Berikut yang tidak mempengaruhi proses pembentukan tanah adalah

Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di bumi. (freepik)

adjar.id – Adjarian, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah dari sudut pandang ilmu geografi.

Proses pembentukan tanah sendiri dialawi dari adanya pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimia.

Pelapukan inilah yang kemudian embuat batuan akan menjadi lunah dan berubah komposisinya.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.

Tanah yang menjadi tempat kita tinggal dan melakukan berbagai aktifitas dalam kehidupan berada pada bagian pedosfer bumi.

Pedosfer sendiri adalah bagian kulit terluar bumi yang terdiri dari tanah dan batuan induk yang membentuk tanah.

Tanah memiliki berbagai macan manfaat yang sangat bergantung pada ciri dan sifat dari tanah itu sendiri, Adjarian.

Yuk kita cari tahu faktor yang memengaruhi pembentukan tanah berikut ini!

“Sifat dan ciri dari tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah.”

Baca Juga: Berbagai Kerusakan Tanah dan Dampaknya bagi Kehidupan

Page 2

Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di bumi. (freepik)

Faktor yang Memengaruhi Proses Pembentukan Tanah

Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah, yaitu:

1. Iklim

Adjarian, unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah di antaranya adalah:

Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan yang terjadi pada bahan induk.

Apabila perubahan suhu tinggi, maka proses pelapukan akan terjadi dengan cepat sehingga pembentukan tanah juga akan menjadi lebih cepat.

Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah.

Baca Juga: Ciri-Ciri Tanah Aluvial dalam Ilmu Geografi

Sementara pencucian tanah yang cepat akan menyebabkan tanah menjadi asam atau pH tanah menjadi redah.

“Suhu dan curah hujan adalah dua unsur dari iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah.”

Page 3

Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di bumi. (freepik)

2. Organisme

Adjarian, berbagai organisasi seperti vegetasi dan mikroorganisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal:

  • Membantu proses pelapukan, baik pelapukan secara organik maupun pelapukan secara kimiawi.
  • Membantu proses pembentukan humus dari daun dan ranting yang menumpuk di tanah serta dengan bantuan mikroorganisme maka keduanya bisa membentuk humus tanah.
  • Pengaruh jenis vegetasi terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata terjadi di daerah beriklim sedang, seperti Amerika dan Eropa.
  • Kandungan unsur-unsur kimia yang ada pada tanah memberikan pengaruh terhadap sifat-sifat tanah.

“Organisme bisa membantu proses pembentukan tanah, salah satunya pada proses pelapukan, baik dilakukan secara organik maupun kimiawi.”

Baca Juga: Komponen yang Memengaruhi Tingkat Kesuburan Tanah

3. Bahan Induk

Bahan induk ini terdiri dari batuan beku, batuan vulkanik, batuan metamorf, dan batuan sedimen atau endapan.

Batuan induk itu nantinya akan hancur menjadi bahan induk yang kemudan akan mengalami pelapukan sehingga menjadi tanah.

Nah, tanah yang ada di permukaan bumi sebagaian besar memperlihatkan sifat yang sama dengan bahan induknya, terutama sifat kimianya.

Bahan induk ini terkadang masih terlihat pada tanah baru, seperti tanah bertekstur pasir berasal dari bahan induk yang kandungan pasirnya tinggi.

4. Topografi

Page 4

Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada di bumi. (freepik)

Keadaan topografi atau relief suatu daerah bisa memengaruhi:

  • Tebal atau Tipisnya Lapisan Tanah

Daerah yang mempunyai topografi miring dan berbukit, tapisan tanahnya akan lebih tipis karena tererosi.

Baca Juga: Struktur dan Sistem Klasifikasi Tanah di Bumi

Sedangkan daerah yang datar, lapisan tananya tebal karena terjadi sedimentasi, Adjarian.

  • Sistem Drainase atau Pengaliran

Daerah yang memiliki sistem drainase atau pengaliran yang kurang baik, seperti tanah sering tergenang air maka akan menyebabkan tanah menjadi asam.

“Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah dengan kadar ion Ca yang panyak juga.”

5. Waktu

Tanah adalah benda alam yang terus-menerus mengaklami berubah, akibat pelapukan dan pencucian secara terus-menerus sehingga tanah menjadi semakin tua.

Mineral yang banyak mengandung usnur hara telah habis karena mengalami pelapukan, sehingga hanya menyisahkan mineral yang sulit lapuk seperti kuarsa.

Nah, karena proses pembentukan tanah yang terus-menerus berjalan, maka induk tanah akan berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

Adjarian, itulah tadi beberapa faktor yang memengaruhi proses pembentukan tanah dari sudut pandang ilmu geografi salah satunya karena faktor iklim.

Baca Juga: Faktor Penyebab Kerusakan Tanah serta Cara Mencegah dan Memperbaikinya

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa saja unsur-unsur iklim yang memengaruhi proses pembentukan tanah?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton juga video ini, yuk!

Tanah yang berada pada lapisan litosfer atau lapisan bumi paling atas terbentuk melalui proses yang panjang. Proses pembentukan tanah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor penting yang berbeda. Masing -masing faktor pembentuk tanah ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap prosesnya.

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses terbentuknya tanah ini antara lain meliputi : iklim, bahan induk, organisme, waktu dan topografi. Beberapa faktor ini dapat pula dirumuskan dalam rangkaian formula, sebagai berikut.

