Berikut yang termasuk sifat dari tokoh antagonis adalah

Berdasarkan wataknya, tokoh dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis. Perhatikan penjelasannya berikut ini.

Protagonis adalah tokoh utama dalam cerita. Perlu dipahami bahwa tokoh protagonis tidak dapat didefinisikan hanya sebagai tokoh yang berwatak baik. Sebab, tidak semua tokoh utama memiliki watak baik.

Antagonis adalah tokoh penentang atau tokoh yang berseberangan dengan tokoh utama/tokoh protagonis. Jadi, tokoh antagonis tidak dapat didefinisikan hanya sebagai tokoh jahat. Sebab, jika tokoh utama dalam sebuah drama memiliki watak jahat, tokoh antagonisnya akan memiliki watak baik.

Tritagonis adalah tokoh yang netral. Tokoh tritagonis menjadi tokoh penengah antara tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Berdasarkan penjelasan di atas, jawaban yang tepat adalah D.

Kapanlagi.com - Dalam sebuah karya baik itu film, novel, sastra, komik dan karya lainnya yang memiliki alur cerita, pasti ada karakter antagonis agar cerita terlihat menarik. Biasanya karakter antagonis ini yang bisa membantu menghidupkan suasana cerita semakin menarik lagi. Namun, apa sih arti antagonis itu?

Ya, arti antagonis sendiri merupakan karakter yang punya sisi jahat. Biasanya lawan dari karakter antagonis ada karakter protagonis. Sisi jahat dalam cerita inilah yang menjadi warna sebuah cerita dalam film, teater, buku, dan lainnya agar tidak terlihat monoton.

Biasanya karakter antagonis ini juga memiliki sikap dan cara pikir yang hiperbola ataupun dilebih-lebihkan agar terlihat lebih menarik lagi. Nah, bagi KLovers yang penasaran arti antagonis lebih dalam. Maka berikut ini arti antagonis beserta dengan fungsinya. Yuk langsung saja dicek KLovers.

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Ya, seperti yang diketahui sebelumnya bahwa, banyak dari kita yang mengetahui arti antagonis adalah sebuah karakter jahat. Namun, bagaimana penjelasan tentang arti antagonis secara umum? Dilansir dari Wikipedia, arti antagonis adalah sebuah karakter yang melawan atau menentang tujuan utama dari karakter utama atau protagonis.

Antagonis sering menjadi seorang penjahat atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering membuat nilai-nilai negatif. Padahal, tidak semua antagonis jahat. Namun, kebanyakan dalam sebuah cerita, banyak karakter antagonis ini memiliki sikap yang negatif.

Dalam karya sastra, seperti drama, film, hingga novel, biasanya terdapat beberapa jenis peran antagonis, seperti peran penjahat, tokoh jahat berkelompok, bukan manusia, hingga pahlawan. Semua jenis peran antagonis tersebut tentu saja mempunyai tujuan dan juga mimik pembawaan yang unik ya KLovers.

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Nah, bagaimana dengan arti antagonis dalam dunia sastra? Ya, tidak ada perbedaan arti antagonis secara umum ataupun dunia sastra. Dalam karya sastra, seperti drama, film, hingga novel, arti antagonis adalah sebuah tokoh yang memiliki sifat selalu menentang kebenaran dan berbagai watak buruk lainnya.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang mempunyai sikap pembawa konflik dan selalu menentang tokoh utama yang bersifat protagonis. Selain itu, antagonis juga memiliki ciri-ciri seperti, pandai memutar balikan fakta dari kejadian yang sedang terjadi. Itulah mengapa karakter antagonis suka menentang tujuan utama dalam cerita.

Untuk menambah kesan yang lebih dramatis, biasanya tokoh antagonis juga memiliki raut wajah yang licik dan bersuara sinis. Sehingga terkadang, tokoh antagonis ini tidak disukai. Bahkan, dalam sebuah cerita, tokoh antagonis sangat senang bersikap pura-pura baik dan sering menyusun rencana buruk terhadap tokoh utama protagonis.

Ilustrasi (credit: Pixabay)

Setelah KLovers mengetahui arti antagonis, maka KLovers juga perlu tahu nih fungsi dari tokoh antagonis. Ya, seperti yang KLovers ketahui bahwa, arti antagonis sendiri selalu membuat kesal. Sehingga apa sih fungsi dari karakter yang suka menentang tujuan utama dalam cerita ini?

Menurut buku Trichoderma: Si Agen Antagonis karya Rina Sriwati (2017), ada beberapa fungsi tokoh antagonis yang bisa KLovers ketahui dan pahami. Dan berikut ini adalah beberapa fungsi antagonis yang bisa KLovers ketahui:

1. Pemicu Konflik

Fungsi dari tokoh antagonis yang pertama yaitu, pemicu sebuah konflik. Ya, konflik dalam sebuah cerita akan membuat alurnya menjadi lebih menarik. Oleh karena itu, kehadiran tokoh antagonis dapat berperan sebagai pemicu konflik.

2. Membuat Jalan Cerita menjadi Semakin Menarik

Tokoh antagonis mempunyai fungsi untuk membuat jalannya cerita semakin menarik sehingga cerita tidak terkesan monoton. Karena, karakter antagonis yang suka menentang tujuan utama cerita bisa membuat cerita lebih berwarna, dan akhir cerita yang lebih keren dan manis.

3. Membawa Alur dan Emosi Penonton

Fungsi tokoh antagonis yang terakhir adalah dapat membawa alur emosi penonton atau pembaca sehingga lebih emosional. Tanpa adanya tokoh antagonis, maka cerita tokoh protagonis akan terlihat terlalu over power.

Itulah arti antagonis yang bisa kalian ketahui dan pahami. Bukan hanya arti antagonis saja, kalian juga bisa mengetahui apa sebenarnya fungsi dari karakter antagonis ini dengan baik.

Yuk, simak juga

Lihat informasi mengenai
antagonis di Wiktionary.

Antagonis adalah karakter yang melawan atau menentang tujuan utama dari karakter utama atau protagonis.[1] Antagonis sering merupakan seorang penjahat atau hal lainnya yang merupakan konflik dengan protagonis. Antagonis biasanya jahat dan tidak baik serta sering membuat nilai-nilai negatif.[2] Padahal, tidak semua antagonis jahat. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah - sekolah, bahkan sejak sekolah dasar, antagonis sering diidentikkan dengan tokoh yang jahat, dan protagonis adalah tokoh yang baik.

  1. ^ "antagonis". KBBI Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-10. Diakses tanggal 30 Januari 2022. 
  2. ^ "The Elements of Literature". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-18. Diakses tanggal 2021-02-02. 

 

Artikel bertopik sastra ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Antagonis&oldid=20935848"

Perbesar

Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Eliable

Tokoh atau penokohan atau watak yang menjadi cikal bakal adanya sosok antagonis adalah bagian dari unsur intrinsik sebuah karya sastra. Ini penjelasan tentang unsur intrinsik lainnya yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Tema

Unsur intrinsik yang wajib ada yang pertama adalah tema. Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerita drama.  Jika sebuah drama tak memiliki tema yang jelas, pementasan drama tidak akan berjalan dengan lancar, para pemain pun akan kesulitan memerankan karakter yang diminta. 

Tema juga berfungsi untuk membantu para penonton memahami dan menangkap maksud dan tujuan pementasan tersebut. Tema yang jelas juga dapat menentukan sasaran penonton yang ingin dituju. Misalnya, tema percintaan, yang lebih banyak ditonton kalangan remaja hingga dewasa. 

2. Alur

Unsur intrinsik selanjutnya adalah alur. Alur adalah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama, sejak narasi awal hingga akhir drama. Alur inilah yang nantinya berperan menciptakan permasalahan, konflik, klimaks, dan penyelesaian permasalahan. Adanya alur dalam drama akan membuat drama menjadi lebih menarik.

3. Tokoh

Tokoh atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran. Agar pementasan drama lebih menarik, tokoh harus memiliki watak yang menonjol. Dengan adanya unsur intrinsik satu ini, penonton akan lebih mudah memahami dan menghayati drama yang dipentaskan.

4. Watak

Unsur intrinsik selanjutnya adalah watak. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Dalam drama ada beberapa watak yang biasanya selalu muncul, yakni protagonis dan antagonis.

Watak protagonis adalah watak (karakter) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya: sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya

5. Latar

Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama. Latar menjadi salah satu unsur intrinsik yang juga tak boleh dilewatkan dalam sebuah pementasan drama. 

Pada umumnya, latar akan disesuaikan dengan kondisi suasana saat cerita berlangsung. Sehingga penonton lebih bisa memahami kapan, di mana, serta suasana dalam drama. Selain latar yang tak boleh dilewatkan, dekorasi panggung juga bisa dibuat sedemikian mirip dengan setiap adegan. Berbagai jenis properti dapat mendukung pementasan lebih hidup dan mengesankan. 

6. Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Biasanya, amanat atau pesan ini disampaikan tersirat ataupun tersurat dalam dialog tokoh utama. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA