Berikut nabi yang menerima lembaran-lembaran wahyu sebanyak 50 lembar adalah

KATA suhuf merupakan sesuatu yang cukup sering disebutkan dan didengar dalam ajaran Islam. Namun masih banyak yang belum mengetahui arti sesungguhnya dari kata suhuf. Untuk memahaminya lebih lagi berikut ini akan disajikan pengertian suhuf, perbedaan suhuf, dan alkitab, serta nabi yang menerima suhuf. 

Pengertian suhuf menurut bahasa dan istilah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelasakn pengertian suhuf adalah lembaran berupa halaman buku, surat, dokumen sahifah. Sahifah adalah wahyu dalam bentuk lembaran yang belum dibukukan. 

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII yang ditulis oleh Aris Abi Syaifullah dkk, arti suhuf atau sahifah adalah wahyu yang diterima oleh para nabi dan rasul Allah SWT yang dikumpulkan dan dicatat dalam bentuk semacam lembaran kertas, kulit onta, daun, dan sebagainya. Sebagai gambaran, lembaran wahyu Allah tersebut berbentuk seperti brosur kecil pada masa kini. Sementara itu, kumpulan suhuf yang telah disusun inilah kemudian dinamakan sebagai kitab.

Suhuf sudah lebih dulu diturunkan kepada para nabi, jauh sebelum diturunkannya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana termaktub dalam surat Al A'la ayat 18-19 yang berarti, "Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa."

Wahyu-wahyu Allah SWT yang diterima para Rasul mengalami perbedaan. Sebab bentuk wahyu yang diturunkan oleh-Nya disesuaikan dengan perkembangan zaman saat itu. Lalu apa sebernnya perbedaan suhuf dan kitab? Berikut penjelasannya. 

Perbedaan suhuf dan kitab

Setelah mengetahui pengertian suhuf, pembahasan selanjutnya terkait perbedaan suhuf dan kitab. Pada hakikatnya, suhuf dan kitab sebenarnya memiliki kesamaan. Persamaan tersebut di antaranya langsung diturunkan oleh Allah SWT kepada para Rasul-Nya.

Hanya, perbedaannya ada pada cara penyampaiannya. Kitab adalah sesuatu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Rasul-Nya. Tujuannya diajarkan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup.

Berbeda halnya dengan suhuf. Suhuf adalah hal-hal yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Rasul atau Nabi-Nya. Akan tetapi, hal-hal yang ada di dalamnya tidak wajib untuk diajarkan kepada umat manusia.

Kemudian, isi dari kitab juga terbilang lebih lengkap. Tidak hanya itu, penjelasannya lebih rinci dalam bentuk buku. Isi dari suhuf umumnya pujian yang ditujukan kepada Allah SWT seperti zikir dan nasihat.

Nabi yang menerima suhuf

Adapun daftar nabi dan rasul yang menerima suhuf beserta jumlah suhuf yang diterimanya masih ada perbedaan pendapat di kalangan ulama.

Menurut Idik Saeful Bahri dalam buku Konsep Mayoritas Ahlussunnah Wal Jammah, ada juga yang menyebutkan bahwa Allah SWT menurunkan suhuf kepada Nabi Adam AS sejumlah 10 lembar. Jadi, jumlah suhuf keseluruhan ada 110 lembar.

Namun, pendapat lain menyatakan suhuf hanya berjumlah 100. Berikut rincian nabi penerima dan jumlahnya.

1. Nabi Adam AS

Seperti yang sudah diketahui, Nabi Adam AS ialah manusia yang pertama kali menjadi seorang pemimpin di Bumi. Allah SWT kemudian memberikannya pemahaman mengenai alam semesta. Pemahaman tersebut tidak diberikan kepada makhluk-makhluk lain. Nabi Adam AS menerima sebanyak 10 lembar.

2. Nabi Musa AS

Nabi Musa AS ialah seorang putra dari Nabi Yakub bin Ishak. Nabi Musa AS juga merupakan nabi yang menerima Kitab Taurat. Nabi Musa AS juga menerima sebanyak 10 suhuf. Nabi Musa AS juga termasuk ke salah satu nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi.

Allah SWT memberikan mukjizat-Nya kepada Nabi Musa AS. Di antaranya tongkat yang dapat berubah menjadi ular ketika sedang menghadapi Raja Firaun. Mukjizat lain ialah tongkat yang ia miliki mampu membelah lautan. Hal ini juga membuat ia dan orang-orang beriman selamat dari pengejaran Raja Firaun.

Beberapa orang berpendapat bahwa pembagian suhuf kepada Nabi Musa beracuan pada Surat Al-Baqarah ayat 136, yang disebutkan, "Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman), 'Kami beriman kepada Allah kepada yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan keturunannya, kepada yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta kepada yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri."

3. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS juga termasuk nabi yang mendapatkan gelar Ulul Azmi sama seperti Nabi Musa AS. Nabi Ibrahim menerima sebanyak 30 suhuf. Akan tetapi, beberapa sumber menjelaskan bahwa Nabi Ibrahim hanya menerima 10 suhuf.

Nabi Ibrahim lahir di negeri Mausul, di tengah-tengah masyarakat yang musyrik dan kafir. Bahkan, ayah dari Nabi Ibrahim juga seseorang yang membuat patung berhala yang terkemuka. Ayah dari Nabi Ibrahim menyebutkan bahwa patung yang dibuatnya tersebut ialah Tuhannya.

4. Nabi Idris AS

Nabi Idris ialah keturunan pertama yang kemudian diutus menjadi seorang Nabi, setelah Nabi Adam AS dan Nabi Syits AS. Ia menerima sekitar 30 suhuf. Konon, Nabi Idris adalah Akhnukh atau Ukhunukh. Beliau dipanggil Idris karena rajin belajar mengenai agama. Beliau orang yang sangat pintar dan terkenal karena kesholehannya.

5. Nabi Syits AS

Disebutkan bahwa Nabi Syits AS menerima sekitar 50 suhuf. Akan tetapi, sumber lain juga mengatakan bahwa ia menerima sebanyak 60 suhuf. Nabi Syits ialah anak dari Nabi Adam yang saleh. Ia diberi nama syits yang bermakna hadiah. (OL-14)

Nabi Ibrahim menerima sepuluh suhuf, sedangkan Nabi Musa menerima Taurat.

Suhuf yaitu wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para rasul , tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Sedangkan Al-Qur’an yaitu kumpulan wahyu Allah swt. yang disampaikan kepada para rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.

Rasul Allah yang menerima suhuf tidaklah satu atau dua rasul. Ada beberapa rasul yang menerima wahyu dari Allah SWT, yaitu Nabi Adam dengan 10 suhuf, Nabi Syits menerima 60 suhuf, Nabi Idris dengan wahyu 30 suhuf, Nabi Ibrahim dengan 30 suhuf dan Nabi Musa 10 suhuf.

Nabi Khidir dikenal sebagai hamba Allah yang saleh. Dalam Surat Al-Kahfi, Allah SWT menyebutkan bahwa Nabi Khidir merupakan kawan sekaligus guru bagi Nabi Musa. Nabi Khidir memberi syarat agar Nabi Musa bersabar, dan Nabi Musa pada akhirnya patuh terhadap perintah tersebut.

Mushaf mengacu kepada koleksi “sahifah” yang merupakan tunggal untuk “halaman”. Secara harfiah, arti dari mushaf adalah “Naskah terikat antara dua papan”. Dalam hari itu mereka menggunakan untuk menulis pada kulit dan material lainnya.

Allah mengaruniakan seorang anak yang saleh bernama Syits. Nabi Syits, lahir tunggal karena, seluruh putra Nabi Adam terlahir kembar. Beliau memiliki wajah yang mirip dengan nabi Adam. Oleh Allah SWT, Syits diangkat menjadi nabi karena mempunyai kebijaksanaan terhebat dalam sepanjang masa.

Mampu Membelah Laut Merah

Mukjizat Nabi Musa as selanjutnya adalah dapat membelah Laut Merah, dengan tongkatnya atas izin Allah Ta’ala. Hal ini sebagaimana terdapat dalam Al Quran QS. Thaha ayat 77: “Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah kamu dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari.

(anak dari Nabi Adam) menerima 50 suhuf. Nabi Musa as. menerima 10 suhuf. Nabi Ibrahim as.

9 Di antara Nabi berikut ini yang menerima suhuf adalah Nabia.sulaiman a.s.

Nabi penerima suhuf dan jumlah suhuf yg diterima adalah Nabi Adam a.s menerima sejumlah 10 Suhuf, Nabi Idris a.s menerima sejumlah 30 suhuf, Nabi Ibrahim a.s menerima sejumlah 30 Suhuf, Nabi Musa a.s menerima sejumlah 10 Suhuf, dan Nabi Syis a.s menerima sejumlah 50 suhuf.

Berikut ini seorang rasul yang menerima kitab dan juga menerima suhuf adalah… Nabi Ibrahim a.s.

Selain kitab, di dalam Al-Quran juga disebutkan mengenai keberadaan suhuf atau sahifah (halaman) yang berjumlah sebanyak 100 sahifah. Suhuf adalah firman dari Allah SWT yang turun kepada nabi atau rasul dan berisi hukum-hukum sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan agama Allah SWT.

Pengetahuan Nabi Idris sangat luas karena dia rajin mengkaji dan mempelajari banyak hal, termasuk segala hal yang diajarkan Allah SWT kepada Nabi Adam. Selain itu, Nabi Idris juga sangat tertarik dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi di muka bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Alquran adalah kitab suci umat Islam yang diterima Allah SWT melalui malaikat Jibril dan sampai ke umat Islam secara mutawatir (aklamatif). Bahwa yang disebut Alquran adalah isinya, sedang lembar kertasnya disebut mushaf.

❂ Isi dari kitab lebih lengkap dari apa yang ada pada suhuf, hal ini wajar mengingat kitab sudah berupa buku sementara suhuf hanyalah lembaran. Oleh karena hal ini juga maka hukum atau pun wahyu di dalam kitab memiliki kesinambungan sedangkan suhuf tidak.

Baca Juga:  Apa Yang Dimaksud Dengan Kegiatan Produksi

Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Idris berupa kepandaian dan pengetahuan yang berlimpah, selain kemampuan membaca dan menulis Allah juga memberikan pengetahuan berupa cara merawat kuda, ilmu falaq atau perbintangan hingga matematika atau ilmu berhitung.

suhuf adalah lembaran lembaran yang berisi firman firman Allah yang diturunkan kepada nabi/rasul. shuf berisi tentang hukum dasar yang dijadikan pedoman dalam menjalan agama bagi nabi/rasul yang menerima suhuf. penerimanya.

Persamaan antara Kitab dengan Suhuf adalah keduanya sama-sama berisi wahyu atau kalam dari Allah SWT. Adapun perbedaan antara kitab dan suhuf adalah kitab berupa lembaran yang sudah menjadi satu kesatuan utuh sementara suhuf berupa lembaran yang saling terpisah satu sama lainnya.

Tempat di mana Allah SWT bertemu dengan Nabi Musa dan berdialog terletak di Gunung Thur yang terletak di sebuah gurun di Mesir, atau biasa dikenal dengan Gurun Sinai.

Sejatinya, persamaan antara kitab dan suhuf terletak pada isinya yang bersifat tetap sepanjang zaman. Semua kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi dan rasul pasti mengejar tentang ke-Esaan Allah (tauhid), kehidupan akhirat, alam ghaib, serta surga dan neraka.

Demikianlah penjelasan tentang arti suhuf adalah lembaran wahyu Allah seperti kertas dan nama-nama rasul penerimanya.

Nabi Syits adalah anak Nabi Adam yang diwasiatkan untuk menjaga Nur Nabi Muhammad SAW. Beliau dilahirkan lima tahun setelah Habil dibunuh oleh Qabil, tepatnya 235 tahun usai Nabi Adam diturunkan dari langit ke bumi.

Nabi penerima suhuf dan jumlah suhuf yg diterima adalah Nabi Adam a.s menerima sejumlah 10 Suhuf, Nabi Idris a.s menerima sejumlah 30 suhuf, Nabi Ibrahim a.s menerima sejumlah 30 Suhuf, Nabi Musa a.s menerima sejumlah 10 Suhuf, dan Nabi Syis a.s menerima sejumlah 50 suhuf.

Nabi Syits: 50 suhuf. Nabi Idris: 30 suhuf. Nabi Ibrahim: 10 suhuf. Nabi Musa: 10 suhuf.

Apabila kitab berwujud buku, suhuf berwujud lembaran yang belum dibukukan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan kumpulan suhuf itulah yang dinamakan kitab, bentuknya lebih besar dari sekadar suhuf.

Nabi Syith adalah putra ketiga Nabi Adam yang begitu saleh. Dia adalah adik bungsu Habil dan Qabil. Dikatakan bahwa Syith lahir setelah kematian Habil, sehingga Adam memanggilnya “Anugerah Tuhan.” Ketika Qabil melarikan diri dengan istrinya karena membunuh Habil, Allah Swt akhirnya memilih Syith sebagai utusannya.

Sedangkan nabi yang menerima paling banyak suhuf adalah Nabi Syits as yakni 50 suhuf. Dalam suhuf yang diterima Nabi Syits, terdapat dalil Allah, hukum, fardlu, sunnah, syariat, serta batasan-batasan hukum-Nya. Nabi Syits as adalah putra Nabi Adam.

Baca Juga:  Apa Yang Dimaksud Dengan Estetika

Pengertian SUHUF adalah firman atau wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada rasul-Nya berupa lembaran-lembaran yang terpisah satu sama lainnya. Suhuf dan kitab pada dasarnya sama-sama berisi kalam Allah SWT namun kitab sudah menyatu utuh sementara suhuf dalam bentuk lembaran.

Jawaban: Suhuf : Wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul, akan tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Kitab : Wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para Rasul yang telah berbentuk buku/kitab.

Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah semua kitab mengajarkan keesaan Allah Swt. sehingga agama-agama sebelum Islam lahir dikenal dengan sebutan agama tauhid, yaitu agama yang mengajarkan tentang keesaan Allah SWT.

Dalam konteks penelitian ini, pengertian mushaf adalah salinan wahyu Allah (Al-Qur’an) dalam bentuk lembaran-lembaran naskah tulis. Dalam kenyataannya, ia dapat saja berupa lembaran-lembaran tidak lengkap—karena hilang atau rusak—yang merupakan bagian dari sebuah mushaf lengkap.

Isi Suhuf Ibrahim

Di antaranya, ‘Wahai raja yang berkuasa, yang diuji, dan yang tertipu! Akutidak mengutusmu untuk menumpuk harta kekayaan, tapi untuk memenuhi permohonanorang yang terzalimi. Sebab, Aku takkan menolak permohonannya, meskipun iakafir.

Jawaban: nabi Idris menyukai belajar karna dari belajar ia mendapatkan ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw. yang ditujukan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman, sedangkan kitab-kitab sebelumnya diturunkan Allah Swt. hanya ditujukan bagi kaum dan kurun waktu tertentu. Al-Qur’an adalah kitab terakhir yang menyempurnakan isi dari kitab-kitab sebelumnya.

Suhuf Nabi Ibrahim (bahasa Arab: صحف إبراهيم‎, Ṣuḥuf ʾIbrāhīm) adalah bagian dari salah satu suhuf atau lembaran suci yang diyakini umat Islam sebagai lembaran-lembaran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim, untuk disampaikan kembali kepada umatnya.

mushaf adalah ayat-ayat alquran yang dikumpul atau dibukukan secara sistematik dan teratur.

Kitab dan suhuf memiliki perbedaan wujud dan bentuk yang begitu mencolok. Untuk kitab, kitab sendiri berbentuk buku yang jelas lebih tebal daripada suhuf. Sedangkan suhuf berbentuk lembaran-lembaran yang tentunya lebih tipis daripada kitab.

Berdasarkan uraian di atas, secara sederhana dapat dipahami bahwa mushaf adalah lembaran-lembaran berisi tulisan yang sudah terjilid. Sedangkan, suhuf adalah kumpulan surat-surat yang terkumpul dan belum tersusun sesuai urutannya.