T = f (i, o, b, t, w)

Keterangan:

T = tanahf = faktori = iklimo = organismeb = bahan indukt = topografi

w = waktu

Agar lebih jelas, faktor-faktor pembentuk tanah tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, dalam penjabaran berikut ini.

a. Iklim

Iklim memiliki unsur -unsur yang memengaruhi proses pembentukan tanah. Unsur iklim tersebut terutama adalah suhu dan curah hujan. Suhu mempengaruhi proses pelapukan (lebih jelas mengenai pelapukan Pengertian Pelapukan, Jenis dan Faktor Penyebabnya) yang terjadi bahan induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan dapat berlangsung dengan lebih cepat sehingga pembentukan tanah juga akan semakin cepat.

Sementara itu, curah hujan sangat mempengaruhi kekuatan erosi serta pencucian tanah. Padahal, pencucian tanah yang berlangsung cepat dapat mengakibatkan tanah menjadi asam atau pH tanah semakin rendah sehingga proses pembentukan tanah pun juga semakin cepat.

b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)

Organisme seperti vegetasi dan jasad renik memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap proses pembentukan tanah. Pengaruh tersebut, antara lain :

  • Membantu proses pelapukan, khususnya proses pelapukan organik
  • Membantu proses pembentukan humus.  Sebab, tumbuh -tumbuhan akan menghasilkan dedaunan serta ranting -ranting yang menumpuk pada permukaan tanah. Dedaunan dan ranting yang menumpuk ini akan membusuk dengan bantuan jasad renik atau mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
  • Jenis vegetasi sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Misalnya, pada vegetasi hutan, dapat membentuk tanah hutan yang memiliki warna merah. Sementara untuk vegetasi rumput, dapat mengakibatkan pembentukan tanah yang berwarna hitam karena banyak mengandung bahan organik.
  • Kandungan unsur-unsur kimia yang ada pada tanaman dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah. Hal ini dapat terjadi contohnya, bila ada tanaman jenis cemara, maka tanaman ini akan memberikan unsur-unsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah. Akibatnya, tanah yang ada di bawah pohon cemara akan memiliki derajat keasaman yang lebih tinggi daripada tanah yang ada di bawah pohon jati.

c. Bahan Induk

Bahan induk tanah adalah bahan pembentuk utama atau asal dari tanah tersebut. bahan induk terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf. Batuan induk ini akan hancur menjadi bahan induk, lalu mengalami pelapukan, dan menjadi tanah.

Umumnya,  tanah yang ada di permukaan bumi, akan memperlihatkan adanya sifat yang sama dengan bahan induknya, terutama dalam sifat kimianya. Bahan induk yang masih terlihat ini umumnya seperti tanah dengan struktur pasir yang berasal dari bahan induk dengan kandungan pasir tinggi.

Selain itu, susunan kimia dan mineral dari bahan induk dapat memengaruhi intensitas dari tingkat pelapukan dan vegetasi yang ada di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung unsur Ca akan membentuk tanah yang juga memiliki kadar ion Ca yang banyak.

Hal ini dapat menghindarkan tanah dari penyucian asam silikat yang dapt menyebabkan tanah berwarna kelabu. Sebaliknya, apabila bahan induk memiliki kandungan kapur yang kurang, maka hasilnya dapat terbentuk tanah yang warnanya lebih merah.

d. Topografi atau Relief

Keadaan relief dari suatu daerah dapat memengaruhi pembentukan tanah. Pengaruh topografi ini seperti:

  • Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Dalam hal ini, untuk daerah dengan topografi yang miring dan berbukit, maka lapisan tanah di atasnya menjadi lebih tipis akibat erosi. Sementara pada daerah yang datar, lapisan tanah cenderung lebih tebal karena terjadi proses sedimentasi.
  • Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang memiliki sistem drainase yang cukup jelek biasanya akan lebih sering tergenang air. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan tanah menjadi cendeng asam.

e. Waktu

Tanah merupakan suatuu benda yang ada di alam, yang terus menerus mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi ini diakibatkan oleh pelapukan dan penyucian yang terjadi secara terus menerus pula. Proses yang terus berlangsung inilah yang menyebabkan tanah akan menjadi semakin tua dan kurus.

Jika ini terjadi, mineral tanah yang banyak mengandung unsur hara akan habis akibat adanya proses pelapukan. Kemudian yang tertinggal hanyalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa.

Akibat adanya proses pembentukan tanah yang terus berjalan ini, maka induk tanah pun juga ikut mengalami perubahan berturut-turut menjadi : muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

Tanah muda adalah tanah yang ditandai dengan adanya proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran dari bahan organik serta bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya. Contoh tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, danlitosol.

Tanah dewasa adalah jenis tanah yang dapat dikenal dengan adanya proses yang lebih lanjut sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa. Proses yang dimaksud adalah pembentukan horizon B. Contoh tanah dewasa adalah tanah andosol, latosol, dan grumosol.

Tanah tua adalah jenis tanah yang ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih berlangsung terus-menerus sehingga terjadilah proses perubahan-perubahan yang nyata pada horizon - horizon A dan B. Contoh tanah tua adalah jenis tanah podsolikdan latosol tua (laterit).

Semua proses ini tentu memakan waktu, sehingga waktu pun juga dianggap sebagai faktor pembentuk tanah yang cukup utama. Sedangkan untuk lamanya waktu pembentukan tanah ini dapat berbeda-beda.

Bahan induk vulkanik yang terlepas-lepas seperti abu vulkanik misalnya, akan membutuhkan waktu hingga 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan hingga 1.000–10.000 tahun untuk membentuk tanah dewasa.

Referensi :

Hartono. 2009. Geografi 1 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

*Penulis: Hasna Wijayati

Materi lain:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA