentang permasalahan tertentu dengan tujuan mendiskusikan, memutuskan dan mengkaji perbedaan.

B. Fungsi Debat

Debat memiliki beberapa fungsi yang akan sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, debat yang perlu di garis bawahi. Berikut adalah poinnya.

  1. Menumbuhkan keterampilan berbicara dalam menyampaikan pendapat dengan baik terhadap konflik yang pro maupun yang kontra.
  2. Membangun daya analitis, terkait dengan keahlian untuk menyimak dan memahami lawan debat.
  3. Menumbuhkan kemampuan dalam menyampaikan argumentasi secara logis dengan bahasa dan gestur sikap yang santun.
  4. Merangsang keterampilan dalam berpikir kritis
  5. Merangsang penelitian terkait isu-isu atau topik kontroversial
  6. Memahami dan mencari tahu sisi positif dan negatif terhadap isu tertentu
  7. Belajar berpikir analitis dan sistematis
  8. Belajar mengungkapkan hasil pemikiran pada orang lain
  9. Meningkatkan rasa percaya diri
  10. Meningkatkan keterampilan dalam melihat sesuatu dari perspektif yang lain
  11. Menumbuhkan keterampilan menilai dan mengklarifikasi pendapat orang lain
  12. Melatih berbicara secara runtut dan lancar

Fungsi debat sangat menguntungkan, keterampilan berbicara dalam debat dapat mendukung komunikasi-komunikasi dengan orang lain di dunia nyata. Namun, tidak semua orang bisa memiliki keterampilan debat. Debat bergantung mentalitas masing-masing orang, dan perlu diketahui juga, tidak semua orang menyukai berbicara, terlebih berdebat.

C. Tujuan Debat

Secara sederhana, debar merupakan adu pendapat untuk mempertahankan pendapat masing-masing untuk menang atau sudah tidak bisa dipatahkan oleh lawan. Berikut adalah tujuan debat secara luas:

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

  1. Membangun sebuah kasus yang disertai dengan argumen sebagai pendukung. Adapun kiat sukses merancang sebuah kasus dalam debat, yakni mengacu pertanyaan dasar yang meliputi 4W + 1H
  2. Memahami kasus yang tengah terjadi di dalam masyarakat
  3. Melatih menemukan argumentasi berdasarkan data yang kuat dan akurat
  4. Mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka sepakat dan setuju dengan argumen yang diusulkan.
  5. Sebagai cara untuk menampilkan, meningkatkan, dan mengembangkan komunikasi verbal
  6. Berusaha meyakinkan orang lain bahwa argumen yang dimiliki merupakan argumen yang paling tepat untuk disepakati dan disetujui

D. Ciri-CIri Debat

Berbincang mengenai debat, banyak istilah khusus yang hanya digunakan dalam aktivitas debat. Istilah-istilah khusus yang terdapat dalam debat seperti topik debat atau motion, ada juga istilah tim afirmatif yang berarti kelompok tim pro dan kontra. Selain itu, ketika debat, kedua tim debat sering mengatakan interupsi. Interupsi sama halnya dengan menyatakan pendapat.

Bentuk debat sebenarnya hampir sama ketika kita menyaksikan debat di televisi, ada kedua tim debat yang siap beradu argumen ditambah moderator dan atau sekaligus juri. Berikut merupakan ciri-ciri debat yang perlu diketahui.

Debat memiliki dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pihak afirmatif dan sudut pandang pihak negatif. Dapat dikatakan pihak afirmatif ketika orang tersebut setuju pada topik yang didebatkan. Sementara pihak negatif adalah pihak yang tidak menyetujui topik debat itu sendiri.

  1. Terjadi adu pendapat dan argumen untuk mempertahankan argumen dan mendapatkan kemenangan
  2. Terjadi sesi tanya jawab yang bersifat menjatuhkan atau mematahkan argumen lawan
  3. Setiap debat mengutamakan antara pihak pro dan pihak kontra
  4. Satu sama lain saling mempertahankan pendapat atau argumennya masing-masing
  5. Cara menentukan pemenang, dapat dilakukan berdasarkan keputusan seorang juri atau bisa juga dengan voting dari tim juri
  6. Setiap terjadi perdebatan, diperlukan pihak penengah atau biasa disebut moderator. Moderator memiliki peran untuk memimpin jalannya debat.
  7. Menaati prosedur dan aturan debat, yang mana prosedur itu bertujuan untuk melindungi sekaligus mempertahankan argumen kedua belah pihak.

Dari ciri-ciri debat yang sudah disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri debat adalah terdiri dari dua pendebat, ada moderator sekaligus juri, atau penunjukkan juri khusus apabila sebuah perlombaan debat.

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

E. Unsur-Unsur Debat

Tidak hanya pengertian, fungsi, tujuan, dan ciri-ciri dari debat. Debat memiliki beberapa unsur penting, sebagai berikut:

1. Adanya Topik atau masalah yang dibahas

Debat tanpa topik atau masalah yang dibahas sama halnya makanan tanpa bumbu, akan terasa hambar. Debat dapat terselenggara apabila ada topik atau masalah yang diangkat dan dibahas. Istilah topik yang diusulkan biasa disebut juga dengan mosi.

2. Tim Afirmatif

Tim afirmatif atau tim pro dapat diartikan sebagai tim yang mendukung topik. Tugas dari tim afirmatif atau tim pro adalah memberikan pendapat atau argumen yang mendukung usulan. Peran tim afirmatif wajib karena akan melawan tim kontra.

3. Tim Negatif atau Tim Kontra

Ada tim afirmatif atau tim pro, ada tim negatif atau tim kontra, itulah unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam aktivitas debat. Tugas dari tim negatif atau tim kontra sendiri yakni menyampaikan ketidaksetujuan atau pendapat yang menolak usulan dengan mematahkan argumen yang disampaikan tim pro.

Pihak netral dibutuhkan dalam sebuah perdebatan guna memberikan dukungan dan semangat kepada kedua belah pihak, baik yang pro maupun yang kontra. Seperti namanya, pihak netral tidak diizinkan mendukung salah satu pihak.

5. Moderator

Moderator merupakan unsur yang tidak kalah penting. Moderator memiliki fungsi untuk memimpin sebuah perdebatan agar sesuai prosedur debat dan memandu pembahasan topik agar tidak keluar dari pembahasan.

Dalam sebuah aktivitas debat membutuhkan seseorang yang bertugas untuk mencatat segala pendapat yang disampaikan oleh pihak pro, pihak kontra, moderator, bahkan tim netral yakni notulen. Pada dasarnya, notulen bertugas untuk menulis kesimpulan yang dari debat. Namun, notulen juga mencatat pernyataan, kesimpulan akhir, mosi debat dan penyampaian para pihak debat.

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Beberapa unsur-unsur debat di atas wajib dipenuhi dalam sebuah aktivitas debat. Masing-masing unsur memiliki tugas dan perannya masing-masing yang sama penting. Unsur-unsur debat tersebut akan sangat diperlukan apabila aktivitas debat ingin menghasilkan sesuatu.

Unsur-unsur di atas, belum termasuk unsur-unsur tambahan yang sifatnya teknis. misalnya pengatur media seperti layar presentasi, komputer atau laptop, microphone dan masih banyak lagi unsur teknis.

F. Struktur-Struktur Debat

Selain memiliki unsur-unsur, debat juga memiliki struktur yang perlu diperhatikan.

1. Pengenalan isu

Pengenalan isu atau biasa juga disebut dengan pengenalan topik. Pengenalan topik yang menarik untuk dibahas adalah topik atau isu yang masih memberikan kontroversi di masyarakat. Jika topik tidak berangkat dari sesuatu yang masih menjadi kontroversi di masyarakat, perdebatan tidak akan menjadi menarik dan penonton juga kurang antusias untuk menyaksikan.

2. Rangkaian argumen

Rangkaian argumen adalah saatnya kedua tim menyajikan pembuktian data dan fakta yang bermanfaat untuk mendukung argumen dari pendebat. Ciri-ciri dari argumen sendiri yakni, harus relevan, sistematis, jelas, logis dan disertai dengan bukti

3. Penegasan ulang (kesimpulan)

Penegasan ulang atau yang biasa kita sebut dengan kesimpulan. Penegasan ulang memiliki fungsi yang berada di bagian akhir, dengan tujuan membuat pernyataan akhir yang menegaskan bahwa bantahan atau pendapat pro ataupun kontra.

Struktur debat di atas memberikan pemahaman dan manfaat bahwa depat sangat memerlukan pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas akan menjadikan kualitas wacana yang disampaikan menjadi berdasar dan kuat.

G. Etika Debat

Adu pendapat atau argumen di depan banyak orang memerlukan etika agar debat tampak sebagai aktivitas intelektual. Etika perlu ditaati karena debat berkaitan dengan banyak orang. Menjaga etika berarti menghormati seluruh orang. Berikut empat etika penting dalam debat:

1. Bertanya Secara Serius

Etika debat yang pertama adalah bertanya secara serius. Hal itu penting karena dapat membuat orang yang akan menjawab akan memberikan jawaban dengan sepenuh hati dan membuat membuat penanya menjadi terpuaskan. Hal yang tidak serius dapat menghilangkan suasana debat yang dikenal dengan situasi yang panas.

2. Tidak Menyinggung Kekurangan Fisik

Ketika debat, menjadi hal yang biasa bahwa kedua pihak berpotensi tersulut emosi. Mengingat pertarungan komunikasi verbal, kedua belah pihak dilarang untuk melakukan komunikasi verbal yang dapat menyinggung perasaan dengan membahas urusan pribadi lawan.

3. Bicara Berdasarkan Data dan Fakta

Etika debat yang ketiga adalah berbicara berdasarkan data dan fakat. Debat mengajarkan bahwa apa yang sudah dikeluarkan mulut perlu sebuah pertanggungjawaban. Alhasil, segala hal yang disampaikan di dalam debat harus berdasarkan data dan fakta.

Penyampaian argumen dengan data yang mengada-ngada sangat dihindari karena justru membuktikan pendebat berperilaku tidak baik. Disamping itu, penggunaan data dan fakta yang valid akan menghindarkan pendebat dari lawan untuk menyerang.

4. Patuhi Aturan Main

Etika debat yang terakhir dan tidak kalah penting yakni menaati aturan dan prosedur dalam debat. Hal itu dikarenakan aturan debat yang satu dengan yang lain berbeda-beda.

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

H. Jenis-Jenis Debat

Debat merupakan sebuah aktivitas yang fleksibel. Berikut beberapa jenis atau model debat:

1. Debat Parlementer

Debat parlementer biasa disebut debat majelis (assembly or parliamentary debating) merupakan debat yang bertujuan untuk mendukung undang-undang yang akan dibentuk, dievaluasi hingga disahkan. Debat parlementer ini lebih formal dan lebih bersifat kenegaraan, oleh karena itu aturan dan prosedur yang berlaku juga lebih ketat.

2. Cross Examination Debating

Kedua, yakni cross examination debating atau biasa disebut debat untuk pemeriksaan ulang. Debat ini bertujuan untuk menemukan kebenaran dalam pemeriksaan yang pernah dilakukan dahulu. Biasanya, debat ini disertai dengan banyak pertanyaan yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Pertanyaan yang disampaikan, tidak lain dan tidak bukan untuk memperkuat si penanya.

3. Formal Conventional, Or Educational Debating

Debat yang ketiga ini termasuk debat formal konvensional, atau debat pendidikan. Debat pendidikan ini bersifat mengarah pada hal baik untuk kedua belah pihak.

Secara pelaksanaannya, sifat debat jenis ini adalah kompetitif, karena bertujuan untuk membentuk mentalitas dalam menyampaikan pendapat dan pada akhirnya ingin mengembangkan keterampilan diantara peserta debat. Walaupun disebut debat konvensional, debat pendidikan memiliki proses yang tetap memenuhi unsur-unsur debat.

I. Langkah-Langkah Pelaksanaan Debat

Secara khusus, tentu saja setiap penyelenggara memiliki caranya masing-masing.

Berikut adalah langkah-langkah dalam melakukan debat untuk pemula:

  1. Mengembangkan pernyataan atau topik yang diangkat.
  2. Membentuk tiga kelompok, yang terdiri dari kelompok yang pro, kelompok kontra dan kelompok netral.
  3. Setiap kelompok terdiri dari ketua dan wakil sebagai juru bicara saat debat berlangsung.
  4. Duduk saling berhadapan dengan juru bicara kelompok lawan.
  5. Satu kelompok bisa terdiri lebih dari dua orang.
  6. Masing-masing kelompok mengungkapkan asumsi atau argumen masing-masing, sebelum perdebatan dimulai.
  7. Saat debat berlangsung, peserta lain dapat mencatat isi argumen, pertanyaan atau calon sanggahan.
  8. Di akhir debat, tidak wajib menentukan pemenang. Notulen cukup menyampaikan hasil beserta kesimpulan dari debat.

J. Tata Cara Debat

Tata cara debat memiliki beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu:

  1. Mengemukakan pernyataan ataupun tantangan dilakukan secara profesional. Maksud professional berarti tidak menyinggung unsur sara atau menyinggung secara pribadi.
  2. Memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan baik, pendapat atau argumen saat berdebat disampaikan dengan bahasa yang lancar, tanpa terbata-bata. Penyampaian argumen pun harus disampaikan berdasarkan analisis kritis, sintesis dan retorika.
  3. Selalu memperhatikan pernyataan atau sanggahan dari lawan. Selalu meneliti kelemahan dan kelebihan lawan. Hal itu dimaksudkan agar bisa menentukan strategi yang pas untuk menyerang dan juga bertahan.
  4. Menyimak pendapat berdasarkan logika bukan emosi agar tetap rasional dan tidak mengalami kesalahan berpikir.
  5. Menyajikan materi secara akurat dan berdasarkan data dan fakta.
  6. Sesuatu yang disampaikan dalam debat data harus sahih, ada bukti sehingga memperkuat debat.

K. Teknik dan Taktik dalam Memenangkan Debat

Berikut beberapa teknik dan taktik dalam memenangkan debat.

1. Taktik memenangkan debat

Secara teknik, ada beberapa cara untuk mempertahankan usul melalui teknis dasar. Diantaranya sebagai berikut.

2. Taktik penegasan

Taktik penegasan adalah taktik yang berusaha untuk mempersuasi, taktik kesepakatan, taktik pengulangan sekaligus sebagai taktik kompromi. Taktik penegasan memiliki tujuan untuk menegaskan argumen yang telah dilontarkan.

3. Taktik bertahan

Taktik bertahan adalah taktik terimakasih, menggambarkan, menguraikan hingga taktik membiarkan argumen dari lawan. Tidak hanya itu, taktik bertahan pun berisi cara untuk menghindar, mengelak, mengalahkan, mengangkat dari argumen lawan.

Teknik Memenangkan Debat

Teknik memenangkan debat yakni bisa dilakukan dengan cara bertanya balik, mengagetkan, teknik provokasi dan teknik antisipasi. Bahkan, pendebat pemula disarankan untuk mencoba melebih-lebihkan data yang juga dibolehkan dalam berdebat.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Berikut ini yang tidak termasuk langkah persiapan pelaksanaan debat adalah